"Kamu pasti lelah karena pekerjaan di kantormu, ya?" tanya mama prihatin. Aira hanya tersenyum lemah menanggapi.
Walaupun Eros sudah mapan, Aira bersikeras enggan untuk berhenti dari pekerjaannya. Sebenarnya mereka berdua juga bisa menempati rumah di perumahan yang di beli Eros sebelum menikah. Namun Eros ingin, istrinya lebih dekat dulu dengan keluarganya dengan tinggal satu rumah. Aira sendiri menyetujui soal ini.
"Kenapa, Kak? Apa kakak merasa pusing lagi?" tanya Kisi cemas saat melihat kakak iparnya memejamkan mata. Mama Eros juga mencondongkan tubuh.
"Ya." Aira menjawab masih dengan mata yang terpejam.
"Bik Misna sudah panggil dokter kemari bukan?" tanya mama Eros tidak sabar.
"Sudah Nyonya," jawab Bik Misna terkejut. Beliau tengah mendalami kegiatannya memijat.
"Tapi kemana itu dokter ... Ditunggu enggak muncul-muncul." Mama Eros mulai geregetan. Bik Misna terdiam. Kisi yang duduk di atas kursi dan menyeretnya dekat ranjang, mendongak. Melihat kakaknya dengan mata mencari tahu. Eros hanya diam dengan sedikit menoleh ke arah adiknya karena tahu sedang di perhatikan.
Ada apa dengan keduanya? Mengapa terasa kaku dan dingin?
...----------------...
...----------------...
Waktu dimana sebelum Aira mendakwa Eros tentang perselingkuhannya.
.
.
Dia menemukan banyak bukti nyata. Menyita kartu sd, flash disk yang berisikan percintaan mereka. Bukan hanya cinta manis mereka yang ada di dalam flash disk dan kartu sd yang terlihat usang itu, tapi juga cinta panas mereka di atas ranjang. Permainan yang seharusnya hanya dia dan Eros yang boleh melakukannya. Karena mereka sudah mengantongi ijin dari pengesahan yang nyata dan di akui.
"Hoek!!" Aira mual. Melihat adegan intim suami dan perempuan lain membuatnya ingin muntah. Tangannya sibuk menutup mulut dan memegangi perutnya yang tiba-tiba seperti di remas-remas yang menciptakan rasa mual yang sangat. Berkali-kali dia merasakan mual dan pening. Adegan ranjang Eros dan perempuan itu membuatnya jijik dan mengaduk-aduk perutnya. Kakinya berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya di sana. Aira muntah.
Bagaimana bisa Eros membagi cinta, tubuhnya dan kejantanannya dengan wanita lain? Itu sangat tidak bisa di percaya. Aira yang sudah menghabiskan isi perutnya sampai rasa pahit terasa pada langit-langit mulut menjadi lemah. Tubuhnya terkulai lemas. Perempuan ini kekurangan separuh staminanya setelah muntah-muntah.
Tubuh Aira melorot di tempat duduk yang di pakai Eros mengerjakan tugas kantornya di dalam kamar. Menengadahkan kepala seraya memejam mata. Perutnya bergolak lagi dan itu memaksanya harus ke kamar mandi.
Tidak ada yang tahu keadaan Aira karena dia tengah sendirian. Mama Eros pergi bertamu ke tetangga. Memang ada Bik Misna, tapi mungkin beliau masih sibuk di belakang hingga tidak bisa mendengar suara mual Aira.
Mata Aira tertutup dengan kedua tangan menutupi kedua mata dan kepala. Punggungnya bersandar pada dinding kamar mandi yang basah. Aira menangis.
Suaminya berselingkuh. Tangan Eros sudah menyentuh tubuh sintal wanita itu yang polos tanpa sehelai kain apapun. Bibir Eros sudah menggesek, mencumbu, dan menggigit bibir tebal yang menggoda itu. Kejantanannya juga sudah menerobos masuk dan membenamkan dalam-dalam ke sisi kewanitaan perempuan bernama Nara.
"Hoek!" Aira yakin perutnya sudah tidak berisi lagi. Kosong. Namun rasa mual terus saja menderanya. Mual lagi. Muntah lagi. Hingga terasa sangat pahit dan semakin sakit di dinding perut. Airmata bercucuran. Terasa sakit di kerongkongan saat dia mencoba menahan tangis. Sakit. Seluruh jiwa raganya sakit. Pedih.
Mereka sudah pada tingkat dimana bercinta menjadi rutinitas hubungan mereka. Pengkhianat dan penggoda itu sudah memberi Aira bayangan-bayangan menyesakkan yang terus saja memaksa matanya basah karena airmata.
Tubuh Aira juga basah kuyup. Dia tidak peduli. Punggungnya masih bersandar di dinding kamar mandi. Aira ini sangat hapal, foto yang berstatus terkirim oleh Eros ini berada di dalam kamar mandi ini. Apa yang ada dalam pikiran lelaki itu, hingga harus mengirimkan foto di kamar mandi kepada seorang wanita itu. Menjijikkan.
Setelah cukup lama, Aira menangis di dalam kamar mandi, akhirnya dia memutuskan mandi. Masih. Airmatanya masih meleleh.
"Non, tadi saya dengar anda mual-mual. Apa Anda tidak apa-apa?" tanya Bik Misna dari balik pintu.
"Tidak apa-apa, Bi. Perut saya hanya tidak nyaman tadi. Sekarang saya masih mandi, Bi," ujar Aira dari dalam kamar mandi.
"Begitu ya. Saya kembali kebelakang ya?"
"Iya, Bi."
...----------------...
...----------------...
Setelah mengeringkan tubuh dan rambut, Aira mengambil headphonenya yang berwarna kuning metalik. Menyalakan lagu pada ponsel.
Mencoba mengalihkan otaknya yang terus saja mengingat ulang, isi dari percintaan suaminya. Duduk dengan mata memejam sambil mendengarkan musik yang diputar.
I don't wanna know
If you're playin' me, keep it on the low
'Cause my heart can't take it anymore
And if you're creepin', please don't let it show
Oh baby, I don't wanna know ...
[ Mario Winans, I dont wanna know ]
Awalnya Aira tidak ingin tahu kelanjutan cerita Eros dan Nara. Ada jawaban 'hanya teman' membuatnya tidak lagi mengorek kisah mereka. Bukan percaya. Hanya saja dia tidak punya bukti lain selain kedua matanya yang melihat mereka saat itu. Itu pun Eros bantah dengan beralasan bahwa dirinya keliru.
Namun kali ini, setelah menemukan sendiri itu adalah bukti perselingkuhan mereka yang nyata, Aira tidak bisa tinggal diam. Sedingin dan secuek-cueknya seorang Aira, hatinya juga pasti hancur saat orang terkasihnya berkhianat.
Tok! Tok!
Pintu kamar di ketuk seseorang. "Non, saya bawakan wedang jahe agar perut nona tidak mual." Rupanya Bik Misna. Aira bangkit dari tempat duduknya dan melangkah menuju pintu. Memegang handle pintu dan membukanya. Bik Misna membawa segelas wedang jahe. Beliau mendengar.
"Makasih ya, Bi...," ujar Aira sambil tersenyum. Wajah Aira terlihat bengkak karena menangis tadi. Bik Misna melihatnya.
"Anda benar-benar tidak apa-apa, Non?" tanya Bik Misna khawatir. Aira menggeleng. Dia tahu pasti bik Misna menemukan mata bengkaknya.
"Iya. Tadi perutku enggak enak. Hanya itu saja."
"Mungkin masuk angin itu, Non. Seharusnya jangan malah mandi. Nanti tambah masuk angin," nasehat beliau benar.
"Iya, ya." Aira tersenyum tipis. "Apa mama masih di rumah tetangga?" selidik Aira. Dia tentu tidak ingin mertuanya melihat mata bengkaknya saat ini.
"Iya. Beliau belum pulang. Saya kerokin, Non? Biasanya kan Nona minta kerokin kalau lagi enggak enak badan. Mumpung libur kerja. Jadi besok bisa kerja dengan tubuh sehat. Bagaimana?" tawar Bik Misna menggiurkan. Aira paling suka di kerokin. Dia memilih itu, daripada minum obat. Seperti orang kuno. Dia berpikiran agak kolot untuk yang satu ini.
"Baiklah Bi."
"Saya ambil uang koin dulu ya, sama minyak kayu putih."
"Uang koinnya pakai itu saja." Aira menunjukkan uang koin yang ada di atas meja.
"Kalau begitu saya ambil minyak kayu putih saja."
Aira mengangguk.
Waktu kembali pada saat Aira masih terbaring di atas ranjang karena pingsan.
Kisi merasa ada gelagat aneh di antara kak Eros dan istrinya. Apalagi melihat Aira yang hanya melihat ke arah sisi lain dimana ada mamanya. Biasanya seorang perempuan akan lebih manja kepada suaminya saat sedang sakit, apalagi di saat tinggal dengan mertua. Suami biasanya jadi tumpuan.
Sementara itu Bik Misna sudah ke belakang lagi untuk memasak.
Walaupun masih pagi, karena ini permintaan keluarga Eros, sebagai pelanggan tetap jika berobat ke dokter Fahmi, beliau mau datang. Juga, letak rumah beliau dekat.
Aira hanya kelelahan. Tanpa perlu memanggil dokter, Aira paham soal kondisi tubuhnya sekarang. Dia lemah karena lelah dan stress. Semua itu pasti karena lelaki di sampingnya itu. Eros.
"Namun, ada juga indikasi bahwa menantu Anda hamil, Nyonya." Jantung Aira langsung seperti di hantam benda yang sangat keras hingga menimbulkan rasa sakit.
Hamil? Aku hamil?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Riska Wulandari
aduhhhhh kok hamil sihhh..😭
2022-09-16
0
Wiwit Fitria Yasmiarta
nanti aja hamilnya Thor 😂
2022-02-24
0
naning
yah nasib Aira jelek amat ya..knp kebusukannya Eros baru ketauan setelah menikah knp ga sblm menikah jd kasian kan airanya..tp suka2 authornya deh😁😁
2021-11-16
0