Motor Kenzo melaju dengan kecepatan sedang. Tujuanya sebelum pulang kerumah Papanya adalah mengunjungi Kakeknya. Sesuai ditelepon tadi, dapat dipastikan jika dia tidak datang maka pria tua bangka itu akan memaki-maki Papa terlebih Mamanya.
Tidak tahan memang, tapi sifat Kakeknya yang telah sangat keras membuatnya seperti ini, mau tak mau harus mematuhi ucapan pria tua bangka itu. Sifat itu juga yang membuat Fritz-Papa Kenzo, memilih pergi dari rumah. Bahkan Papanya itu membangun perusahaan sendiri dikarenakan Kakeknya tidak mewarisi sepeser pun hartanya hanya karena Papanya tidak patuh.
Namun usaha Papanya tak sia-sia, perusahaanya kini telah melebar kemana-mana. Bahkan sampai luar negeri dan hampir ke seluruh dunia.
Sebenarnya Kenzo baru saja mengantarkan Keyra pulang kerumahnya, mereka pulang sedikit lebih awal. Dikarenakan Kakeknya yang sudah sangat menuntut waktu dan tentunya agar calon ibu dari anaknya itu bisa beristirahat lebih baik dirumahnya. Kenzo sudah izin ke gurunya dengan alasan di panggil Kakek dan Keyra tidak enak badan.
Motornya berhenti didepan sebuah rumah bercat putih-silver dominan, terlihat megah. Namun saat memasuki rumah ini yang dirasakan hanyalah kesunyian dan tentunya ketenangan. [rumah idaman author:(]
Segera Kenzo menuju ruang keluarga, tempat dimana Kakeknya akan duduk membaca koran saat berada dirumah. Saat sudah sampai disana Kakeknya duduk dan bergurau bersama seorang wanita. Kenzo tidak bisa melihat wajah wanita itu karena mereka membelakanginya.
"Kakek," Lirihnya memanggil pria tua di depannya.
Nicolas menoleh, raut tegas dan serius terpancar dimatanya. Kenzo malah terkejut dengan wanita disamping kakeknya itu Eva, teman sekelasnya yang selalu... ukhh sangat mengganggunya. Cowok itu terdiam, jadi dia yang akan dikenalkan oleh Kakeknya.
"Duduk Kenzo!" Kenzo duduk, belum berbicara sepatah kata apapun. Tapi raut wajahnya terlihat kebingungan.
"Ini Eva, kalian saling kenal kan?, dia teman satu kelasmu kan?" Eva tersenyum penuh arti menatap Kenzo. Senang, sangat senang malah. Lelaki yang sangat ia kagumi dari dulu, sekarang ada di depanya, bahkan kesempatan untuk memilikinya sangat besar.
"Dia anak sekretaris Kakek, semoga kalian bisa dekat. Kakek akan senang kalau kamu bisa sama dia," Pria tua itu tersenyum miring menatap cucunya. "Dia juga salah satu siswa terbaik di sekolah kamu kan? Kakek berharap dia bisa menuntun dan membuatmu menjadi lebih baik lagi!"
"Kenzo gak perlu bimbingan," Ujar cowok itu dingin, karena dia tahu apa maksud dari semua
perkenalan ini.
Dia tidak pernah menyukai Eva dari sudut manapun dan dia tak akan menerimanya datang ke hidupnya, tentu saja. Apalagi sekarang tekadnya sudah bulat untuk menikahi Keyra. Demi darah dagingnya dan dia yakin cinta dapat timbul seiring berjalanya waktu.
"Jaga ucapan kamu Kenzo!" Tekan Nicolas pada cucunya. Ia sudah memikirkan ini dari awal yaitu menjodohkan cucunya dengan anak sekretarisnya.
Kenzo mendengus, lebih memilih berdiri, membenarkan ransel dipundaknya, lalu pergi tanpa sepatah kata.
Katakan jika dirinya tak sopan, tapi pria tua itu juga yang membentuk karakternya. Papanya membebaskan dirinya, mendukung apa yang ia mau begitu juga Mamanya. Tapi tidak dengan pria tua itu yang selalu mengekang nya.
"Kenzoo," Lelaki itu tidak menoleh, langsung naik keatas motornya. Ingin segera pergi dari tempat memuakan itu.
"Ngapain lo pegang-pegang? Najis! " Eva diam mematung, kalimat itu sangat menyayat hatinya dan membuatnya takut [tuhkan Eva kena mental😂]. Tapi dia tidak akan mundur kali ini. Karena incarannya sudah ada didepan mata.
"Anterin aku dong!" Eva bergelayut manja yang langsung di tepis oleh Kenzo. Eitss! Jangan lupa tatapannya, ukhh Mencengkam.
"Gak ada dana? Cacat?"
"Eh bu--?"
"Tuh, bisa naik taksi kan?" Kenzo tersenyum sinis. "Oh atau lo mau gue buat nggak bisa jalan, jadi nggak bisa nyari taksi?" Lanjut Cowok itu lalu pergi begitu saja.
🤍🤍🤍
KenzoEvndo
Pengin sesuatu?
Kenzo terus melihat pesan yang baru saja dia kirimkan ke Keyra. Laki-laki itu masih menunggu jawaban pesan dari gadis yang sedang mengandung anaknya itu.
^^^KeyraAthla^^^
^^^Nggak^^^
Kenzo tersenyum tipis. Dia tahu Keyra sudah mulai menerimanya. Mungkin besok dia akan langsung menemui orang tuanya, dan menjelaskan apa yang telah terjadi sejak awal.
Tadi sebelum mengirim pesan kepada Keyra, Kenzo sempat terpikir oleh apa yang biasanya dialami oleh Ibu hamil dan mencarinya di google.
KenzoEvndo
yakin? kalau mau gue beliin.
^^^KeyraAthla^^^
^^^Nggak, tadi pengen Sate sotong,^^^
^^^tapi udah beli sendiri.^^^
Kenzo tidak melanjutkan obrolanya, dia mematikan ponselnya, kemudian mencari posisi nyaman dikasur king sizenya.
"Gak nyangka gue bakal dipanggil Ayah delapan bulan kedepan," Gumamnya lalu menutup mata.
🤍🤍🤍
"Anjing! kenapa dia ada di sana?!"
Awal hari yang sangat buruk dialami Kenzo. Tentu saja, siapa yang tak geram jika orang yang sangat tidak disukainya berdiri di depan pintu gerbang rumahnya.
Eva, cewek itu tersenyum manis dengan seragam rapi, melambaikan tangan ke Kenzo. Tapi laki-laki itulah merasa muak kali ini. Dia tau gadis ular ini sudah bersekongkol dengan kakeknya.
"Aku sama kamu ke sekolahnya ya?" ujar Eva
dengan tutur kata yang dia buat selembut
mungkin.
Kenzo diam memilih tak meladeni cewek itu. Menaiki motor dengan cepat, memakai helm full face nya.
"Gue bukan tukang ojek lo!" Ketus Kenzo.
Eva tak tinggal diam, ia tersenyum sinis. Kemudian dengan gerakan cepat cewek itu naik ke motor Kenzo memeluk cowok itu erat.
"Najis! LEPASIN ANJING!" umpat Kenzo. Namun bukannya melepaskan, cewek gila itu malah memeluk Kenzo lebih erat.
"Cih murahan!" Cewek itu tak mengubrisnya. Dia menutup matanya kala laki-laki itu menjalankan motornya diatas rata-rata.
🤍🤍🤍
Menjadi pusat perhatian murid disekolah, itu wajar bagi Kenzo, Tapi kali ini tidak. Semua orang menatapnya kala ia sudah sampai diparkiran, karena cewek yang masih memeluk pinggangnya erat.
"Lepas atau gue patahin!" Kenzo datar. Dia berusaha untuk meredam emosinya yang ingin meledak dari tadi.
Eva melepaskan pelukanya, cewek itu tersenyum manis menatap siswa-siswi disekitarnya. Dia merasa sudah selangkah lebih maju saat ini.
"Tahap awal berhasil!" Batin cewek itu.
🤍🤍🤍
"Bisa bicara sebentar?" Atensi Kenzo berpindah ke gadis cantik yang baru saja menghampirinya.
"Sini duduk, " Kenzo menepuk bangku kosong disampingnya.
"Gue udah ambil keputusan," ucap Keyra pelan, gadis itu melirik ke seluruh penjuru taman itu, lalu melanjutkan kalimatnya. "Gue bakal pertahanin anak ini,"
Kenzo tersenyum, setidaknya rasa bersalahnya berkurang walaupun cuma sedikit bahkan sangat sedikit. Tapi ucapan Keyra selanjutnya membuat Kenzo merasa tersetrum oleh listrik yang sangat besar.
"Tapi gue nggak bisa nikah sama lo Zo, gue nggak mau ngrusak hubungan lo sama Eva." Keyra menatap Kenzo yang diam membeku, kemudian melanjutkan ucapanya. "Lo udah buat gue ragu sama keputusan awal gue."
"Pria tua dan cewek ular itu!"
.
.
.
.
TBC🤗
Luv u🤍
maap ye ges, author males buat ngasih bold tulisannya😓 terkadang eror, ga ke-bold🙃
Kakeknya Kenzo meresahkan ya bund😆!
✨L i k e and c o m m e n t✨
swipe up⬆⬆
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Joo Nathanie
💗💗
2023-07-24
0
◦•●◉✿Sari Twi✿◉●•◦
swipe up⬆⬆ lagi yok, bisa yok😂😌😃👍
2021-05-30
1
aprilianti
next swipe up ⬆⬆mana thor 🤗
2021-04-27
14