Berbeda sifat

"Selamat datang suami tampanku." sambutan manja disertai pelukan dan juga cercapan dibibir, diberikan Tina teruntuk Jefry yang baru saja kembali kerumah besar Taddeo.

Hal seperti itu sudah lazim terjadi, Tina akan selalu terlebih dulu menyambut Jefry, dan menyentuh pria itu walau ada Vonny sang nyonya disekitar mereka.

"Bagaimana kabarmu.?" tanya Jefry setelah ia membalas perlakuan Tina.

"Aku sangat baik sayang, begitu juga putra kita pun sama." jawab Tina dengan ciri khas manja nan menggodanya.

Jefry tersenyum mengucap syukur, dan setelah beberapa detik berlalu, mata birunya beralih kewajah ayu sang istri tua. Jefry tersenyum manis, dan perlahan melangkah menghampiri Vonny yang berdiri tak jauh dari ia dan Tina.

"Bagaimana kabarmu.?" tanya Jefry seraya merengkuh pinggang ramping Vonny.

Belum sempat Vonny menjawab Jefry sudah terlebih dulu membenamkan ciumannya dibibir Vonny "Aku sangat merindukanmu." ucap Jefry setelah pangutannya terlepas, dengan kening yang saling beradu.

Vonny tersenyum "aku sangat baik." diusapnya lengan Jefry lembut "bagaimana keadaanmu serta pekerjaanmu..?" tanyanya kemudian dengan iris netra yang saling memandang.

"Aku sangat baik, begitu pun dengan semua pekerjaan yang berjalan dengan lancar, itu karena berkat doamu." balas Jefry.

Tidak tanpa alasan Jefry berucap demikian. Pria itu sangat tahu bagaimana Vonny baik luar atau pun dalam. Vonny yang memang sangat taat akan imannya, tidak pernah putus dalam mendoakan semua orang yang sangat ia cintai, walau orang itu sudah menorehkan luka dihidupnya.

Baik dirumah atau pun pergi ketempat ibadah, tak sekali pun Vonny melewati harinya dengan berdoa, dari mulai membuka mata saat pagi hari, hingga ia kembali menutup mata guna terlelap pada malam hari, dan semua itu selalu tertangkap oleh indra pengelihatan dan pendengaran Jefry.

Bahkan Vonny juga sangat rajin dalam kegiatan amal keberbagai panti asuhan, juga kegiatan amal lainnya.

Itulah alasan mengapa Jefry tidak pernah mau melepaskan Vonny. Bukan hanya karena cinta Jefry yang sangat besar bagi Vonny, tapi karena ketulusan dan kebaikan serta kesabaran Vonny yang sangat luar biasa.

Walau pada akhirnya semua cinta itu sangat percuma, karena Jefry tetap saja bisa membagi hati dan tubuhnya untuk wanita lain.

"Sayang.!" seru Tina menghampiri Jefry yang masih betah memandangi wajah Vonny dan merengkuh pinggang ramping istri pertamanya itu. Tina merengkuh salah satu lengan Jefry, lalu dengan manja bergelayut serta mencoba untuk menggoda Jefry.

Vonny tersenyum simpul sembari melepaskan diri dari rengkuhan Jefry.

"Beristirahatlah, kamu pasti sangat lelah. Aku akan menyiapkan makan malam untuk kita." kata Vonny kemudian.

"Ah, kamu memang sangat pengertian kakak." kata Tina entah dengan maksud apa "ayo sayang, kita kekamar dan beristirahat. Aku sangat merindukanmu suami tampanku." ucap genit menggoda Tina.

Jefry akhirnya menuruti ajakan Tina, saat wanita itu menarik lengannya.

Vonny menggelengkan kepalanya perlahan, lalu menghembuskan nafas berat keudara, sebelum ia melangkah menuju kedapur kesayangannya, guna menyiapkan makan malam kegemaran Jefry dan Avram serta anggota keluarga lainnya.

Sudah menjadi kebiasaan Vonny, jika Jefry atau sang ayah mertua baru kembali dari perjalanan bisnis mereka, Vonny akan menyiapkan menu makanan special disaat makan malam.

Dan tanpa ada yang tau, jika ada dua pasang mata yang sejak tadi memperhatikan drama ketiga orang itu dari balik tempat persembunyian mereka masing masing. Sudah pasti pemilik kedua pasang netra tersebut memiliki pemikiran dan penilaian masing masing dibenak mereka.

Salah satu pemilik mata, akhirnya berlalu dari tempatnya dan kemudian berpindah ketempat persembunyian yang biasa ia gunakan untuk mencuri pandang kegiatan wanita yang sangat berarti didalam hidupnya.

Dengan netra berbinar, dan ekspresi wajah yang tidak pernah ia tampakan didepan khalayak ramai, Avram menikmati moment yang selalu ia nanti nantikan disetiap harinya.

Sementara itu disebuah kamar, Jefry dan Tina tengah bercengkrama. Dengan keahliannya, Tina melayani Jefry dengan sangat baik. Dengan mudahnya ia mampu membuat tubuh letih Jefry kembali bugar. Wajah yang semula terlihat lelah, kini sudah kembali segar dan berseri.

Dua istri yang memiliki sifat, kepribadian, keahlian, pendidikan, dan juga iman hati dan kebaikan yang sangat berbeda dan bertolak belakang.

Vonny dengan sifat kedewasaan dan keanggunannya, sementra Tina dengan sifat manja, serta selalu mengandalkan tubuhnya untuk menggoda dan menahlukkan hati sang suami.

Vonny yang memiliki sifat penyabar, dan juga kasih serta cinta yang tulus, sementara Tina dengan sifat pecemburu serta timbang pilih dalam mengulurkan tangannya yang penuh kasih.

Tak heran jika Tryoon bisa sangat dekat dengan Vonny, walau tidak bisa dipungkiri bocah itu juga sangat dekat dengan Tina serta sangat penurut akan apa pun yang dikatakan oleh Tina.

Oleh sebab itu, kenapa selama ini Avram bersikap dingin kepada Tryoon, karena ada sesuatu yang memaksa Avram melakukannya. Dan itu pun terjadi selepas Avram secara tidak sengaja mendengar percakapan Tina dan Tryoon.

"Kapan kita akan mengurus hak bagi Tryoon..?" tanya Tina yang masih berada didalam dekapan Jefry, seraya memainkan jari lentiknya didada bidang sang suami.

"Bukankah semuanya sudah diurus..? Tryoon Taddeo, namanya sudah tercatat dengan baik. Mau mengurus haknya apa lagi.?" tanya Jefry bingung.

"Tentu saja hak Tryoon didalam keluarga Taddeo. Harta, jabatan dan juga semua yang bisa menjadikan masa depannya baik." kata Tina.

"Apa kamu sudah gila..?" Jefry melepaskan dekapannya, dan menatap tajam Tina "Tryoon masih sangat kecil, begitu juga Avram, kenapa kamu sudah membicarakan itu..?"

"Aku hanya ingin keadilan untuk putraku dimasa depan. Jangan hanya karena Tryoon lahir dari istri yang tidak diakuin dimata hukum, nasibnya jadi taruhan." jawab Tina tanpa berfikir panjang.

"Kamu fikir aku dan ayah akan sekejam itu..?" ucap Jefry geram "kami masih punya otak waras Tina, walau sudah jelas siapa pewaris tahta Taddeo, tapi kami sudah memikirkan apa yang selayaknya dan memang yang seharusnya didapatkan oleh Tryoon. Aku ayahnya, dan aku paham betul akan tanggung jawabku."

"Dengan menjadikannya sebagai tangan kanan Avram.? atau menjadi kain pengelap kakinya, begitu.? atau justru malah akan membuang Tryoon dari keluarga Taddeo..?" tanya ketus Tina.

"Kemana otakmu Tina.?" murka Jefry pada akhirnya "kenapa kamu menjadi seperti ini..?" tanya tajam Jefry.

"Semua karena ucapan ayah disaat kamu pergi." Tina pun menceritakan apa yang dikatakan tuan besar Taddeo beberapa waktu lalu. "Aku tidak mau Tryoon menjadi korban ketidak adilan ayahmu." pungkasnya.

"Kamu belum sepenuhnya mengenalku dan juga ayah, aku sangat kecewa Tina. Entah apa yang kamu lakukan dirumah selama ini, sampai kamu tidak bisa melihat dan mengartikan semua kejadian dan ucapan dengan benar." tandas Jefry seraya berlalu kekamar mandi guna membersihkan diri.

Tina pun kesal, dan berkali kali mengumpat lirih.

Terpopuler

Comments

Kadek Pinkponk

Kadek Pinkponk

akhirnya Tina dengan minusnya...hanya pada harta

2021-08-28

1

✮R⃟ɪsᴍᴀᵑᵍᵒᵏᵏ⋆

✮R⃟ɪsᴍᴀᵑᵍᵒᵏᵏ⋆

dasar siti na pen nabok deh🗡️🗡️

2021-05-14

0

🦉KRISNA AB

🦉KRISNA AB

🤔🤔🤔🤔

2021-05-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!