PDYM

"Karena kamu hanya terlambat 5 Menit jadi kakak akan meringankan hukuman mu, buatkan 2 kopi dan 1 Teh Setelah itu ganti pakaianmu" Kata Alvin dan Deandra mengangguk.

Dea beranjak dari tempat duduk nya dan segera berjalan menuju dapur lalu membuatkan 2 Kopi dan 1 Teh setelah itu dia berjalan menuju Ruang tamu dan meletakkan Kopi dan Teh itu di meja. "Silahkan Baginda " Ucap Dea membuat Alvin, Hendra, Jihan dan Nadia yang baru datang tertawa.

"Mbak Dea lucu banget sih, Masak kak Alvin di bilang baginda, itu tuh nggak cocok buat panggillan kak Alvin tapi lebih cocok PDYM" Kata Nadia dan semua yang mendengar perkataan Nadia merasa penasaran dengan Kata PDYM.

"PDYM tuh apa dek" Tanya Deandra, dan Nadia yang saat ini masih berada di depan pintu langsung berjalan mendekati Alvin dan duduk di samping nya.

"Pria Dingin Yang Menyebalkan" Jawab Nadia sengaja bicara dengan Nada agak tinggi agar Alvin mendengar ucapan nya. Nadia dan Deandra memang sangat senang mengerjai Alvin karena memang sifat mereka berdua yang usil sedang kan sifat Alvin yang Dingin dan tidak banyak bicara dan hanya bicara yang penting saja, dan siapa sangka saat jatuh cinta seorang Alvin Hariwijaya sangat penyayang dan sangat perhatian kepada pujaan hatinya walau tak begitu romantis namun sosok Alvin bisa membuat siapa saja terpukau dengan ketampanan nya.

"Apa kau bilang Pria Dingin Yang Menyebalkan mungkin kau yang menyebalkan, dan kalau aku PDYM lalu kau apa WUYM" Kata Alvin sambil menatap Nadia dengan tatapan Dingin nya namun Nadia yang sedang memikirkan apa itu WUYM malah tidak peduli dengan tatapan Alvin yang sangat mengerikan.

"WUYM tuh apa kak kok kayak aneh begitu kata-kata nya? " Tanya Nadia penasaran dengan kata-kata WUYM. Entah mengapa mereka berdua kalau bertemu tidak bisa Damai selalu saja bertengkar dan yang harus meminta maaf adalah Alvin jika tidak mereka akan bertengkar sampai gajah punah.

"Kau mau tau? " Tanya Alvin lalu Nadia mengangguk pelan membuat Alvin tersenyum tipis dan menjelaskan apa itu arti dari WUYM Yang sebenar nya. " WUYM adalah Wanita Usil Yang Menyebalkan" Kata Alvin.

"Ohh kau mau membalas ejekan ku ya awas saja ya kau kak" Kata Nadia tak Terima dirinya di ejek seperti itu. "Ehh ngomong - ngomong Mbak Kayla nggak ikut? " Tanya Nadia. Heran? Tentu saja dia heran karena biasanya kakak nya yang tidak bisa jauh dari calon kakak iparnya itu selalu mengajak nya kemanapun Dia pergi maklum udah bucin akut ama Kayla.

"Dia sedang bertugas di luar kota dan baru pulang besok " Kata Alvin dengan wajah Cemberut. Rindu? Alvin sangat merindukan tunangan nya yang cantik itu ditinggal 1 jam saja serasa 1 Tahun apalagi kalau ditinggal satu hari. Kalian hitung saja berapa tahun dia harus menunggu kepulangan Kayla.

"Kasihan sekali kakak Tampan ku ini, Tapi anggap saja itu Karma instan untuk kakak atas ejekan kakak yang tadi" Ucap Nadia sambil tersenyum puas karena kakak nya telah mendapat Balasan yang setimpal atas apa yang dia lakukan padanya. Deandra terkekeh mendengar Ucapan Adik nya sementara Hendra dan Jihan hanya bisa menggeleng-geleng kan kepala nya melihat perdebatan antara ketiga anak nya.

"Ha.. ha.. ha, Deandra ke kamar dulu ya mau ganti baju lalu nunggu pak dosen jemput" Ucap Deandra lalu berjalan ke kamar nya setelah sampai di dekat tangga Dea berhenti karena mendengar Ucapan dari Adik nya.

"Mbak" Panggil Nadia dan Deandra membalik badan nya. " Mbak Dea lagi deket ama dosen nya mbak ya, gimana mbak dosen nya ganteng nggak, terus kak dafa gimana masak mbak mau selingkuh" Tanya Nadia penasaran dengan dosen yang dimaksud Deandra.

"Ganteng sih Ganteng tapi nyebelin, kalo soal dafa kita udah nggak ada hubungan apa-apa lagi ya gara-gara Dafa selingkuh ama Sahabat mbak sendiri. Dosen mbak itu namanya Farel Andreansyah" Kata Deandra sedikit malas mengucap Nama Dafa apalagi orang yang selama ini Dea pikir setia malah berhati buaya.

"Berani nya dia selingkuhin Adek Gue cari mati dia"Kata Alvin dengan nada bicara tinggi dan Tatapan penuh amarah dan wajah yang terlihat memendam kebencian yang mendalam. "Dimana Rumah nya Dafa Kakak mau ke sana? " Tanya Alvin.

Beberapa menit kemudian....

Deandra dan Nadia tak kunjung menjawab Pernyataan Alvin. "Jawab Dimana Rumah Dafa Brengsek itu katakanlah" Kata Alvin sedikit berteriak dan dipikiran nya hanya ada kebencian karena Dafa telah menyia-nyiakan Cinta Seorang Deandra Hariwijaya yang ber tokoh Primadona kampus di kampus nya.

Saking Takut nya kalau Kakak nya akan mengamuk Di rumah wajah Nadia sampai terlihat sangat ketakutan. "Di jalan XX no 3" Ucap Nadia dengan nada bicara cepat karena Rasa takut masih berada di hatinya. "Upps keceplosan maaf mbak" Kata Nadia Kepada Deandra karena sekarang Deandra sedang melototinya membuat Nadia tersadar atas apa yang dikatakan nya tadi.

"Nadia pinjem motornya" Kata Alvin sedikit berteriak sambil berlari keluar dan kebetulan kunci motor nya tidak di bawa Nadia ke dalam rumah. Alvin dengan segera menaiki motor Nadia dan segera melajukan nya ke rumah Dafa.

"Dek kamu yang ngomongin di mana rumah nya Dafa sama kak Alvin ya jadi kamu harus ikut mbak ke sana"Kata Deandra dengan Nada sedang dan segera berlari kecil sambil menarik tangan Nadia keluar, dan mereka berdua segera menaiki motor Cadangan yang ada di rumah itu dan Deandra yang ada di depan dengan kecepatan tinggi Dea melajukan motornya agar bisa mengejar Alvin yang mungkin saat ini sudah berada di dekat rumah Dafa.

Sesampainya di sana betapa terkejutnya Deandra dan Nadia saat melihat Alvin langsung memukul Wajah Dafa saat Dafa membuka pintu dan terus memukuli lelaki tampan yang sudah menghianati cinta adik nya yang jelas-jelas tulus mencintai Dafa dan dengan Enteng nya Dafa menghianati Deandra dan berselingkuh dengan sahabat pacarnya sendiri.

Deandra dengan cepat memarkirkan motornya dan segera berlari menghampiri Alvin dan Dafa yang saat ini sedang adu jotos di dalam rumah Dafa. Deandra mendekati Alvin dan memegangi lengannya agar tidak melanjutkan aktivitas nya memukul Dafa.

"Udah kak jangan emosi kayak gini kasihan Dafa, Udah kak ayo pulang Dea udah iklhas Dafa Pacaran sama Tania lagian nggak baik nyelesain masalah pakek kekerasan begini, Udah kak Ayo pulang kak, kak kalo mama tau kakak kayak begini mama pasti bakal sedih, kak ayo pulang kak" Ucap Deandra sambil menarik kecil lengan Alvin agar mau mengikuti nya.

"Saya peringatkan kamu jangan coba-coba mendekati adik saya lagi atau saya pastikan semua tulang-tulang kamu yang berharga itu akan saya patahkan dan saya pastikan kamu akan menginap di rumah sakit selama 1 bulan" Ancam Alvin membuat Dea, Dafa dan Nadia menelan Saliva nya.

"Ayo pulang kak" Kata Deandra dan Alvin mengangguk pelan lalu mereka berdua keluar diikuti Nadia di belakang nya dan setelah Alvin dan Deandra Keluar Nadia membalik badan nya dan melototi Dafa.

"Awas ya lho kalo berani megang Rambut mbaj Dea gue akan dateng kesini buat nge botakin Rambut lho" Ancam Nadia lalu mengikuti Alvin dan Deandra yang saat ini sudah berada di luar.

"Mbak nggak papa, mbak kok nggak keliatan sedih gitu mbak udah nggak ada rasa ya sama kak Dafa? " Tanya Nadia penasaran dengan raut wajah Dea yang biasa biasa saja.

"Tadi mbak sempet nangis waktu bareng kak Farel di mobilnya ya terus mbak di beliin martabak ya nggak jadi nangis deh" Jawab Deandra.

"Mbak itu emang ya kalo soal makanan aja cepet sampek pas patah hati aja langsung ter obati gara-gara martabak ha.. ha.. ha.. " Tawa Nadia membuat Nadia memutar bola matanya.

"Udah selesai dek ngejek nya, mendingan kita pulang aja deh" Ajak Deandra dan Alvin serta Nadia mengangguk dan segera menaiki motornya dan segera melajukan nya kembali ke rumah mereka.

Sesampainya di rumah keluarga Hariwijaya....

Mereka semua turun dari motor dan segera masuk ke dalam rumah lalu duduk di sofa.

"Kak Alvin tuh udah berlebihan tauk masak pakek segala ngancem mau matahin tulang nya Dafa segala asal kakak tau ya Dafa itu Atlet Bela diri" Kata Dea.

"Terus gimana kalok kakak yang dipatahin tulang nya bisa-bisa kak Kayla nangis loh gara-gara kakak" Ucap Dea membuat Alvin mengerutkan dahi nya.

"Dek, dek inget ya dek Dafa si laki-laki brengsek itu nggak ada tandingan nya ama kakak mu yang cerdas, tampan nan baik hati ini bahkan jika dibandingkan dengan raja fir'aun lebih gantengan kakak kalek" Kata Alvin.

"Yee kepedean lagian emang kak Alvin tau raja Fir'aun tuh kek gimana lagian ada satu kekurangan kakak yaitu adalah kakak tuh terlalu dingin makannya kakak tuh lebih cocok dipanggil Pria Dingin Yang Menyebalkan" Ucap Nadia dan Alvin melototinya.

"Dasar kak Alvin bucin yang tunangan doang kagak nikah-nikah, ha.. ha.. ha.. kak Alvin bucin, kak Alvin bucin" Ucap Nadia sengaja ingin membuat Alvin marah.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa kasih dukungan buat Author biar karya ini masuk 10 besar, jangan lupa

*LIKE*

*KOMENTAR*

*VOTE*

*FAVORITE*

*HADIAH*

Jangan lupa ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!