Disinilah kedua pasangan muda mudi yang sedang di mabuk cinta ini berada. Duduk di bangku taman sambil menikmati eskrim.
"Ekhem. Adrian" Naya mulai membuka suaranya.
Adrian menoleh "Iya?"
Duh kenapa gue jadi was was gini ya.
"Tadi Naya di panggil Pak Rahmat ke ruangannya" mulai bercerita dengan apa yang di alaminya tadi siang.
"Hmmm" Tidak berniat memotong ucapan Kekasihnya, Adrian hanya berdehem saja.
"Kata Pak Rahmat aku harus memperbaiki nilaiku yang menurun beberapa bulan ini. Aku harus memperbaikinya dalam waktu sebulan. Jadi..." Khanaya menghela nafas berat
"Mulai besok kamu gak perlu jemput aku lagi, aku bisa berangkat naik angkutan umum saja"
Deg
Adrian menjatuhkan eskrim yang sedang di pegangnya. Apa ini??? Apa karna Adrian yang selalu telat menjemput dan membuat Khanaya banyak ketinggalan pelajaran. Rasa bersalah tiba tiba menyeruak ke dalam hatinya.
"Maaf" lirih Adrian
Khanaya menoleh dan tersenyum, sudah bisa membayangkan bagaimana reaksi kekasihnya. Tapi mau bagaimana lagi, Naya harus memperbaiki nilainya sebelum beasiswanya benar benar di cabut dari pihak sekolah.
"Hey kenapa minta maaf? Kamu gak salah" Naya mengelus kepala Adrian dengan lembut
Adrian menangkap tangan Khanaya yang ada di kepalanya. Di kecupnya tangan itu dengan penuh kasih sayang. Naya hanya tersenyum.
"Aku janji akan usahakan untuk tidak terlambat lagi menjemputmu. Kalau aku terlambat kau boleh meninggalkan aku dan pergi duluan ke sekolah. Oke" Adrian menatap dalam mata bulat milik pacarnya ini
Khanaya mengangguk dan tersenyum "Tapi janji ya kalau sampai aku berangkat duluan kamu jangan marah"
Adrian mengangguk dan kembali mengecup tangan Naya "Iya Sayang, semua juga demi kebaikan kamu kan"
"Kebaikan kita, bukan hanya demi kebaikan ku saja" ralat Naya
Adrian mengangguk " Iya, kebaikan kita"
"Ayo pulang, sudah sore" Naya beranjak dari duduknya dan mengulurkan tangannya pada Adrian
Meraih tangan Naya, Adrian mengecupnya sebelum Dia ikut berdiri. Mereka pun pergi meninggalkan taman.
...🐦🐦🐦🐦🐦🐦...
"Adrian kamu sudah pulang?"tanya Maria yang sedang duduk di sofa
Adrian menoleh dan segera menghampiri Ibunya "Iya Bu"
Adrian menghempaskan tubuhnya di sofa panjang depan Ibunya. Menaruh satu tangan menutupi matanya. Fikiran nya kacau, Adrian sudah sangat tidak bisa jauh dari kekasih hati.
Selama ini waktu mereka habiskan untuk bersama. Bermain bersama, tapi jika Naya harus fokus belajar maka akan semakin sedikit waktu untuk bisa berdua dengan Naya.
Entahlah gadis itu sudah mampu membuat Adrian tak bisa jauh darinya. Cintanya benar benar sudah berlabuh pada Khanaya Sahilla.
Tapi Adrian juga tidak mau egois, bagaimana pun ini demi kebaikan kekasihnya. Adrian akan mendukung dan memberi Naya semangat supaya Naya bisa lebih semangat lagi dalam menjalani hidup ini.
Apalagi Adrian tahu kalau Naya hanyalah anak panti asuhan yang tidak punya siapa siapa.
"Riann"
Adrian mengerjap saat mendengar suara lembut Ibunya. Mengangkat tangan yang menutupi matanya dan menoleh ke arah Maria.
"Bu" Adrian bangung dan duduk menghadap Maria "Besok bangunin aku pagi pagi ya, aku mau jemput Naya"
Maria mengerutkan keningnya, bukannya setiap pagi Dia selalu membangunkan anak sulungnya itu. Tapi dasarnya Adrian saja yang susah banget bangun pagi.
"Setiap pagi juga Ibu selalu membangunkan mu Rian. Kamu nya aja yang susah bangun pagi" kata Maria
"Mulai besok aku tidak boleh lagi terlambat ke sekolah Bu. Kasihan Naya, Dia sudah mendapat teguran dari guru wali kelas. Aku merasa bersalah Bu, karna sudah membuat Dia sering terlambat dan akhirnya dapat teguran dari guru" terlihat jelas raut penyesalan di wajah Adrian saat berkata seperti itu
Naya benar benar membawa perubahan yang positif untuk Adrian.
"Iyalah, mau bagaimana pun Naya kan anak berprestasi. Kalau kamu terus telat jemput Dia, ya pasti Naya juga ikutan terlambat" kata Maria
"Makanya itu, jadi besok Ibu bangunin aku lebih pagi lagi ya. Aku juga bakal setel alarm di ponsel, tapi kan Ibu tahu sendiri kalau aku suka kebamblasan walaupun suara alarm berdering juga" kata Adrian
"Yelah, namanya juga kebo" adik pertama Adrian yang bernama Andin muncul di balik pintu utama
"Sialan Lo, dari mana Lo jam segini baru pulang?"tanya Adrian menatap sinis adik pertamanya ini
"Yee.. Gue abis kerja kelompok, ngapain lagi? Emangnya Abang yang gak pernah ngerjain tugas" kata Andin menjulurkan lidahnya meledek sang Kakak
"Heh, ni bocah kalo ngomong suka seenak jidat" Adrian menatap kesal pada adiknya
"Lagian emang benerkan? Lagian kalau Abang ngerjain tugas pasti dikerjain Kak Naya. Iyakan??? Huh payah" langsung berlari setelah memprovokasi Kakanya.
"Andinnnnnn... Awas Lo ya...."
Adrian berlari mengejar adiknya itu. Mereka saling berkejaran mengelilingi sofa ruang tamu. Pindah lagi ke dapur, mengelilingi meja makan. Maria sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini. Adrian dan Andin memang pernah akur, namun mereka juga saling menyayangi.
Aku bahagia sekarang Tuhan, tak apa cinta pertamaku harus kandas saat itu. Tapi sekarang aku bahagia bisa menemukan suamiku yang baik dan di karuniai anak anak seperti mereka. Maria
Setelah lelah saling berkejaran, Kakak beradik itu langsung tumbang di atas kerpet berbulu depan televisi di ruang keluarga. Kepala mereka yang saling berdampingan dengan pakaian yang sudah acak acakan.
"Ndin" panggil Adrian
Andin menoleh ke samping, dimana kepala kakaknya ada di sampingnya "Apa?"
"Menurut Lo Gue salah gak si kalo Gue pengen terus sama Naya?"tanya Adrian
Ohh. Jadi ceritanya lagi curhat nih Abang Gue. Hihihi
"Kalo menurut Gue ya Bang, Lo itu gak salah karna emang Lo mencintai Kak Naya dengan tulus. Gue juga kalau punya pacar pasti bakalan kaya gitu Bang" kata Andin sok bijak
Adrian menoleh "Lo udah punya pacar?"
"Udahlah" jawab Andin santai
Mata Adrian langsung menyipit "Jangan macem macem Lo, Lo baru kelas 3 SMP. Masih bocah udah tahu pacar pacaran"
Andin hanya cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal "Hehehe"
Adrian yang gemas langsung mengacak rambut adiknya itu sambil tertawa. Beginilah kehidupan mereka, meskipun Adrian memiliki rahasia yang sebenarnya Dia juga belum mengetahui kebenaran nya. Namun, Adrian tidak mau melampiaskan semua masalhnya pada anggota keluarga nya ini.
Dia selalu bersikap seolah Dia baik baik saja dan tidak ada yang Dia ketahui.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Nie
lanjut thor
2021-04-24
0