“Apa aku benar-benar telah mati?”
Ling Zhen mencoba membuka matanya, namun matanya terasa begitu berat untuk membuka bahkan tubuhnya terasa begitu lelah untuk digerakkan.
“Cahaya putih ini semakin terlihat jelas...” Ling Zhen terkejut saat melihat pemandangan tak biasa.
Cahaya berwarna putih terlihat sejauh mata dia memandang, namun secara bertahap pemandangan itu berubah menjadi sebuah pemandangan indah dengan hutan yang asri dan lembah yang sunyi.
“Aku belum mati?” Ling Zhen mencoba melihat kondisi tubuhnya, namun semuanya terlihat baik-baik saja. Tangan dan kakinya maish utuh, bahkan dia melihat tubuh Ibunya terbaring diatas sebuah peti berwarna putih yang terbuat es.
Ling Zhen memeriksa detak jantung ibunya, dan secara ajaib ibunya masih hidup. Ling Zhen meneteskan air mata karena setelah kejadian yang hampir merenggut nyawanya, dia masih hidup bersama ibunya.
“Ayah mengorbankan nyawanya demi diriku. Aku akan membalaskan kematiannya, kematian saudaraku. Aku tidak akan pernah membiarkan mereka hidup dengan tenang, selama aku masih hidup.” Ling Zhen memegang tangan Ibunya dan berjalan memeriksa keadaan disekitarnya.
‘Kau telah bangun, bocah manusia? Apa kau dapat melihat wujudku?’ Sebuah suara yang terdengar seperti suara kakek tua menggema ditelinga Ling Zhen.
“Suara?” Ling Zhen waspada dan memperhatikan sekitarnya, dia melihat bayangan wujud naga yang besar dan membuat tubuhnya bergidik sesaat, “Naga? Kenapa ada makhluk seperti ini di dunia ini?”
‘Sepertinya wujud dari Dewa Naga memang terlihat sangat menakutkan. Baiklah, aku akan mengubah wujudku ini...’ Bayangan naga berubah wujud menjadi rubah putih berukuran kecil dan tampak menggemaskan.
‘Bocah manusia apakah kau ingin sebuah kekuatan? Aku akan memberimu kekuatan jika kau mau berjanji untuk melindungi dunia ini dengan sepenuh hati!’ Rubah Putih ini mendekati Ling Zhen yang mematung.
‘Kenapa diam saja? Apakah wujudku masih terlihat menakutkan?’ Rubah Putih kebingungan melihat Ling Zhen tidak bergeming, ‘Apa aku harus berubah wujud lagi?’
Ling Zhen menggelengkan kepalanya pelan, “Dewa, aku berjanji akan menjaga kedamaian di muka bumi ini! Jadi bimbing aku untuk mendapatkan kekuatan! Kekuatan untuk melindungi umat manusia agar tidak ada yang mengalami hal yang sama sepertiku ini!”
Mendengar ucapan Ling Zhen dan melihat tekadnya, Rubah Putih menyeringai dan menyemburkan sebuah bola-bola cahaya ke arah kepala Ling Zhen.
‘Tubuh ini tidak lebih gabungan dari Para Dewa yang telah binasa. Aku akan membimbingmu untuk memastikan tidak ada kejadian yang sama seperti dimasa lalu.’ Rubah Putih melihat Ling Zhen yang berteriak kesakitan dan meronta diatas tanah.
‘Entah takdir apa yang membawamu kemari. Tetapi dengan segala harta peninggalan Para Dewa. Aku yakin kau dapat menggugah semua yang ada di Lembah Dewa ini dengan baik.’ Rubah Putih berjalan mengelilingi tubuh Ling Zhen yang berguling ditanah, ‘Pelajari ilmu yang tergambar jelas didalam pikiranmu. Tidak perlu terburu-buru untuk menjadi kuat, kau bisa melakukannya secara bertahap dan aku yakin kau bisa mempelajarinya selama kau masih percaya pada dirimu sendiri.’
Tak lama Ling Zhen berhenti meronta kesakitan, “Aku tidak percaya semua ini. Tetapi, aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Terimakasih, Dewa. Bagaimana aku menyebutmu? Apa Dewa saja cukup?”
‘Terserahmu. Sebuah panggilan bagiku tidaklah penting, aku hanyalah serpihan ingatan Roh Para Dewa yang tinggal didalam tubuh Rubah Putih kecil ini.’ Jawaban Rubah Putih membuat Ling Zhen menghela napas panjang sambil memejamkan matanya.
“Kalau begitu, aku akan memanggilmu Rubah Putih. Mulai sekarang aku mohon bimbingannya.” Ucap Ling Zhen penuh semangat.
‘Kau salah paham, bocah manusia. Aku telah memperlihatkan beberapa gambaran ilmu dari Para Dewa serta pengetahuannya. Kau harus mempelajarinya sendiri, aku hanya akan mengawasimu saja. Apakah kau layak atau tidak sebagai orang yang menerima Kitab Kehendak Langit.’ Rubah Putih menjelaskan dan tentu itu membuat Ling Zhen tersenyum.
“Baiklah, pertama-tama aku akan menyembuhkan Ibuku.” Ling Zhen mencoba mencari cara untuk menyembuhkan kondisi Ibunya yang terbaring lemah diatas peti es.
‘Untuk kasus Ibumu, dia telah mengalami Tidur Abadi. Satu-satunya cara untuk menyembuhkannya adalah dengan mendapatkan Ramuan Dewi Malam.’ Rubah Putih menjelaskan saat Ling Zhen berniat mencoba mencari tahu cara untuk menyembuhkan Ibunya.
“Benar juga, dimana aku bisa mendapatkan Ramuan Dewi Malam itu?’ Tanya Ling Zhen penasaran dengan penuh harap. Namun jawaban Rubah Putih membuat Ling Zhen mengepalkan tangannya dengan erat.
‘Untuk mengetahuinya, kau harus mencari tahu sendiri. Aku tidak bisa membantumu lebih dari ini. Karena mengetahui segala hal di dunia ini itu diluar kemampuanku. Aku hanyalah orang yang mengawasimu dan mewariskan ingatan pengetahuan dari Para Dewa, aku harap kau tidak salah paham denganku, bocah manusia.’ Rubah Putih berharap Ling Zhen dapat menerima kondisinya.
“Baiklah, aku mengerti. Aku akan mencari Ramuan Dewi Malam dengan caraku sendiri dan bertambah kuat demi menggapai ambisiku.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Jadilah Kuat
2025-01-13
0
Harman LokeST
kuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaattkkaaaannnnnnn teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss teekaaaaaaaaaaaaaaaayaaaaaddmuuuuu Ling Zhen untuk meningkatkan kultivasimu yaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnggg lebbbiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihh tinnnngggggggggggggggggggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii laaaaaggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
2023-10-08
0
Jimmy Avolution
Asyiek....
2022-04-20
0