Sebelumnya, karena Raja Zang Yu menyinggung soal kemampuan, Pangeran Ling Yu mulai kesal dengan ayahnya juga Mei-Yin.
"Aku tidak peduli! kalau mau cari pengawal, cari laki-laki yang gagah dan elegan, bukan sepertinya!" ucap pangeran Ling Yu marah dan tidak terima.
"Kalau soal elegan, apa menurutmu kau bersikap elegan hari ini? dari tadi kau hanya berteriak pangeran, burung yang mendengarnya pun menyamakan teriakanmu seperti kuda" ucap Mei-Yin meledek.
"Hah! apa kau bilang!" ucap pangeran Ling Yu yang tidak percaya ucapannya dijawab oleh seorang penjaga.
"Apa pangeran sudah lupa? pangeran Shilin sudah tiba loh" ucap Mei-Yin mengingatkan dan tidak ingin melanjutkan perdebatan diantara mereka.
"Bi-bilang dari tadi dong!" ucap pangeran Ling Yu yang malu karena lupa dan akhirnya berhenti berdebat.
"Prajurit sudah bilang dari tadi loh, aku khawatir kuping pangeran bermasalah...apa aku harus panggilkan tabib?" ucap Mei-Yin yang tidak tahan ingin meledek pangeran Ling Yu.
"Mei-Yin, sudah cukup menggodanya untuk hari ini" ucap Raja Zang.
"M-maaf Raja" ucap Mei-Yin yang masih tersenyum meledak Pangeran Ling Yu.
***
Disisi lain.
"Kak Shilin!" teriak Pangeran Ling Yu memanggil nama Pangeran Shilin.
Pangeran Shilin adalah anak dari putra mahkota sebelumnya yang tewas di medan perang, dia selalu ada bersama pangeran Ling Yu saat kecil, dia adalah sepupu yang 10 tahun lebih tua dari pangeran Ling Yu. Ayahnya meninggal dalam perang saat dia masih berada dalam kandungan. Pria yang tampan dan elegan itu menjadi idola untuk pangeran Ling Yu.
Hari ini aku akan bertemu Kak Shilin, setelah lama dia pergi...aku akan b- ucap Pangeran Ling Yu dalam hati sambil berlari dan kemudian menabrak seseorang.
Bruk.
"Ah pangeran Ling!" ucap Pangeran Shilin dan menahan bahu pangeran Ling Yu agar tidak terjatuh.
Ketemu...ucap pangeran Ling Yu dalam hati.
"Kenapa kau sangat bersemangat pangeran? bukankah kau tidak suka berkeringat? kenapa terburu-buru?" tanya Pangeran Shilin.
"Mei-Yin memarahiku dan mengeluarkan pedangnya, akupun berlari" ucap pangeran Ling Yu berbohong.
"Mei-Yin? ah kalian sedang bermain ya? waah tunggu, kau tambah tinggi ya..."
ucap Pangeran Shilin sambil tersenyum dan menepuk kepala pangeran Ling Yu.
"Hmm, dan aku akan menjadi pria tampan sepertimu" ucap Pangeran Ling Yu yang bangga karena dipuji oleh Pangeran Shilin.
"Dimana Raja? aku ingin mengunjunginya"
ucap Pangeran Shilin dan meninggalkan pangeran Ling Yu.
Padahal aku masih ingin berbicara padanya... pikir pangeran Ling Yu yang kecewa.
"Kau buru-buru menemuinya, tapi semuanya sia-sia kan?!" ucap Mei-Yin yang ternyata ada dibelakang pangeran Ling Yu.
"Kau diam saja, dasar wanita kasar!" ucap pangeran Ling Yu yang kesal.
Dulu...saat pangeran Ling Yu berusia 10 tahun, ibunda permaisuri meninggal, bagaimanapun juga... dia adalah ibunya dikehidupan ini, dia sangat menyayangi dan memanjakan pangeran Ling Yu. Setelah permaisuri meninggal, pangeran merasa tidak ada lagi yang memperlakukannya persis seperti yang dilakukan permaisuri, semuanya khawatir akan keadaan pangeran Ling Yu, termasuk Raja.
Pangeran Ling Yu termenung dan tidak mau makan, dia juga tidak bisa tidur dan hanya mengacuhkan semua orang dan larut dalam kesedihan selama berhari-hari, kemudian pangeran Shilin datang dan berhasil menghiburnya.
***
Ke esokan harinya.
"Kak Shilin, ajari aku mebuat puisi" ucap pangeran Ling Yu dan membuka pintu ruangan pangeran Shilin.
"Eh?" tidak ada orang? ucap pangeran Ling Yu dalam hati dan memperhatikan isi ruangan yang kosong.
Pangeran Ling Yu keluar dan bertemu dengan pelayan Ming.
"Ah pangeran, kau mencari pangeran Shilin? dia bersama Mei-Yin di halaman, mereka sedang berlatih pedang" ucap pelayan Ming.
"Aaarrrgh Mei-Yin!...wanita kasar itu!" teriak pangeran Ling Yu dan berlari ke tempat mereka berada.
***
Disisi lain, Pangeran Shilin dan Mei-Yin berlatih dan saling menggerakkan pedangnya, Mei-Yin yang merupakan anak jendral terhebat dan Shilin yang telah berlatih sejak kecil.
"Wah...hebat Mei-Yin, kemampuanmu bisa selaras denganku" ucap Pangeran Shilin.
Mereka memiliki tingkatan yang sama, yaitu komandan level 7, Mei-Yin yang memiliki elemem udara dan pangeran Shilin yang memiliki elemen api.
sret
"Mungkin maksud pangeran kemampuanku ada diatasmu?!" ucap Mei-Yin yang berhasil mengarahkan pedangnya ke leher Pangeran Shilin.
"Ah hahaha" Pangeran Shilin tertawa.
"Kau lupa pangeran, dalam pertarungan kau tidak boleh lengah...lagipula sepertinya angin hari ini ada dipihakku" ucap Mei-Yin.
Pangeran Ling Yu melihat mereka dan kesal.
"Mei-Yin! kau curang!" teriak Pangeran Ling Yu dan membuat Pangeran Shilin dan Mei-Yin melihat kearahnya.
"Heeee...apa kau ingin berlatih juga? pangeran?!" ucap Mei-Yin menyindir pangeran Ling Yu yang tidak bisa menggunakan senjata bahkan tidak mau meningkatkan pelatihannya.
Pangeran bukannya tidak bisa, hanya saja tidak mau bersusah-susah seperti itu, jika dia ingin bertarung, maka dia akan menggunakan orang lain, jika dia ingin melindungi diri, maka dia akan membawa pengawal, dia hanya tidak suka sesuatu yang merepotkan, melelahkan dan juga kotor.
"Pangeran Ling Yu, kau mau belajar?" tanya Pangeran Shilin.
"Hmm, aku akan belajar darimu...juga sudah kubilang, kau boleh memanggilku Yu" ucap Pangeran Ling Yu yang senang akan ajakan Pangeran Shilin.
Sebenarnya aku tidak mau bermain pedang, tapi karena Kak Shilin yang mengajariku, tentu saja aku tidak akan menolak...ucap Pangeran Ling Yu dalam hati.
Pangeran Ling Yu terpana melihat gerakan pedang yang dilakukan Pangeran Shilin, begitu indah dan rasanya apapun yang dilakukan oleh Pangeran Shilin membuat pangeran Ling Yu kagum, mungkin pangeran sudah menghormatinya jauh dilubuk hatinya.
***
Malam hari. Raja Zang memanggil Pangeran Ling Yu dan menyuruhnya untuk segara merubah sikapnya dan sadar akan statusnya.
"Ayah aku tidak mau menjadi raja!" ucap Pangeran Ling Yu pada Raja Zang yang membahas tentang kemampuannya dan masa depan kerajaan kelak.
"Jangan bicara omong kosong!" ucap Raja Zang membentak.
"Habisnya itu melelahkan, aku harus berperang dan mengurus tumpukan lembaran yang merepotkan!" ucap Pangeran Ling Yu mengeluh.
"Aaaaah biarkan Kak Shilin saja yang menjadi raja, dia sangat pantas menjadi raja dan aku akan menjadi penasihatnya saja" ucap Pangeran Ling Yu memberikan ide dan membuat Raja Zang naik pitam.
"Jangan bercanda! karena ibumu meninggal ayah selalu membiarkan apa yang kau lakukan untuk membutamu senang, tapi haaaa yah! sudahlah!selagi aku belum mati, aku akan mendidikmu" ucap Raja Zang yang merasa kesal, sedih dan kecewa dengan menghela napasnya.
"Ayah tekankan padamu, kau adalah anak Raja...dan suatu saat kau harus mengambil alih tanggung jawab ini" sambung Raja Zang dengan nada yang sedikit rendah.
"Tapi...Kak Shilin adalah anak dari paman kan, itu artinya dia juga pantas menjadi raja karena memiliki darah kerajaan, kenapa dia tidak boleh?!" tanya Pangeran Ling Yu yang murung dan menunduk dengan suara pelan.
"Pembicaraannya cukup sampai disini, perlu ayah ingatkan...kau masih belum bisa melihat isi hati seseorang, ayah katakan ini karena ayah menyayangimu, ingatlah kata-kata ayah ini" ucap Raja Zang.
Setelah itu Pangeran Ling Yu pergi ke kamarnya yang diikuti oleh Mei-Yin.
"Cukup, jangan mengikutiku!" ucap Pangeran Ling Yu kepada Mei-Yin.
"Heheh maaf pangeran, walau aku adalah pengawalmu...tapi aku bekerja untuk Raja" ucap Mei-Yin yang semakin membuatnya kesal.
"Cih"
Pangeran pun masuk ke kamarnya dan Mei-Yin memanggil penjaga untuk menjaga ruangan di depan pintunya. Kemudian Mei-Yin masuk ke kamarnya yang berada tepat disamping kamar pangeran Ling Yu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
heri surianto
benar
2021-06-11
5
jafar
2
2021-05-03
7
suhooo
reingkarnasi jadi pangeran dong
2021-05-03
24