Pagi hari nya kami sarapan bersama di meja makan tersedia sarapan dengan nasi goreng buatan Bu Siti, aku sebenarnya ingin beli sarapan di luar saja tidak enak Sudah numpang nginep minta makan lagi, tapi Bu Siti melarang, jadi terpaksa sarapan dengan perasaan tidak enak.
Aku menemukan kehangatan di keluarga ini pak soleh yang gemar becanda dan bu siti yang ramah membuat suana menjadi hangat, tidak seperti di rumah ku yang sepi, ayah yang sering keluar kota membuat rumah menjadi sepi hanya ada bunda dan aku di meja makan.
Aku menanyakan di mana ada kontrakan dekat sini, Bu Siti bilang di depan rumah nya itu, ada kontrakan kosong karena yang ngontrak sudah pulang ke kampung nya, aku senang mendengar nya, mungkin aku akan ngontrak sementara di sana.
Aku menanyakan harga ngontrak kamar itu perbulannya, bu siti bilang satu jutaan, soalnya kontrakan lengkap dengan kamar mandi, agak kemahalan sebenarnya, apalagi untuk aku yang belum bekerja, tapi setidaknya aku punya uang pemberian bunda kalo untuk satu atau dua bulan kedepannya, sebelum aku dapat kerja.
Aku minta izin bu Siti dan pak Soleh untuk mengontrak kamar kosong itu, tapi bu Siti melarang katanya aku masih kecil kalo untuk ngontrak sendiri, tapi aku meyakinkan beliau kalau aku ingin mandiri. Dan akhirnya dia mengijinkan karena kamar kos nya juga dekat dengan rumah Bu Siti. Aku di antar Bu Siti untuk melihat - lihat dulu, dan ternyata lumayan nyaman untuk aku tinggali.
Sebenarnya takut tinggal sendiri tapi mau gimana lagi daripada tinggal di rumah bu Siti, jika anak bu Siti sudah pulang, aku akan tidur dimana jika sang pemilik kamar akan menempati kamarnya. Aku juga tak enak hati bila selalu merepotkan beliau.
Aku membersihkan kamar kos ku di bantu Bu Siti yang ternyata pemilik kamar kos yang akan aku tinggali, beliau juga memberikan keringanan masalah pembayaran, aku tidak enak kepada Bu Siti yang sudah terlalu baik menurut ku, aku berniat untuk membayar kamar kos ku untuk minimal satu bulan kedepannya dengan uang yang di berikan bunda. Tapi Bu Siti menolak katanya belikan saja dulu uang nya pada sembako dan keperluan ku, dan akhirnya aku pasrah dengan apa yang di katakan Bu Siti.
Bu Siti juga menawarkan ku belajar menjahit dengannya. Setelah aku bisa, aku bisa kerja dengannya sebagai penjahit. Aku tentu tak menolak, aku senang aku dapat bekerja dengan Buk Siti. Apalagi dengan keadaan ku yang berbadan dua tak mungkin bagi ku melanjutkan pendidikan juga mencari kerja.
Aku juga menceritakan apa yang aku alami, dari mulai aku di p*****a Rio sampai ayah mengusirku dari rumah, bu Siti menangis dan memelukku, menyayangkan keputusan ayah yang mengusir ku tampa mendengar penjelasan ku terlebih dahulu.
Aku juga kecewa pada ayah yang mengusir ku tampa mendengar penjelasan ku, tapi aku mencoba mengerti posisi ayah, yang lelah pulang dinas, setelah sampai rumah ia harus mendengar kabar tak enak dari putrinya.
🍁🍁🍁
Aku menjalani hari-hari ku dengar belajar menjahit sampai aku bisa, dan mulai bekerja, tidak mudah bagiku menjalani hari-harinya. Dengan menjalani kehamilan di semester pertama sampai ke tiga aku masih mengalami morning sickness cukup pasrah di pagi hari dan setelah siang aku semangat lagi bekerja,. Aku melahirkan anak laki-laki di bantu pak Soleh dan bu Siti yang membawaku ke puskesmas terdekat.
Aska Putra nama anak ku, aku menyematkan nama belakang ayah ku padanya, karena meskipun ayah biologisnya adalah Rio Anggara tapi dia tak berhak atas anakku, karena Rio hanya ayah biologisnya tidak memiliki nasab pada Aska, karena Aska hadir di luar pernikahan, jadi Aska hanya memiliki nasab dengan ibunya.
Meskipun Aska memiliki perdata dengan ayah biologisnya, makanya aku tak menyematkan nama belakang Rio.
🍁🍁🍁
Setelah aku melahirkan kan Aska aku merubah penampilanku, dengan hijab dan gamis syari.
Selain di ajar kan menjahit aku juga di ajarkan mengaji dan memakai pakaian tertutup, katanya agar terhindar seperti kejadian yang dulu-dulu, dan aku membenarkannya. Aku lebih mengenal Agama di tempat ini, tempat yang sebelumnya asing bagiku.
Sekarang sudah 15 tahun Aska tumbuh menjadi anak yang tampan dan cerdas, kemarin Aska meminta ijin pada ku, untuk melanjutkan pendidikan SMA-nya di jakarta, karena dia mendapatkan beasiswa di sekolah terbaik.
Aku bingung harus bagaimana, mana mungkin aku membiarkan Aska ngekos sendiri di jakarta. Aku ingin selalu bersama Aska, tapi aku juga tak siap jika kalau - kalau aku bertemu lagi dengan Rio. Apa lagi jika Aska bertemu dengan Rio, dengan wajah mereka yang mirip bak pinang di belah dua, pasti Rio dapat menyimpulkan kalau Aska itu anak nya, seandainya jika tau aku ibunya.
Aku juga merindukan Ayah Bunda, bohong jika selama ini aku baik-baik saja, aku sangat merindukan mereka, terlebih Bunda yang berjanji akan menyusul ku ke rumah bibi, jika Bunda benar menyusul ku, pasti bunda kawatir karena tak mendapati ku di rumah bibi. Sepertinya aku memang harus kembali, jika ayah masih tak menerima ku, setidaknya aku dapat melihat mereka dari kejauhan, dan sedikit tentang jika melihat mereka baik-baik saja. Tak peduli jika aku bertemu Rio itu terserah nanti saja.
Aku mengetuk kamar Aska, setelah mendengar suara Aska yang menyuruh ku masuk aku membuka pintu kamar nya, dan masuk ke kamar Aska, terlihat Aska sedang di kursi meja belajar nya, aku duduk di ranjang Aska dan bertanya padanya.
"Lagi liat apa serius banget?"
" Lagi liat brosur sekolah yang di jakarta "jawab Aska.
"Pengen banget ya sekolah di sana" tanyaku
"Gak juga sih, kalo mamah gak ngijinnin aku akan cari sekolah di dekat sini saja "ucap Aska dengan lesu.
Anak ini selalu seperti itu kalo ada maunya. Aska memang tak pernah meminta apapun pada ku, tapi dia selalu cerita kalo teman nya punya sepeda, punya hp, atau apa saja yang dia inginkan. Melihat dia yang selalu diam, dan sekali nya bercerita, aku tau dia menginginkan apa yang dia ceritakan.
"Kapan di mulai sekolah nya?"tanya ku padanya.
"dua minggu lagi "Aska menjawab dengan lemas.
" Yaudah minggu depan kita berangkat "
"Beneran ma"ucap aska tak percaya, ia menatapku dengan sorot mata bahagia.
"Iya kita izin dulu sama Enin dan Aki ya"ucap ku padanya
Aska memeluk ku seraya mengucapkan terima kasih, aku membalas memeluk nya dan mengusap punggung nya.
Mama akan selalu berusaha menuruti keinginan mu nak, karena hanya kamu yang menjadi prioritas mama saat ini "ucap ku dalam hati.
.
.
.
.
🍒🍒🍒
Jangan lupa tinggalkan jejak ya Gays, 1 komentar saja sudah sangat berarti bagi saya.😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Alya Yuni
Adel kmu salah ngapa gk crita dng kluarga dri awal biar si Rio tanggung jwab
2022-11-29
0
Hesti Ariani
bagus ini ceritanya.
aku ngikuti rekomen dari NT
2021-12-30
0
auliasiamatir
muuantap Thor . aku suka banget
2021-11-16
1