" Stop panggil aku bu bos. Aku bukan bosmu aku rekanmu juga sahabatmu, Al. Lagian sok tau banget sih hari ini aku mau ta'aruf. "kata Kay.
" Oke... Kayna. " ucap Alby yang tersenyum.
Kayna bekerja sama dengan Alby di bidang jasa photography terbesar di kota J. Awalnya Kayna ragu jika dia buka usaha sendiri karena dia gak mau nama Abinya melekat di perusahaan nya.Satu dua tahun perusahaan Kay di bidang jasa photography sukses banyak yang menggunakan jasa Kay dan Alby. Alby yg bertugas menjadi sang photograper dan Kay sang direktur sekaligus penata gaya.
Kayna langsung menyelesaikan pekerjaannya karena Kay janji akan membantu ummi untuk masak makan malam dan menyiapkan untuk malam ini.
Malamnya sudah saatnya keluarga Kayna bertemu dengan keluarga Alif.
Malam itu Kay masih duduk termenung di dekat jendela kamarnya.
tok.. tok.. suara pintu kamar Kay.
"Masuk saja tidak di kunci. " ucap Kay.
Pintu pun terbuka dan ummi masuk dengan pakaian yg begitu sederhana dengan motif plos warna marun dan hijab yg senada.
"Sayang, kok belum siap siap sih. Sebentar lagi keluarga Alif akan datang lho. " ujar Ummi.
"Ummi memang harus ya Kay di jodoh kan sama Alif? " tanya Kay yang sedih.
"Kay kan masih mau berkarier ummi. "
"Sayang, ta'aruf itu hanya perkenalan saja, dan jika kamu gak suka tidak apa apa, sayang. " kata ummi yang mengusap rambut Kay.
"Tapi jika Alifnya merasa cocok sama Kay, bagaimana ummi? " tanya Kay yang memandang wajah umminya.
Ummi hanya senyum dan memeluk Kay dengan lembut.
Jam sudah pukul delapan kemudian terdengar suara mesin mobil yang berhenti di depan rumah.
Keluarga Alif datang membawa bingkisan dan makanan ringan untuk keluarga Kay.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. " sapa Keluarga Alif bersama.
"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. " jawab Abi dan ummi.
Kemudian Abi dan om Evran saling berpelukan begitu juga ummi dan tante Dini.
"MasyaAlloh ini pasti Alif, mba" tanya ummi yang melihat Alif dari dekat.
Alif pun hanya mengangguk sambil mencium tangan ummi dan Abi sambil tersenyum.
Alif Wicaksono pemuda yang gagah dengan perawakan atletis, rambutnya tertata rapi, hidungnya amat mancung, senyumnya yang merekah membuat wajahnya terlihat tampan.
Sedangkan di atas lantai kamar Kay mengintip bagaimana rupa Alif yang selalu Abi dan umminya banggakan.
"Ya Alloh sungguh indah ciptaan Mu. " gumam Kay yang melihat Alif dengan menggunakan baju casual warna abu dan celana jeans dongker dan sepatu cats. Rambutnya di bikin sedikit berantakan membuat makin keren.
"Alif kok kamu jadi ganteng gini ya, ummi lihat nya pangling" goda ummi yang tersenyum melihat wajah Alif. Mereka yang merhatikan pun ikut tertawa.
"Sekarang sedang bisnis apa, Nak? " tanya Abi.
"Alif sedang dapat proyek bangun mall terbesar di kota ini, Om. " jawabnya.
"Oh, jadi kamu kontaraktor toh, " gumam ummi
"Hebat kamu, Nak. " ucap ummi yang bangga.
Alif hanya bisa tersenyum melihat keluarga Kay dan keluarga nya begitu senang. Tanpa sadar Alif pun tengak tengok seperti mencari sesuatu.
"Kamu cari apa, Nak? " tanya ummi.
"Mi, coba panggilkan Kay." pintar Abi dan ummi mengangguk, lalu berjalan menuju kamar atas tempat Kay.
"Sepertinya sudah ada yang tidak sabar untuk melihat putrinya om Bima nih." goda ayah Alif menyenggol lengan Alif.
Alif hanya tersenyum menunduk malu. Ayah dan ibu Alif hanya tertawa.
Tak selang lama Kayna pun turun dari tangga dengan gamis warna navy dan cadar yang menempel di wajahnya.
Kayna berjalan amat anggun membuat Alif terus memandang kagum. Walaupun memakai cadar dan hanya terlihat matanya, Alif sangat yakin dalam hatinya bahwa Kayna gadis yang cantik.
Kayna duduk di samping abi dan umminya dan di depan Alif. Kayna hanya menunduk malu melihat Alif yang terus tersenyum melihatnya.
"Nak Alif ini Kayna Raisa Putri Bimasakti Putri abi dan ummi satu-satunya. Kakak nya Nino sudah lama berada di negara K bersama omanya. Dia tidak bisa pulang karena pandemi. " kata ummi yang terlihat sedih.
Kayna bisa merasakan betapa kangen dan rindunya ummi pada oppa Nino yang lama tak pulang.
"Sudahlah ummi ini hari bahagia jangan sedih" kata abi yang mengelus bahu ummi yang mengusap pipinya.
"Ya mba, mudah mudahan Nino bisa pulang bertemu abi dan umminya." kata ibu Alif.
"Sudah dong sedih nya. Jadi kapan Alif bisa lihat wajah calon istri Alif? " tanya Alif membuat mereka tertawa.
"Sabar dong, Nak. " kata Ayah Alif yang menepuk bahu anaknya.
"Rupanya nak Alif sudah gak sabar ya" ummi pun terkekeh melihat calon mantunya.
Sedangkan Kay tersipu malu di balik cadarnya.
"Duh Alif bikin aku dag dig dug aja. " Bathin Kay.
Lalu perlahan-lahan Kay membuka cadarnya dan tampak wajah putih dengan make-up minimalis dan natural.
Alif terus memandang tanpa berkedip sedikitpun. Ayah dan ibu juga abi dan ummi terus memperhatikan Alif yang tak sedikitpun bergerak.
"Belum muhrim, belum halal jangan di liatin terus. " ledek Ayahnya yang menyenggol lengan Alif. Alifpun tersipu malu menundukkan kepalanya. Kaynapun tersenyum malu dan menundukkan kepalanya.
"Kayna, sekarang sibuk apa sayang? " tanya Ayah Alif. Tampak Alif mencuri curi pandang.
"Kayna punya perusahaan di bidang jasa, Om" jawab Kay masih malu malu.
"Dia tidak mau bekerja di perusahaan ku, Vran. Setiap kali aku minta dia tetap menolak. Katanya dia gak suka dengan bisnis, dia menyukai senin fotografi. " kata Abi.
"Ya Om, sejak kecil Kay suka foto foto jadi pengennya jadi fotografer. " Kay mulai dengan celotehannya. Alif hanya tersenyum kecil melihatnya.
"Wah.. hebat kamu Kay. Sudah cantik, pintar dan mandiri lagi. " puji ibunda Alif.
"Boleh dong kalo mas Alif fotoin gedung yangau mas Alif bangun, sayang" tanya Alif ikut nimbrung.
Kay terkejut dengar Alif panggil sayang dan semuanya pun terkejut.
"Hussst... belum juga halal sudah panggil sayang sayang. " kata Ayah Alif dan merekapun tertawa.
Seketika Kay dan Alif saling pandang dan saling tersenyum. Pipi Kay tampak merah Alifpun tersenyum melihat pipi Kay begitu merah.
"Kalo gitu langsung di halalin aja, Yah. " kata Alif.
"Wah.. Wah... Anak ayah sudah gak sabar nih rupanya. " ujar ayah Alif.
"Memang Kayna mau di halal... " belum selesai ibunda Alif bilang Kayna langsung memotong.
"Mau si halalin Mas Alif, ummi. " kata Kayna.
Alifpun senang mendengarnya. Merekapun tertawa melihat putra dan Putri mereka.
"Jadi kapan akan datang melamar? " tanya Abi pada om Ervan.
"InsyaAlloh 2 bulan lagi kita akan datang melamar putrimu, Bima" kata Evran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Mel Rezki
sekali tatap langsung cucok aja Alif dan mbak Kay🤭😍🥰
2021-07-15
1
Cute Girl
halo dapat salam hangat dari'Can you love me?'
2021-04-27
1