Chapt-4

Canggung, itulah suasana yang terjadi di sekitar Kenzo dan Keyra saat ini. Dengan keadaan menunduk Keyra dengan cepat langsung menghapus air matanya karena bel masuk yang baru saja berbunyi. Kenzo menggenggam erat benda kecil yang ada di tangannya.

Semua orang yang masuk karena bel masuk barusan, mengernyit bingung melihat Kenzo dan Keyra yang duduk berdampingan dan dengan keadaan Keyra yang sedang menunduk.

"Eh, itu Kenzo anak kelas sebelah kan? ngapain dia ada disini? berdua lagi ama Keyra," Bisik salah seorang siswi yang baru saja masuk.

"Pacaran kali," Bisik siswi lainnya.

"Dih, mana cocok mereka berdua!"

"Avv, cocok banget!"

"Iya cocok!"

"Pangeran gue jalan ama Keyra dong!"

"Najis, gak cocok banget!"

"Pelakor!"

dll...

Banyak siswi dikelas itu yang berbisik-bisik menatap ke arah Kenzo dan Keyra.

Saat ini perasaan Keyra kembali kacau karena ulah teman-teman kelasnya barusan. Seolah paham apa yang sedang dipikirkan Keyra, Kenzo dengan cepat langsung menarik tangan Keyra pergi meninggalkan kelas itu.

"Ayo, ikut gue!"

Keyra terkejut kala Kenzo menarik tangannya kuat. Entahlah memang kekuatan Kenzo yang sangat kuat menarik tangan gadis itu, atau gadis itu yang sedang lemah.

Mau tidak mau, Keyra harus mengikuti Kenzo karena cengkraman tangan Kenzo yang terlalu erat terus menyeretnya. Sepanjang koridor heran melihat Kenzo dan Keyra, tapi tidak ada satu pun yang berani bersuara karena mereka takut akan tatapan bak Elang milik Kenzo yang sedang tertuju kepada mereka.

Keyra terkejut sekaligus heran saat mereka tiba ke tempat dimana seharusnya tidak ada satu orang pun yang berani muncul di tempat itu. Saat ini dia sangat was-was karena takut Kenzo akan berbuat macam-macam terhadapnya.

Gedung tua sekolah, disitulah sepasang siswa SMA Taruna sedang berunding. Gedung yang lumayan besar berukuran 6x7, dengan kapasitas meja kecil 1, meja besar 1, 1 buah televisi besar, sofa panjang, sebuah kamar tidur dan kamar mandi, dan dapur.

“Akh, sakit,” Ringis Keyra pelan saat Kenzo mendadak menarik dagunya agar wajahnya menghadap ke arah Kenzo.

“LO GILA HAH?! Tadi lo bilang apa? Mau gugurin?” Emosi Kenzo kini sudah sampai pada batasnya. Dia tidak peduli lagi pada Keyra yang kesakitan karena ulahnya. Saat ini dia hanya memikirkan adalah janin yang ada di tubuh Keyra yang merupakan darah dagingnya sendiri.

“Sakit Zo,” Kenzo yang sadar akan perbuatannya yang sudah membuat Keyra kesakitan, langsung melepas cengkramannya di dagu Keyra.

“Jangan gugurin,” Kenzo bergumam pelan.

Mendengar ucapan Kenzo, Keyra otomatis menoleh ke arah perutnya dan mengusapnya pelan. Gadis itu sekali lagi menumpahkan air matanya kala mengingat nasibnya seperti ini.

“Tapi kalo orang tua gue tau gimana Zo? Gue takut, pasti mereka bakal kecewa!” kerya tersiak lirih membayangkan apa yang akan terjadi kedepannya.

Sejenak Kenzo teridam, kemudian dengan yakin dia mengatakan apa yang ada dipikirannya saat

ini.

“Gue bakal nikahin lo!”

Keyra diam mematung, tatapannya kosong seperti tidak mendengar ucapan Kenzo barusan.

“Udah? Gue mau ke kelas,” Keyra bangkit dan pergi begitu saja, karena dia tahu kalau dia menoleh Kenzo pasti akan marah saat dia mengalihkan topik pembicaraan.

“Akh, sakit Zo!”

“Mau kemana? Duduk!”

Mendengar ucapan Kenzo barusan, Keyra langsung diam tak berkutik. Kenzo menarik gadis itu duduk kembali.

“Nikah sama gue, Ra! Tolong, gue Cuma mau tanggung jawab anak gue yang lagi lo kandung, itu darah daging gue!”

“Tapi..,”

“Kalo lo berani gugurin janin itu, berarti lo siap buat hidup seperti di neraka!” Kenzo tersenyum miring membuat Keyra menjadi was-was.

Keyra menoleh ke arah Kenzo, “Bagi gue nikah itu Cuma sekali seumur hidup dan harus sama orang yang gue cinta. Dan kita berdua? Kenal ajah gak, gue Cuma kenal lo sebatas nama doang, jadi tolong jangan halangin gue,”

Kenzo terdiam sejenak. Hati dan pikirannya meng’iya’kan ucapan Keyra barusan. Namun rasa ingin mempertahankan darah dagingnya itu sangat besar. Bahkan dia sempat memikirkan bagaimana jika dia nanti menjadi seorang Ayah, membayangkan bagaimana nanti anaknya akan memanggilnya ‘Papa’ atau ‘Dady’.

“Sebenarnya gue gak tega buat gugurin janin ini. Tapi lo mikir gak sih masa depan gue nantinya gimana?” Keyra tersiak pelan. Sebagian jiwanya tak tega untuk menggugurkan kandungan itu, tapi sebagian jiwanya lagi terus menimbang soal masa depannya nanti.

Kenzo menangkup wajah Keyra yang bersimbah air mata. “Maaf, ini semua kesalahan gue, semuanya terjadi gara-gara gue, gue patut disalahin. Tapi Ra, lo gak bisa mikirin nasib anak itu kedepannya? Dia gak salah Ra, gue yang salah. Dan gue harus bertanggung jawab atas kesalahan gue itu,”

Keyra yang terus menatap manik mata Kenzo tau bahwa ucapannya barusan memang tulus, bukan sekedar candaan. Keyra merasa iba. Ucapan Kenzo barusan terus terngiang-ngiang dipikirannya.

“Gue takut Zo.. gue bingung mau gimana.. hiks, hiks,” Keyra tersiak menjambak rambutnya frustasi. Ketakutan menyelimuti hati dan pikirannya.

Kenzo memeluk erat gadis yang sedang berisikan darah dagingnya itu. “Maafin gue, gue emang br*ngsek” kalimat itu terus keluar dari mulut Kenzo sampai Keyra melepaskan pelukan itu.

“Lo bisa yakinin gue?”

Kalimat yang keluar dari mulut Keyra barusan membuat Kenzo seketika semangat. Dia sudah membulatkan komitmennya dari tadi, dan sekarang dia tidak akan menolak lagi untuk menyetujui ucapan gadis yang mengandung anaknya itu kan?

Ponsel Kenzo bergetar menandakan ada pesan yang masuk.

TAMAN KANAK-KANAK

Zicocil

Kebon binatang, lo di mana?

Kevin

Sumberejo:v

Zicocil

Peliharaan siapa nih yang kelepas? Tolong majikannya dong,

Kenzoo

Rumah 12.

KangDaniel

Oke, gas!

Kenzoo

Yang kesini gua gorok:)

 

Kenzo terus menatap Keyra yang tertidur disebuah ranjang yang ada dikamar gedung itu. Keyra tak tahan dengan rasa kantuknya karena terlalu lelah memikirkan keadaannya saat ini. Dengan senang hati Kenzo mempersilahkan gadis yang sedang mengandung anaknya itu untuk tidur di ranjang miliknya.

Kenzo sudah memikirkan apa yang akan dia lakukan selanjutnya. Dia sudah siap untuk memberitahu kedua orang tuanya. Dia sangat berharap kedua orang tuanya akan memahami keadaannya, terutama Ayahnya.

Beberapa menit berlalu, Kenzo terus memperhatikan Keyra yang sedang tertidur pulas.

Drrt,drrt..

Ponsel Kenzo berdering dan terpampang nyata sebuah tulisan ‘Kakek’ dilayar ponselnya.

“Halo Kenzo! ”

“Iya kek,”

“Ke rumah saya sekarang, saya punya seseorang yang harus dikenalkan ke kamu! "

“Tapi kan masih jam sekolah,”

“Kamu juga kenapa tidak belajar? "

“itu ka--“

“Sudah! Jangan banyak alasan kamu! Cepat ke rumah saya sekarang! "

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC🤗

Luv u guys🤍

✨L I K E and C O M M E N T✨

swipe up⬆⬆

Terpopuler

Comments

Joo Nathanie

Joo Nathanie

masalah lagii

2023-07-24

0

Kajia Hayril

Kajia Hayril

wah masalah 😓

2021-06-07

1

◦•●◉✿Sari Twi✿◉●•◦

◦•●◉✿Sari Twi✿◉●•◦

halangan lagi😌🙃

swipe up⬆⬆

2021-05-30

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!