Chapter 2 (R)

Dingin, itulah yang ku rasakan.

Aku membuka kedua mataku dengan cepat, saat sensasi dingin menyerbu sekujur tubuhku. Yang pertama kali kulihat adalah seorang wanita muda berumur 25 tahun.

‘Bukankah aku sudah mati?’ batinku merasa aneh dengan situasi. Dingin, ya rasa sensasi dingin itu kenapa terasa sangat nyata ya?

Saat aku mengalihkan seluruh tatapan ku kearah ruangan, aku baru sadar jika aku sedang dimandikan! Lihatlah wanita didepanku ini, ia memegang sebuah benda yang seperti busa, namun dapat menyerap air (Sebuah spons). Oh dewa ada apa dengan mu?!

‘Hey! Bagaimana bisa kau memandikan ku?!’ batinku berteriak kesal. Aku mencoba mengeluarkan suaraku, “Owee! Owee!!” teriakku yang mencoba untuk mengeluarkan suara.

Heh?

Tapi yang keluar adalah suara bayi? Apakah aku jadi bayi?

Dan benar saja, saat aku mengangkat kedua tangan mungilku tepat dihadapan wajah, aku tersentak kaget. ‘A-aku menjadi bayi mungil?!’ batinku terkaget-kaget. Ingin sekali rasanya Viviana (Aku) berteriak dengan histeris.

Wanita muda yang berada dihadapan ku menatapku dengan sengit, “Jika Nona tidak ingin membersihkan diri, maka saya tidak akan memberikan anda jatah makan selama 1 minggu.” ucapnya ketus. Sembari mengangkat tubuh mungilku yang sekarang telah menjadi bayi.

Ia mengeringkan tubuhku mengenakan kain lap yang sedikit terlihat kotor. Walau kotor tapi masih memiliki harum khas bayi di kain lap. Wanita itu mengeringkan tubuhku dengan kasar.

‘Sakit, jika kau tidak mau aku juga tidak mau tahu.’ ah, sial kenapa harus bereinkarnasi sih? Apa aku mempunyai kesalahan, terpanggil ? atau... semacamnya. Arghhh, pusing.

Setelahnya, wanita muda itu memakaikan ku pakaian yang tampak sekali kecilnya seukuran bayi.

Ugh...

‘Kenapa wanita ini sangat kasar sih, kepada seorang bayi apakah ia tidak memiliki hati nurani?’ Pikirku kesal dengan wanita muda dihadapannya. Ia memakaikan aku pakaian dengan kasar, entah apa yang ia pikirkan.

Tangan wanita itu berhenti memasang seluruh pakaian di tubuh mungilku. Ia mengangkat ku untuk keluar dari kamar mandi yang terlihat tak begitu mewah.

Wanita muda itu menidurkan tubuh ku, dan kemudian mengambil sebuah botol susu.

Hamp!

Ia memasukkannya kedalam mulutku secara paksa. ‘Keterlaluan’ batinku geram sampai keubun-ubun.

Akhirnya wanita muda itu memutuskan untuk meninggalkan ruangan yang tampak cukup mewah, namun tidak banyak perabotan didalamnya. ‘Bagus pergi saja kau, kuharap kau tak kembali lagi.’ batinku merasa senang saat wanita itu keluar dengan sempurna dari ruangan ia tempati.

Sekarang apa yang harus ia lakukan dengan botol minuman bayi dimulut ku ini?!

‘.....’

Kruukk

Em, sepertinya suara itu berasal dari perutku ya? Aku merasa malu saat ini, bagaimana bisa seorang Nona ke-6 keluarga Gansha terlihat menyedihkan seperti ini?

Tapi memang kata ‘menyedihkan’ sangat cocok untuk diriku yang sekarang maupun yang dulu.

Yah... sama-sama menyedihkan.

‘Apakah aku harus menyedot susu dalam botol bayi ini?’ batinku ragu, ia berjiwa dewasa bukan anak-anak seumur balita.

Tapi keraguan itu seketika lenyap saat bunyi perut kembali menyeru.

Kruukk

‘.....’

Baiklah, kali ini aku akan mengampuni rasa lapar ini. Mau tak mau aku harus menyedot susu yang ada dalam botol bayi ini.

Gluk

Gluk

Tenggorokkan yang awalnya kering seketika terasa basah dan segar. ‘Kenapa rasa susu ini sangat enak?’ rasa susu ini adalah rasa vanila. Lagipula aku menyukai rasa vanila.

10 menit kemudian.

Aku baru bisa menghabiskan seluruh isi dari botol susu itu, sekitar 10 menit. Tapi tak apa, yang terpenting suara gemuruh dari perutku tidak menggema lagi. Dan pikiran ku menjadi jernih.

‘Baiklah, mari kita bahas apa yang terjadi padaku.’

Pertama-tama, awalnya aku mencoba untuk kabur dari rumah terkutuk itu, namun aku tertangkap basah oleh ayahku yang sangat terkutuk. Lalu saat berhasil keluar lewat pintu keluar-masuk pelayan dirumah sana, aku didorong oleh saudari ke-3 yang bernama ‘Anyela Frela Gansha’.

Lalu aku tertindas ban truk yang melaju dengan kecepatan full. Setelahnya aku merasakan sensasi dingin, yang ternyata aku sedang dimandikan. Dan saat itu juga, aku baru sadar kalau aku menjadi seorang bayi yang belum aku ketahui.

Dan yang paling menyebalkan nya adalah wanita muda tadi itu, sungguh aku merasa kesal dengan perlakuan wanita itu!

‘Jadi, apakah ini bisa disebut transmigrasi? atau reinkarnasi?’ batinku bingung, sebenarnya apa yang terjadi dengan tubuhku. Biasanya hal yang ku alami sekarang ini, terjadi pada novel-novel bertema romansa, & fantasi sih.

Kalau memang benar ia masuk kedalam sebuah dunia novel, maka ia akan mengampuni bunyi perutnya tadi. Tidak ada hubungannya sih.

‘.....’ Viviana Feelnea.

Oke, sekarang ia akan mengambil keputusan kalau ia benar-benar melakukan reinkarnasi! Mati ditangan saudari, dan menjadi bayi, sudah pasti ia telah bereinkarnasi.

‘Baiklah, perut ku yang bergemuruh 2 kali, aku mengampuni mu.’ batinku. Sembari menggosok-gosok perut kecilku, walau hanya setengah bagian tangan saja.

Yang awalnya damai menjadi ricuh. Suara dobrakkan pintu terdengar sangat keras.

Mataku terbelalak ‘Apa yang terjadi?’ batinku bertanya. Uh, tentu saja tak akan ada yang menjawabnya.

Saat pintu yang didobrak berhasil terbuka lebar, terlihat lah dengan jelas bahwa pelaku pendobrakan pintu itu adalah lima bocah laki-laki.

“Jadi benar ini adalah bayinya?”

“Ah, kurasa benar.”

“Bunuh dia, dan kita bisa menjadikannya sebagai persembahan.”

“Ck, kau terlalu sadis!”

“.....”

Aku merasa benar-benar terpojok saat ini, bagaimana bisa kalian (lima bocah) main keroyok dengan bayi yang bahkan tidak bisa bicara? Apalagi bergerak, sialan.

Seketika tubuh mungilku bergidik ngeri dengan wajah yang memucat, entah apa yang menyebabkan getaran dan ketakutan itu muncul. Padahal aku yang berada di raganya merasa tidak takut mungkin saja karena tubuh bayi ini masih lemah makanya takut dengan tekanan dari kelima bocah laki-laki itu.

Tap

Tap

Tap

Mereka berlima mendekati keranjang bayi ditempat dimana aku berbaring diatasnya.

Terlihat seperti preman yang berada di gang sempit, dulu aku juga pernah dipojokan oleh bapak-bapak. Itu adalah kenangan terburuk dan terkutuk kedua setelah keluarga 'Gansha'.

“Ken, bunuh dia. Aku tidak ingin menghabiskan seluruh energi ku hanya untuk bayi lemah yang akan segera menjadi tumbal persembahan.” ucap salah satu dari kelima bocah itu dengan tegas.

Satu diantara empat bocah itu mengangguk, karena namanya disebutkan. “Baiklah, akan kuhabisi dia dengan cepat.” ucap bocah yang dipanggil Ken itu.

‘Aku akan mati lagi?’ batinku sambil tersenyum aneh, tetapi hanya didalam batin. Bibirku terasa kelu untuk tersenyum disaat keadaan tidak mendukung.

Bocah Ken itu mengumpulkan sesuatu ditangannya, seperti gumpalan sihir yang bewarna hitam menyatu dengan tangannya. Lalu saat ia benar-benar ingin mengarahkan gumpalan hitam itu kearahku, bocah Ken itu terdiam.

“Apa yang kalian lakukan?” suara dingin bocah lainnya yang tiba-tiba datang. Ia berdiri diambang pintu dengan tatapan tajamnya, kepada ketiga bocah laki-laki itu.

‘Bertambah lagi?!’ aku syok bagaimana bisa bocah tidak tahu diri main keroyok begini.

Kelima bocah itu seketika pucat pasi, dan bocah yang bernama Ken segera membatalkan sihirnya saat suara dingin itu terdengar.

“Ka-kami hanya ingin menjenguknya saja!” ucap bocah yang bernama Kandre dengan gelagapan.

“Ah, benar kami hanya menjenguknya saja kok!” timpal Ken yang menjauh dari keranjang bayi, ia mendekati kedua temannya.

Sedangkan bocah yang satunya terdiam saja, ia adalah bocah yang berkata ingin menjadikan ku tumbal persembahan.

Dan bocah yang berkata sadis itu punggungnya terlihat bergidik, jelas sekali bahwa bocah yang tiba-tiba datang itu lebih mendominasi dari mereka!

‘Kenapa sikap mereka tiba-tiba berubah drastis, saat bocah berambut hitam itu muncul?! ’ batinku penasaran namun juga merasa takut, keringat dingin bercucuran di keningku.

Aku ingin mengelapnya, namun sepertinya tanganku terlalu pendek.

Bocah yang berada diambang pintu itu berjalan masuk kedalam ruangan. “Oh?” Kemudian bocah itu mengeluarkan sihirnya, sihir bewarna hitam yang bercampur sedikit kemerahan.

Jujur saja, aku menatap takjub kepada mereka semua. Bagaimana bisa ada sihir didunia ini? Tapi mengingat ia bereinkarnasi, pasti dunia yang aku pijak ini bukanlah dunia sembarangan.

[Bersambung!]

AnnaOne pamit dulu, mungkin aku gak bisa ketik panjang-panjang. Oke, terimakasih banyak semua.

Terpopuler

Comments

Kak Seul

Kak Seul

suka sama genre-genre yang seperti ini 😆❤

2022-04-29

1

Zaitun

Zaitun

nasib gak jau beda ya

2022-02-13

0

Noyyy....

Noyyy....

btw kok kya mirip manhwa y bund?
apa mungkin cuma awalannya aja kali yah.
Yo wes semangat y thor!

2021-06-07

16

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!