Part 3. Mengenal namanya

Gio menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi kebesarannya, kerjaannya baru saja selesai membuat laki-laki tampan itu menghela nafas lega.

Ponsel yang sedari tadi berbunyi, membuatnya berdecak kesal. Dia tahu itu dari adiknya yang tidak sabaran ingin segera dijemput.

"Dasar gadis nakal", kata Gio terkekeh kecil.

Laki-laki itu lalu bangkit dari duduknya dan pergi menjemput adiknya sesegera mungkin sebelum dia mendapat ceramah panjang dari gadis yang selalu membuatnya repot itu.

Saat berjalan menuju parkiran, banyak karyawan yang menunduk hormat padanya dan beberapa dari mereka terutama perempuan memuji ketampanan laki-laki itu namun Gio sama sekali tidak ambil pusing dia hanya menampilkan wajah datarnya sambil terus berjalan menuju parkiran.

Setelah memasuki mobilnya, Gio langsung menancap gas menuju kampus tempat adiknya kuliah yang tidak terlalu jauh dari perusahaannya.

Selama beberapa menit mengemudikan, Gio akhirnya sampai ditujuannya.

Gio berdecak kesal saat mengetahui jika adiknya belum juga ada disana.

"Ngapain nelfon terus kalau belum selesai, dasar", gumam Gio. Sekitar 10 menit menunggu, orang yang dia tunggu akhirnya datang juga, matanya menangkap sosok adiknya tengah berjalan kearahnya, tapi tunggu... dia tidak sendiri, dia bersama seorang gadis cantik yang Gio lihat tadi pagi. Yap, gadis yang menolong seseorang menyebrang. Gadis itu sedang berjalan bersama adiknya entah apa yang mereka bahas.

Lamunannya buyar saat suara ketukan pada kaca mobilnya mengagetkannya. Gio membuka kaca mobil, tapi pandangannya mengikuti gadis yang tadi bersama adiknya itu.

"Maaf bang, Gea lama", kata Gea namun tidak dibalas Gio. Dia masih sibuk mengamati gadis manis berambut panjang yang seperti sedang menunggu sesuatu itu, jemputan mungkin atau kendaraan umum.

Gea mengikuti arah pandang abangnya dan tersenyum saat mengetahui jika kakaknya itu sedang mengamati seorang gadis.

"Namanya Kaiyara Zoe, biasa dipanggil Ara tapi Gea panggilannya kak Ara, mahasiswa terpintar dikampus Gea, satu jurusan dengan Gea dan seumuran dengan Abang", jelas Gea panjang lebar membuat Gio menoleh padanya.

"Kamu kenal ?", tanya Gio penasaran.

Jika kalian berfikir Gio adalah orang yang mengedepankan gengsi, maka kalian salah. Gio adalah tipe orang yang selalu berbagi cerita dengan keluarganya tidak ada yang harus ditutupi terlebih jika dia menyukai sesuatu, maka dia akan mengatakannya. Tidak seperti orang pada umumnya yang lebih mengedepankan gengsi dan tidak mau menceritakan apapun pada keluarganya.

Gea adalah tempat dia berbagi dan begitupun sebaliknya, keduanya dididik menjadi saudara yang saling memahami dan melengkapi serta menjaga satu sama lain.

Gea beranjak masuk kedalam mobil dan duduk di samping Gio yang masih menatap Ara dari jauh.

"Gea kenal", jawab Gea singkat membuat Gio kembali menoleh padanya.

"Kak Ara itu gadis pintar tapi tidak sombong, Gea kenal dia dan Gea lumayan dekat dengan dia karena dia tempat Gea belajar. Selain karena jurusan kami sama, kak Ara juga pintar dan ramah banget jadi Gea suka", jawab Gea.

"Abang suka ?", tanya Gea.

Gio tidak tahu harus menjawab apa. Dia mengangumi perempuan itu sedari dia melihatnya tadi pagi, tapi dia tidak bisa menyimpulkan jika itu rasa suka atau hanya mengangumi kecantikan dan kepedulian gadis itu.

"Abang gak tau, Abang juga baru liat dia tadi pagi dijalan. Gak mungkinkan Abang langsung suka gitu ajakan", balas Gio.

Setelah dirasa hari semakin sore, Gio memutuskan untuk segera pulang sebelum omelan ibu negara menyambut mereka.

Gea mengangguk mendengar jawaban abangnya.

"Kalau Abang ketemu lagi dengan dia besok, itu tandanya Abang sama kak Ara jodoh", kata Gea tersenyum manis.

"Apasih dek", kesal Gio.

"Gak papa bang,, Kak Ara gadis baik dan Gea setuju dia sama Abang", kata Gea lagi.

"Serah kau", balas Gio.

...****************...

Setelah dari kampusnya,, hari ini Ara akan kembali bekerja, jam kerjanya sebenarnya hanya setiap malam sampai jam 10 tapi jika kuliahnya kosong, dia akan mendapatkan penambahan jam kerja, dan beberapa hari ini dia juga masuk sore karena jam kelasnya yang cepat selesai. Lelah ? sudah pasti tapi dia tidak punya pilihan lain. Jika dirinya hanya berdiam diri dirumah, dia akan memberi makan neneknya apa dan juga menutupi tabungannya dengan apa.

Neneknya sudah begitu tua dan dia tidak akan membiarkan neneknya itu bekerja hanya untuk menghidupinya sedangkan dia masih begitu kuat untuk mencari kerja.

Gadis itu bekerja di sebuah cafe yang terletak tidak jauh dari kampusnya agar jika dia selesai kuliah, dia tidak harus berjalan terlalu jauh ke tempat kerjanya.

Gadis itu tidak pernah mengeluh sedikitpun, dia selalu menanamkan dalam dirinya jika dia itu bisa dan harus bisa. Dia punya mimpi dan mimpi itu harus terwujud untuk membanggakan neneknya, orang yang selama ini membesarkannya.

Bahkan, dia sedang mengusahakan agar segera selesai dan bekerja disebuah perusahaan besar dinegaranya ini, perusahaan yang menjadi impiannya selama ini.

Bukan tanpa alasan dia ingin bekerja disana, kabar yang dia dengar bahwa perusahaan itu selalu memperlakukan karyawan dengan baik dan tidak membeda-bedakan siapapun yang masuk kesana serta kebijakan-kebijakan yang tidak pernah menyusahkan karyawan membuatnya begitu ingin bekerja disana.

Bahkan cafe yang dia tempati bekerja ini merupakan salah satu usaha milik perusahaan itu, dan dia sendiri sudah merasakan bagaimana bagusnya kepemimpinan yang diterapkan disini. Disini saja sudah bagus seperti ini, bagaimana dengan yang ada di kantor pusat. Dia bertekat harus menyelesaikan pendidikannya dengan nilai dan keterampilan bagus agar bisa masuk keperusahaan itu.

Ara menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi dan mengusap keringat yang mengalir dipelipisnya. Jam sudah menunjukkan hampir jam 10 itu artinya sebentar lagi jam kerjanya habis. Dijam begini, pelanggan sudah tidak banyak yang datang paling hanya beberapa itu pun hanya take away.

Namun jika sore sampai sampai jam 9, pelanggan benar-benar banyak, karena cafe ini memang salah satu cafe favorit dan cocok untuk para anak muda yang ingin menghabiskan waktu dengan teman-temannya.

Kadang Ara iri dengan mereka, bukan karena mereka memiliki banyak uang tapi karena mereka memiliki banyak teman. Sejauh ini, tidak ada yang terlalu dekat dengannya karena dia sama sekali tidak punya waktu untuk melakukan hal-hal yang biasa orang-orang lakukan dengan teman-teman mereka seperti jalan-jalan dan yang lainnya. Waktunya habis untuk belajar dan bekerja, hanya itu.

Dia hanya 'sedikit' dekat dengan adik juniornya yang selalu meminta bimbingan padanya. Entah apa yang membuat gadis itu justru meminta bantuan padanya bukan tidak mau membantu tapi dia tahu gadis itu merupakan putri dari salah satu konglomerat, yang artinya dia bisa membayar orang yang lebih pintar untuk membantunya tapi dia malah meminta bantuan padanya.

Tapi dia juga suka gadis itu, tidak sombong dan angkuh meski memiliki segalanya bahkan tidak malu meminta bantuan pada orang yang jauh dibawahnya terlebih lagi gadis itu begitu manis dan menggemaskan secara bersamaan membuat Ara begitu menyukainya.

"Kamu gak pulang ?", tanya seseorang membuat Ara membuka matanya yang sedari terpejam.

"Ini sudah jam 10, ayo pulang", ajak Nina, temannya yang juga bekerja disana.

Ara mengangguk dan meraih jaket tebal miliknya lalu membalutkannya pada tubuh mungilnya.

"Ayo", kata Ara beranjak.

Keduanya berjalan menuju pintu keluar cafe dan menunggu angkutan umum yang akan mengantarkan mereka pulang. Kebetulan arah rumah Ara dan Nina sama jadi mereka bisa pulang bersama.

Setelah beberapa menit perjalanan, Ara sampai dirumahnya. Setelan membersihkan diri dan memastikan apakah neneknya sudah tidur atau belum, Ara juga ikut istirahat. Hari ini begitu melelahkan untuknya.

...----------------...

Episodes
1 Perkenalan
2 Part 2. Awal
3 Part 3. Mengenal namanya
4 Part 4. Bertemu
5 Part 5. Pindah kerja?
6 Part 6. Menerima tawaran
7 Part 7. Perbedaan
8 Part 8. Berangkat bersama
9 Part 9. pengganggu
10 Part 10. Bertemu calon mertua?
11 Part 11. tingkah lucu Gea dan Dara
12 Part 12. Jalan-jalan
13 Part 13. Jalan-jalan (2)
14 Part 14. Tamparan
15 Part 15. Gadis kuat
16 Part 16. First kiss
17 Part 17. pengganggu lagi
18 Part 18 Toko buku
19 Part 19. Bersama mu
20 Part 20. Sehari tanpa Gio
21 Part 21. Menginap
22 Part 22. Bully?
23 Part 23. She's mine
24 Part 24. berbohong
25 Part 25. ikut latihan
26 Part 26. menemani
27 Part 27. tanding basket
28 Part 28. tanding basket
29 Part 29. ceroboh tapi menggemaskan
30 Part 30. diculik?
31 Part 31. Kambuh
32 Part 32. manja
33 Part 33. benci
34 Part 34. rencana
35 Part 35. Gio cerewet
36 Part 36. fakta menyenangkan
37 Part 37. Perasaan Rania
38 Part 38. kebohongan Ara
39 Part 39. Menenangkan
40 Part 40 Menjelaskan
41 Part 41. Bertemu
42 Part 42. Rusuh
43 Part 43. rusuh (2)
44 Part 44. Tenang
45 Part 45. Alasan ketidaksukaan
46 Part 46. hari terakhir kerja
47 Part 47. aneh
48 Part 48. sekertaris baru
49 Part 49. hari kelulusan
50 Part 50. rencana liburan
51 Part 51. liburan
52 Part 52. Trauma masa lalu
53 Part 53. Cerita Masa lalu
54 Part 54. Fakta & Melawan trauma
55 Part 55. malam itu 18+
56 Part 56. sayang banget
57 Part 57 (Cast)
58 Part 58. kenyataan pahit
59 Part 59. putus?
60 Part 60. kedatangan Rania
61 Part 61. maaf
62 Part 62. kehilangan
63 Part 63. Lukanya masing-masing
64 Part 64. Bangkit
65 Part 65. Musibah, lagi?
66 Part. 66 Tinggal bersama?
67 Part 67. Kecurigaan
68 Part 68. Pengeroyokan
69 Part 69. Peresmian
70 Part 70. Malam petaka
71 Part 71. Retak
72 Part 72. Mencoba ikhlas
73 Part 73. Tak mau pisah.
74 Part. 74. Di baca aja dulu!
75 Part 75. Cinta, kenyamanan & keikhlasan.
76 Part 76. Pernikahan Ken
77 Part 77. Cinta & Rasa Sakit.
78 Part 78. Start
79 Part 79. Patah Hati Terbesar
80 Part 80. Menghilang
81 Part 81. Memulai kembali
82 Part 82. Teman
83 Part 83. Cerita buruk
84 Part 84. Pernyataan Aldi
85 Part 85. Kepergian Aldi
86 Part 86. Paket
87 Part 87. Benar-benar berakhir
88 Part 88. Terbongkar?
89 Part 89. Perubahan Dalam Kehidupan
90 Part 90. Paket lagi
91 Part 91. Keguguran
92 Part 92. Teror
93 Part 93. Seperti Mimpi
94 Part 94. Bersama Aldi
95 Part 95. Two Years Later
96 Part 96. Bertemu Rania
97 Part 97. Bersama Rania
98 Part 98. Gio Pratama Ananda
99 Part 99. Bertemu Gea dan Arsal
100 Part 100. Kabar (?)
101 Part 101. Amarah Gio
102 Part 102. Pernikahan Gea
103 Part 103. Diculik (?)
104 Part 104. Apartemen lama
105 Part 105. Gio dan Ara
106 Part 106. Gio vs Ken
107 Part 107. Seseorang Dari Masa Lalu
108 Part 108. Permohonan Gio
109 Part 109. It's You
110 Part 110. Sah
111 Part 111. Berkunjung
112 Part 112. Mencari Kerja
113 Part 113. Kembali Meminta Restu
114 Part 114. Salah Paham (?)
115 Part 115. Marah
116 Part 116. Penjelasan Ara
117 Part 117. Restu
118 Part 118. Cerita
119 Part 119. Bibit PHO (?)
120 Part 120. Aneh
121 Part 121. Pregnant
122 Part 122. Pernikahan Arsal
123 Part 123. Rumah Baru
124 Part 124. Bertemu Naumi
125 Part 125. Badmood.
126 Part 126. Naumi Berulah.
127 Part 127. Dipecat
128 Part 128. Angel
129 Part 129. Feeling
130 Part 130. Akhir Cerita I
131 Part 131. The End (Baby boy)
132 Ekstra Part 1
133 Ekstra Part 2
134 Pengumuman penting!!
135 New story
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Perkenalan
2
Part 2. Awal
3
Part 3. Mengenal namanya
4
Part 4. Bertemu
5
Part 5. Pindah kerja?
6
Part 6. Menerima tawaran
7
Part 7. Perbedaan
8
Part 8. Berangkat bersama
9
Part 9. pengganggu
10
Part 10. Bertemu calon mertua?
11
Part 11. tingkah lucu Gea dan Dara
12
Part 12. Jalan-jalan
13
Part 13. Jalan-jalan (2)
14
Part 14. Tamparan
15
Part 15. Gadis kuat
16
Part 16. First kiss
17
Part 17. pengganggu lagi
18
Part 18 Toko buku
19
Part 19. Bersama mu
20
Part 20. Sehari tanpa Gio
21
Part 21. Menginap
22
Part 22. Bully?
23
Part 23. She's mine
24
Part 24. berbohong
25
Part 25. ikut latihan
26
Part 26. menemani
27
Part 27. tanding basket
28
Part 28. tanding basket
29
Part 29. ceroboh tapi menggemaskan
30
Part 30. diculik?
31
Part 31. Kambuh
32
Part 32. manja
33
Part 33. benci
34
Part 34. rencana
35
Part 35. Gio cerewet
36
Part 36. fakta menyenangkan
37
Part 37. Perasaan Rania
38
Part 38. kebohongan Ara
39
Part 39. Menenangkan
40
Part 40 Menjelaskan
41
Part 41. Bertemu
42
Part 42. Rusuh
43
Part 43. rusuh (2)
44
Part 44. Tenang
45
Part 45. Alasan ketidaksukaan
46
Part 46. hari terakhir kerja
47
Part 47. aneh
48
Part 48. sekertaris baru
49
Part 49. hari kelulusan
50
Part 50. rencana liburan
51
Part 51. liburan
52
Part 52. Trauma masa lalu
53
Part 53. Cerita Masa lalu
54
Part 54. Fakta & Melawan trauma
55
Part 55. malam itu 18+
56
Part 56. sayang banget
57
Part 57 (Cast)
58
Part 58. kenyataan pahit
59
Part 59. putus?
60
Part 60. kedatangan Rania
61
Part 61. maaf
62
Part 62. kehilangan
63
Part 63. Lukanya masing-masing
64
Part 64. Bangkit
65
Part 65. Musibah, lagi?
66
Part. 66 Tinggal bersama?
67
Part 67. Kecurigaan
68
Part 68. Pengeroyokan
69
Part 69. Peresmian
70
Part 70. Malam petaka
71
Part 71. Retak
72
Part 72. Mencoba ikhlas
73
Part 73. Tak mau pisah.
74
Part. 74. Di baca aja dulu!
75
Part 75. Cinta, kenyamanan & keikhlasan.
76
Part 76. Pernikahan Ken
77
Part 77. Cinta & Rasa Sakit.
78
Part 78. Start
79
Part 79. Patah Hati Terbesar
80
Part 80. Menghilang
81
Part 81. Memulai kembali
82
Part 82. Teman
83
Part 83. Cerita buruk
84
Part 84. Pernyataan Aldi
85
Part 85. Kepergian Aldi
86
Part 86. Paket
87
Part 87. Benar-benar berakhir
88
Part 88. Terbongkar?
89
Part 89. Perubahan Dalam Kehidupan
90
Part 90. Paket lagi
91
Part 91. Keguguran
92
Part 92. Teror
93
Part 93. Seperti Mimpi
94
Part 94. Bersama Aldi
95
Part 95. Two Years Later
96
Part 96. Bertemu Rania
97
Part 97. Bersama Rania
98
Part 98. Gio Pratama Ananda
99
Part 99. Bertemu Gea dan Arsal
100
Part 100. Kabar (?)
101
Part 101. Amarah Gio
102
Part 102. Pernikahan Gea
103
Part 103. Diculik (?)
104
Part 104. Apartemen lama
105
Part 105. Gio dan Ara
106
Part 106. Gio vs Ken
107
Part 107. Seseorang Dari Masa Lalu
108
Part 108. Permohonan Gio
109
Part 109. It's You
110
Part 110. Sah
111
Part 111. Berkunjung
112
Part 112. Mencari Kerja
113
Part 113. Kembali Meminta Restu
114
Part 114. Salah Paham (?)
115
Part 115. Marah
116
Part 116. Penjelasan Ara
117
Part 117. Restu
118
Part 118. Cerita
119
Part 119. Bibit PHO (?)
120
Part 120. Aneh
121
Part 121. Pregnant
122
Part 122. Pernikahan Arsal
123
Part 123. Rumah Baru
124
Part 124. Bertemu Naumi
125
Part 125. Badmood.
126
Part 126. Naumi Berulah.
127
Part 127. Dipecat
128
Part 128. Angel
129
Part 129. Feeling
130
Part 130. Akhir Cerita I
131
Part 131. The End (Baby boy)
132
Ekstra Part 1
133
Ekstra Part 2
134
Pengumuman penting!!
135
New story

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!