Teman

Dia lagi-lagi menyita semuanya. Aku hanya pasrah melihat semua barang yang kubeli ia keluarkan dan membuangnya ke tong sampah dengan kejam. Apakah dia tidak berpikir untuk mengembalikannya dan menukarnya dengan uang? Semua uang yang ada di dompetku jadi terbuang sia-sia saja.

"Jika kau berpikir aku tidak menjualnya dan menukarnya dengan uang, itu karena aku bisa tertangkap oleh polisi, karena menjual barang yang seharusnya tidak boleh digunakan manusia, jika duitmu kosong melompong itu adalah salahmu membeli barang yang merugikanmu sendiri, ini pertama kalinya aku bertemu manusia sepertimu," ucapnya menatapku tajam.

"Aku bukan manusia," aku membuang pandanganku darinya, dia itu seperti punya kemampuan membaca pikiran seseorang, setiap aku berupaya untuk bunuh diri selalu saja dihadang olehnya.

"Lagi-lagi kau mengatakan itu, aku alien-lah, hantu-lah, atau mayat hidup-lah, pantas saja di antara temanmu yang dulu tidak ada yang bisa bertahan bersamamu."

Seperti yang ia katakan, aku tidak memiliki teman di kelasku. Hanya dia saja yang masih berteman dengaku walau kita berbeda kelas, aku kira dia juga tidak bertahan denganku selama seminggu.

ini sudah 1 tahun, kenapa dia tidak menghilang dari kehidupanku. Kalau dia tidak ada di kehidupanku, mungkin aku juga tidak ada di sini.

"Apa ini permen? Sepertinya ini tidak masalah."

Akhirnya dia tersenyum lalu memberikannya padaku, aku ingin menerimanya dengan lega hati, tetapi dia mengurungkan niatnya dan memperhatikan permennya lagi.

"Tunggu, tunggu, ini bukan permen yang biasa dimakan orang normal."

"Kau berpikir aku bukan orang normal?" ujarku sambil mengernyitkan alisku.

"Haaa~aku tidak pernah melihat permen seperti ini, berbahaya dibuang saja."

Aku pikir bentuk seperti itu tidak akan ketahuan, tetap saja dia begitu teliti dan membuangnya.

"Kamu hentikan... Sudahlah... Apa gunanya kamu melakukan ini?"

"Panggil aku Niki!! Aku ini temanmu, tau!!"

Lagi-lagi dia merengek seperti anak kecil, aku harus mengalah daripada dia membawaku ke tempat psikolog itu lagi.

"Akhirnya sudah kubuang semuanya, malam ini kau makan saja bersamaku, aku akan membawakan makanan untukmu dan kita akan makan bersama-sama yak, sudahlah urungkan niat bunuh dirimu itu, jika terjadi apa-apa, tolong ceritakan semuanya kepadaku."

'Dia tidak ada bedanya dengan mereka yang meninggalkanku, Tetapi jika aku membatahnya, dia akan lebih cerewet lagi,' ucapku dalam hati.

"Hei kau melamun terus yak, bisakah kau fokus sekali-kali." Niki menganyunkan tangannya di hadapan wajahku.

"Iya... "

"Ya ampun, kau itu seperti tidak punya tenaga yak, kita sudah satu tahun berteman tetapi kau belum menunjukkan rasa bahagia sedikitpun padaku, apa kau tidak senang berteman denganku?"

"Entahlah, aku tidak tau."

"Hah? Walau aku tidak paham, yaa setidaknya kau tidak membenciku, kan? Jadi aku masih bisa bertahan bersamamu," ucapnya dengan senyum kemenangan dengan memperlihatkan deretan giginya.

Aku mulai berpikir dia dimanipulasi oleh teman sekelasnya yang selalu menggosip tentang diriku.

"Apakah kau disuruh atau ditantang oleh temanmu untuk bertahan bersamaku selama lamanya dan memperoleh uang saat kau menang?"

"Eeh!! kenapa kau berpikir aku seperti itu!? Dengar yak, aku berteman denganmu karena keinginanku sendiri, tau!!"

"Oh baiklah, jika perkataanku benar, dimohon untuk berbagi hadiahnya."

"Kau hanya menginginkan uangnya saja yak, huft~"

.....

"Semua orang sama.... Jadi jangan bosan ketika ada orang yang terus mengatakan 'apakah kamu baik baik saja?' Kecuali untuk orang yang tidak peduli padamu."

Terpopuler

Comments

Mentari.f.v

Mentari.f.v

mampir, jika berkenan mampir di novel ku judulnya 3 Serangkai, terima kasih 🙏

2022-05-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!