Jam weker di dalam kamar Sandra sudah berdering membangunkan penghuni kamar, Sandra langsung bangun dari tidurnya dan langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap-siap ke kantor.
"Nanti di kantor baru sarapan deh" batin Sandra.
Sandra langsung keluar dari kamar kost setelah menguncinya Sandra langsung menuju parkiran khusus motor yang ada di kost nya tersebut dan segera menaiki motornya dan langsung melaju menuju kantornya.
Sandra memang tinggal tidak terlalu jauh dari tempat kerja, kalau naik kendaraan bisa di tempuh hanya dalam waktu lima belas menit sudah sampai di kantornya.
Sandra sempatkan diri singga membeli membeli beberapa bungkus roti di supermarket karena dia belum sempat sarapan.
Setelah sampai di kantor dan sudah memarkirkan motornya, Sandra langsung masuk ke lobby dan menuju lift untuk ke ruangannya yang berada di lantai lima bersama dengan ruangan CEO.
"Karena pak Noval belum datang lebih baik gue sarapan dulu deh" batin Sandra.
Sandra langsung mengambil roti yang sempat dia beli di supermarket tadi dan duduk memakannya, dia asik sarapan tiba-tiba ada yang datang menyapanya.
"Selamat pagi mbak... pak Noval sudah ada?.
"Pagi pak... maaf pak Noval belum datang apa bapak sudah membuat janji dengannya?" tanya Sandra.
"Saya tidak membuat janji dengannya, kebetulan saya lewat di sini sekalian singgah" ucap Sean ramah.
"Silakan duduk di sini dulu pak...sambil menunggu pak Noval, sebentar saya hubungi dulu" ucap Sandra.
" Tidak usah hubungi dia... saya tunggu saja di sini" jawab Sean.
Sandra dan Sean duduk ngobrol sambil menunggu Noval datang, walaupun baru dua kali bertemu tapi Sandra berusaha senyaman mungkin menemani tamu bos nya itu.
Sean juga begitu santai duduk mengobrol dengan Sandra, tidak seperti biasanya dia sangat kaku kalau berurusan dengan perempuan.
Sean belum pernah namanya berpacaran walaupun banyak wanita yang mendekati nya, banyak kolega-kolega ingin menjodohkan Sean dengan putri mereka tapi Sean selalu menolaknya.
Tapi pagi ini dia sangat santai duduk berbincang-bincang dengan Sandra kadang mereka berdua tertawa bersama.
Hampir satu jam Sean menunggu Noval tapi orang yang di tunggu belum juga menampakkan batang hidungnya.
"Saya pamit dulu ya mbak Sandra sampaikan salam saya pada pak Noval" ucap Sean sambil berdiri.
"Aduh minta maaf pak... bapak sudah menunggu lama" ucap Sandra.
"Tidak apa-apa kok... terimakasih sudah temani saya mengobrol" jawab Sean dan langsung pamit pergi.
Sandra kembali fokus dengan pekerjaan nya, agar nanti kalau Noval datang dia tinggal memeriksa nya.
Sedangkan hari ini Cindy akan berkunjung ke kantor Sean dia akan di antar oleh sopir di rumah orang tua Sean, di kamar Cindy sudah dandan secantik mungkin dan memakai baju yang sedikit terbuka, dia sengaja menggoda Sean agar Sean tertarik padanya.
"Kamu sangat cantik sayang... Tante yakin dia akan jatuh dalam pelukan kamu" ucap tante Lusi.
"Makasih Tante... semoga saja Sean suka" jawab Cindy.
"Kamu harus bisa takluk kan dia sayang" ucap Tante Lusi.
Dan akhirnya Cindy berangkat ke kantor Sean di antar oleh sopir di rumah orang tua Sean.
Cindy orang sangat sombong dan angkuh dia selalu memandang rendah orang, menurut nya dirinya lah yang paling cantik.
Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya Cindy tiba di kantor Sean, dia langsung menghampiri resepsionis untuk bertanya di mana letak ruangan Sean.
"Siang mbak... di mana ruangan Sean" tanya Cindy dengan angkuh.
"Siang juga nona... apa nona sudah ada janji dengan pak Sean?.
"Gue nggak perlu buat janji karena gue calon istrinya" jawab Cindy.
"Kalau begitu nona silakan naik ke lantai sepuluh" ucap salah satu resepsionis.
Cindy langsung meninggalkan lobby dan menuju lantai sepuluh, mereka yang ada di meja resepsionis langsung berbisik-bisik tentang Cindy mereka tidak suka karena Cindy sangat sombong.
Sampai di lantai sepuluh Cindy langsung menuju ruangan Sean tapi di hadang dengan sekertaris Sean.
"Maaf nona... Anda tidak bisa masuk begitu saja" ucap sekertaris Sean.
"Apaan sih loe..." minggir jangan halangi gue" Cindy mendorong sekertaris tersebut dan langsung masuk ke ruangan Sean.
"Maaf pak saya sudah melarangnya tapi nona ini tetap memaksa masuk" ucap sekertaris gugup.
"Kamu kembali ke tempat kamu" ucap Sean.
"Maaf Sean kalau gue mengganggu" ucap Cindy tidak tau malu.
"Maaf nona... ada perlu apa ke kantor saya sampai memaksa masuk tanpa mendengarkan sekertaris saya" tanya Sean dengan dingin.
"Gue cuma mau ngajak kamu makan siang" ucap Cindy
"Maaf ini belum waktunya makan siang dan saya juga masih banyak pekerjaan, silakan tinggalkan ruangan saya" ucap Sean.
"Gue nunggu kamu aja di sini sampai jam makan siang tiba" ucap Cindy sambil duduk di sofa yang ada di ruangan Sean.
Sean langsung memanggil Nandan sang asisten untuk ke ruangannya.
Tok...tok...tok...
Nanda langsung membuka pintu setelah Sean menyuruhnya masuk.
"Ada apa tuan memanggil saya" tanya Nandan.
"Tolong suruh wanita itu meninggal ruangan saya, saya paling tidak suka ada orang asing di dalam ruangan saya" ucap Sean.
Cindy yang mendengar ucapan Sean langsung berdiri dari duduknya.
" Kok ngomong gitu sih, gue ke sini mau ajak makan siang" ucap Cindy.
"Maaf nona anda silahkan keluar, karena tuan Sean tidak ingin anda di dalam ruangannya" ucap Nandan sopan.
Merasa tidak di hargai oleh Sean akhirnya Cindy pergi meninggalkan ruangan Sean.
"Ingat gua akan laporkan semua ini pada om dan Tante kalau loe mengusir gue dari ruangan loe dengan tidak sopan" ancam Cindy.
Sean yang mendengar ancaman Cindy hanya diam saja tidak peduli sama sekali.
Cindy langsung meninggalkan kantor Sean dengan suasana hati yang sedikit kecewa.
"Tapi gue tidak akan menyerah" batin Cindy.
🌷
🌷
🌷
🌷
Jangan lupah tinggalkan jejak berupa like dan komentar, kalau bisa bunga dan vote nya juga Terimakasih 🙏😍
💞💞💞💞 Bersambung 💞💞💞💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Huang jiahong
dasar ulat Bulu minta bejek bejek kali yaa..
2021-09-14
1
☪wHEniA1102™◼KB☪
masih penasaran
2021-06-14
0
Riska
lanjut up nya kak
2021-06-06
0