"Resty.... ", teriak Freya saat sampai di kediaman Mahesa dan melihat sahabat yang sudah dirindukannya.
" Freya sayangku, aku sangat merindukanmu ",Resty tidak kalah antusias. Mereka pun erat melepas rindu.
"Kenapa kamu tidak memberitahu ku kalau kamu ke Indonesia, aku kan bisa menjemput mu", Resty.
"Aku igin memberikan sahabat ku ini kejutan dan aku rasa berhasil", Freya.
"Ya kau memang berhasil, oh iya mana Om dan Tante?", Resty.
"Ayah dan Mama masih satu bulan lagi kesini, mereka masih mengurus berkas-berkas yang entah aku tidak mau tahu", Freya.
"Iya-iya kamu memang tidak seperti Om Hadi,jiwamu bukan pebisnis sepertinya", Resty
"Yah begitulah, kalau disuruh memilih menikah muda atau meneruskan perusahaan ayah, pasti aku akan menikah muda", ucap Freya serius.
"Dasar kau ini,selalu saja konyol, kalau gitu aku akan menyuruh kakak segera melamar mu supaya nantinya kita bisa selalu bersama", ucap Resty dengan tawanya.
"Sepertinya aku sudah kalah sebelum berperang, kak Revan sudah punya kekasih, dan tadi dikantornya aku memergokinya berciuman dengan kekasihnya", ucap Freya sendu.
Memang tidak dipungkiri Freya, sakit rasanya melihat pangeran pujaannya berciuman dengan wanita lain walaupun Freya tidak menunjukkan kesedihannya di depan Revan.
"Apa... Aku tidak akan membiarkan wanita licik itu menjadi istri kak Revan", geram Resty.
"Wanita licik?..", bingung Freya.
"Iya dia itu licik, kau tahu selama kau di Jerman banyak kejadian yang tidak kau tahu tentang kak Revan".
"Memang apa yang terjadi?", Freya ingin tahu.
"Dulu saat masih kuliah, mereka adalah pasangan yang fenomenal di kampus, sampai suatu hari kak Revan memergokikinya sedang bercumbu dengan dosen pembimbingnya, saat itu kak Revan sangat marah, tapi dengan tipu dayanya wanita licik itu beralasan kalau dia melakukan itu karena dia di ancam karena dosen pembimbing itu adalah calon suami yang di pilihkan orang tuanya, dan kau tahu kak Revan langsung kerumah orangtuanya menentang perjodohan itu",Resty menjeda ucapannya.
"Orang tua wanita licik itu langsung menyetujuinya karena dia tahu kakak adalah keluarga Mahesa", ucap Resty dengan geram.
"Lah trus kenapa kamu sebenci itu sama dia?",Freya.
"Karena aku sering memergokinya masih sering jalan sama dosen pembimbing itu", Resty.
"Apa... Nggak aku nggak mau kak Revan di sakiti sama wanita licik itu, aku akan merebut kak Revan dari wanita licik itu", ucap Freya sungguh-sungguh.
"Bagus aku akan mendukungmu, semangat Reya",Resty.
"Lho ada apa ini kok rame banget", Rena yang baru dari kamarnya.
"Lihat ni ma siapa yang datang", kata Resty dengan menggeser tubuhnya.
"Ya ampun Reya sayang kapan datang,kok nggak ngasih tahu Tante, tau gitu kan Tante pasti jemput ke bandara", Mama Rena langsung memeluk Reya.
"Reya mau ngasih kejutan Tante", Reya
"Tapi kata Mama Nia kamu datangnya besok makanya tantenyantai- nyantai aja ", Mama Rena.
" Tante kaya sama siapa aja Reya kan anak Tante",ucap Reya
"Iya sayang Tante sudah menganggap kamu kaya anak Tante sendiri", Rena kembali memeluk Reya.
"Kalau begitu kamu ke kamar dulu sana bersih-bersih (mandi) habis itu kamu turun dan kita makan siang bersama, Resty kamu juga bersih-bersih Mama tunggu kalian di meja makan", ucap Mama Rena.
" siap bos",ucap Resty dan Freya bersamaan seperti memberikan hormat kepada komandannya. Setelah mereka bersih-bersih akhirnya mereka makan siang bersama tapi hanya mereka bertiga karena Revan dan ayahnya masih sibuk di kantornya.
***jangan lupa like nya love you all***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments