bab 4
.
,.
.
" mang martabak manis 1 ya ??" Kirania memesan lalu duduk.
" iya neng, tunggu sebentar ya mamang buatkan."
Kirania menjawab dengan anggukan.
sedangkan paman ojek tengah sibuk menerima telfon. raut wajah cemas terlihat diwajah paman ojek, Kirania yang melihat menjadi penasaran. " paman ada apa ??"
" kiran, bibi mau melahirkan. paman harus kerumah sakit sekarang. "
" ya sudah, tunggu apa lagi. !! cepat berangkat paman.."
" lalu nanti kau bagaimana ??"
"paman, keselamatan bibi jauh lebih penting. "
" baiklah, hati-hati nanti ketika pulang ya... paman kerumah sakit dulu."
Kirania menjawab dengan anggukan sambil melihat paman ojeknya berlalu dengan sepeda motornya.
" neng, kok malam amat beli martabaknya ?? untung ini masih cukup 1 porsi." ucap Mang martabak.
"kakakku yang menginginkannya mang, "
" kakakmu lagi nyidam ??"
" tidak paman, tapi memang sudah kebiasaan dia ngerjai q ."
" kakak kok kayak gitu ??"
" mungkin karna kita beda ibu saja mang."
" pantas saja, ."
mang martabak memberikan bungkusan. kepada Kirania.
" ini.neng."
" trima kasih mang, ini uangnya."
" sama-sama. neng pulangnya naik apa ?? ini sudah malam tidak ada ojek didekat sini ??"
kirania terlihat bingung, " ngk apa-apa mang, kiran jalan saja. "
" ya sudah hati-hati. saya juga mau pulang."
." trima kasih mang."
" tunggu, kau nanti jangan lewat jalan pasar belakang ya. "
" memang kenapa mang ?? lewat sana kan lebih dekat.."
" kalau malam.bahaya neng, gedung tinggi besar dibelakang pasar itu tempat pelelangan gelap. bisa bahaya kalau neng lewat sana."
Kirania menautkan alisnya, ia masih belum faham dengan kata-kata mang itu.
" bahayanya kenapa mang ?? pelelangan biasanya cuma jual barang-barang langka kan ??"
" pelelangan itu berbeda neng, disitu yang punya gangster, mafia. saya dengar yang dijual disitu, organ manusia, wanita sama obat-obatan terlarang. polisi saja tidak bisa mengalahkan kelompok pemilik pelelangan itu."
terang mang Martabak.
.kirania terperangah tak percaya.
" baiklah mang, q lewat jalan bisa saja."
" ya. hati- hati .."
Kirania mengangguk lalu mulai melangkah pulang, tiba-tiba rasa takut menyelimuti hatinya.
" tuhan .. jauhkan q dari bahayamu..
mama... temani aku.." gumam Kirania. sambil.mempercepat langkahnya.
ketika melewati sekumpulan ruko didaerah pasar yang sudah tutup tak sengaja Kirania menabrak seseorang, ia terkejut sekaligus takut .
" aakkkhhhh...." pekik Kirania.
sedangkan yang dia tabrak terhuyung hendak jatuh, Kirania membulatkan matanya ketika melihat laki-laki yang ia tabrak penuh dengan darah dimana-mana, ia bingung harus apa.
hingga samar-samar terdengar langkah kaki beberapa orang yang terdengar seperti berlari kearah mereka.
laki- laki yang ditabrak Kirania segera berdiri walau dengan susah payah, karna tidak tega kirania membantu, meski rasa takut masih.menyelimuti hatinya.segera laki-laki itu menyeret kirania bersembunyi di balik pilar.
" tu..-
" shhuutt.." laki-laki itu menaruh jari telunjuknya di mulut kirania Sambil menatap tajam.kirania.
karna takut ia pun mengangguk pelan.
beberapa orang itu terlihat mencari sesuatu.
" sial.. !! kita gagal lagi ?!!! bos pasti marah besar ??!!!!!" ucap salah satu.
" sudahlah, ayo kembali saja. disana juga sudah berantakan !!"
mereka berlalu.
Kirania bernafas lega, saat matanya melihat laki-laki sampingnya terlihat kesakitan rasa iba dihati kirania tersentuh. matanya menangkap ada goresan cukup dalam dilengan laki-laki itu, " tuan, anda terluka dalam sekali ini..!!!???"
" q tidak apa, apa yang kau lakukan ditempat ini malam begini ??"
" darahnya tidak mau berhenti !!" Kirania masih fokus dengan luka laki-laki itu, segera ia mengambil.sapu tangannya dengan cekatan ia mengikat luka itu.
" semoga pendarahannya sedikit berkurang."
" tuan mari saya antar kerumah sakit " lanjut Kirania.
" tidak perlu." ucap Laki-laki itu singkat.
" tapi luka tuan harus dijahit, sepertinya anda juga terkena peluru tembak."
" apa kau punya ponsel ??"
Kirania mengangguk lalu mengambil ponselnya dari tasnya,
"ini tuan."
laki-laki itu menerimanya, lalu terlihat menghubungi seseorang.
" hallo, jemput saya di belakang pilar pasar. "
segera laki-laki itu mematikan ponselnya lalu menyerahkan kepada kirania.
.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Putri Minwa
hai thor Dendam mampir ya
2022-12-01
0