Chapter 4 (R)

5 tahun telah berlalu, tubuhku yang awalnya mungil dan tidak bisa berjalan sama sekali sekarang bertumbuh besar seperti anak pada usia 5 tahun lainnya. Bisa berjalan, makan sendiri, berbicara dengan fasih dan membaca.

Dan pastinya terlepas dari tekanan pelayan yang bernama Chena itu. (Ia adalah wanita muda yang aku temui saat awal bereinkarnasi.)

Dalam 5 tahun ini, aku baru menyadari bahwa aku bereinkarnasi kedunia novel yang berjudul, “Kematian Putri Marquess”. Dan disini aku berperan sebagai tokoh Figuran yang akan mati dengan menyedihkan.

Tapi selama aku yang menempati tubuh ini, maka semua seharusnya tidak akan terjadi kedepannya. Karena aku masih ingat dengan jelas alur novel “Kematian Putri Marquess”.

Dan satu lagi, aku baru menyadarinya saat berumur 3 tahun, bahwa bocah bersurai hitam yang kutemui saat aku baru bereinkarnasi itu adalah Pemeran Antagonis yang akan menjadi hambatan bagi hubungan kedua Tokoh Utama Pria dengan Tokoh Utama Wanita untuk bersatu.

Di saat tokoh antagonis terobsesi kepada pemeran utama wanita, selalu saja dianggap hambatan.

Wajahku memerah padam saat mengingat wajah tampan pemeran antagonis itu, jujur aku dikehidupan sebelumnya sangat mengidolakan pemeran antagonis bersurai hitam itu walau hanya secarik kertas.

Aku sangat kasihan kepada pemeran antagonis tampan itu, saat ia masih berumur 14 tahun ia akan dikurung di kastil yang berada diarea utara. Karena apa? Karena kekuatan terkutuknya, orang yang memiliki sihir gelap harus dimusnahkan atau disegel seumur hidup mereka di kastil es, yang hanya ada diwilayah utara.

Wilayah utara adalah wilayah terdingin sepanjang masa, bulir-bulir salju tak pernah berhenti berterbangan jatuh dari atas langit. Maka semua orang membuat julukan “Wilayah dingin terkutuk”. Tak ada yang bisa hidup disana (bisa dibilang mereka akan mati kedinginan tanpa makan/minum), orang yang tinggal disana hanyalah penjahat-penjahat yang dikurung.

Contohnya Lezarus Ez Lagronvi. Yap, itulah nama sang antagonis yang akan dikurung dikastil es. Namun setelah 6 tahun kemudian, ia akan bebas karena ditolong oleh orang kepercayaannya, tangan kanan Lezarus yang memiliki tekad yang kuat.

Dan saat itu, Lezarus yang bebas memutuskan untuk mengakhiri hidup ayahnya yang memiliki posisi sebagai Grand Duke Lagronvi.

Lezarus mengambil alih tahta, kemudian Lezarus yang sudah bebas serta naik tahta itu memutuskan untuk menghancurkan orang yang telah menyegel atau mengurungnya dikastil es.

Orang yang menyegel dan mengurungnya ditempat terkutuk itu adalah, Arthur Van Zebren. Pangeran mahkota dari Kerajaan Zebren sekaligus pemeran utama pria, yang berada diwilayah Selatan. Sedangkan tempat Antagonis berasal dari wilayah Barat.

Seperti tempatku sekarang, aku berada diwilayah Barat.

“Huffftt~” aku menghela nafas, sekarang aku harus bertahan hidup. Hanya itu, dan itu.

Soal misi 5 tahun yang lalu, lupakan saja. Aku ingat bahwa dunia novel “Kematian Putri Marquess” ini memiliki sihir dengan berbagai elemen yang diturunkan generasi kegenerasi.

Contohnya keluarga Duke Lagronvi, setiap keturunannya akan memiliki sihir gelap dari yang terkuat maupun terlemah. Namun Lezarus sang pemeran antagonis memiliki sihir gelap yang kuat, bisa dibilang hanya muncul 100 tahun sekali.

Jenius tiada Tara yang cocok untuk seorang pemeran utama wanita. Bisa melindungi orang yang disayang dari situasi bahaya adalah inti dari kekuatan yang ada di dunia. Teori ku seperti itu sih.

Seluruh keluarganya tak tahu, bahwa Lezarus akan sekuat itu, mereka akan menyadarinya saat beranjak dewasa. Dimana saat Lezarus terlepas dari kastil es.

“Aku bosan...” lirihku pelan sambil menatap kearah luar jendela. Tak ada yang bisa kulakukan selain santai.

Namaku sekarang adalah Celliana Anvele Lagronvi. Faktanya dalam novel, Celliana bukanlah anak dari benih cinta kasih milik Duke Lagronvi, melainkan Celliana saat masih bayi diculik. Ibunya sangat tak menginginkan Celliana, karena kekuatan yang diwariskan secara turun-temurun dari keluarganya Celliana tidak punya.

Namun siapa sangka, walau ia tak memiliki kekuatan yang diwariskan oleh keluarganya, tapi ia memiliki kekuatan dari Dewi Devlen. Yaitu Mengendalikan darah, ia bisa merusak aliran darah pada tubuh manusia, bahkan menghambatnya juga bisa agar mati perlahan-lahan.

Dahulu kala, Dewi Devlen memiliki seorang kekasih yang setia padanya, namun siapa sangka jika kekasih setianya itu telah berkerjasama dengan musuhnya sendiri. Ia dijebak oleh keduanya disebuah gubuk tua, dan mereka melancarkan aksi mereka dari menyayati kulit Dewi Devlen dan memotong rambutnya. Dewi Devlen yang merasa terhina, geram, dan sedih bercampur aduk menjadi satu mengamuk.

Dewi Davlen mengeluarkan kekuatan aslinya sebagai seorang Dewi Darah. Dari dulu ia berencana akan terus menyamar menjadi manusia biasa sampai menemukan cinta sejatinya, namun ia tak meyangka bahwa hari dimana kekasih manusianya dan musuhnya bekerjasama untuk membunuhnya.

Dewi Devlen mengucapkan sebuah mantra dengan lantang, “Aku Dewi Darah yang terhormat, dengan belas kasihan membunuh penjahat dengan kekuatan mengendalikan darahku!” teriak Dewi Devlen didalam gubuk tua itu, “HANCURKAN!!!” teriaknya lagi lebih lantang dan nyaring. Bahkan petir yang berasal dari langit pun menjadi saksi, bahwa kedua orang itu memang harus dihukum.

4 tahun setelah tragedi itu, Dewi Devlen memiliki seorang suami yang ternyata tulus mencintainya. Dan mereka memiliki keturunan secara temurun, yang bahkan masih belum diketahui marga mereka.

Ya begitulah, asal mulanya kekuatan Mengendalikan Darah milik Celliana. Artinya Celliana sang pemeran figuran memiliki kekuatan yang asal-usulnya tak jelas.

Banyak yang bilang sih, cerita Dewi Devlen ini hanyalah cerita rakyat biasa, namun tidak bagiku yang membaca dinovelnya langsung.

“Daripada terus-terusan berpikir, lebih baik aku menjernihkan pikiran ku saja.” ucapku berdiri dari tempat duduk yang aku duduki untuk termenung.

Tap

Tap

Tap

Krieett...

Aku sudah keluar dari kamar, dan sekarang aku dihadapkan dengan lorong yang panjang nan besar. “Uh... apakah ini akan baik-baik saja?” tanyaku pada diriku sendiri. Aku belum terbiasa dengan dunia luar, sekalipun itu lorong, karena aku jarang berpergian keluar selain berada dikamar.

Tap

Tap

Suara langkah kaki terdengar menggema, aku yang menyadari itu mencari asal sumber suara. Dan kulihat seorang bocah laki-laki bersurai hitam tengah berjalan entah kemana tujuannya.

Dia adalah Lezarus! Bocah itu sekarang tambah tinggi, sedikit tambah dewasa, dan sudah berumur 11 tahun, 3 tahun lagi ia akan dikurung. ‘Apakah aku harus menyapanya?’ batinku bingung, tapi kurasa boleh juga sekadar menyapa.

“Selamat pagi!” tegurku dengan sedikit keras agar ia mendengarnya, namun siapa yang tahu bahwa ia akan mengacuhkan sapaan ku.

Aku yang diacuhkan begitu hanya bisa terdiam sejenak ditempat tanpa bergerak. Namun entah datang darimana keberanian nya, aku berlari kecil mengejar langkah kaki Lezarus.

Dan aku memegang ujung bajunya, karena aku tidak setinggi yang kalian bayangkan. “Setidaknya jawab sebentar saja.” ucapku dengan nada yang aneh?

Hey! datang darimana keberanianmu itu?! Pikirku yang sekarang tak bisa berpikir jernih, aku bahkan memegang ujung bajunya? Hello, aku akan mati karenanya sebagai pemeran figuran, walaupun itu dulu sih.

Lezarus merasa ada yang memegang ujung bajunya berbalik kebelakang, dan ia menurunkan pandangannya kepada seorang gadis kecil bersurai coklat dengan mata hijau permata (Zamrud). Ia merasa tak ada orang yang tinggal di Istana Glowne selain dirinya sendiri.

[Bersambung!]

Makasih bagi yang sudah support ceritaku, aku sebagai author pemula belum memiliki banyak pengalaman dalam cara ketikan, dan inspirasi lainnya. Jadi maafkan jika ada banyak kesalahan dalam setiap kata😅🙏

Sekali lagi terimakasih banyak yah, jangan lupa tinggalkan like, komen, vote serta ratingnya yah~ oh dah klik tombol 'favorite' agar kalian gk ketinggalan dengan kelanjutannya ^^,

Hijau bolu pandan siapa yang punya?

(Author: Pendek ya? pendek ya? ya pendek lah masa nggk:v)

(Orang: Thor asik ceritanya ♪Sik asik sik asik dengan ...)

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***