part 05

Dua hari belakangan ini Leo sangat sibuk untuk menyelesaikan semua pekerjaannya di rumah sakit. Kalau untuk urusan pernikahan, semuanya sudah diatur oleh keluarga Sabina, karena itu adalah keinginan dari pak Budi. Apalagi pak Budi tahu kalau orang tua Leo sedang berada di luar negeri, hingga tidak bisa hadir di acara pernikahan Leo dan putrinya nanti. Untuk itu, pak Budi memutuskan agar dia saja yang mengurus semuanya.

Memang Leo bilang pada keluarga sabina kalau bahwasanya kedua orang tuanya tidak dapat hadir di acara pernikahan nanti. karena kedua orang tuanya sedang berada di luar negeri untuk menyelesaikan urusan yang tidak bisa di tunda.

Sebenarnya Leo tidak ingin membohongi keluarga sabina, tapi mau bagaimana lagi. Tidak mungkinkan kalau dia mengatakan kalau orang tuanya tidak mau datang. Tentu itu akan membuat pak Budi dan keluarganya merasa tersinggung . Oleh sebab itulah, Leo mengatakan orang tuanya sedang berada di luar negeri. Dan pak Budi pun paham akan itu, jadi dia tidak mempermasalahkannya.

Dan selama dua hari belakangan ini, Leo juga sudah mulai akrab dengan keluarga Sabina. Terutama dengan ayah Sabina yaitu pak Budi. Leo sudah menceritakan semua tentang dirinya pada pak Budi. Dia juga mengatakan kalau dia adalah seorang dokter biasa saja.

Ada satu yang tidak diceritakan Leo pada pak Budi yaitu bahwa dirinya adalah putra dari Kusuma Wijaya seorang pengusaha kaya di negara ini.

Pak Budi tidak mempermasalahkan pekerjaan atau profesi Leo atau pun kekayaan, yang terpenting baginya adalah Leo bisa menjaga dan memperlakukan putrinya dengan baik, itu sudah cukup. Pak Budi sering kali mendengar kalau bahwasanya orang kaya dan berkuasa itu sering kali bertindak semena mena. Oleh karena itulah pak Budi menekankan agar Leo tidak menyakiti Putri satu satunya.

Pak Budi yang tahu kalau Leo adalah seorang dokter saja sudah membuat pak Budi menekankan setiap kata padanya agar tidak menyakiti putrinya. Apalagi kalau sampai pak Budi tahu, bahwa Leo adalah anak seorang pengusaha yang cukup kaya di negara ini. Bisa bisa Pak Budi tidak akan pernah mau menikahkan putrinya dengan Leo. Huft, Leo yang memikirkan itu hanya bisa menghela nafasnya.

.............................

Vingerstil Cafe

Sekarang Leo sedang berada di cafe untuk menemui Sabina. Leo yang sudah menunggu selama 5 menit langsung melirik ke arah jam yang melingkar di tangannya, yang menunjukkan pukul 20.05 am.

Leo yang masih menunggu Sabina datang. tiba tiba memikirkan sesuatu yang sangat mengganggu pikirannya dua hari belakangan ini. Selama dua hari belakangan ini, dia merasa Sabina berusaha untuk menghindarinya. Contohnya saja ketika dia menelpon Sabina, Sabina tidak pernah mengangkatnya, Lalu ketika dia berkunjung ke rumahnya sabina, Sabina pura pura tidak melihat dan melewatinya saja, seolah olah dia bukanlah manusia.

Tapi yang membuat Leo heran adalah hari ini Sabina tiba tiba saja ingin menemuinya. Tadi di saat leo sedang berada di rumah sakit, tiba tiba saja Sabina menelponnya dan mengatakan ingin membicarakan sesuatu yang penting. Leo pun merasa senang, apakah mungkin Sabina sudah mau menerimanya.

Ketika Leo sedang sibuk dengan pikirannya, leo mendengar suara yang sangat di rindukannya. Suara lembut yang mampu menyejukkan hatinya. Suara yang sudah tidak pernah di dengarnya selama dua hari belakangan ini.Suara siapa lagi itu kalau bukan suara Sabina.

"Sabi, kau sudah datang."Ucap leo yang melihat Sabina mendudukkan pantatnya di kursi.

"Ya, maaf aku terlambat." ujar Sabina.

"Tidak apa apa."Jawab leo dengan dengan tersenyum.

"Kau ingin makan apa sabi ? biar ku pesankan." tawar Leo dengan menyodorkan buku menu.

"Tidak usah Leo, Aku sudah makan di rumah tadi."tolak Sabina.

"Oh, baiklah. kita pesan minum saja."Ucap leo dengan kecewa,Sebenarnya dia menunda makan malamnya tadi agar bisa makan bersama dengan Sabina. Tapi sayang ternyata Sabina sudah makan di rumah.

Sabina yang melihat raut Leo kecewa, sebenarnya tidak tega. Tapi dia tidak boleh memberikan harapan pada Leo.

Setelah beberapa saat hening, Akhirnya Leo membuka suara.

"Bagaimana kabarmu Sabi?"Tanya leo dengan lembut.

"Aku baik."jawab Sabi.

"Leo,Aku..."Ucapan Sabina pun terpotong saat pelayan mengantarkan minuman pesanan mereka.

"Terima kasih."Ucap Sabina dan Leo kepada pelayan itu, dan pelayan itu menjawab dengan mengangukan kepalanya sambil tersenyum.

"Apa yang ingin kau bicarakan Sabi ? Apakah ini masalah pernikahan kita besok ?."tanya Leo lalu meminum minumannya.

"iy-iya."jawab Sabina dengan terbata bata.

"Leo, apakah kau benar benar ingin menikah denganku."tanya Sabi dengan menatap Leo.

"Apa kau meragukan ku Sabi ?" tanya leo sambil menatap Sabina.

"Leo kita ini baru saja kenal beberapa hari yang lalu, mana mungkin kita memutuskan untuk menikah secepat ini." lirih Sabina.

"Leo, jika kau melakukan ini semua karena ayahku yang meminta pertanggung jawaban padamu, atas kesalahpahaman itu, aku bisa meyakinkan ayahku." sambung Sabina berusah meyakinkan Leo.

"Sabi, bukankah sudah ku katakan. Kalau aku menikahimu karena aku mencintaimu. Bukan karena ayahmu yang memaksaku untuk bertanggung jawab." tegas Leo.

"Mana mungkin, mana mungkin kau mencintaiku Leo. Sedangkan kau baru saja mengenalku, itu bukan cinta."Sabina mengucapkan kata kata itu dengan menatap Leo intens.

"sabi, aku juga tidak tahu kenapa aku semudah itu jatuh cinta padamu. Sungguh sabi, sebelumnya tidak pernah aku merasakan perasaan seperti ini. Tapi sejak malam itu aku sepertinya sudah benar benar jatuh pada pesonamu." ucap Leo dengan menatap Sabi tidak kalah intens.

"Leo,aku tidak bisa."jawab Sabi lemah.

"kenapa ? Apakah ada laki laki lain yang sudah lebih dulu mengisi hatimu dari pada aku ? Apakah ada pria lain yang kau cintai ?" rentetan pertanyaaan, Leo lontarkan.

"Tidak ada." ucap Sabi dengan menggelengkan kepalanya.

"Lalu." tanya leo bingung.

"Kau tidak perlu tahu alasannya Leo." jawab Sabi.

"Leo, besok adalah hari pernikahan kita. Jadi sebelum terlambat mari kita akhiri ini semua." Mohon Sabina.

"Apa maksudmu sabi ? Apakah kau ingin membatalkan pernikahan kita."tanya leo dengan wajah yang sudah tidak bersahabat.

"Aku tidak ingin kalau suatu saat nanti kau menyesal karena telah menikahi ku Leo. Kau adalah pria yang tampan dan kaya, kau bisa mendapatkan perempuan yang lebih baik dari pada aku. Aku bukanlah perempuan baik yang pantas untukmu Leo "Ucap Sabina pelan.

"Sabi, Jika aku sudah memilihmu, berarti kau adalah perempuan yang pantas untuk mendampingiku." Ucap Leo dengan menetralkan emosinya.

"Dan aku, tidak akan pernah menyesal telah memilihmu."Ucap Leo dengan tegas.

Sabina yang mendengar itu hanya bisa menghela nafasnya. Seperti apapun dia membujuk, nyatanya keputusan Leo tidak akan berubah.

" Ayok ku antar kau pulang, hari sudah malam."Ucap Leo dengan melangkahkan kakinya keluar cafe, dan di ikuti Sabina di belakangnya.

Sejak percakapan di cafe tadi tidak ada lagi pembicaraan antara Leo dan Sabina. Hanya ada keheningan di dalam mobil leo sampai tiba di rumahnya Sabina.

Ketika Sabina akan keluar dari mobil Leo, Leo mengucapkan perkataan yang mampu membuat Sabina membeku.

"Sabi, jangan coba coba untuk lari di hari pernikahan kita besok. Kau tidak ingin bukan, kalau penyakit ayahmu kambuh."Ucap leo.

"Sekarang masuk dan beristirahatlah." sambung leo dengan lembut.

Setelah mendengar perkataan leo tadi Sabina langsung masuk kedalam rumahnya. Sabina sekarang sudah tidak bisa berbuat apa apa lagi, Leo sudah tahu rencananya. Memang Sabina sudah berencana untuk kabur pada hari pernikahannya besok, tapi niat itu di urungkannya setelah mengingat perkataan Leo tadi.

Leo yang masih berada di depan rumah Sabina, menyunggingkan senyum kemenangannya. Sabina benar benar membuatnya pusing, banyak gadis di luar sana yang ingin menikah dengannya tapi Sabina malah mencari cari cara untuk membatalkan pernikahan itu.

Leo yang tahu Sabina berencana untuk kabur di hari pernikahannya besok, sengaja mengatakan hal barusan pada Sabina, agar Sabina tidak berani untuk kabur di hari pernikahan besok. Untung saja selama beberapa hari belakangan ini Leo sering berbicara dengan pak Budi. Jadi Leo tahu kalau pak Budi menderita penyakit jantung.

setelah sibuk dengan pemikirannya, akhirnya Leo melajukan mobilnya meninggalkan rumah Sabina.

bersambung

Halo para readers

jangan lupa like,komen dan dukungannya yah❤️🙏😁

Episodes
1 part 01
2 part 02
3 part 03
4 part 04
5 part 05
6 part 06
7 part 07
8 part 08
9 part 09
10 part 10
11 part 11
12 part 12
13 part 13
14 part 14
15 part 15
16 part 16
17 part 17
18 part 18
19 part 19
20 part 20
21 part 21
22 part 22
23 part 23
24 part 24
25 part 25
26 part 26
27 part 27
28 part 28
29 part 29
30 part 30
31 part 31
32 part 32
33 part 33
34 part 34
35 part 35
36 patr 36
37 part 37
38 part 38
39 part 39
40 part 40
41 part 41
42 part 42
43 part 43
44 part 44
45 part 45
46 Part 46
47 part 47
48 part 48
49 part 49
50 Part 50
51 part 51
52 part 52
53 part 53
54 part 54
55 part 55
56 part 56
57 part 57
58 part 58
59 part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 part 70
71 Part 71
72 part 72
73 part 73
74 part 74
75 part 75
76 Part 76
77 part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 97
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 128
129 129
130 Part 130
131 part 131
132 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 145
146 146
147 Part 147
148 Part 148
149 Part 149
150 Part 150
Episodes

Updated 150 Episodes

1
part 01
2
part 02
3
part 03
4
part 04
5
part 05
6
part 06
7
part 07
8
part 08
9
part 09
10
part 10
11
part 11
12
part 12
13
part 13
14
part 14
15
part 15
16
part 16
17
part 17
18
part 18
19
part 19
20
part 20
21
part 21
22
part 22
23
part 23
24
part 24
25
part 25
26
part 26
27
part 27
28
part 28
29
part 29
30
part 30
31
part 31
32
part 32
33
part 33
34
part 34
35
part 35
36
patr 36
37
part 37
38
part 38
39
part 39
40
part 40
41
part 41
42
part 42
43
part 43
44
part 44
45
part 45
46
Part 46
47
part 47
48
part 48
49
part 49
50
Part 50
51
part 51
52
part 52
53
part 53
54
part 54
55
part 55
56
part 56
57
part 57
58
part 58
59
part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
part 70
71
Part 71
72
part 72
73
part 73
74
part 74
75
part 75
76
Part 76
77
part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 97
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
128
129
129
130
Part 130
131
part 131
132
132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
145
146
146
147
Part 147
148
Part 148
149
Part 149
150
Part 150

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!