Ling Zhen menemukan dirinya tidak berada di jurang tempat dimana dia terjatuh, melainkan sebuah hamparan pegunungan es yang penuh dengan aura mistis yang kental.
Terlebih Hewan Buas Iblis yang menghuni pegunungan es dipenuhi hawa membunuh yang kuat. Ling Zhen mendecakkan lidahnya karena mendapati dirinya terdampar di pegunungan es dan itu sangat mengganggunya.
“Bukankah seharusnya ingatan Para Dewa mengetahui tempat ini? Lalu kenapa aku tidak dapat mengetahuinya? Apa kau hanya membual, Rubah Putih?” Ling Zhen bertanya sambil melepaskan aura tubuhnya guna membungkus tubuhnya agar mengurangi hawa dingin yang menerpa tubuhnya.
‘Kau pikir seorang Dewa harus mengetahui segalanya? Lagipula dunia telah berubah drastis, saat sumber daya semakin menipis, peperangan akan terjadi dimana-mana. Sungguh ironis melihat pemandangan ini...’ Rubah Putih menjawab sambil memandang butiran es yang menghantam tubuhnya.
“Lalu kau menunjuk seseorang untuk mengatasi masalah itu? Kebetulan orang itu adalah aku. Aku sarankan, agar kau jangan terlalu menaruh harapan padaku, Rubah Putih!” Ling Zhen tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya pelan.
‘Aku tidak akan menyesali keputusanku untuk memilihmu. Sekarang waktunya bagimu untuk melakukan perjalanan, jadi kita akan ke arah mana?’ Rubah Putih melompat ke bahu Ling Zhen dan menguap.
“Pertama-tama-” Ling Zhen menajamkan matanya menatap badai salju yang terlihat dari penglihatannya, “Ini tidak benar, bukankah kau harus menuntunku?!”
‘Masih membahas itu, lebih baik kita turuni lereng gunung ini. Aku pinjam bahumu sebentar...’ Rubah Putih terlihat tidak peduli dengan apa yang dialami Ling Zhen dan memilih memejamkan matanya.
“Dengan kemampuanku yang sekarang, aku dapat melewati badai salju itu...” Ling Zhen melepaskan aura berwarna merah sebelum tubuhnya dipenuhi api berwarna merah menyala dan sepasang sayap terbentuk dari api muncul dipunggungnya.
‘Seni Napas Phoenix...’ Ling Zhen mengolah pernapasan milik Dewa Phoenix dengan baik, ‘Sayap Api Phoenix!’
Ling Zhen terbang keatas dan bergerak dengan kecepatan tinggi menuruni pegunungan. Cuaca ekstrim dan dingin yang melanda pegunungan dapat dia atasi berkat kemampuan tubuh dari Tubuh Dewa Phoenix.
‘Tidak kusangka, kau akan terbang menggunakan Sayap Api Phoenix...’ Rubah Putih menggumam pelan dan melanjutkan tidurnya.
Ling Zhen memperhatikan pegunungan yang telah dia lewati. Disepanjang jalan dia bertemu dengan burung-burung besar dengan kemampuan elemen seperti api dan petir yang menghadang perjalanannya.
“Pemanasan yang cukup, tetapi pegunungan ini sepertinya merupakan tempat persembunyian yang strategis...” Ling Zhen menyadari ada beberapa segel formasi pertahanan di pegunungan es yang sedang dia lewati ini.
‘Segel formasi pertahanan? Kenapa segel itu terasa semakin melemah?’ Ling Zhen merasakan ada keanehan segel formasi pertahanan yang dia rasakan.
Saat Ling Zhen mencoba untuk menyentuh segel formasi pertahanan yang paling dekat dengannya, sebuah butiran salju berbentuk pedang berterbangan kearahnya.
Ling Zhen menghindar dengan cepat sambil mencari hawa keberadaan orang yang menyerangnya.
Samar-samar Ling Zhen merasakan aura manusia, walau hanya satu tetapi Ling Zhen merasakan ada kondisi yang tidak normal dari orang yang menyerangnya.
‘Apa dia sedang bertempur? Tidak, aku merasakan bau amis darah karena hembusan angin ini!’ Ling Zhen melebarkan kemampuan api Phoenix dan terbang ke bawah dengan kecepatan tinggi.
Siluet seorang gadis muncul dalam badai salju, Ling Zhen melepaskan kemampuan Phoenix dengan meluncurkan puluhan bola-bola api dari kepakan kedua sayapnya.
“Setelah menyusup ke Pegunungan Longxue dan mencoba masuk ke Sekte Lembah Perawan, aku tidak akan membiarkanmu hidup!” Sebuah suara keras terdengar jelas dan menggema ditelinga Ling Zhen.
“Ini salah paham? Aku tidak menyusup! Aku datang dari atas puncak pegunungan es ini!” Ling Zhen membela diri berharap dirinya tidak terlibat dengan permasalahan yang besar.
“Puncak Pegunungan Longxue, katamu? Tidak mungkin, belum pernah ada orang yang menemukan puncak dari pegunungan ini!” Suara gadis itu terdengar tidak percaya.
“Merepotkan, berdebat dengan sesama manusia ternyata cukup melelahkan. Apa boleh buat, jangan salahkan aku jika bermain kasar...” Ling Zhen mendesah pelan dan mendekati siluet gadis itu.
Saat jarak keduanya semakin dekat, Ling Zhen takjub akan kecantikan yang dia lihat pertama kali dalam dua belas tahun belakangan ini.
Gadis dengan penampilan anggun dengan bentuk tubuh yang diidamkan setiap wanita, serta kulit putih mulus layaknya salju yang tidak ternoda dan rambut hitam keperakan yang panjang sepinggang itu membius pikiran Ling Zhen.
“Akhirnya kau menunjukkan dirimu, bedebah!” Gadis itu melepaskan sebuah tapak yang mendarat tepat didada Ling Zhen.
“Argh!” Darah segar keluar dari mulut Ling Zhen karena dirinya tidak menghindari serangan tapak yang dilepaskan gadis itu. Matanya sekarang menatap kedua bola mata yang indah namun menatapnya penuh kebencian.
“Menggelikan, aku tidak menyangka akan mengalami kejadian seperti ini...” Ling Zhen tertawa geli dan menyambut tapak demi tapak yang dilesatkan gadis itu.
“Nona, tenanglah! Perhatikan wajahku ini, apakah aku terlihat seperti seorang penyusup?!” Ling Zhen berharap jika gadis itu mendengarkan perkataannya.
Gadis itu berhenti menyerang Ling Zhen dan menyipitkan matanya, “Aku tidak pernah melihatmu sebelumnya, dan kemampuanmu berbeda dari para penyusup itu...”
“Syukurlah...” Ling Zhen bernapas lega. Namun tiba-tiba sebuah pedang dari salju menempel dilehernya.
“Tapi kau terlihat mencurigakan!” Gadis itu masih tidak percaya.
Ling Zhen menelan ludah, ‘Setelah semua hal yang aku lewati, aku akan berakhir seperti ini? Jangan bercanda! Aku tidak boleh lemah hanya karena dia seorang perempuan!’
Ling Zhen memejamkan matanya dan mengetahui jika gadis dihadapannya merupakan seorang Pendekar Bumi Tahap Awal.
Dengan memperbesar kemampuan api Phoenix, pedang salju yang menempel dilehernya mencair. Dengan cepat Ling Zhen bergerak dan mengunci tubuh gadis itu.
“Lepaskan aku! Aku lebih memilih mati daripada bersentuhan dengan laki-laki!” Gadis itu meronta. Ling Zhen terperanjat kaget mendengar perkataannya.
“Tenanglah, Nona. Saat ini aku tidak ingin berdebat denganmu, lebih baik kau tidak menaruh curiga padaku. Lagipula aku hanyalah orang yang tersesat saat mencari Ramuan Dewi Malam...” Dengan suara yang dingin, Ling Zhen beralasan namun justru hal ini diterima oleh gadis itu.
Terlihat sekarang jika gadis itu tidak lagi meronta atau mencoba melepaskan diri. Beberapa saat kemudian, Ling Zhen melepaskan kuncian tangannya, dan menghela napas panjang.
“Ceritakan padaku, apa yang sebenarnya terjadi di pegunungan ini?” Bagaimanapun pegunungan es ini merupakan pintu masuk dan keluar Lembah Dewa. Secara tidak sadar, Ling Zhen harus mengetahuinya dan terlibat didalamnya.
Gadis itu memalingkan wajahnya dan menatap siluet puncak pegunungan yang tidak dapat dia lihat jelas, “Pegunungan es ini bernama Pegunungan Longxue...”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Mcnya jangan terpengaruh dg Kecantikan agar cerita ini lebih bagus
2025-01-13
0
Harman LokeST
laaaaaaaaaaaaaajjjjjjjjuuuuuuuuuuuutttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss
2023-10-09
0
Jimmy Avolution
Nice....
2022-04-20
0