Part 1

"Yah terlambatkan, kamu si kenapa gak hubungi aku kalau lagi sakit perut. Aku kan bisa berangkat sendiri" kesal Khanaya

"Ya maaf Sayang, aku kan gak tahan jadi lupa buat kasih kabar sama kamu" Adrian menyimpan helemnya di kaca sepion motor sport nya

Khanaya hanya mendengus kesal, sudah sering Dia menghadapi kekasihnya yang selalu menyepelekan waktu. Hingga tidak terhitung sudah berapa kali mereka terlambat ke sekolah.

Sepasang kekasih yang baru jadian selama 5 bulan ini langsung berlari menuju kelas mereka. Si wanita yang memiliki tubuh sedikit berisi dengan tinggi badan yang pas pasan. Membuat sedikit dulit untuk berlari.

"Adrian tungguin ihhh" teriak Naya

"Katanya harus cepet cepet sampe kelas, gimana si?" Adrian menghentikan larinya dan menunggu sang kekasih yang tertinggal di belakangnya

"Ishh.. Tapi ya jangan ninggalin juga kali, aku kan gak bisa mengimbangi langkah kaki kamu" kata Naya cemberut

"Hahaha. Sudah jangan cemberut kaya gitu, ayo aku gendong" Adrian sedikit membungkukan tubuhnya agar Khanaya naik ke atas punggungnya

Khanaya pun naik ke punggung Adrian, mengalungkan kedua tangannya di leher Adrian. Tertawa saat Adrian berlari, sampai di depan kelas Adrian segera menurunkan Khanaya.

"Ahhh. Pinggangku sakit sekali, kamu makin berat aja deh" kata Adrian sambil memegang pinggang nya

"Cih.. Katanya aja selalu olah raga, capten basket. Masa gendong aku aja gak kuat" kata Naya mnecibir

"Heh.. Lihat dong badan kamu" kata Adrian menatap pada tubuh Naya, tapi tatapan nya tertuju pada dada Khanaya.

Plak

"Gak usah modus, aku sadar kalau badan aku gak langsing dan gak bagus kaya wanita lain. Terus kenapa kamu mau pacaran sama aku?"kata Naya kesal

Adrian mengacak ngacak rambut Khanaya "Kenapa selalu bertanya seperti itu si? Aku kan mencintaimu apa adanya, bukan karna ada apanya"

"Adriannnn" geram juga karna rambut yang sudah di sisir rapih malah di rusak oleh Adrian

"Ekhem"

Keduanya menoleh ke arah sumber suara, Adrian sudah tersenyum kaku pada guru yang berdiri do sampingnya dengan tangan di lipat di depan dada.

"Bukan nya masuk kelas, ini malah pancaran disini. Sudah datang terlambat lagi"

Khanaya yang murid teladan dan memiliki otak yang pintar langsung berdiri dan menunduk di depan guru itu.

"Maaf Pak, Naya janji tidak akan mengulanginya lagi" kata Khanaya

Khanaya menyikut perut Adrian yanga malah diam saja tanpa berniat meminta maaf pada gurunya.

"Iya Pak, kami akan mengulangi nya lagi" kata Adrian sedikit malas, kalau bukan karna tatapan tajam dari kekasihnya

"Adriaaannnn" geram guru wali kelas itu

"Kamu itu dasar mulut lemess" bisik Naya sambil menyikut siku Adrian

"Hehe.. Maaf Pak, mulut saya emang suka asal ceplos" Adrian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

"Ya sudah sekarang kalian masuk kelas" Pak wali kelas sudah malas menanggapi anak seperti Adriann.

Keduanya mengangguk lalu masuk ke dalam kelas. Semua teman sekelasnya memang sudah tahu kalau mereka pacaran dan sering terlambat bersama.

Jam pelajaran selesai juga, bell telah berbunyi menandakan waktu istirahat telah tiba.

"Naya, kamu ikut Bapak ke ruang guru sebentar"

Khanaya hanya mengangguk dan mengukuti guru nya. Sementara Adrian yang sedang ke toilet tidak tahu kalau kekasihnya di panggil ke ruang guru.

"Naya kemana?"tanya Adrian pada teman dibangku Khanaya

"Gak tahu" jawabnya acuh, memang Dia tidak tahu karna teman Khanaya ini baru balik dari kantin.

Adrian pun keluar lagi dari kelas dan menuju kantin. Biasanya Naya akan di kantin jika waktu istirahat kalau tidak di kantin berarti di perpustakaan.

...🐦🐦🐦🐦🐦🐦...

Di dalam ruang guru, Khanaya mulai merasakan sinyal tidak baik. Tubuhnya mulai menegang saat tatapan guru wali kelasnya yang mengintimidasi.

Sebenarnya apa yang mau Pak Rahmat lakukan padaku ya??

"Duduklah" pak Rahmat mempersilahkan Naya untuk duduk di kursi depan meja kerjanya

Naya hanya menurut, Dia duduk dengan tangan saling bertautan gugup "Sebenarnya ada apa Naya di panggil kesini Pak?"

"Naya, kamu tahukan kalau kamu bisa sekolah di sini karna beasiswa"

Naya mulai tidak tenang, Dia sudah tahu kemana arah pembicaraan guru wali kelasnya. Dia hanya mampu mengangguk.

"Tapi akhir akhir ini kamu banyak ketinggalan dengan murid lain yang mendapatkan beasiswa juga. Kamu bahkan sering datang terlambat, sehingga banyak pelajaran yang tertinggal"

Khanaya semakin menundukan kepalanya. Dia sadar akan kelalaian nya, semenjak berpacaran dengan Adrian Naya menjadi sering terlambat karna Adrian yang posesif itu tidak mengizinkan Khanaya pergi sekolah sendiri dengan naik angkutan umum.

Tapi Adrian selalu saja telat menjemputnya membuat Naya juga ikut terlambat.

"Dan jika dalam sebulan terakhir ini kamu masih belum bisa memperbaiki nilai nilai mu yang mulai menurun. Maka dengan terpaksa pihak sekolah akan mencabut beasiswamu. Pikirkan baik baik Naya"

Khanaya mengangguk "Baik Pak, Naya akan mencoba untuk memperbaiki nilai nilai Naya yang menurun. Naya janji Pak akan memperbaiki semuanya"

Pak Rahmat tersenyum "Baiklah, Bapak pegang janjimu ya. Jangan biarkan perjuanganmu selama dua tahun ini sia sia, sekarang kamu sudah kelas 12 tinggal menunggu sekolahmu selesai"

Khanaya mengangguk "Baik Pak"

Khanaya keluar dari ruang guru dengan wajah sendu. Tentu saja Dia kefikiran dengan ucapan Pak Rahmat. Bisa masuk sekolah ini saja sudah bagai mujikzat untuk Naya.

Hidup tanpa orang tua sejak kelas tiga SMP membuat Naya tahu artinya berjuang. Orang tuanya juga tidak mempunyai kerabat yang bisa di mintai tolong oleh Naya. Sehingga Naya sekarang harus tinggal di panti asuhan karna rumah peninggalan orang tuanya harus di jual untuk menutupi hutang sang Ayah.

"Dorrr"

Khanaya yang sedang melamun itu langsung terlonjak kaget mendengat suara keras dari Adrian.

"Adriannnn. Ngeselin banget si" Naya memukul lengan Adrian

"Lagian kamu dari mana aja si?? Aku cari cari dari tadi" Adrian langsung merangkul bahu kekasihnya itu

"Adrian, ada yang mau aku bicarakan denganmu nanti" kata Khanaya tanpa menjawab pertanyaan Adrian

"Apa?? Kenapa gak sekarang aja?"tanya Adrian

"Nanti aja pas pulang sekolah, aku kan libur kerja hari ini" kata Naya

Khanaya memang bekerja sampingan di sebuah toko bunga selama setahun ini.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Sri Wati

Sri Wati

mmpir thor

2021-06-18

0

Rahmadilla

Rahmadilla

mampir disini thor..
masih ngikutin alur critax

2021-04-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!