Memulai kisah

Sehari hidup dalam memendam kesakitan dan luka, nyawa ingin rasanya terlepas dari raga secepatnya, bagaimana jika harus merasakan itu bertahun tahun lamanya. Hanya insan yang memiliki hati berbalut kesabaran dan kasih sayang yang luar biasa hebat serta iman kuat kepada Tuhan, yang mampu menjalani itu.

Vonny, bertahan demi kasih sayang kepada sang putra. Vonny mampu bersabar dalam menerima kehadiran Tina dan juga putra tirinya. Wanita berhati bak malaikat yang mampu membagi kasih sayang kepada putra kandung dan juga putra tirinya. Walau hal serupa tidak bisa dilakukan oleh Tina yang notabene lebih ingin berkuasa didalam rumah besar itu.

"Cucu kebanggaan kakek, kemarilah putra mahkota." seru Tuan besar Taddeo yang ditujukan bagi Avram, saat bocah berusia sepuluh tahun itu kembali dari sekolahnya.

"Selamat siang kakek." sapa Avram seraya membungkukan badannya sebagai tanda hormat kepada sang kakek, dan kemudian duduk disamping lelaki berusia lima puluh lima tahun itu.

"Bagaimana dengan sekolahmu.?" tanya kakek sembari merangkul pundak Avram.

"Semua berjalan baik kakek." jawab Avram dingin.

Tumbuh dalam keluarga kaya, dan juga sering melihat sang ibu menangis dalam diam, serta mengetahui fakta akan kelakuan sang ayah membuat Avram menjadi pribadi yang sangat dingin sejak dini.

Apa lagi sang kakek dan juga sang ayah yang selalu saja menuntut dan memberikan beban dipundak rapuh Avram untuk menjadi pewaris tahta kerajaaan bisnis dan harta Taddeo, semakin membuat Avram jauh dari kata bermain dan bergaul. Tak ada waktu baginya untuk menikmati masa kanak kanaknya.

"Lakukan tugasmu dengan baik, karena kamu pewaris satu satunya yang Taddeo miliki. Jangan kecewakan kami nak." pesan kakek.

"Aku akan melakukan semua dengan baik kek." balas Avram.

"Selamat siang kakek, kakak.!" sapa Tyroon Taddeo yang tak lain putra dari Jefry dan Tina. Avram hanya menganggukkan kepala sebagai jawaban sapaan Tyroon.

"Ya, selamat siang." jawab tuan besar Taddeo datar.

"Putraku kamu sudah kembali.?" seru Tina dari arah tangga.

Dengan berjalan memainkan irama tubuhnya, Tina menghampiri sang putra dan memeluk tubuh bocah berusia sembilan tahun itu.

"Bagaimana dengan sekolahmu hari ini.?" tanya Tina kemudian.

"Baik ibu, aku mendapat nilai yang bagus." adu Tryoon girang.

"Anak hebat, jangan pernah kecewakan ayah juga ibu serta kakek ya.? keturunan Taddeo haruslah pintar dan selalu menjadi yang terdepan." kata Tina menasehati.

"Tapi perlu juga diingat, sepintar dan sehebat apa pun dirimu tetaplah hanya Avram pewaris tahta selanjutnya. Jadi tuntutlah ilmu dan perkaya kepintaranmu, untuk bekal hidupmu dimasa depan, agar kamu juga bisa berdiri dengan namamu sendiri Tryoon Kallies." kata tuan besar.

Kallies adalah nama keluarga Tina. Tuan besar Taddeo memang sejak awal tidak memiliki keinginan, dan tidak mengizinkan Jefrry memberikan nama Taddeo bagi Tryoon, bahkan dalam akta lahir Tryoon nama Taddeo pun tidak boleh dicantumkan.

Bukan karena tidak menyayangi Tryoon, tapi tuan besar Taddeo lebih memilih menjaga perasaan menantu kebanggaannya Vonny Abraham. Tuan besar memiliki caranya sendiri, untuk menyampaikan kasih sayangnya kepada kedua cucu kebanggaannya. Walau terkadang terkesan pilih kasih.

"Ayah.!" seru Tina tak terima.

"Cepatlah kalian berganti pakaian, dan setelahnya kita makan siang bersama." potong tuan besar yang enggan mendengar kelanjutan perkataan Tina.

Avram bangkit dari duduknya, dan segera menuju kekamar, begitu juga dengan Tryoon yang mengikuti langkah kaki kakak tirinya. Tak ada saling menyapa, apa lagi berbincang barang satu dua patah kata.

Walau Vonny selalu berlaku adil kepada Avram dan Tryoon, walau Vonny selalu mengajarkan Avram untuk bersikap baik kepada Tryoon, tapi entah mengapa Avram tetaplah menjadi pribadi yang dingin dan angkuh.

"Kakak.!" panggil Tryoon menghentikan gerakan tangan Avram yang akan membuka pintu kamar.

"Iya." jawab Avram singkat.

"Apakah kakak akan terus membenciku.?" tanya sendu Tryoon.

"Aku tidak pernah membencimu, tapi aku tidak mau semakin menyakitimu dengan sikapku." kata Avram.

"Maksud kakak.?" tanya Tryoon bingung.

"Suatu hari nanti kamu pasti akan mengerti." kata pamungkas Avram sebelum ia benar benar membuka pintu kamarnya, dan menghilang dari pandangan Tryoon.

Sama sama pintar, sama sama memiliki ketampanan yang cukup sempurna, sama sama lahir dari garis keturunan Taddeo, tapi memiliki kisah, ibu dan juga sifat serta diperlakukan dengan berbeda. Avram dan Tryoon, dua bocah tampan yang kelak akan memiliki kisah rumit penuh drama, cinta dan juga kisah tragis penuh airmata.

Tak akan ada yang mampu untuk menebaknya, bahkan Avram dan Tryoon saja yang akan mejalani semua itu juga tidak akan pernah tau. Untuk saat ini, dua bocah itu hanya bisa menjalani hari harinya dengan beban hati dan luka yang berbeda beda. Avram dengan beban dan luka hati nya sendiri, begitu juga adanya dengan Tryoon.

⚘ Yok kawan kirim dukungannya yak ⚘

Terpopuler

Comments

Kadek Pinkponk

Kadek Pinkponk

ibu vonny hatimu seluas samudra

2021-08-28

1

🦉KRISNA AB

🦉KRISNA AB

up nya kk

2021-05-10

0

👑ᰚcᷤhᷢaⷶ👑

👑ᰚcᷤhᷢaⷶ👑

ditunggu upx ka del

2021-05-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!