Setelah dua puluh menit perjalanan, akhirnya Leo sampai juga di apartemennya. Sesampainya di apartemen leo langsung menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur, dengan meletakkan kedua tangannya di bawah kepala. Sesat setelah itu terukir senyum tipis di wajahnya saat mengingat kejadian tadi di rumah Sabina. Padahal dia baru bertemu pertama kali dengan Sabina, tapi malah di suruh bertanggung jawab.
Lalu Leo bangkit menuju kamar mandi untuk membersikan diri, karena semua badannya terasa sangat lengket sekarang ini.
Sedangkan di tempat lain di sebuah ruang keluarga. Sabina sedang di tatap dengan sorot mata tajam oleh kedua orang tuanya. Sabina pun menatap kedua orang tuanya tetapi dengan tatapan sendu.
"Sabi, mama sangat kecewa dengan Kau."Ucap mama Sabina .
"Mama.."Ucap Sabina dengan raut wajah sedih.
"Ayah juga sangat kecewa sabi."Sela ayah Sabina.
"Ayah,mah. Ini itu tidak seperti yang kalian pikirkan. Tadi itu, Leo membantu Sabi untuk melepaskan seatbelt, karena seatbeltnya sangat susah sekali dibuka."Jelas Sabina dengan sungguh sungguh.
"Sabi mama sebenarnya ingin kau menikah ,tapi kau selalu saja mengalihkan pembicaraan saat mama membahas pernikahan. Lalu sekarang lihat, apa yang kau lakukan . "Lirih mama Sabina.
"Mah, Sabi tidak berbohong. Apa yang Sabi katakan itu sesuai dengan apa yang terjadi."
"Sudahlah sabi, besok kita bahas lagi masalah ini. sekarang kau kembalilah ke kamar."tegas ayah sabina.
Sabina pun melangkahkan kakinya dengan lemah menuju kamarnya.
"Akhhh....."Teriak sabina dengan melemparkan tasnya ke tempat tidur.
Lalu Sabina merebahkan dirinya di atas tempat tidur dengan memejamkan matanya. Hingga beberapa menit kemudian terdengarlah bunyi napasnya yang teratur.
..................
Hari ini Sabina tidak pergi ke kantor. Begitu juga dengan Leo, hari ini tidak pergi ke rumah sakit, karena pergi kerumah Sabina sesuai dengan perintah ayahnya Sabina semalam.
Sekarang sudah Sabina dan Leo yang duduk berdampingan sedang di tatap oleh Ayah dan mamanya Sabina.
"Jadi siapa nama kau?"Tanya ayah Sabina dengan tatapan serius.
"Nama saya Leonarta pak."Jawab Leo, tanpa menyebutkan nama belakangnya.
" Leo. Apakah kau sudah memikirkan apa yang aku katakan semalam?"Tanya pak Budi.
"Sudah pak."Jawab Leo dengan mantap.
"Bagus. Aku suka lelaki yang bertanggung jawab seperti ini."Ucap pak Budi dengan tersenyum.
"Ayah. Bertanggung jawab apa maksud ayah."Tanya Sabina dengan bingung.
Pak Budi pun melirik ke arah Sabina lalu beralih ke Leo.
"Baiklah tiga hari lagi pernikahan kalian akan dilangsungkan."Ucap pak Budi dengan tegas.
"Ayah. apa apaan ini. Sabina tidak ingin menikah ayah."Ucap Sabina sambil berdiri dari duduknya.
"Sabina duduklah!"Ucap mama Sabina. Sabina yang mendengar itu langsung duduk kembali di tempatnya sambil melirik tajam ke arah Leo. sedangkan Leo memasang wajah datarnya.
"Kau jangan menolak lagi apa yang sudah di putuskan oleh ayah kau. Kau itu selalu saja bilang tidak mau menikah. Sampai kapan? Umur kau itu sudah 27 tahun,Kau itu sudah pantas untuk berumah tangga sabi."Ucap mama Sabina dengan tegas.
"Baiklah Nak Leo. Semua biar kami yang mengurusnya. Kalian persiapkan saja diri kalian."Ucap pak Budi dengan lembut.
"Baik pak, buk. Kalau begitu saya pamit dulu."Ucap Leo sambil bersalaman dengan kedua orang tua sabina, lalu berjalan dengan gontai keluar rumah itu.
Sabina yang melihat Leo keluar dari rumahnya langsung menyusul Leo sampai tiba di perkarangan rumahnya. Saat Leo ingin membuka pintu mobilnya, tangannya di tarik oleh seseorang dari belakang.
"Tuan, apa yang kau lakukan. Kenapa kau mau menerima pernikahan ini."Ucap Sabina dengan menatap Leo serius.
"Ya, aku ingin bertanggung jawab."Ucap Leo degan santai.
"Bertanggung jawab untuk apa? kita itu tidak melakukan apapun tuan."Jelas Sabina dengan menatap heran ke arah Leo.
"Kita memang tidak melakukan apapun. Tapi, ayah kau mengatakan kita melakukan sesuatu yang tidak senonoh. Aku tidak ingin di cap sebagai lelaki yang tidak bertanggung jawab, Sebab itu aku mau menikahi mu."Jelas Leo.
"Cih, alasan seperti apakah itu tuan Leonarta. Itu sangat tidak masuk akal."Ucap Sabina dengan tersenyum sinis.
Leo yang mendengar itu menghela napasnya.
"Sabina. Aku tau ini sangat sulit untuk di percaya, Tapi ini sungguhan. Aku sudah jatuh cinta pada kau sabina, saat pertama kali aku melihat kau.
"Tuan Leonarta, itu bukan cinta, itu mungkin hanya rasa kagum kau saja tuan. Mana mungkin kau jatuh cinta padaku, padahal kita baru kenal."Ucap Sabina dengan menggeleng gelengkan kepalanya.
"Aku tau ini sulit di percaya. Tapi kau percaya atau tidak, aku tidak perduli itu." ucap Leo dengan menatap dalam mata Sabina.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments