Ch.5 Kita Juga Punya Om Takur

Meskipun dikatakan Ruli atau rumah liar yang dibangun di atas tanah Pemerintah, namun tidak bebas juga membangunnya.

Ada saja sejenis penguasa tanah yang disebut Tuan Takur di setiap wilayah kawasan Ruli. Mereka-mereka itu adalah orang-orang yang sudah lama bermukim di daerah tersebut atau kadang mereka adalah orang-orang yang sering disebut Preman. Dengan dalih uang keamanan lingkungan, mereka memungut bayaran setiap ada orang baru yang berniat membangun Ruli.

Tak bisa dipungkiri rimba itu akan selalu ada di setiap hati manusia, walaupun dunia ini sudah terang benderang dan penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Yang kuat akan tetap bertahan dan yang lemah akan terkikis dan tersingkirkan.

"Ternyata ada kejadian seperti ini" gumam Rudi.

"Oh ya, bang. Kita juga punya Om lo, Tuan Takur di sini." ucap Doni dengan wajah yang kelihatan bangga.

"Ah, yang bener Don?" tanya Rudi agak ragu.

"Abang ingat ngga Om Zen anaknya Kakek Misdi?" lanjut Doni.

Rudi meletakkan jarinya di dagunya dan menatap ke atas seperti sedang mengingat, "oh iya aku ingat Dia dulu merantau ke Malaysia. Tapi kok ada di sini kamu bilang?"

Doni lalu menceritakan kalau sejak tahun 90-an Om Zen menyeberang dari Malaysia ke Pulau Batam ini. Dan sejak itu dia tinggal di Batam sampai sekarang. Dia sekarang menguasai Ruli daerah Pemda II , daerah yang berseberangan dengan Perumahan HPM tempat tinggal Kakek Dahnil.

Sejenak Rudi berfikir kemudian berkata, "kalau kamu ada waktu, kapan kita ke sana Don?" tanya Rudi.

"Sekarang juga tidak masalah, bang. Tapi kan Abang baru nyampe di sini. Masa ngga nginap?" jawab Doni dengan mimik berharap dan sedih.

"Iya.. iya.. jangan nangis donk." goda Rudi.

"Oke, bang. Besok aja aku temani Abang ke tempat Om Zen" ucap Doni dengan semangat.

Rudi berfikir selagi menunggu KTPnya selesai , alangkah baiknya menemui dan menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang sudah lama di Batam ini. Selain menambah wawasan juga siapa tahu ada peluang untuk mendapatkan pekerjaan.

"Oh ya Don, ngomong-ngomong kenapa kamu tidak kerja. Kan ini hari biasa bukan hari libur?" tanya Rudi.

Dengan senyum kecut Doni menjawab, " belum ada kerjaan bang."

Kemudian Doni menjelaskan mengenai pekerjaannya. Dia bekerja di galangan kapal sebagai Welder atau tukang las. Doni bekerja di galangan kapal selama satu setengah tahun. Enam bulan pertama Dia bekerja sebagai tukang las pada wira usaha seorang teman. Yang memproduksi jeruji, teralis dan perabotan yang terbuat dari besi untuk keperluan rumah tangga.

Dikarenakan gaji yang tidak mencukupi dan juga ingin menambah ilmu dan pengalaman kerja. Ketika ada kenalan menawarkan pekerjaan pengelasan di galangan kapal. Doni mengambil kesempatan tersebut.

Namun pekerjaan ini juga bukan tanpa kelemahan. Doni bekerja di galangan kapal bukan langsung di perusahan tersebut. Tapi seperti subkontrak atau tangan kedua. Dimana jika projek tidak ada, Dia tak mendapat pekerjaan otomatis tidak dapat penghasilan.

Kelebihan pekerjaan ini adalah mengenai waktu kerja, semakin cepat menyelesaikan job maka semakin cepat dapat uang. Dengan kata lain pekerjaan yang ditekuni Doni adalah borongan. Ketika banyak job atau projek pembuatan kapal, maka penghasilannya jauh lebih besar dari orang yang bekerja langsung di perusahan pembuatan kapal tersebut. Tapi saat projek tidak ada, ya seperti ini tidak ada bedanya dengan pengangguran.

"Jadi kenapa kamu tidak pernah mencoba melamar ke Perusahaan utamanya?" selidik Rudi.

"hehe.. Abang tahu sendiri Aku orangnya tidak suka dengan aturan dan kedisplinan." jawab Doni dengan canggung.

Memang benar jika bekerja di Perusahaan selalu terikat dengan waktu kerja. Misalnya masuk kerja jam 7 pagi pulang kerja jam 16 sore. Begitulah setiap hari mungkin menurut Doni adalah hal yang membosankan.

"Yah itu terserah kamu sih, lagian kamu yang menjalaninya. Dan juga kamu lebih tahu apa yang terbaik buat masa depanmu" ucap Rudi.

Begitulah akhirnya Rudi menginap malamnya di kediaman Doni. Dan pagi harinya mereka berangkat ke tempat Om Zen.

"Nanti apa lagi yang bakal aku temui di sana kira2, hmm.. " gumam Rudi.

Bersambung....

###

Hai Readers...

Maaf agak telat upnya.

Maklum Penulis juga punya kehidupan nyata.

Makasih buat yang masih mengikuti ceritaku ya..

🙏🙏🙏

###

Terpopuler

Comments

𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 𝕸y💞 Manis ŔẰ᭄

𝕮𝖎ҋ𝖙𝖆 𝕸y💞 Manis ŔẰ᭄

next

2022-04-04

2

§͜¢🍁jingga🌸

§͜¢🍁jingga🌸

semangat

2022-03-21

3

Liaman

Liaman

masih disini thor

2022-02-21

3

lihat semua
Episodes
1 Ch.1 Prolog ( Rokok Terakhir ) ?
2 Ch.2 Begitu Ternyata
3 Ch.3 Menuju Kediaman Doni
4 Ch.4 Masih Dengan Doni
5 Ch.5 Kita Juga Punya Om Takur
6 Ch.6 Ruli Om Zen
7 Ch.7 Sekilas Masa Lalu Om Zen
8 Ch.8 Jalan Lain
9 Ch.9 Sedikit Bicara Banyak Cerita
10 Ch.10 Batamindo Muka Kuning
11 Ch.11 Sang Bintang pun Beraksi
12 Ch.12 Story is Beginning
13 Ch.13 Batam ... Ohh ... Batam ...
14 Ch.14 Kerja Ayo Kita Kerja
15 Ch.15 Hasil Keringat Perdana
16 Ch.16 Taman Yang Gersang
17 Ch.17 Titik Terendah
18 Ch.18 Saudaraku
19 Ch.19 Salah Kaprah
20 Ch.20 Pelajaran Kecil Nan Berharga
21 Ch.21 Melempar Umpan
22 Ch.22 Slowly But Sure
23 Ch.23 Lulus Test
24 Ch.24 Kembali Ke Laptop
25 Ch.25 Masih Berlanjut
26 Ch.26 Teman Lama
27 Ch.27 Awal Yang Baru
28 Ch.28 PT. D&U
29 Ch.29 Sekarang Pun Saya Siap!
30 Ch.30 Pria Tangguh Takut Disuntik
31 Ch.31 Training I
32 Ch.32 Training II ( sepuluh tahun lebih muda )
33 Ch.33 Keputusan Rudi
34 Ch.34 Masuk Tim
35 Ch.35 Keakraban Ini...
36 Ch.36 Rani
37 Ch.37 Rasa Ini
38 Ch.38 Gejolak Yang Tertahan
39 Ch.39 Lihat Saja Nanti ...
40 Ch.40 Pemenang Di Hatimu
41 Ch.41 Clear Wip Inventory
42 Ch.42 Sang Master
43 Ch.43 Sang Motivator
44 Ch.44 Juara Baru
45 Ch.45 Biar Tekor Asal Kesohor
46 Ch.46 Libur Kecil Kaum Kusam
47 Ch.47 Kehilangan ... Lagi
48 Ch.48 Antara Benci dan Kagum
49 Ch.49 Titip Rindu Buat Emak
50 Ch.50 Lebaran Di Rantau
51 Ch.51 Tak Ingin Berpisah
52 Ch.52 Ruli Baru Stok Lama
53 Ch.53 Calon Kakak Ipar
54 Ch.54 Gudeg vs Gadis Jawa
55 Ch.55 Tak Terasa Sehari ...
56 Ch.56 Cinta Itu Buta
57 Ch.57 Apakah Itu Sudah Cukup?
58 Ch.58 Pantas Saja ...
59 Ch.59 Tabir Tersingkap
60 Ch.60 Belum Ada Judul
61 Ch.61 First Kiss
62 Ch.62 Seperti Mancing Ya?
63 Ch.63 Akan Aku Usahakan
64 Ch.64 Menunggu Ditimbang Malah Ngantuk
65 Ch.65 SX-1
66 Ch.66 Untung Besar
67 Ch.67 Guru Privat
68 Ch.68 Uda Paibo
69 Ch. 69 Punya Keunikan Sendiri
70 Ch.70 C.I.K
71 Ch.71 H-9
72 Ch.72 Aku Tidak Dendam
73 Ch.73 H-7
74 Ch.74 H-6
75 Pengumuman
76 Ch.75 H-5
77 Ch.76 H-4
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Ch.1 Prolog ( Rokok Terakhir ) ?
2
Ch.2 Begitu Ternyata
3
Ch.3 Menuju Kediaman Doni
4
Ch.4 Masih Dengan Doni
5
Ch.5 Kita Juga Punya Om Takur
6
Ch.6 Ruli Om Zen
7
Ch.7 Sekilas Masa Lalu Om Zen
8
Ch.8 Jalan Lain
9
Ch.9 Sedikit Bicara Banyak Cerita
10
Ch.10 Batamindo Muka Kuning
11
Ch.11 Sang Bintang pun Beraksi
12
Ch.12 Story is Beginning
13
Ch.13 Batam ... Ohh ... Batam ...
14
Ch.14 Kerja Ayo Kita Kerja
15
Ch.15 Hasil Keringat Perdana
16
Ch.16 Taman Yang Gersang
17
Ch.17 Titik Terendah
18
Ch.18 Saudaraku
19
Ch.19 Salah Kaprah
20
Ch.20 Pelajaran Kecil Nan Berharga
21
Ch.21 Melempar Umpan
22
Ch.22 Slowly But Sure
23
Ch.23 Lulus Test
24
Ch.24 Kembali Ke Laptop
25
Ch.25 Masih Berlanjut
26
Ch.26 Teman Lama
27
Ch.27 Awal Yang Baru
28
Ch.28 PT. D&U
29
Ch.29 Sekarang Pun Saya Siap!
30
Ch.30 Pria Tangguh Takut Disuntik
31
Ch.31 Training I
32
Ch.32 Training II ( sepuluh tahun lebih muda )
33
Ch.33 Keputusan Rudi
34
Ch.34 Masuk Tim
35
Ch.35 Keakraban Ini...
36
Ch.36 Rani
37
Ch.37 Rasa Ini
38
Ch.38 Gejolak Yang Tertahan
39
Ch.39 Lihat Saja Nanti ...
40
Ch.40 Pemenang Di Hatimu
41
Ch.41 Clear Wip Inventory
42
Ch.42 Sang Master
43
Ch.43 Sang Motivator
44
Ch.44 Juara Baru
45
Ch.45 Biar Tekor Asal Kesohor
46
Ch.46 Libur Kecil Kaum Kusam
47
Ch.47 Kehilangan ... Lagi
48
Ch.48 Antara Benci dan Kagum
49
Ch.49 Titip Rindu Buat Emak
50
Ch.50 Lebaran Di Rantau
51
Ch.51 Tak Ingin Berpisah
52
Ch.52 Ruli Baru Stok Lama
53
Ch.53 Calon Kakak Ipar
54
Ch.54 Gudeg vs Gadis Jawa
55
Ch.55 Tak Terasa Sehari ...
56
Ch.56 Cinta Itu Buta
57
Ch.57 Apakah Itu Sudah Cukup?
58
Ch.58 Pantas Saja ...
59
Ch.59 Tabir Tersingkap
60
Ch.60 Belum Ada Judul
61
Ch.61 First Kiss
62
Ch.62 Seperti Mancing Ya?
63
Ch.63 Akan Aku Usahakan
64
Ch.64 Menunggu Ditimbang Malah Ngantuk
65
Ch.65 SX-1
66
Ch.66 Untung Besar
67
Ch.67 Guru Privat
68
Ch.68 Uda Paibo
69
Ch. 69 Punya Keunikan Sendiri
70
Ch.70 C.I.K
71
Ch.71 H-9
72
Ch.72 Aku Tidak Dendam
73
Ch.73 H-7
74
Ch.74 H-6
75
Pengumuman
76
Ch.75 H-5
77
Ch.76 H-4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!