"Pangeran!" ucap Annchi yang masih mencari pangeran dan terdengar oleh Mei-Yin.
Hooo, rupanya begitu...pikir Mei-Yin yang mengetahui maksud Pangeran Ling Yu ke kamarnya adalah untuk menghindari gadis yang sedang memanggil-manggil namanya
"Kenapa pangeran? kenapa kau tidak menemui tamumu?" ucap Mei-Yin menggoda Pangeran Ling Yu.
"Kau! diamlah!" ucap Pangeran Ling Yu sedikit menyentak dengan suara pelan.
Annchi mendengar suara samar dari ruangan yang dia lewati, dia yakin pangeran ada di dalam dan membuka pintunya dengan kasar.
Brak.
Annchi melihat pemandangan yang tidak dia harapkan, Pangeran Ling Yu, orang yang ingin dia bujuk untuk perjodohan sedang mencium seorang wanita.
Karena tidak ingin diketahui sedang bersembunyi dari Annchi, pangeran terdesak dan berfikir untuk mencium Mei-Yin, dia pun meletakkan tangannya didinding yang membuat Mei-Yin tidak bisa lari, kemudian mendekatkan bibirnya dan menciumnya, Mei-Yin terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Pangeran Ling Yu, dia membuka matanya lebar-lebar dengan wajahnya yang memerah, begitu juga dengan pangeran Ling Yu. Untuk keduanya, itu adalah ciuman pertama mereka.
"Pangeran!!!" ucap Annchi memanggil.
"Annchi? kau disini haha? kau tidak melihatnya kan?" tanya Pangeran Ling Yu yang berpura-pura terkejut dengan kedatangan Annchi, sementara Mei-Yin tertunduk menahan rasa marah dan malunya.
"Pangeran, apa kau tahu? aku kesini untuk berbincang mengenai perjodohan kita!" ucap Annchi dengan nada yang kesal dan mengepalkan tangannya.
"Hmm perjodohan? aku tidak tahu? tapi, meskipun aku tahu, seperti yang kau lihat, aku mencintainya" ucap Pangeran Ling Yu sambil menarik Mei-Yin kepelukannya yang lagi-lagi mengejutkan Mei-Yin dan membuat marah Annchi.
"K-kau? w-wanita ini? wanita ini yang kau pilih?! arrgh!"ucap Annchi kesal karena rencananya dan ayahnya terhalang oleh Mei-Yin, kemudian Annchi meninggalkan ruangan itu. Rasanya Annchi ingin menghajar perempuan yang di rangkul oleh Pangeran Ling Yu, tapi dia sadar betul berada di mana dan berusaha menahan kekesalannya.
"Jadi! pangeran, apa maksud semua ini? katakan padaku!" ucap Mei-Yin marah dan merasa dimanfaatkan.
"Ah aaaaaah tu-tunggu Mei-Yin, a-aku bisa jelaskan" ucap Pangeran Ling Yu yang panik setelah mengingat apa yang dia lakukan dan melepaskan Mei-Yin dari pelukannya.
"Jelaskan pada pedangku, Hiyaaa!" Mei-Yin mengambil pedangnya dan mengarahkannya pada Pangeran Ling Yu. Karena takut, Pangeran Ling Yu lari dengan sangat cepat dari kamarnya Mei-Yin.
Dasar, pangeran bodoh...ucap Mei-Yin dalam hati dan mengingat saat pangeran menciumnya yang membuat wajahnya memerah.
***
Disisi lain, kamar Pangeran Ling Yu.
"Hah hah... kenapa para wanita itu benar-benar merepotkan?" ucap Pangeran Ling Yu yang membuka pintu dan menutupnya dengan cepat dan menyandarkan diri di pintunya. Dengan napasnya yang masih terengah-engah, dia sedikit mengingat perlakuannya pada Mei-Yin.
"Tapi Annchi tadi bilang soal perjodohan? yang benar saja ayaaaah!" ucap Pangeran Ling Yu.
***
"Ayah, ayo kita kembali!" ucap Annchi kepada pimpinan Zao dengan ekspresinya yang menahan rasa kesal.
"Apa maksudmu? kita baru saja sampai" ucap pimpinan Zao dengan merasa tidak enak pada Raja Zang.
"Aku ingin kembali" ucap Annchi sekali lagi.
Kenapa dengannya? apa pangeran bodoh itu menolaknya?...pikir Zao Wu dalam hati.
"Maaf Yang Mulia, sepertinya putriku sedang tidak sehat, aku akan membawanya pulang dan segera memeriksanya" ucap pimpinan Zao kepada Raja Zang.
"Oh dia merasa tidak enak badan? kalau begitu cepat bawa dia ke tabib dan segera obati, pimpinan Zao" ucap Raja Zang.
"Baik Yang Mulia, kalau begitu kami pamit, salam Yang Mulia" ucap pimpinan Zao dengan diikuti Aannchi dan mereka pun kembali ke kediamannya.
Hmm, apa Pangeran Ling Yu membuatnya tidak senang?...tanya Raja Zang dalam hati.
***
Keesokan harinya. Raja Zang memanggil Mei-Yin.
"Yang Mulia" ucap Mei-Yin memberi salam dan berlutut.
"Kudengar kau menyelamatkan Pangeran Ling Yu dari ular berbisa, bagus sekali Mei-Yin" ucap Raja Zang.
ular berbisa? aku tidak menyelamatkannya dari ular berbisa? lagi pula, mana mungkin disini ada ular?...pikir Mei-Yin.
"kau?!" ucap Mei-Yin kesal melihat Pangeran Ling Yu bersembunyi di belakang Raja Zang, Mei-Yin mulai mengerti maksud dari ular berbisa itu kemungkinan adalah peristiwa kemarin saat dirinya dijadikan tameng oleh Pangeran Ling Yu.
"Mei-Yin, untuk seterusnya, kumohon lindungilah pangeran" ucap Raja Zang.
"Sesuai perintah anda Yang Mulia" ucap Mei-Yin.
***
Kembali ke saat ini.
Mei-Yin, Pangeran Ling Yu dan pelayan Ming masih melarikan diri lewat jalan rahasia. Jalan rahasia tersebut dekat dengan klan Doren, klan yang dimiliki oleh mantan Jendral Yong.
Setelah keluar dari jalan rahasia, mereka masih harus melewati hutan dengan jalan setapak.
Mei-Yin melihat pangeran Ling Yu kelelahan dan dia meminta untuk istirahat sebentar.
"Aaah aku lelah, kita istirahat sebentar" ucap Mei-Yin yang sebenarnya tidak lelah sama sekali, dia hanya memberi ruang untuk Pangeran Ling Yu bernapas. Pangeran Ling Yu juga mulai terlihat memikirkan kejadian yang baru saja terjadi.
"Baiklah, kurasa kita istirahat disini dulu" ucap Pelayan Ming.
"Pelayan Ming! lihatlah, Pangeran kelelahan, carilah air untuknya" ucap Mei-Yin yang menghampiri Pelayan Ming dan berbisik.
"Hm? ah maaf, aku tidak menyadarinya, aku akan segera kembali" ucap Pelayan Ming yang melihat Pangeran Ling Yu terengah-engah kelelahan dengan wajahnya yang murung, kemudian Pelayan Ming pergi mencari air.
Pangeran Ling Yu yang kelelahan pun tanpa sadar tertidur.
"Kenapa Pelayan Ming belum kembali? ah aku juga haus, aku akan mencari air" ucap Mei-Yin dan meninggalkan Pangeran Ling Yu sendiri tanpa penjagaan.
Entah karena terlalu kelelahan atau syok dengan apa yang terjadi, Pangeran Ling Yu melihat kejadian itu dimimpinya dan bermimpi semua orang menghilang dari sisinya dan kemudian pangeran Ling Yu terbangun dari tidurnya dan berteriak dengan keringat yang membanjiri keningnya. Tapi, saat dia terbangun, dia tidak melihat ada siapapun disisinya.
"Hah!" Pangeran Ling Yu panik dengan keadaannya dan melihat sekitarnya berharap menemukan Mei-Yin atau Pelayan Ming, dia mulai mengungat mimpinya dan sangat takut jika orang-orang disekitarnya benar-benar menghilang.
"Mereka tidak ada? mereka meninggalkanku? mereka terbunuh?" ucap Pangeran Ling Yu yang panik.
Srek-srek.
Terdengar suara dari semak-semak yang membuatnya takut dan berpikir itu adalah orang suruhan Pangeran Shilin. Tapi ternyata, itu adalah Mei-Yin yang kembali dengan air yang berada ditangannya.
"Oh kau sudah bangun?" tanya Mei-Yin dan memberikan air pada Pangeran Ling Yu.
Pangeran Ling Yu merasa senang karena ternyata Mei-Yin tidak meninggalkannya. Pangeran sedikit tersenyum dengan sorot matanya yang lemah. Beberapa saat kemudian Pelayan Ming juga muncul dan menghilangkan kekhawatiran dalam hati Pangeran Ling Yu.
"Ah pelayan Ming, kau dari mana? kenapa kau lama sekali?" tanya Pangeran Ling Yu dengan nada lemah.
"Maaf pangeran, saya pergi mengambil air, lalu saya melihat ada buah-buahan dan berpikir untuk mendapatkannya. Namun karena saya tidak pandai memanjat, saya terus terjatuh, tapi tenang saja pangeran, saya berhasil mendapatkan buahnya" ucap pelayan Ming.
"Hmm aku percaya padamu Pelayan Ming" ucap Mei-Yin yang menahan tawa karena melihat banyak dedaunan dan ranting kecil dikepalanya pelayan Ming.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
jafar
5
2021-05-03
7
YumiMomo9
kesempatan
2021-05-03
6