Malam Hari..
Rumah Kakek Dahnil tidak termasuk besar. Hanya ada tiga kamar tidur. Selain Kakek dan Nenek, ada dua orang anak Kakek yang tinggal bersamanya. Anak pertama bernama Salim dan sudah berkeluarga dan mempunyai dua anak.
Anak Kakek yang kedua bernama Suhadi yang sudah berumur kepala tiga tapi masih lajang. Salim dan Suhadi bekerja sebagai Supir.
Karena keterbatasan kamar, Rudi tinggal berdua di kamar Suhadi.
Sehabis makan malam, dan bercengkerama sebentar dengan Kakek Dahnil. Rudi mohon ijin istirahat karena kebetulan Kakek juga ada pasien.
Ketika Rudi sedang berbaring di ranjang, sambil menatap foto sang kekasih di balik sampul Diary, pintu kamar terbuka.
Suhadi masuk dan kaget " Ehh ternyata kau Rud?" dengan gaya Medannya yang kental.
"Iya Om" sambil berdiri dan menjabat serta mencium tangan Om Suhadi.
"Baru pulang kerja Om?" tanya Rudi.
"Iya nih Rud, sekarang lagi sepi penumpang makanya agak cepat pulang" dengan muka capek.
"Kapan kamu sampai di sini, kok enggak hubungi Om minta dijemput?" Sambil meletakkan HP di atas meja.
"Ehh iya Om, Aku takut ngerepotin lagian kan Om juga sibuk kerja?" Rudi menjawab sambil mengeluarkan sebatang rokok dari bungkusnya.
"Enggak apa-apa Rud, kalau memang perlu hubungi saja Om, kan kamu ada kontak Om?" Sambil meletakkan asbak di dekat Rudi.
Lalu Rudi menjelaskan dengan sebenarnya alasannya tidak menghubungi Om Suhadi. Karena hanya alamat rumah Kakek yang dia punya.
"Ahh... Pantesan" Om Suhadi menepuk punggung Rudi sambil tersenyum.
Dengan ragu Rudi berkata, "Om bisa minta tolong besok pagi antar aku ke tempat Doni?" Dengan wajah agak canggung.
"Doni adikmu ya, Rud?.
Aku juga sudah lama enggak ketemu dengan dia, entah bagaimana kabarnya.
Oke besok sehabis Om ngantar karyawan sekitar jam 9 pagi, aku jemput kamu di sini" pungkas Suhadi.
Setelah bercerita ngalor-ngidul dari kangkung, genjer sampai kembali ke kangkung mereka berdua pun tertidur.
Pagi pun tiba.
Sekitaran pukul 9 pagi, akhirnya Om Suhadi datang menjemput Rudi. Setelah pamit ke Kakek Dahnil merekapun berangkat menuju kediaman Doni. Tempat tinggal Doni berada di daerah Tanjung Uncang Kecamatan Sei Binti. Jarak dari kediaman Kakek Dahnil sekitaran 30KM.
Mobil Carry yang ditumpangi Rudi melaju dengan kecepatan sedang, karena mereka tidak buru-buru.
Di sepanjang kiri kanan jalan menuju tempat Doni, pada umumnya kawasan rumah sederhana. Pepohonan juga jarang jarang, jadi terkesan tidak asri bahkan mengarah ke kegersangan. Hingar bingar dan gemerlapnya Kota Batam yang selama ini Rudi dengar dari orang-orang ternyata jauh dari kenyataan. Rudi berfikir mungkin karena aku baru melihat secuil kota ini, mudah-mudahan saja sesuai dengan harumnya selama ini.
Sekitar setengah jam naik Mobil akhirnya kawasan tempat tinggal Doni mulai kelihatan.
"Ini.." Rudi mengernyitkan keningnya. Dia seakan tak percaya dengan yang dia lihat.
"Ini komplek apa, Om?" Tak sabar Rudi bertanya. Karena melihat wajah Rudi yang keheranan seperti baru pertama kali melihat hal yang aneh, akhirnya Om Suhadi menjelaskan. Bahwa kawasan yang sedang mereka datangi namanya kawasan Ruli atau Rumah Liar. Rumah yang hampir semua terbuat dari pallet dan triplek ditambah tambalan plastik di sana-sini. Rumah Liar adalah rumah yang dibangun di atas tanah Pemerintah Otorita Batam. Sehingga untuk menjadi hak milik tak akan pernah bisa. Jika suatu saat ada penggusuran, tak ada hak untuk minta ganti rugi.
Mendengar semua itu , Rudi semakin merasa asing saja.
"Sepertinya ini semakin menarik." gumamnya.
Bersambung.....
###
Hai Readers..
Up untuk hari ini agak terlambat.
Ini disebabkan ada revisi di episode pertama. Agar nyambung ceritanya ke episode selanjutnya.
Dan untuk kedepannya juga, judul novel ini akan mengalami perubahan.
.....
Met puas bagi yang menjalankanya.
tetap semangat!!
😊🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
§͜¢🍁jingga🌸
up up up
2022-03-21
2
Liaman
Ruli awal kisah cinta Rudi wkwkwk
2022-02-21
3
¢ᖱ'D⃤ ̐Nu⏤͟͟͞R❗☕𝐙⃝🦜
wah makin menarik nih,apa mau ikut bangun ruli juga bang?
2022-01-21
4