Part 5. Pindah kerja?

Hari ini Gio tidak kembali kerumahnya. Laki-laki itu memutuskan kembali ke apartemen miliknya setelah jam kuliah dan kerjanya selesai. Apartemen yang dia beli sendiri dengan hasil kerja ditambah dengan tabungannya. Dia sudah hampir tidak pernah lagi meminta uang pada sang ayah untuk kehidupan sehari-harinya.

Malam ini dia akan berencana mengunjungi cafe tempat Ara bekerja. Dia ingin melihat bagaimana gadis itu bekerja dan ingin berbicara padanya nanti. Segala jenis data diri gadis itu sudah dia dapatkan, mulai dari dimana dia tinggal, apa kesukaan gadis itu, bagaimana kesehariannya dikampus dan bagaimana tingkat kepintaran gadis itu. Gio akui, gadis itu memang pintar bahkan dia berhasil mewakili kampus dalam pertukaran pelajar saat dia baru saja menginjak semester 4 dan sekarang dia tengah mengejar kelulusannya sama seperti dirinya yang ingin segera lulus.

Bahkan jika dibandingkan dengan gadis ini, Ara masih satu tingkat diatas Gio. Laki-laki salut padanya karena dia seorang wanita tapi mampu memanajemen waktunya denga baik antara kerja, kuliah, dan tugas.

Dengan mengenakan hoodie berwarna hitam dan celana jeans panjang warna senada,, Gio meninggalkan apartemennya menuju cafe, kebetulan juga hari ini adalah jadwalnya mengunjungi cafe itu, karena sudah hampir 2 minggu dia tidak berkunjung jadi ini bisa dia jadikan alasan.

A: Kau ini dingin tapi kenapa blak-blakan mengejar seorang perempuan, Gio. beda dari yang lain

G: berani berbeda itu keren, thor

A: 😒

Oke kita lanjut.

Setelah beberapa menit mengendari mobilnya, Gio tiba di parkiran cafe. Para pekerja yang sudah mengenal mobil pemilik cafe itu langsung menyambutnya dengan hormat.

Gio berjalan menuju lantai dua dimana ruangan yang biasa dia tempati jika berada disini. Bisa dibilang ini ruangan khusus untuknya dan karyawannya untuk rapat membahas hal-hal penting yang harus dilakukan untuk kedepannya.

Mengerti akan kedatangan bosnya, manager cafe ikut melangkahkan kakinya menuju ruang Gio dan memberikan laporannya tentang perkembangan cafe.

"Sudah tidak ada lagi ?", tanya Gio setelah selesai mengecek semuanya.

"Tidak ada tuan", jawab sang manager hormat.

"Kau boleh pergi. Hmmm panggilkan Ara dan suruh dia menemui ku sekarang", kata Gio.

Sang manager yang mendengar perintah tersebut sedikit bingung pasalnya, bagaimana bisa bosnya ini mengenal Ara sedangkan dia jarang kesini dan gadis itu hanya ada setiap malam. Dan apa ini, apa Ara sudah membuat kesalahan sampai dirinya dipanggil. Ah sudahlah lebih baik dia segera memanggil gadis itu.

"Baik tuan. Permisi", dengan menunduk hormat, sang manager berlalu meninggalkan Gio diruangannya.

Sedangkan ditempat yang sama, Ara berjalan tergesa-gesa masuk kedalam cafe setelah mendapat pesan dari managernya jika sang bos ingin bertemu dengannya.

Jantung Ara berpacu lebih cepat saat sudah sampai didalam cafe. Jujur, dia takut. Takut jika dirinya sudah membuat kesalahan sampai membuat bos besar tempat dia bekerja marah. Tapi apa salahnya. Sejauh ini, dia merasa tidak pernah berbuat salah. Atau ucapannya tadi siang ada yang salah sampai membuat Gio tersinggung dan ingin memecatnya. Atau bosnya itu tau jika dirinya keluar di jam kerja seperti ini, tapi dia tadi sudah minta izin dan ini hanya sebentar.

Ahh begitu banyak pertanyaan yang tiba-tiba muncul di kepalanya.

"Kamu langsung naik saja", perintah sang manager yang langsung diangguki Ara.

Gadis itu langsung berlari kecil menuju lantai dua tempat dimana bosnya menunggu. Sebelum membuka pintu, Ara menarik nafas pelan berusaha menormalkan detak jantung.

"Permisi, bapak cari saya", tanya Ara saat sudah masuk dan kembali menutup pintu pelan.

Ara melihat Gio dengan duduk di sofa dengan santai memainkan ponselnya.

Gio mendongak menatap Ara yang berdiri gugup didepan pintu. Gadis itu menunduk takut membuat Gio tersenyum tipis, sangat tipis.

"Duduk", perintah Gio membuat Ara refleks mendongak menatap Gio.

Ara berjalan dekat dan berdiri tepat didepan Gio yang sedari tadi menatapnya. Jujur, Ara sangat gugup. Melihat Gio dengan penampilan biasa seperti ini bukannya jelek, laki-laki itu justru semakin tampan. Aiish apa yang otaknya ini pikirkan, bukan saatnya dia memikirkan itu.

Ara menggeleng pelan lalu kembali menunduk saat menyadari Gio sedari tadi menatapnya.

"Duduk, Ra", kata Gio lagi membuat Ara mengangguk dan duduk didepan Gio.

"Ehmm, maaf pak, tadi saya disuruh menemui bapak", kata Ara sedikit gugup. Mendadak dirinya jadi mati kutu dihadapan laki-laki ini.

"Santai saja, jangan bicara formal begitu, bisa?", tanya Gio membuat Ara mendongak dan mengerjakan matanya.

"T-t-tapi ini masih jam kerja", balas Ara.

"Kita hanya berdua. Anggap saya teman, bicaralah sama seperti kau berbicara dengan Gea", kata Gio lagi membuat jantung Ara semakin berdebar tidak karuan.

Bagaimana tidak suara berat dan rendah laki-laki dihadapannya ini berhasil mengusik sesuatu didalam dirinya. Laki-laki dengan paras tampan, alis tebal dan hidung mancung sempurna, siapa yang tidak menyukainya, bahkan saat Ara baru pertama bertemu dengannya tadi langsung dibuat kagum oleh sosok dihadapannya ini. Terlebih lagi segala pengetahuan dan kepintaran laki-laki ini membuatnya semakin kagum, bagaimana Ara tau ? jelas tau, siapa yang tidak tau tentang putra sulung keluarga Ananda yang terkenal dengan ketampanan dan kepintarannya.

"Baiklah", kata Ara pelan.

"Jadi kamu ada perlu apa sampai manggil aku ?", tanya Ara hati-hati.

Gio mengamati setiap sudut wajah gadis cantik dihadapannya ini dan baru menyadari jika pipi sebelah kanan gadis itu sedikit memerah.

"Kamu alergi ?", tanya Gio mengabaikan pertanyaan Ara tadi.

Ara mengerjapkan matanya dua kali mendengar pertanyaan Gio. Bingung ? sudah pasti. Otaknya tidak bisa berfikir cepat karena gugup.

"E-e-eh ?",

"Pipi sebelah kanan kamu merah, kenapa ?", tanya Gio penasaran.

Mendengar pertanyaan Gio, refleks Ara memegang pipinya dan meringis kecil saat kulit tangannya menyentuh pipinya yang memerah. yang membuat Gio terus mengamati gadis itu dengan kening sedikit berkerut.

"Gak papa kok", kata Ara sambil tersenyum.

Tanpa suara Gio beranjak mangambil es batu dan kain kecil yang ada diruangannya itu lalu duduk di samping Ara membuat gadis itu terkejut.

"Ini bukan alergi", kata Gio. sambil membasahi kain itu dengan air es lalu memerasnya.

"Hadap sini", perintah Gio.

"T-t-tapi..."

"Jangan keras kepala", sahut Gio cepat lalu membalik tubuh gadis itu menghadapnya.

"Aku gak bodoh, Ra. Aku tau bekas pukulan, bekas jatuh dan alergi", kata Gio yang sibuk mengompres pipi gadis itu.

"Dikompres dulu biar gak bengkak", kata Gio lagi.

Ara menutup mulutnya rapat-rapat dan hanya menatap Gio yang terlihat lebih tampan dari dekat apalagi dengan wajah seriusnya itu. Tapi ini tidak baik untuk jantungnya. Dia berharap detak jantungnya itu tidak didengar oleh Gio.

"Siapa ?", tanya Gio.

Ara mengerutkan kening bingung mendapat pertanyaan seperti itu dari Gio. Apa maksud laki-laki ini, bisakah jika dia bertanya kalimatnya lengkap.

Melihat kebingungan Ara, Gio menghela nafas pelan lalu kembali fokus pada handuk kecil itu dan mengompres pipi Ara.

"Maksud aku, siapa yang lakuin ini?", tanya Gio lagi.

Mendapat pertanyaan seperti itu tentu membuat Ara gelagapan, tidak mungkin kan dia menjawab yang sejujurnya.

Melihat Ara yang tidak berniat menjawab, atau tidak tau harus berbuat apa, Gio kembali menyadarkan dirinya jika dia bukan siapa-siapa untuk mengetahui itu. Bukan haknya.

"Aku ada penawaran buat kamu", kata Gio mengubah topik.

Laki-laki itu kembali memberi jarak setelah selesai dengan acara kompres-kompresnya.

"Apa ?", tanya Ara khawatir.

"Aku gak di pecat kan ?, jangan yah.. Aku minta maaf kalau aku ada salah tapi tolong jangan pecat aku. Kedepannya aku akan berusaha lebih baik lagi kok", cerocos Ara membuat Gio terkekeh pelan.

"Bukan itu kok. Siapa bilang kamu mau dipecat", kata Gio.

Ara menghela nafas lega mendengar ucapan Gio, setidaknya dia masih memiliki kesempatan untuk bekerja disini.

"Lalu apa ?", tanya Ara penasaran.

Gio terdiam sejenak lalu menatap serius pada gadis yang sedari tadi juga menatapnya. Gio akui, gadis ini memang cantik dan manis, dan Gio dapat rasakan juga lihat pribadi seperti apa gadis disampingnya ini.

"Apa ?", tanya Ara penasaran saat melihat Gio hanya diam menatapnya.

"Jadi guru les privat Gea",

...----------------...

Terpopuler

Comments

Eka Widya

Eka Widya

salah tebakannku.kirain di tawarin kerja d perusahaannya...salam kenal kak 😊😊😊😊

2023-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan
2 Part 2. Awal
3 Part 3. Mengenal namanya
4 Part 4. Bertemu
5 Part 5. Pindah kerja?
6 Part 6. Menerima tawaran
7 Part 7. Perbedaan
8 Part 8. Berangkat bersama
9 Part 9. pengganggu
10 Part 10. Bertemu calon mertua?
11 Part 11. tingkah lucu Gea dan Dara
12 Part 12. Jalan-jalan
13 Part 13. Jalan-jalan (2)
14 Part 14. Tamparan
15 Part 15. Gadis kuat
16 Part 16. First kiss
17 Part 17. pengganggu lagi
18 Part 18 Toko buku
19 Part 19. Bersama mu
20 Part 20. Sehari tanpa Gio
21 Part 21. Menginap
22 Part 22. Bully?
23 Part 23. She's mine
24 Part 24. berbohong
25 Part 25. ikut latihan
26 Part 26. menemani
27 Part 27. tanding basket
28 Part 28. tanding basket
29 Part 29. ceroboh tapi menggemaskan
30 Part 30. diculik?
31 Part 31. Kambuh
32 Part 32. manja
33 Part 33. benci
34 Part 34. rencana
35 Part 35. Gio cerewet
36 Part 36. fakta menyenangkan
37 Part 37. Perasaan Rania
38 Part 38. kebohongan Ara
39 Part 39. Menenangkan
40 Part 40 Menjelaskan
41 Part 41. Bertemu
42 Part 42. Rusuh
43 Part 43. rusuh (2)
44 Part 44. Tenang
45 Part 45. Alasan ketidaksukaan
46 Part 46. hari terakhir kerja
47 Part 47. aneh
48 Part 48. sekertaris baru
49 Part 49. hari kelulusan
50 Part 50. rencana liburan
51 Part 51. liburan
52 Part 52. Trauma masa lalu
53 Part 53. Cerita Masa lalu
54 Part 54. Fakta & Melawan trauma
55 Part 55. malam itu 18+
56 Part 56. sayang banget
57 Part 57 (Cast)
58 Part 58. kenyataan pahit
59 Part 59. putus?
60 Part 60. kedatangan Rania
61 Part 61. maaf
62 Part 62. kehilangan
63 Part 63. Lukanya masing-masing
64 Part 64. Bangkit
65 Part 65. Musibah, lagi?
66 Part. 66 Tinggal bersama?
67 Part 67. Kecurigaan
68 Part 68. Pengeroyokan
69 Part 69. Peresmian
70 Part 70. Malam petaka
71 Part 71. Retak
72 Part 72. Mencoba ikhlas
73 Part 73. Tak mau pisah.
74 Part. 74. Di baca aja dulu!
75 Part 75. Cinta, kenyamanan & keikhlasan.
76 Part 76. Pernikahan Ken
77 Part 77. Cinta & Rasa Sakit.
78 Part 78. Start
79 Part 79. Patah Hati Terbesar
80 Part 80. Menghilang
81 Part 81. Memulai kembali
82 Part 82. Teman
83 Part 83. Cerita buruk
84 Part 84. Pernyataan Aldi
85 Part 85. Kepergian Aldi
86 Part 86. Paket
87 Part 87. Benar-benar berakhir
88 Part 88. Terbongkar?
89 Part 89. Perubahan Dalam Kehidupan
90 Part 90. Paket lagi
91 Part 91. Keguguran
92 Part 92. Teror
93 Part 93. Seperti Mimpi
94 Part 94. Bersama Aldi
95 Part 95. Two Years Later
96 Part 96. Bertemu Rania
97 Part 97. Bersama Rania
98 Part 98. Gio Pratama Ananda
99 Part 99. Bertemu Gea dan Arsal
100 Part 100. Kabar (?)
101 Part 101. Amarah Gio
102 Part 102. Pernikahan Gea
103 Part 103. Diculik (?)
104 Part 104. Apartemen lama
105 Part 105. Gio dan Ara
106 Part 106. Gio vs Ken
107 Part 107. Seseorang Dari Masa Lalu
108 Part 108. Permohonan Gio
109 Part 109. It's You
110 Part 110. Sah
111 Part 111. Berkunjung
112 Part 112. Mencari Kerja
113 Part 113. Kembali Meminta Restu
114 Part 114. Salah Paham (?)
115 Part 115. Marah
116 Part 116. Penjelasan Ara
117 Part 117. Restu
118 Part 118. Cerita
119 Part 119. Bibit PHO (?)
120 Part 120. Aneh
121 Part 121. Pregnant
122 Part 122. Pernikahan Arsal
123 Part 123. Rumah Baru
124 Part 124. Bertemu Naumi
125 Part 125. Badmood.
126 Part 126. Naumi Berulah.
127 Part 127. Dipecat
128 Part 128. Angel
129 Part 129. Feeling
130 Part 130. Akhir Cerita I
131 Part 131. The End (Baby boy)
132 Ekstra Part 1
133 Ekstra Part 2
134 Pengumuman penting!!
135 New story
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Perkenalan
2
Part 2. Awal
3
Part 3. Mengenal namanya
4
Part 4. Bertemu
5
Part 5. Pindah kerja?
6
Part 6. Menerima tawaran
7
Part 7. Perbedaan
8
Part 8. Berangkat bersama
9
Part 9. pengganggu
10
Part 10. Bertemu calon mertua?
11
Part 11. tingkah lucu Gea dan Dara
12
Part 12. Jalan-jalan
13
Part 13. Jalan-jalan (2)
14
Part 14. Tamparan
15
Part 15. Gadis kuat
16
Part 16. First kiss
17
Part 17. pengganggu lagi
18
Part 18 Toko buku
19
Part 19. Bersama mu
20
Part 20. Sehari tanpa Gio
21
Part 21. Menginap
22
Part 22. Bully?
23
Part 23. She's mine
24
Part 24. berbohong
25
Part 25. ikut latihan
26
Part 26. menemani
27
Part 27. tanding basket
28
Part 28. tanding basket
29
Part 29. ceroboh tapi menggemaskan
30
Part 30. diculik?
31
Part 31. Kambuh
32
Part 32. manja
33
Part 33. benci
34
Part 34. rencana
35
Part 35. Gio cerewet
36
Part 36. fakta menyenangkan
37
Part 37. Perasaan Rania
38
Part 38. kebohongan Ara
39
Part 39. Menenangkan
40
Part 40 Menjelaskan
41
Part 41. Bertemu
42
Part 42. Rusuh
43
Part 43. rusuh (2)
44
Part 44. Tenang
45
Part 45. Alasan ketidaksukaan
46
Part 46. hari terakhir kerja
47
Part 47. aneh
48
Part 48. sekertaris baru
49
Part 49. hari kelulusan
50
Part 50. rencana liburan
51
Part 51. liburan
52
Part 52. Trauma masa lalu
53
Part 53. Cerita Masa lalu
54
Part 54. Fakta & Melawan trauma
55
Part 55. malam itu 18+
56
Part 56. sayang banget
57
Part 57 (Cast)
58
Part 58. kenyataan pahit
59
Part 59. putus?
60
Part 60. kedatangan Rania
61
Part 61. maaf
62
Part 62. kehilangan
63
Part 63. Lukanya masing-masing
64
Part 64. Bangkit
65
Part 65. Musibah, lagi?
66
Part. 66 Tinggal bersama?
67
Part 67. Kecurigaan
68
Part 68. Pengeroyokan
69
Part 69. Peresmian
70
Part 70. Malam petaka
71
Part 71. Retak
72
Part 72. Mencoba ikhlas
73
Part 73. Tak mau pisah.
74
Part. 74. Di baca aja dulu!
75
Part 75. Cinta, kenyamanan & keikhlasan.
76
Part 76. Pernikahan Ken
77
Part 77. Cinta & Rasa Sakit.
78
Part 78. Start
79
Part 79. Patah Hati Terbesar
80
Part 80. Menghilang
81
Part 81. Memulai kembali
82
Part 82. Teman
83
Part 83. Cerita buruk
84
Part 84. Pernyataan Aldi
85
Part 85. Kepergian Aldi
86
Part 86. Paket
87
Part 87. Benar-benar berakhir
88
Part 88. Terbongkar?
89
Part 89. Perubahan Dalam Kehidupan
90
Part 90. Paket lagi
91
Part 91. Keguguran
92
Part 92. Teror
93
Part 93. Seperti Mimpi
94
Part 94. Bersama Aldi
95
Part 95. Two Years Later
96
Part 96. Bertemu Rania
97
Part 97. Bersama Rania
98
Part 98. Gio Pratama Ananda
99
Part 99. Bertemu Gea dan Arsal
100
Part 100. Kabar (?)
101
Part 101. Amarah Gio
102
Part 102. Pernikahan Gea
103
Part 103. Diculik (?)
104
Part 104. Apartemen lama
105
Part 105. Gio dan Ara
106
Part 106. Gio vs Ken
107
Part 107. Seseorang Dari Masa Lalu
108
Part 108. Permohonan Gio
109
Part 109. It's You
110
Part 110. Sah
111
Part 111. Berkunjung
112
Part 112. Mencari Kerja
113
Part 113. Kembali Meminta Restu
114
Part 114. Salah Paham (?)
115
Part 115. Marah
116
Part 116. Penjelasan Ara
117
Part 117. Restu
118
Part 118. Cerita
119
Part 119. Bibit PHO (?)
120
Part 120. Aneh
121
Part 121. Pregnant
122
Part 122. Pernikahan Arsal
123
Part 123. Rumah Baru
124
Part 124. Bertemu Naumi
125
Part 125. Badmood.
126
Part 126. Naumi Berulah.
127
Part 127. Dipecat
128
Part 128. Angel
129
Part 129. Feeling
130
Part 130. Akhir Cerita I
131
Part 131. The End (Baby boy)
132
Ekstra Part 1
133
Ekstra Part 2
134
Pengumuman penting!!
135
New story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!