Keesokan harinya pun tiba, Grace melihat kedua wanita itu tertidur pulas di ruang tamu. Grace langsung membersihkan dirinya karena dia harus menikah hari ini, namun hingga saat ini dia belum mengenal calon suaminya itu.
setelah membersihkan dirinya, Grace langsung pergi dari rumahnya di luar rumah Martin sudah menunggu nya.
" Selamat pagi nona" kata Martin sambil membuka pintu mobilnya untuk Grace
" iya selamat pagi juga" kata Grace
Martin langsung melajukan mobilnya menuju sebuah gedung KUA yang terdekat.
" ayo nona kita sudah sampai" kata Martin
Grace dan Martin masuk ke gedung KUA tersebut, namun Grace juga tidak melihat adanya calon suaminya disitu.
" dimana pria yang akan menjadi suamiku?" kata Grace
" tuan saya baru saja pergi nona, sekarang nona hanya perlu menandatangani berkas ini" kata Martin
" lalu bagaimana dengan pernikahan nya??" kata Grace
" nona sudah menjadi istri dari Tuan saya. tuan saya baru saja melangsungkan pernikahan" kata Martin
" tidak mungkin, tetapi saya belum menyetujui apapun" kata Grace
" apa anda lupa nona?? kemarin nona sudah mendatangi semua berkas yang berurusan ke pernikahan, dan jika nona menandatangani nya, itu artinya anda setuju" kata Martin
" bodohnya aku, aku langsung menandatangani berkas itu tanpa memahaminya sedikitpun." batin Grace
" sekarang tolong anda tandatangani disini" kata Martin
Akhirnya Grace pun hanya menuruti setiap perkataan Martin.
" Nona tunggu sebentar, saya akan selesaikan ini dulu" kata Martin pergi menemui Petugas KUA.
Tidak berapa lama untuk Martin, kini dia sudah siap mengurus semuanya.
" mari kita pulang nona, saya akan mengantar kan anda kerumah nona" kata Martin
Grace hanya diam saja menuruti Martin, kini pikiran nya melayang entah kemana, untuk saat ini dia masih tidak habis pikir dengan pernikahan yang sedang dia jalani.
" aku hanya berharap semoga semua ini adalah hanya mimpi dan ini tidak benar-benar terjadi" batin Grace.
Tiga puluh menit berlalu, kini mobil yang mereka tumpangi berhenti, Martin turun dari mobil terlebih dahulu setelah dia membukakan pintu mobil penumpang untuk Grace.
saat Grace keluar dari dalam mobil, dia melihat didepan nya sebuah rumah ber lantai dua yang sangat besar dan tentunya luas.
" Dimana ini?? " kata Grace
" silahkan masuk nona, ini sekarang adalah rumah tuan dan nona" kata Martin
" apakah dia ada didalam??" kata Grace
" Tidak nona, tuan sedang ada pekerjaan sebaiknya nona tunggu di dalam saja nanti juga tuan pasti kembali." kata Martin
" baiklah" kata Grace
" mari saya antar kedalam nona" kata Martin
Grace hanya diam dan berjalan mengikuti Martin dari belakang, dia masih syok atas semua yang terjadi pada dirinya untuk saat ini, saat dia tiba didalam rumah Grace melihat seorang wanita paruh baya tersenyum menyambutnya.
" nona pintu pertama setelah tangga itu adalah kamar nona dan tuan"
"jika nona perlu sesuatu nona bisa bertanya kepada bi Surti yang bekerja untuk mengurus rumah ini." kata Martin memperkenalkan Wanita paruh baya itu kepada Grace.
Yang bernama bi Surti tersebut pun tersenyum kepada Grace.
" Selamat datang nyonya, jika nyonya membutuhkan bantuan saya, saya tinggal di belakang rumah ini" kata bi surti
" ini Handphone dan Atm atas nama anda nona, pin nya juga tanggal lahir anda, nona bisa mempergunakan nya berapapun yang anda butuhkan."
" maaf nona, tugas saya sampai disini saja. jika anda membutuhkan sesuatu, silahkan anda hubungi nomor yang sudah tersimpan di HP itu. saya permisi dulu." kata Martin
" Tapi di rumah berbesar ini saya tidak akan nyaman tinggal disini, bisakah saya tinggal di rumah ku saja" kata Grace
" maaf nona, Tuan tidak mengijinkan anda untuk kembali ketempat itu tanpa persetujuan tuan." kata Martin
" tapi saya tidak membawa apapun, bahkan pakaian ganti pun saya tidak bawa" kata Grace
" anda jangan khawatir nona, semua keperluan nona sudah di persiapkan. maaf nona, saya pergi dulu." kata Martin
" tunggu dulu, kapan saya bisa bertemu dengan pria yang sudah menikahi ku?" kata Grace
" tuan akan datang sendiri untuk menemui anda nona" kata Martin
" baiklah kalau begitu" kata Grace
Martin pun pergi meninggalkan rumah itu.
" mari nyonya saya antar kekamar nyonya" kata Bi Surti
Grace dan bi Surti pergi menuju kamar yang di tunjukkan Martin kepadanya, Bi surti membuka pintu kamar tersebut.
Grace melihat isi kamar yang sangat luas, tempat tidur berukuran king size di sebelah tempat tidur terdapat sebuah kursi sofa dan sebuah meja yang terbuat dari kaca. Grace melihat sebuah televisi yang berukuran besar menempel di ding-ding.
Di dalam pikiran Grace dia seakan bermimpi berubah menjadi ratu dari sebuah kerajaan.
" silahkan beristirahat nyonya, saya pergi dulu" kata bi surti
" tunggu dulu bi temani aku sebentar, " kata Grace
" baiklah nyonya" kata Bi Surti
" sudah berapa lama bibi bekerja di sini??" kata Grace
" kurang lebih sekitar tujuh tahun nyonya." kata Bi Surti
" apakah bibi pernah bertemu langsung dengan tuan rumah ini?" kata Grace
" keberuntungan besar bagi saya nona jika saya bisa bertemu langsung dengan tuan." kata Bi Surti
" jadi selama tujuh tahun bibi bekerja disini namun bibi belum pernah bertemu dengan pemilik rumah ini bahkan sekali pun??" kata Grace
" Bekerja untuk tuan, saya sudah sangat berterima kasih dan sudah merasa lebih dari cukup, saya tidak ingin lebih dari situ lagi nyonya. hanya saja keinginan saya dari dulu ingin bertemu langsung dengan tuan untuk mengucapkan rasa terima kasih ku atas semua yang dia berikan kepada ku dan suami ku" kata bi Surti
" lalu siapa yang membawa bibi kesini?" kata Grace
" Den Martin nyonya." kata bi surti
" apa suami ibu Juga bekerja disini??" kata Grace
" iya Nyonya, suami saya bekerja untuk mengurus pekarangan rumah ini nyonya." kata Bi Surti
" lalu selama tujuh tahun ini, apa pemilik rumah ini pernah datang kerumah ini??" kata Grace
" kami tidak tahu itu tuan atau bukan, karena terkadang jika lampu kamar ini menyala disaat malam hari. dan keesokan harinya jika saya memasuki kamar ini untuk membersihkan nya, saya sering menemukan barang-barang baru disini, seperti jam tangan, pakaian kotor dan mungkin itu milik tuan "
" dan saya dengan suami saya juga sering melihat sebuah mobil terparkir di garasi, namun untuk bertemu langsung dengan tuan kami tidak pernah mungkin karena tuan jarang tinggal disini juga."kata Bi surti
" jika dia tidak tinggal disini, lalu dia tinggal dimana??" kata Grace
" saya tidak tahu nyonya, mungkin di luar kota atau bahkan di luar negri" kata bi Surti
" apa tuan kalian tidak memiliki keluarga" kata Grace
" kami tidak tahu nyonya, Karena selama ini tidak ada orang lain yang datang kerumah ini kecuali den Martin"
" apakah nyonya juga tidak mengenal tuan?" kata Bi surti
" iya bi, saya tidak kenal dengan dia" kata Grace
" bagaimana mungkin nyonya, bukan kah nyonya adalah istrinya??" kata bi Surti
" baiklah bi, aku ingin istirahat dulu" kata Grace untuk menghindari pertanyaan Bi surti. karena untuk menjelaskan pernikahan mereka sangat sulit untuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Elisabet Sembiring
awal yang seru semoga seterusnya.
semangat berkarya, thor
2023-09-01
0
Wiwik Wardoyo
benar2 misterius thooorrr 👍👍👍👍
2022-11-04
0
Rumi Pemalang
lanjut thor, masih penasaran,siapa tahu ceritanya bagus.
2022-09-16
0