Sedangkan dokter jaga yang lainnya sedang menangani pasien di UGD yang baru datang pagi tadi sekitar jam 7.
Ketiga korban kecelakaan adalah seorang ayah, ibu dan anaknya yang berusia sekitar 7 tahun. seorang anak laki-laki yang tampan sebenarnya. Tapi karena ia terus menerus menangis membuat seluruh staf agak geregetan dan bingung. Karena itu akan mengganggu pasien lain dan konsentrasi dokter pun pasti sedikit terganggu.
"Bagaiman tanda vitalnya?" Ani bertanya pada petugas ambulance sambil mendorong brankar pasien pria yang baru saja mengalami kecelakaan.
"Semua stabil dokter...." mereka mendorong nya ke ruang UGD. Yang paling parah dari korban kecelakaan itu adalah sang ayah yang mengalami cedera dilehernya dan dan ada beberapa kaca yang menancap dikakinya. Ia memerlukan pemeriksaan dan penanganan segera. Petugas ambulance sudah memakaikan alat penyangga dilehernya.
" Hubungi Dokter Baim ....." Ani mengatakan pada salah satu perawat yang membawa rekam medis pasien. Ia adalah dokter internship yang tidak punya kewenangan untuk mengoperasi pasien sehingga harus berkonsultasi dengan dokter ahli spesialis.
Ani memeriksa pasien menggunakan stetoskopnya. Ia memeriksa jantung dan yang lainnya karena pasien kecelakaan biasanya terbentur atau tertimpa benda tumpul yang harus diwaspadai karena darah akan menggumpal di bagian tertentu.
.
.
.
Pengendara truk yang menabrak mereka ada di ruang tunggu pasien dan bersedia menjadi wali dari ketiga korban kecelakaan yang disebabkan karena dirinya yang sedang mengantuk saat berkendara. Ia bersedia bertanggung jawab dan sedang di interogasi polisi saat Ani keluar dari UGD.
Biaya kecelakaan akan ditanggung oleh jasa raharja maksimal sekitar sepuluh juta dan biasanya keluarga pasien hanya akan mengeluarkan biaya yang tak seberapa.
Ani menuju ke arah istri dan sang anak korban kecelakaan yang sudah mereda tangisnya. Mencoba beramah tamah dengan anak kecil itu yang masih mengusap ingus dan air matanya ke segala arah. Jadi rata kan...
Bu dokter cantik mengeluarkan roti dari dalam sakunya dan memberikannya pada si anak. (Yah ketahuan deh kalau Bu dokter tukang ngemil. sampai roti aja dimasukkan dalam saku jas putihnya)
"Adek pinter, bu dokter boleh periksa ibunya kamu nggak? Biar cepet sembuh dan kalian bisa segera pulang!!"
"Tolongin bundaku ya bu dokter cantik," kata si anak yang sukses membuat dokter dan para perawat melongo.
ini anak, kecil-kecil genit ya.. terus kenapa tadi nangis gak berhenti-berhenti coba..
Tadi saat menolong suami si ibu ia melihat wanita itu menggigit bibirnya sambil memegang lengannya. Ani khawatir dan ingin melakukan pemeriksaan karena biasanya orang-orang dari kalangan biasa tidak mau melakukan pemeriksaan dengan alasan karena tidak ada uang. Daripada untuk periksa lebih baik untuk makan saja.
"Mari bu saya periksa di dalam...." Karina berdiri di belakang Ani dan siap mendapatkan perintah dari sang dokter.
"Saya baik-baik saja dokter ..." katanya sambil meringis kesakitan.
Anie megernyitkan keningnya melihat si ibu memegangi kepalanya sambil memejamkan matanya.
Dengan sigap Ani menahan kepala si ibu yang perlahan jatuh. Ia pingsan dan ruangan itu pun kembali riuh. Para perawat dengan sigap melakukan pekerjaannya sesuai arahan dokter.
.
.
.
Sesampainya di kantor Zainal masih belum bisa move on dari dokter cantik yang dilihatnya tadi. Untung dia tidak sampai terlambat saat tiba di kantor. Ia kemudian menuju dapur untuk membuat kopi agar pikirannya bisa fresh dan jernih.
Ia menaruh gelas yang sudah diisinya dengan kopi di dispenser yang panas. Menekannya agak lama. Mata dan fikirannya benar-benar tidak fokus.
"Zein....., airnya!!!"
Zainal kaget mendengar teriakan salah satu temannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Susilawati
kayaknya seru nih ceritanya, bang Zain jatuh cinta pada pandangan pertama
2022-08-01
1
Ummu Jihad Elmoro
ceritanya keren, ihh,.. lanjut... 😇😍
2022-01-06
1