Sudah dua hari kiara di rawat dirumah sakit karena kondisi fisiknya masih melemah di tambah lagi masalah yang membuatnya banyak fikiran hingga mengakibatkan sedikit depresi terkadang ia bicara sendiri dan mencaci maki dirinya sendiri.
Lala teman sekolahnya sejak kecil merasa prihatin dengan keadaan sahabatnya itu. Ia sendiri tidak tahu harus berbuat apa menasehatinya pun tidak akan di dengarnya. Gangguan suasana hati yang membuat Kiara selalu murung dan berkecamuk dengan pikirannya sendiri dan tidak mempedulikan suasana sekitar membuatnya sulit berkomunikasi dengan sahabatnya. "Aku harus membantu Kiara agar dia cepat terlepas dari penyakit ini kasihan sekali dia"ucap Lala lirih.
Dokter rumah sakit terus memantau perkembangan pasien setiap jamnya. Lala mencari kesempatan untuk bertanya kepada sang Dokter mengenai keadaan sahabatnya itu. Dokterpun menyarankan agar setelah kondisi fisiknya membaik Nona Kiara harus menjalani pengobatan ke Psikiater/Psikolog untuk menyembuhkan luka hatinya. Lala mengerti maksud Dokter tersebut dan membuka aplikasi pintarnya untuk mencari Dokter Psikolog yang sudah terkenal kemampuannya. Masalah biaya tidak di hiraukannya semahal apapun pengobatan itu yang terpenting adalah kesembuhan Kiara mengingat kebaikan Kiara yang selalu membantunya dalam segala hal.
Pak Sucipto mendengar penjelasan Lala mengiyakan keinginannya untuk membawa Kiara untuk melakukan terapi hati.
"Lala terimakasih kamu selalu membantu kami" ucap ibu aminah.
"Jangan begitu bibi kita bertetangga sudah sepantasnya saling membantu apalagi Kiara sahabatku dari kecil dia juga sering membantuku" sahut Lala dengan tersenyum.
Obrolan itu berlanjut Pak Sucipto berkeinginan untuk tidak membawa anaknya pulang kerumah karena takut gunjingan dari masyarakat sekitar tentang keadaannya yang sehari menikah langsung di tinggalkan oleh suaminya di dengar langsung oleh Kiara yang mengakibatkan suasana hatinya semakin tidak karuan.
Lala mengerti dan setelah kepulangan Kiara dari rumah sakit ia akan memboyongnya ke Rumah kontrakannya di kota dan akan menjalani pengobatan berikutnya di sana.
"Paman jangan kuatir akan lebih mudah kalau Kiara tinggal bersamaku sementara karena jarak rumah dokter Psikolog lebih dekat dan juga ke kampus" ucap Lala menjelaskan.
Sudah satu bulan Kiara menjalani aktifitasnya berobat ke Psikolog kini mulai ada kemajuan. Lala yang terus mensuport sahabatnya untuk bangkit dan melanjutkan hidupnya. Menasehatinya agar tidak terus terbelenggu dengan nasipnya masih ada hari esok yang harus kita jalani dan masih ada kebahagiaan setelah kesedihan itu berlalu.
***
"Ara ayo kita sudah terlambat" teriak Lala dengan memakai sepatu.
"Iya iya bawel, nih aku bikinin sandwich telur buat sarapan kita udah nggak keburu makan nasi" ucap Kiara.
"Wah terimakasih teman"sahut Lala dengan menjahili sahabatnya itu mengoleskan saus sandwichnya ke pipi Kiara. Kiara tidak terima dan membalas mengoles saus miliknya kehidung Lala membuat keduanya tertawa lepas.
Lala sangat lega mendapati sahabatnya kembali bisa tertawa tanpa ada beban begitu juga Kiara yang sudah lama sekali hidupnya hampa tanpa ada canda tawa seperti dulu dengan sahabat kecilnya.
"Lala terima kasih berkat dirimu aku bisa bangkit dari keterpurukanku" ucapnya lirih.
"Jangan berterima kasih kamu sembuh berkat dorongan dari hati kecilmu sendiri, tanpa kemauan yang kuat pengobatan itu akan nihil" jawab Lala dengan menunjuk dada sahabatnya itu.
Berangkat ke kampus bersama dengan menaiki motor butut milik Lala. Melajukan kendaraannya kejalan besar bergabung dengan pemotor lainnya. " Lala aku kangen dengan bapak dan ibu apa setelah dari kampus kamu mau mengantarkanku pulang," Kiara sedikit berteriak mengajak Lala yang fokus mengemudikan motornya. "Boleh aku juga mau pulang ambil baju" sahut Lala singkat.
Di persimpangan jalan Lala menghentikan motornya melihat traffic lights menyala merah tanda semua kendaraan harus berhenti. Di sebelahnya ada Mobil mewah yang ikut berhenti. Kiara memperhatikan mobil tersebut begitu juga seseorang yang ada di dalam. Tanpa sengaja ekor mata mereka saling bertautan dengan tersenyum ramah Kiara tak berkedip melihat pria tampan yang ada di dalam sampai tidak mendengat Lala memanggil manggil namanya.
"Kiara woi... "Teriak Lala dengan menepuk paha sahabatnya itu.
"Ah.. Iya La ada apa?"
"Apa depresimu kumat lagi?
"Hehehe nggak, aku hanya sedang kelilipan mungkin mataku kemasukan debu" bohong Kiara.
"Mangkanya kaca helm jangan dibuka" ucap Lala dan melanjutkan kembali kendaraannya.
Di mobil Bintang terus memandangi motor di depannya melihat kedua gadis itu sedang asyik bercanda. "Cantik" gumamnya dalam hati dengan menyunggingkan bibirnya. Sampai dirinya tidak menyadari kalau mengikutinya hingga masuk melewati pintu gerbang kampus dan tersadar setelah kedua gadis itu turun dengan motor yang sudah terparkir dengan motor lain.
"Astaga.. Kenapa sampai disini"gumamnya dengan menepuk jidat sendiri langsung memutar balik arah.
Kiara melihat Mobil yang sama persis dengan mobil yang ada di persimpangan jalan tadi "Apa dia juga mahasiswa sini" ucapnya lirih yang masih bisa di dengar samar samar oleh Lala. "Apa!! Kamu bilang apa barusan? " tanyanya.
"Eng.. Enggak kok! Ayo masuk. Jawab Kiara dengan menggandeng sahabatnya masuk kelas.
Di jalan Bintang terus tersenyum mengingat tatapan mata indah itu membuatnya seperti terhipnotis. Dalam hatinya ia ingin sekali mengenalnya tetapi tidak tahu bagaimana caranya. Kiara hanya nama itu yang sempat di dengarnya yang terus terngiang ngiang di telinganya.
Sesampainya di kantor Bintang beraktifitas seperti biasa terjun kelapangan untuk memantau hasil produksi dan sesekali ia bernegosiasi dengan kepala bagian produksi. Meski dirinya memikili andil dalam kepemikilan perusahaan Admadja tetapi dirinya lebih menyukai bergelut di bidang pemasaran ketimbang duduk di kursi kebesaran seperti kakaknya.
Menurutnya bekerja langsung mensurvey dan bertemu dengan para konsumen membuatnya mendapat banyak ilmu bagaimana pemutaran hasil produksinya ke tangan konsumen dan mendapat laba keuntungan yang besar membuat perusahaannya semakin berkembang. Mungkin ini cara tepat sebelum nantinya ia memimpin perusahaan menggantikan posisi kakaknya sebagai CEO.
"Apa ada kendala Pak Burhan" tanyanya kepada kepala bagian produksi
"Tidak ada Pak, hanya saja kami sedikit kekurangan karyawan di bagian QC (quality control) mungkin kita harus menambahkannya satu atau dua orang cukup" jawab Pak Burhan.
"Baik saya akan melaporkannya ke Pihak HRD agar segera membuka lowokan pekerjaan di bagian yang bapak inginkan tadi" sahut Bintang dan kembali ke kantornya.
Setelah pulang dari kampus Kiara bertemu dengan bapak ibunya mereka saling berpelukan menghilangkan rasa kangen.
"Bagaimana keadaanmu nduk" tanya Ibu Ami
"Alhamdulillah baik buk jangan khawatis Kiara sudah sembuh" jawab Kiara.
"Bagus Bapak senang kamu bisa melupakan laki-laki banci itu yang tidak bertanggung jawab dia tak pantas mendapatkan berlian sepertimu" sahut Pak Sucipto dengan amarahnya.
"Sudahlah pak itu sudah berlalu yang terpenting anak kita kembali seperti dulu" ucap ibu Ami dengan tersenyum.
Kiara sangat bangga melihat kesabaran orang tua angkatnya yang begitu kuat menerima gunjingan dari masyarakat sekitar tentang pernikahannya yang harus gagal hanya dengan hitungan waktu. Ia bertekat akan membahagiakan keluarga satu satunya yang ia punya.
Kiara meminta ijin untuk membawa motornya ke kota agar dirinya bisa leluasa kemana mana dan tidak menyusahkan sahabatnya lagi. Dirinya ingin hidup mandiri seperti Lala dan mencari pekerjaan untuk uang jajannya sehari hari menurutnya.
Dengan berat hati Pak Sucipto mengijinkannya dengan harapan semoga kehidupan kegiatan barunya membuatnya bahagia
"Jangan lupa mengabari ibumu agar dia tidak khawatir "ucap Pak Sucipto. Kamu tahu kalau dia sedang kangen denganmu bapakmu ini yang kena omelan dan cakarannya" titahnya lagi dengan candanya membuat keluarga kecil itu tertawa bersama.
"Siap" sahut Kiara.
***
**One Day Married karya KeDuaku sebelum membaca Novel ini wajib mengikuti dan membaca AMAZING GIRL'S karena ada sangkut pautnya di dalamnya agar kalian tidak bingung membaca alur ceritanya.
Karya keduanya masih Up Ep setiap harinya yaa.. Jangan Lupa Like koment dan Vote sebagai apresiasi tentang Novelku ini..
happy READING**...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
VS
Wahh Terimakasih kaka atas masukannya😘 author akan lebih memperhatikan penempatan tanda bacanya..
2021-07-31
0
Sonya Tansy
Sebenarnya ceritanya bagus,,Tapi tolong diperhatikan lagi tanda bacanya .. Untuk kalimat pertanyaan maupun perintah ..Supaya feel nya lebih dapet lagi
2021-07-31
0