Hai guys..
Selamat membaca kali ini author up lebih panjang next part juga seperti nya akan lebih panjang juga..
So selamat membaca guys🤗
***
3 hari sudah berlalu kini mereka sudah resmi menjadi siswa Daisy Junior High School.
Seperti biasanya, mereka berenam selalu menjadi sorotan fans sampai netizen yang selalu berkoar dan tidak mau kalah saing.
Dan betapa disayangkan mereka berenam malah berada di kelas yang sama membuat kelas tersebut menjadi ramai seperti di pasar tradisional.
Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh siswi siswi genit ada yang menanggapi biasa aja dan juga ada yang begitu antusias seperti revan dan novan.
Fayyad Abyasa Louse, seorang pria tampan kekar berkulit putih, hidung mancung bak perosotan anak tk serta alis tebal dan bulu mata lentiknya membuat orang-orang terhipnotis oleh keelokan parasnya disertai dengan bibir tebal yang ia miliki menambah kesan tampan yang sempurna bagi yang melihatnya.
Fayez Absari Manthorous, satu-satunya wanita di geng yang ia miliki bersama kakaknya. Fayez seorang wanita cantik dengan mata belo di sertai bulu mata lentik juga berhidung mancung dengan bibir yang sedikit tebal di tambah kulit putihnya membuat tampilannya terlihat sangat perfect dan sungguh mempesona.
Revan Adiatama, pria manis dengan lesung pipi dan juga bibir tipis mampu membuat orang membayangkan kehadirannya. Playboy satu ini sangat ramah dan suka seenaknya, tidak ada yang terlihat minus dari diri Revan hanya saja akhlaknya yang minus 180 derajat.
Novan Pratama, satu-satunya personil yang minus otaknya. Novan tidak kalah manisnya dengan revan selain itu, novan juga playboy cap kakap yang suka sekali bergonta-ganti gebetan.
Malvyn Alexander, pria bertubuh tinggi, receh, tampan, merupakan keturunan amerika cukup pendiam namun tidak bisa dibilang pendiam banget, sama halnya dengan Revan yang minus akhlak jika sudah bersama.
Zayn Saputra, pria keturuna arab ini cukup pintar juga bertubuh kekar lebih bisa mengontrol akhlaknya tidak seperti Revan dan Malvyn yang minus akhlak. Pria sad boy ini sering di ghosting oleh gebetannya.
Karena bel masuk belum berbunyi, merekapun serentak berjejal-jejal masuk kedalam ruang kelas Pilihan A, dari junior sampai senior saling berebut memasuki kelas pilihan. Alhasil karena menimbulkan kegaduhan, semua siswa siswi dibubarkan oleh guru BK yang melihat nya.
“Ada apa ini rame-rame, mau demo kalian? Sana bubar-bubar!!” suara lantang dari Bu Darisa membuat kerumunan itu bubar dan lari terbirit-birit.
Setelah melihat kerumunan siswa pergi, bu darisa pun melihat apa yang membuat mereka berkerumun dikelas pilihan A.
Seketika Bu Darisa melongo dengan kumpulan siswa baru yang membuat warga sekolah geger.
“Hah dasar anak muda” gerutu Bu Darisa dan langsung pergi dari sana.
***
“Hari pertama kita sungguh melelahkan ya guys” ucap Revan.
“Jelas lah lo capek orang lo malah ikut kegatelan, mending ceweknya pada cakep lah ini, cakepan juga gue” ucap Fayez jengah karena melihat Revan dan Novan yang dengan bodoh nya malah menanggapi para wanita caper itu.
“Yah dedek Fayez cemburu ya” ucap Revan menggoda Fayez.
“Dih ya kali gue cemburu sama cowok modelan kek lo” ucap Fayez.
“Iya kali van lo nya kepedean, mana mungkin cewek secantik Fayez level nya rendah kek lo, Fayez tuh sukanya yang kayak gue gini” ucap Novan yang pasti tidak benar.
“Sama aja lu Nov gue gak minat juga sama lo” ucap Fayez yang disambut tawa oleh yang lainnya.
“Mending ngantin aja lah gue” ucap Fayez lalu berdiri dari bangku nya dan diikuti oleh yang lainnya.
Seperti biasanya, banyak tatap mata yang memperhatikan mereka ada yang menatap takjub dan ada juga yang menatap benci mungkin karena perhatian pasangannya yang beralih pada mereka.
Sesampainya di kantin, mereka memesan makanan yang mereka inginkan lalu memakannya sambil becanda.
“Hai Fayyad” sapa beberapa wanita yang menghapiri meja mereka dengan kotak Tupperware di tangan nya.
“Ini ada brownis buat lo” ucap salah satu wanita itu namun yang tersipu malah semua yang mendekati meja Fayyad.
Baru saja Fayyad akan menolak namun Revan malah menerimanya.
“Eh iya sini-sini, Fayyad orangnya pemalu nanti pasti dimakan kok, makasih ya cantik” ucap Revan lalu mengedipkan sebelah matanya.
Wanita itu pun tersipu malu lalu pergi dari hadapan mereka.
Ketika wanita itu sudah pergi, Zayn, Malvyn dan Novan segera menimpuk kepala Revan.
“Dasar buaya rawa lu, eksistensinya sampe ke darat” ucap Malvyn.
“Yad ini buat gue aja ya” ucap Novan lalu di angguki oleh Fayyad tanpa minat.
“Gue juga mau kali” ucap Revan yang langsung merampas kotak itu dari Novan.
“Ah sialan lu van” ucap Novan pada Revan.
“Van siapa? Novan? Ya emang lo sialan” ucan Revan yang di sambut tawa oleh yang lain nya.
Tiba-tiba seseorang membuat keributan di kantin membuat mereka berenam merasa tidak nyaman.
“Apaan sih itu rebut-ribut” ucap Fayez yang penasaran.
“Tau tuh baru juga istirahat udah ribut aja” ucap Zayn.
Fayez menghampiri suara gaduh yang membuatnya terganggu itu, lalu menerobos kerumunan siswa yang sedang berlomba untuk melihatnya.
“Orang miskin kayak lo tuh gak pantes buat sekolah disini, ini tuh tempat orang-orang kayak gue yang punya segalanya. Udah jelek juga gak tau malu lo” bentak salah seorang siswi kepada orang yang berada dilantai lengkap dengan kotoran saus di bajunya.
Fayez melihat lambang senior di wanita sombong yang berdiri di hadapannya itu.
“Mentang-mentang senior berani nya cuma menindas doang” ucap Fayez datar. Ia kesal karena di zaman yang sudah modern ini masih ada saja prilaku bullying, gak epict banget.
“Heh lo tuh masih pilihan jangan so jago deh” bentak orang itu.
“Safira Renata, hmmm nama yang cantik tapi sayang gak secantik wajahnya” ucap Fayez sarkas.
“Mau lo apa? Lo gak tau siapa gue?” ucap wanita bernama safira itu.
Fayez membantu orang yang sedang terduduk itu lalu berhadapan lagi dengan wanita sombong di depan nya. Ia memandang datar dan juga tajam wanita itu.
“Gak penting buat gue tau siapa elo, meskipun lo dari orang berada lo gak berhak buat hakimin orang kayak gini. Dia boleh miskin tapi otak nya berisi gak kayak lo orang kaya tapi gak punya otak” ucap Fayez menusuk membuat si lawannya naik pitam.
“Berani banget lo!” bentak wanita itu lalu bersiap-siap untuk menyerang Fayez namun dengan sigap sebelum tangan wanita itu mengenainya, Fayez menahannya.
“Jangan mentang-mentang senior atau cuma gara-gara lo orang kaya lo bisa seenaknya berbuat apapun keorang lain, inget itu harta orang tua lo bukan harta lo” ucap Fayez dingin lalu pergi dari hadapan wanita itu, tidak lupa ia membawa wanita yang di belanya tadi.
Fayez membawa wanita itu ke toilet untuk mengganti pakaiannya. Tidak lupa ia juga memberikan pakaian cadangan miliknya.
Setelah wanita itu selesai mengganti pakaian, Fayez mengajak wanita itu duduk di kursi taman.
“Lo gak papa kan? Lain kali lawan aja gak ada orang yang berhak ngehakimi orang lain dengan seenaknya” ucap Fayez pada wanita itu.
“Makasih lo udah bantu gue” ucap wanita itu.
“It’s ok, btw lo junior ya? Nama lo siapa?” ucap Fayez.
“Emily” ucapa wanita itu.
“Oh.. gue Fayez, panggil aja fay” ucap Fayez.
“Lo udah lama di gituin sama dia?” ucap Fayez penasaran.
“Ya, setahun belakangan ini” ucap wanita itu menerawang,mungkin dia sedang mengingat-ingat sejak kapan ia di bully seperti itu.
“Alasan nya?” ucap Fayez kemudian.
“Karna gue miskin, gue jelek, gue gak punya ibu dan gak ada satupun siswa disini yang mau temenan sama gue” ucap wanita bernama Emily itu.
“Lo harusnya bisa lawan mereka em, lo itu pinter ya karna di ruang prestasi banyak banget piala yang lo dapetin makannya gue tau, ini tuh hidup lo gak berhak ada orang yang menjudge lo seperti itu lagian lo gak sejelek itu” ucap Fayez.
“Tapi nyatanya gue gak bisa lawan mereka fay nanti kalo gue lawan, keluarga gue yang akan menderita gue gak mau keluarga gue hidup lebih susah lagi” ucap Emily.
“Emangnya papa lo kerja dimana?” ucap Fayez penasaran.
“Ayah gue cuma seorang supir pribadi keluarga Renata makannya gue gak berani ngelawan, gue takut ayah gue di pecat fay” ucap Emily kini air matanya sudah memenuhi pelupuk mata gadis itu.
Fayez mneghela nafasnya lalu menoleh ke arah Emily.
“Bilang ke ayah lo resign dari pekerjaan itu nanti gue bakal ngomong ke daddy gue untuk mempekerjakan ayah lo” ucap Fayez mantap.
“Tapi fay lo baru kenal gue hari ini kenapa lo mau bantu gue sampe sejauh ini?” ucap Emily.
“Karna gue tau lo dan keluarga lo pasti orang baik” ucap Fayez seraya tersenyum kearah Emily.
“Sekali lagi thanks banget fay gue juga yakin lo adalah angle buat gue” ucap Emily dan langsung memeluk Fayez. Tapi tiba-tiba Emily melepas pelukannya.
“Sorry fay gue gak sengaja peluk lo” ucap Emily.
“It’s ok anggap aja gue temen lo” ucap Fayez membat Emily merasa senang.
***
“Wah gila adek lo yad keren banget” ucap Novan yang melihat betapa berani nya Fayez melawan geng cabe-cabean lokal.
“Itu sih kecil, lo belum tau aja si fay bisa juga matahin hidung lo nov” ucap Revan yang sering melihat Fayez adu hantam dengan orang yang selalu mengganggu Fayyad.
“Jiwa hello kitty energi laki-laki” ucap Malvyn sembari melongo mendengar penjelasan Revan.
-TBC
.
.
.
.
.
Terimakasih yang sudah mampir ke cerita ini jangan lupa like, komen dan vote ya guys..
See you next part ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments