Di kampung Pak Sucipto merasakan hatinya tidak tenang beliau memegang detak jantungnya yang tiba tiba berdetak kencang. Dan keringat dingin bercucuran "Apa ini yang namanya serangan jantung" gumamnya dan meneguk air putih di sampingnya sampai tandas. Beliau akhirnya masuk rumah dan membaringkan tubuhnya di sofa panjang ruang tamu "Mungkin aku terlalu lelah " gumamnya lagi dan memejamkan mata berharap tubuhnya bisa di ajak kompromi kembali untuk bekerja.
Di kontrakan Kiara langsung membersihkan diri agar tubuhnya segar setelah itu dia terlelap tidur hingga sahabatnya pulangpun Kiara belum juga terbangun. "Tumben jam segini belum bangun apa saking lelahnya" ucap Lala dengan menengok sahabatnya yang tertidur pulas dan melihat sekitar mata Kiara sedikit membengkang "Apa dia abis menangis" gumamnya dalam hati dan akan menanyakannya nanti saat dia terbangun.
Bintang pergi ke Pabriknya melihat langsung karyawan sedang lembur mengejar target. Berjalan mengelilingi ruang Produksi yang menurutnya lebih luas dari Ruang sebelumnya yang terbakar. "Leo " sapanya.
Leo adalah teman baru Bintang di kampus semenjak dirinya masuk ke perguruan tinggi Leo adalah teman pertamanya di Universitas itu. Melihat Leo berjuang keras untuk bisa masuk ke Universitas faforit dan terbilang mahal menurutnya dia harus bekerja part time di kafe hingga larut malam membuat Bintang kasihan dan menariknya bekerja di perusahaan tempatnya bekerja tanpa memberitahu identitas aslinya sebagai pemilik perusahaan. Mengangkatnya menjadi mandor Produksi agar dia sering bertemu dan bertukar pendapat karena Leo termasuk Pria Smart dengan jenjang karirnya sangat di perhitungkan.
"Bintang sejak kapan disini" ucap Leo.
"Barusan datang, bagaimana apa ada kendala."
"Ada, kita butuh satu mesin sablon lagi agar pengerjaan penyablonan cepat dan tidak menumpuk seperti itu."ucap Leo dan mengatakan kendala dari pengangkatan mesin yang tidak bisa di lakukan karena harus ******* rantai yang menyekat alat sablon tersebut. "Kita membutuhkan tukang las" ucap Leo lagi.
Sejenak bintang berfikir untuk memanggil tukang las perusahaan datang tetapi ia teringat dengan pegawai bengkel langganannya tempat dirinya menservis mobilnya. "Bang Petrus dia pasti mau membantuku" ucap Bintang dan pergi ke bengkel tersebut. Disana Bintang di sambut oleh pemilik bengkel.
"Anak ganteng kesini lagi, ada apa lagi mobilnya" ucap Bu susi.
"Tidak kenapa napa Bu cuma saya ada butuh sama bang Petrus"ucapnya sopan.
"Oh.. Ya wes sana dia ada lagi ngelas tuh"
Bintang mendekati pria yang sedang mengelas pagar. "Sore bang" ucapnya dengan menepuk pundak Petrus.
"E.. Tole tole tole" ucap Pretrus dengan cirikhas latahnya membuat bintang tertawa terbahak bahak.
"Waduuhh cah ganteng ngagetin babang aja, ono opo mobile rusak maneh toh(ada apa? apa mobilnya rusak lagi).
"Tidak kok bang! Bintang cuma butuh sama abang"
"Butuh opo? (Butuh untuk apa)
Bintang menceritakan masalah pabriknya dan meminta bantuan agar produksinya cepat selesai. "Jadi babang cuma harus memotong rantai itu toh! " tanya Petrus.
"Iya bang cuma potong aja nggak bakalan bintang suruh angkan mesinnya" sahut Bintang.
"Boleh tapi ada syaratnya" ucap petrus dengan mengedipkan matanya.
"Itu gampang abang minta berapapun bintang kasih"
"Wah nek iku yo gelem, ayo budalkan"(wah kalau begitu ya mau, ayo berangkat) " ucap Petrus semangat.
Setelah meminta ijin pada Bu susi Bintang membawa Petrus ke pabrik. Menunggui pria itu bekerja dengan terus mengobrol menurutnya sangat seru berbincang dengan Pria jawa tulen itu dan sedikit menggodanya.
"Bang kemaren sore aku melihat abang di jalan kincir sama cewek cantik siapa bang? "Tanyanya.
"Cewek cantik yang mana?, abang ora tau bawa cewek cantik, cewek cantik ra ono seng gelem karo abang lawong abang cuma tukang las amatiran"(abang tidak pernah membawa gadis cantik, gadis cantik tidak ada yang mau sama abang karena abang cuma tukang Las amatiran) " ucap Petrus.
"Yang kemaren abang sempat nurunin motornya dari mobil pic_up."
"Oalahh.. Neng Kiara to."
"Iya namanya Kiara apa abang mengenalnya? "
"Ora(tidak), jadi begini... Petrus mencaritakan mulai dari Kiara menikah tetapi baru satu hari menyandang sebagai sorang istri dia langsung di tinggal begitu saja di pelaminan oleh suaminya. Dan kemaren di saat Kiara mencari pekerjaan di kota dia sempat melihat suaminya dengan perempuan membawa anak masuk ke restoran dekat dengan bengkel tempatnya bekerja sampai berlama lama menunggu suaminya keluar dari restoran itu hingga dia terjatuh mau pingsan karena kepanasan dan kehausan dia sempat di tolong sama ibu Susi" singkat cerita dari petrus.
"Jadi gadis itu sudah menikah bang? " Tanya Bintang dengan sedikit menahan rasa sakit di dadanya mendengar gadis incarannya sudah berkeluarga.
"Sudah mas tapi enggak tahu statusnya apa karena hubungannya di gantung" sahut Petrus
"Mati dong di gantung"
"Hehehe maksud saya menggantung"ucap Petrus cengengesan, " Kenapa to tanya-tanya gadis itu mas Bintang naksir yo! " titahnya lagi. Bintang hanya tersenyum mendengarnya.
"Kalau Mas Bintang bersanding sama Neng Kiara cocok, ganteng sama cantik bersatu nanti keturunannya jdi gini" ucap Petrus mengangkat jempolnya.
"Hahaha Abang bisa aja" sahut Bintang dengan tawanya. "Saya masih fokut belajar dulu bang biar bisa meraih cita-cita" sambungnya lagi.
"Walah belajar itu penting Yo belajar Yo hiburan Yo menata masa depan iku kudu sejajar biar hidup penuh warna," ucap Petrus dan percakapan itu berlangsung sampai pekerjaannya selesai dan mendapatkan upah yang sangat besar membuatnya senang dan bersyukur." Alhamdulillah rejeki anak soleh, kalau butuh abang lagi jangan sungkan sungkan call me" titahnya.
"Of course "jawab Bintang.
"Opo iku(apa itu)? Tanyanya tidak mengerti arti yang di ucapkan Bintang membuat Bintang tertawa.
Setelah kepergian Petrus Bintang mengingat percakapannya beberapa menit yang lalu. "Dia lagi butuh pekerjaan" gumamnya dengan menyunggingkan bibirnya mencari cara agar targetnya melihat lowongan pekerjaan di perusahaannya.
Bintang memanggil kepala keamanan menyuruhnya menempelkan poster lowongan pekerjaan di pagar Pabrik agar mudah di ketahui hal layak umum memudahkannya untuk segera mendapatkan karyawan juga. Tetapi menurut kepala keamanan itu sungguh aneh karena biasanya pencarian karyawan hanya melalui Email tertentu, akan tetapi tidak bisa membantahnya karena yang menyuruhnya termasuk memiliki jabatan di perusahaan tempatnya bekerja.
"Mudah mudahan dia tau dan ikut mendaftar" gumamnya dalam hati
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments