Dua hari belakangan ini Leo sangat sibuk untuk menyelesaikan semua pekerjaannya di rumah sakit. Kalau untuk urusan pernikahan, semuanya sudah diatur oleh keluarga Sabina, karena itu adalah keinginan dari pak Budi. Apalagi pak Budi tahu kalau orang tua Leo sedang berada di luar negeri, hingga tidak bisa hadir di acara pernikahan Leo dan putrinya nanti. Untuk itu, pak Budi memutuskan agar dia saja yang mengurus semuanya.
Memang Leo bilang pada keluarga sabina kalau bahwasanya kedua orang tuanya tidak dapat hadir di acara pernikahan nanti. karena kedua orang tuanya sedang berada di luar negeri untuk menyelesaikan urusan yang tidak bisa di tunda.
Sebenarnya Leo tidak ingin membohongi keluarga sabina, tapi mau bagaimana lagi. Tidak mungkinkan kalau dia mengatakan kalau orang tuanya tidak mau datang. Tentu itu akan membuat pak Budi dan keluarganya merasa tersinggung . Oleh sebab itulah, Leo mengatakan orang tuanya sedang berada di luar negeri. Dan pak Budi pun paham akan itu, jadi dia tidak mempermasalahkannya.
Dan selama dua hari belakangan ini, Leo juga sudah mulai akrab dengan keluarga Sabina. Terutama dengan ayah Sabina yaitu pak Budi. Leo sudah menceritakan semua tentang dirinya pada pak Budi. Dia juga mengatakan kalau dia adalah seorang dokter biasa saja.
Ada satu yang tidak diceritakan Leo pada pak Budi yaitu bahwa dirinya adalah putra dari Kusuma Wijaya seorang pengusaha kaya di negara ini.
Pak Budi tidak mempermasalahkan pekerjaan atau profesi Leo atau pun kekayaan, yang terpenting baginya adalah Leo bisa menjaga dan memperlakukan putrinya dengan baik, itu sudah cukup. Pak Budi sering kali mendengar kalau bahwasanya orang kaya dan berkuasa itu sering kali bertindak semena mena. Oleh karena itulah pak Budi menekankan agar Leo tidak menyakiti Putri satu satunya.
Pak Budi yang tahu kalau Leo adalah seorang dokter saja sudah membuat pak Budi menekankan setiap kata padanya agar tidak menyakiti putrinya. Apalagi kalau sampai pak Budi tahu, bahwa Leo adalah anak seorang pengusaha yang cukup kaya di negara ini. Bisa bisa Pak Budi tidak akan pernah mau menikahkan putrinya dengan Leo. Huft, Leo yang memikirkan itu hanya bisa menghela nafasnya.
.............................
Vingerstil Cafe
Sekarang Leo sedang berada di cafe untuk menemui Sabina. Leo yang sudah menunggu selama 5 menit langsung melirik ke arah jam yang melingkar di tangannya, yang menunjukkan pukul 20.05 am.
Leo yang masih menunggu Sabina datang. tiba tiba memikirkan sesuatu yang sangat mengganggu pikirannya dua hari belakangan ini. Selama dua hari belakangan ini, dia merasa Sabina berusaha untuk menghindarinya. Contohnya saja ketika dia menelpon Sabina, Sabina tidak pernah mengangkatnya, Lalu ketika dia berkunjung ke rumahnya sabina, Sabina pura pura tidak melihat dan melewatinya saja, seolah olah dia bukanlah manusia.
Tapi yang membuat Leo heran adalah hari ini Sabina tiba tiba saja ingin menemuinya. Tadi di saat leo sedang berada di rumah sakit, tiba tiba saja Sabina menelponnya dan mengatakan ingin membicarakan sesuatu yang penting. Leo pun merasa senang, apakah mungkin Sabina sudah mau menerimanya.
Ketika Leo sedang sibuk dengan pikirannya, leo mendengar suara yang sangat di rindukannya. Suara lembut yang mampu menyejukkan hatinya. Suara yang sudah tidak pernah di dengarnya selama dua hari belakangan ini.Suara siapa lagi itu kalau bukan suara Sabina.
"Sabi, kau sudah datang."Ucap leo yang melihat Sabina mendudukkan pantatnya di kursi.
"Ya, maaf aku terlambat." ujar Sabina.
"Tidak apa apa."Jawab leo dengan dengan tersenyum.
"Kau ingin makan apa sabi ? biar ku pesankan." tawar Leo dengan menyodorkan buku menu.
"Tidak usah Leo, Aku sudah makan di rumah tadi."tolak Sabina.
"Oh, baiklah. kita pesan minum saja."Ucap leo dengan kecewa,Sebenarnya dia menunda makan malamnya tadi agar bisa makan bersama dengan Sabina. Tapi sayang ternyata Sabina sudah makan di rumah.
Sabina yang melihat raut Leo kecewa, sebenarnya tidak tega. Tapi dia tidak boleh memberikan harapan pada Leo.
Setelah beberapa saat hening, Akhirnya Leo membuka suara.
"Bagaimana kabarmu Sabi?"Tanya leo dengan lembut.
"Aku baik."jawab Sabi.
"Leo,Aku..."Ucapan Sabina pun terpotong saat pelayan mengantarkan minuman pesanan mereka.
"Terima kasih."Ucap Sabina dan Leo kepada pelayan itu, dan pelayan itu menjawab dengan mengangukan kepalanya sambil tersenyum.
"Apa yang ingin kau bicarakan Sabi ? Apakah ini masalah pernikahan kita besok ?."tanya Leo lalu meminum minumannya.
"iy-iya."jawab Sabina dengan terbata bata.
"Leo, apakah kau benar benar ingin menikah denganku."tanya Sabi dengan menatap Leo.
"Apa kau meragukan ku Sabi ?" tanya leo sambil menatap Sabina.
"Leo kita ini baru saja kenal beberapa hari yang lalu, mana mungkin kita memutuskan untuk menikah secepat ini." lirih Sabina.
"Leo, jika kau melakukan ini semua karena ayahku yang meminta pertanggung jawaban padamu, atas kesalahpahaman itu, aku bisa meyakinkan ayahku." sambung Sabina berusah meyakinkan Leo.
"Sabi, bukankah sudah ku katakan. Kalau aku menikahimu karena aku mencintaimu. Bukan karena ayahmu yang memaksaku untuk bertanggung jawab." tegas Leo.
"Mana mungkin, mana mungkin kau mencintaiku Leo. Sedangkan kau baru saja mengenalku, itu bukan cinta."Sabina mengucapkan kata kata itu dengan menatap Leo intens.
"sabi, aku juga tidak tahu kenapa aku semudah itu jatuh cinta padamu. Sungguh sabi, sebelumnya tidak pernah aku merasakan perasaan seperti ini. Tapi sejak malam itu aku sepertinya sudah benar benar jatuh pada pesonamu." ucap Leo dengan menatap Sabi tidak kalah intens.
"Leo,aku tidak bisa."jawab Sabi lemah.
"kenapa ? Apakah ada laki laki lain yang sudah lebih dulu mengisi hatimu dari pada aku ? Apakah ada pria lain yang kau cintai ?" rentetan pertanyaaan, Leo lontarkan.
"Tidak ada." ucap Sabi dengan menggelengkan kepalanya.
"Lalu." tanya leo bingung.
"Kau tidak perlu tahu alasannya Leo." jawab Sabi.
"Leo, besok adalah hari pernikahan kita. Jadi sebelum terlambat mari kita akhiri ini semua." Mohon Sabina.
"Apa maksudmu sabi ? Apakah kau ingin membatalkan pernikahan kita."tanya leo dengan wajah yang sudah tidak bersahabat.
"Aku tidak ingin kalau suatu saat nanti kau menyesal karena telah menikahi ku Leo. Kau adalah pria yang tampan dan kaya, kau bisa mendapatkan perempuan yang lebih baik dari pada aku. Aku bukanlah perempuan baik yang pantas untukmu Leo "Ucap Sabina pelan.
"Sabi, Jika aku sudah memilihmu, berarti kau adalah perempuan yang pantas untuk mendampingiku." Ucap Leo dengan menetralkan emosinya.
"Dan aku, tidak akan pernah menyesal telah memilihmu."Ucap Leo dengan tegas.
Sabina yang mendengar itu hanya bisa menghela nafasnya. Seperti apapun dia membujuk, nyatanya keputusan Leo tidak akan berubah.
" Ayok ku antar kau pulang, hari sudah malam."Ucap Leo dengan melangkahkan kakinya keluar cafe, dan di ikuti Sabina di belakangnya.
Sejak percakapan di cafe tadi tidak ada lagi pembicaraan antara Leo dan Sabina. Hanya ada keheningan di dalam mobil leo sampai tiba di rumahnya Sabina.
Ketika Sabina akan keluar dari mobil Leo, Leo mengucapkan perkataan yang mampu membuat Sabina membeku.
"Sabi, jangan coba coba untuk lari di hari pernikahan kita besok. Kau tidak ingin bukan, kalau penyakit ayahmu kambuh."Ucap leo.
"Sekarang masuk dan beristirahatlah." sambung leo dengan lembut.
Setelah mendengar perkataan leo tadi Sabina langsung masuk kedalam rumahnya. Sabina sekarang sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, Leo sudah tahu rencananya. Memang Sabina sudah berencana untuk kabur pada hari pernikahannya besok, tapi niat itu di urungkannya setelah mengingat perkataan Leo tadi.
Leo yang masih berada di depan rumah Sabina, menyunggingkan senyum kemenangannya. Sabina benar benar membuatnya pusing, banyak gadis di luar sana yang ingin menikah dengannya tapi Sabina malah mencari cari cara untuk membatalkan pernikahan itu.
Leo yang tahu Sabina berencana untuk kabur di hari pernikahannya besok, sengaja mengatakan hal barusan pada Sabina, agar Sabina tidak berani untuk kabur di hari pernikahan besok. Untung saja selama beberapa hari belakangan ini Leo sering berbicara dengan pak Budi. Jadi Leo tahu kalau pak Budi menderita penyakit jantung.
setelah sibuk dengan pemikirannya, akhirnya Leo melajukan mobilnya meninggalkan rumah Sabina.
bersambung
Halo para readers
jangan lupa like,komen dan dukungannya yah❤️🙏😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments