"zein..... airnya"
Zainal tersentak kaget melihat tangannya yang tersiram air panas sedangkan gelasnya hanya terisi air separuh saja. Buru-buru Zainal menaruh gelasnya kemudian mengibas-ngibaskan tangannya yang terasa panas sambil meniup-niupnya.
Dia bergegas lari ke wastafel kemudian mengalirkan air ke tangannya yang terkena air panas karena kecerobohannya sendiri.
Hal itu masih ada diingatannya bagaimana pertolongan pertama saat terkena luka bakar. segera lepas kontak dengan penyebab luka bakar. untuk mendinginkan suhu panas hendaknya mengalirinya dengan air keran selama 10-20 menit. keringkan dan beri salep antibiotok jika perlu.
seperti itulah yang tertulis di tembok kantornya dan juga yang pernah dijelaskan oleh dokter yang pernah diundang oleh kantornya untuk acara gathering akhir tahunan.
Otakku memang encer, batinnya sambil tersenyum. Kalau saja aku nggak pemalas pasti mama sama papa sudah..... hah ya sudahlah. Memang aku nggak bisa mau gimana lagi. Kalau aku sudah punya istri mungkin aku akan giat dan semangat bekerja. ciih.... Zainal bergumam sendiri. Istri....? calon saja belum punya.
"Ahha". Zainal menjentikkan jarinya sambil tersenyum. Terlintas pikiran nakal dibenaknya.
"Pak Zainal, bagaimana keadaan bapak? Apa bapak baik-baik saja? Apa perlu saya panggil dokter Dani? " Direktur supermarket TOP DW itu bergegas menuju ke tempat anak buahnya yang spesial, Zainal. Seseorang melaporkan padanya bahwa Zainal tersiram air panas.
Ehem... Zainal berdehem pada sang direktur.
"Uhuk uhuk.." Direktur yang bernama Pak Sudirman itu membenarkan dasinya yang semula lurus malah dimiringkan. "Kamu nggak papa kan zein. Apa perlu ke rumah sakit?" katanya dengan suara yang dibuat seberwibawa mungkin.
"Iya saya ijin ke rumah sakit ya pak kayaknya harus segera ditangani oleh dokter ini"
"Oh ya nggak pa-pa. apa perlu saya antar. ehm.... maksudnya apa perlu diantar supir?"
"Ya pak kalau tidak merepotkan. saya sedang tidak bisa menyetir sekarang."
" Ah ya.... kebetulan saya juga akan keluar menemui klien. Mari berangkat sama saya"
Perbincangan antara Zainal dan direktur itu sungguh ambigu. Bukan sekali dua kali ini direktur menganak emaskan Zainal. Jabatannya adalah sebagai manager marketing tapi direktur memperlakukannya seakan-akan dialah pemilik usaha supermarket itu.
Manager yang lain sebenarnya juga cemburu dan kesal pada Zainal dan pak Dirman. Tapi mau bagaimana lagi. mereka hanya bisa menggerutu di belakang sambil menunggu kesempatan agar Zainal melakukan kesalahan fatal. Dia yang bekerja semaunya saja dan tidak ada yang berani menegurnya. Karena Direktur sendiri selalu memakluminya dan fine-fine saja dengan sikapnya maka anak buahnya hanya diam dan menyimpan kedongkolan saja.
.
.
.
Di dalam mobil pak dirman terlihat canggung dan sedikit salah tingkah.
"apa saya perlu memberi tahu Tuan dan nyonya tentang ini pak?"
"nggak usah pak Dirman. Bapak nanti langsung balik ke kantor saja. Saya akan pulang naik crab saja"
"Baik pak"
"Bapak harus hati-hati kalau manggil saya. jangan sampai keceplosan lagi di depan mereka"
"iya pak maaf"
.
.
Setelah hampir satu jam menunggu antrian , akhirnya Zainal yang mendapat nomer antrian 21 dipanggil untuk masuk keruangan pemeriksaan.
Dokter cantik yang kulihat tadi pagi, dalam hati Zainal berteriak. Kalau tidak malu rasa-rasanya ia ingin berjingkrak-jingkrak. lebay lu nal.... nal...
"Silahkan duduk ! Dengan pak zainal ya?" tanya dokter cantik itu sambil memeriksa kertas yang diserahkan oleh asistennya. Dokter Ani memakai hand gloves kemudian langsung memeriksa tangan Zainal.
"Apa bapak punya riwayat penyakit diabetes pak?"
"tidak dok"
Mata zainal menatap dokter itu dan tangan yang lainnya memegangi dadanya yang berdegub kencang gak karuan kayak genderang mau perang.
MUNGKIN ADA KAMU DISINI AKU INGIN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Enung Samsiah
waduuuh zainal lngsung dagduligdug tuh jntung liht dr cantik
2022-10-03
1
Susilawati
hati2 jantung nya copot bang Zain, pegangin terus tuh dada hehehe
2022-08-01
1
en green
thank you, aku follow kamu yah
2022-07-31
0