Sabina yang mendengar itu hanya bisa terdiam sambil melihat ke dalam bola mata Leo untuk mencari sebuah kebenaran. Setelah cukup lama menatap bola mata itu. Sungguh tidak ditemukan kebohongan di dalam pancaran mata tersebut, melainkan sebuah tatapan ketulusan. Sabina pun melepaskan tatapan matanya dari mata Leo dengan melirik ke arah lain.
"Sudahlah Sabi, aku mau pergi dulu."Ucap leo, lalu melangkahkan kakinya menuju mobilnya. Tapi tiba tiba saja ketika sudah sampai di depan pintu mobilnya, dia memberhentikan langkahnya lalu membalikkan badannya.
"Sabi, persiapkanlah dirimu ! Jika kau sudah menjadi milikku, aku tidak akan pernah melepaskanmu. Itu janjiku." Sambung Leo dengan tegas, Setelah itu dia masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya meninggalkan perkarangan rumahya Sabina.
"Leo, jangan pernah kau merasa menyesal di suatu saat nanti, karena telah memilihku."Lirih Sabina pelan dan tanpa sadar dia meneteskan air matanya.
……………….
Sekarang Leo sedang berada di depan rumah kedua orang tuanya. Setelah dari rumah Sabina tadi, dia memutuskan datang ke rumah orang tuanya untuk memberitahu orang tuanya tentang pernikahannya dengan Sabina.
Kaki Leo terasa begitu sangat berat, ketika dia akan memasuki rumah kedua orang tuanya. Apa yang di katakan oleh ayahnya kemarin sangat membekas di dalam hatinya. Tapi bagaimanapun itu, itu tetap ayahnya, itu tetap orang tuanya. jadi kedua orang tuanya wajib tahu kalau bahwasanya dia akan menikah.
Leo yang baru melangkahkan kakinya memasuki rumah, langsung dipeluk oleh sang mama dengan begitu erat.
"Leo anakku, Akhirnya kau pulang juga nak."Ucap mama leo dengan senang.
"Ayok kita duduk nak !"Ucap mama leo mengurai pelukannya sambil menarik tangan putranya itu untuk duduk di sofa.
Ketika Leo dan mamanya baru saja mendudukkan pantat mereka di atas sofa. Mereka mendengar deheman keras dari seseorang yang sangat mereka kenali.
"Hmm.. "
"Akhirnya kau pulang juga. Apakah kau sudah menerima keputusan yang ayah pilihkan?"Ucap Kusuma sambil menuruni tangga dengan senyum yang merekah.
Leo hanya menatap ayahnya yang menuruni tangga itu dengan wajah yang datar sampai ayahnya duduk di atas sofa di depannya.
"Nak"Ucap mamanya Leo yang berada di sampingnya.
Leo yang mendapat sapaan lembut dari mamanya, langsung menoleh ke arah sang mama dengan tersenyum sambil menggenggam tangan sang mama.
Rahayu sangat mengenal putranya itu, dia tahu kalau saat ini Leo sedang tidak baik baik saja, dia ingin mengatakan sesuatu. Tapi itu sangat sulit untuk di ucapkannya.
Setelah beberapa saat hening, Leo pun meyakinkan dirinya dengan menarik napas lalu membuangnya. Setelah itu barulah dia mengeluarkan suara.
"Mah,yah. Aku akan menikah."Ucap Leo dengan mantap
"Haha... Sudah kuduga putraku ini akan menuruti kemauanku."Kusuma yang mendengar bahwa putranya itu akan menikah langsung tertawa senang dan memeluk putranya tersebut.
Leo yang paham kalau ayahnya itu salah mengartikan maksud dari katanya yang akan menikah, ingin menjelaskan kepada ayahnya, namun belum sempat Leo membuka mulut, ayahnya sudah berbicara.
"Baiklah. Ayah akan urus semuanya, Kau mau menikah kapan?"Tanya Kusuma dengan semangat.
"kalau begitu tunggu, ayah beritahukan dulu pada rekan bisnis ayah itu." ucapan Kusuma yang merasa begitu bahagia karena sebentar lagi keinginannya akan tercapai.
Leo yang melihat ayahnya mengeluarkan ponsel dari saku celananya dengan tergesah gesah untuk menghubungi rekan bisnisnya itu , langsung menghentikan apa yang dilakukan ayahnya itu.
"Ayah ! Coba dengarkan aku dulu, aku belum selesai berbicara."Ucap Leo dengan Tegas.
Kusuma yang tadinya sudah merasa sangat bahagia langsung terdiam mendengar ucapan putranya itu, dia merasa di balik perkataan Leo tersebut ada sesuatu yang akan membuatnya kecewa.
"Apa maksud kau Leo."Tanya Kusuma dengan serius.
"Ayah, sebenarnya aku datang kesini ingin memberitahu ayah dan mama, bahwasanya aku akan menikah tiga hari lagi dengan wanita pilihanku. Bukan dengan putri rekan bisnis ayah."Ucap Leo dengan Tegas.
Deegg.....
Kusuma yang mendengar ucapan dari Leo itu, Wajahnya langsung berubah menjadi merah padam.
plak...
satu tamparan hinggap di wajah Leo, bersamaan dengan teriakan dari Rahayu.
"Kau sungguh keterlaluan Leo. Kau sepertinya sudah tidak mengganggap aku lagi ayah kau. Dan Sekarang juga pergi kau dari rumah ini ! Dan jangan pernah kau injakkan lagi kaki kau di rumah ini."Geram Kusuma dengan mengepalkan kedua tangannya.
"Dan satu lagi yang harus kau ingat. Mulai detik ini juga, kau bukan putraku lagi. Dan jangan pernah kau berharap aku akan datang ke acara pernikahan kau itu, aku tidak sudi."Ucap Kusuma, lalu meninggalkan Leo yang masih terdiam, dengan Rahayu yang sudah menahan tangis sedari tadi.
Leo masih juga diam, dia masih berfikir apakah tadi itu benar benar ayahnya. Karena sedari kecil belum pernah Kusuma main tangan terhadapnya. Apakah kesalahannya kali ini sudah terlalu besar, sampai sampai ayahnya sebegitu marah kepadanya. Apakah salah jika dia memilih profesi sesuai keinginannya. Apakah dia salah memilih wanita pilihannya.
Saat ini pikiran Leo sedang berkecamu sampai dia tidak sadar kalau mamanya sedari tadi sudah memeluknya.
"Leo, Mama tahu apa yang kau rasakan nak. Tapi, tidak bisakah kau menuruti keinginan ayahmu."Ucap mama leo dengan tersedu sedu.
Leo yang mendengar ucapan mamanya, langsung menatap mamanya dengan intens.
"Leo, mama sungguh tidak ingin keluarga kita seperti ini nak. Mama tidak ingin kau pergi dari rumah ini. Karena kau adalah putra satu satunya yang mama miliki."Tangis Rahayu pun semakin pecah saat mengucapkan kata kata itu.
Leo merasakan dadanya begitu sakit, saat melihat mamanya menangis. Sebelumnya tidak pernah Leo melihat mamanya memohon seperti ini.
Lagi lagi Leo berfikir tentang keputusan yang sudah di ambilnya.
Detik berikutnya, Leo pun mengurai pelukan mamanya dengan lembut. Lalu dia mengusap air mata mamanya dengan penuh kasih sayang.
"Ma, Maafkan Leo. Leo sudah tidak tahan lagi dengan semua ini mah."Lirih leo dengan memegang kedua bahu mamanya.
"Sedari dulu, semua keinginan ayah sudah leo lakukan mah. Tapi, untuk kali Leo tidak bisa mah. Karena ini menyangkut masa depan Leo. Leo hanya ingin menikah dengan wanita pilihan Leo mah, apakah itu salah ma ?"Tanya leo dengan meneteskan air matanya.
Rahayu yang mendengar keluh kesah dari putranya itu, merasa kalau dia telah gagal menjadi seorang ibu. Tidak pernah sebelumnya dia melihat putranya mengeluh seperti ini. Setahunya putranya itu selalu bahagia dengan apa yang dijalaninya, putranya itu selalu tersenyum, tidak pernah sekalipun putranya menampakan kepadanya kalau dia merasa tertekan dengan semua kehendak ayahnya. Dan sekarang Rahayu tahu kalau putranya itu, saat ini benar benar rapuh.
"Leo."panggil Rahayu lembut dengan mengusap air mata putranya.
"Kau tidak salah nak. Apa yang kau pilih itu tidak salah. kau benar, kau berhak untuk menentukan masa depanmu sendiri nak." Ucap Rahayu lemah.
"Maafkan mama Leo,karena mama tidak tahu apa yang kau rasakan selama ini ."sambung Rahayu mengusap air matanya yang jatuh.
"Mama..."Lirih leo.
"Sekarang pergilah nak !. Carilah kebahagian kau. Kau berhak untuk menentukan kehidupanmu sekarang. Pergilah !! sekarang tidak akan ada lagi yang meamaksa kau Leo. Mama akan selalu mendoakanmu agar kau bahagia." Ucap Rahayu berusaha tegar dengan keadaan ini.
Leo yang mendengar ucapan mamanya, langsung memeluk mamanya dengan begitu erat sambil menangis. Dan Rahayupun membalas pelukan Leo sambil mengusap kepala putranya itu.
Setelah beberapa menit berpelukan dengan sang mama. Leo pun pamit kepada mama dan meminta restu kepada mamanya. Rahayu pun mengangukan kepalanya.Dia merasa sangat senang putranya akan menikah, tapi sayang dia tidak bisa menghadiri pernikahan tersebut.
bersambung.
halo para readers jangan lupa like dan komennya yah❤️🙏😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments