"Kamu harus menuruti semua perintah saya dalam waktu 1 bulan" Jawab Farel dan Deandra hanya terdiam memikirkan apa yang harus ia jawab, Jika Deandra menjawab ya entah apa yang akan diminta oleh dosennya ini dan jika Deandra menjawab tidak mungkin laki-laki yang ada di depan nya ini akan selalu menganggu pikiran nya Gue harus jawab apa kalo begini Batin Deandra
"Kenapa kok diem? " Tanya Farel lalu menaikkan tangan kanan nya ke pinggang dan menatap Deandra dengan tatapan datar.
"Enggak kok pak" Jawab Deandra.
Kring.. kring... kring..
Suara dering Handphone Deandra membuat Deandra segera mengambil Handphone di saku celana nya. Dilayar Handphone Deandra tertulis jelas nama Dafa, Dafa adalah pacar Deandra dan Dafa juga tampan, pintar, baik, sopan Dafa juga Atlet Bela diri.
Kenapa sih nelfon di waktu yang nggak tepat, gue kan lagi di interogasi ama si dosen nyebelin ini Batin Deandra.
"Kenapa kok nggak diangkat telfon nya? " Tanya Farel dengan heran karena setelah melihat Deandra mengambil Handphone nya bukannya diangkat malah ngelamun.
Mati gue ditangan pak Farel setan ini Batin Deandra. Deandra segera mengangkat telfon dari dafa.
Pasti dafa nyariin gue nih Batin Deandra.
"Hallo" Ucap Deandra.
"Hallo Dea kami dimana? " Tanya Dafa.
"Aku lagi diruang Dosen nanti aku telfon balik" Jawab Deandra.
Deandra mematikan telfon lalu memasukkan Handphone nya di saku celana nya. "Udah selesai pacaran nya? " Tanya Farel.
"Enggak pacaran kok pak" Jawab Deandra. Mau apa lagi sih si dosen ini Batin Deandra.
"Terserah, Apa kamu mau menerima tawaran saya? "Tanya Farel.
"Pak ini kesalahan bapak juga, jadi Deandra minta satu permintaan, boleh nggak? " Tanya Deandra.
"Terserah, sekarang katakan apa mau mu? " Tanya Farel
"Deandra nggak minta sekarang kok pak tapi pasti ada saatnya Dea minta bapak tunggu aja" Jawab Deandra.
"Terserah, Sekarang jawab kau mau tidak menuruti permintaan ku? " Tanya Farel
"Baiklah" Jawab Deandra, dan Dea berjalan menuju sofa untuk duduk dan Farel mengikuti nya dari belakang, dan sekarang mereka berdua duduk berdua di sofa dan sama-sama memainkan Handphone nya.
"Dea" Ucap Farel, dan Deandra menoleh ke arah nya.
"Apa"Kata Deandra.
"Jelaskan siapa nama orang tua mu, dan segala kehidupan mu" Kata Farel menatap Deandra dengan tatapan serius.
"Pak Farel kok kepo amat sih" Ucap Deandra sambil tersenyum.
"Saya serius Dea, ini salah satu permintaan saya"Kata Farel.
"Baiklah akan aku cerita kan, Ayahku bernama Hendra Hariwijaya dan ibuku bernama Jihan Susilo wati. Sudah cukup"Kata Deandra.
"Sudah" Ucap Farel. Dia memang Deandra yang sering diceritakan oleh mami Batin Farel.
Deandra melihat jam yang ada di Handphone nya dan ternyata sudah jam sebelas. Waduh gue kan ada janji sama dafa di taman belakang kampus, terus gimana dong kalo keadaan nya kek begini, si dosen ini nge bolehin gue pergi nggak ya. Batin Deandra.
"Pak"Ucap Deandra, dan Farel menoleh ke arahnya.
"Deandra boleh nggak pak keluar ama temen? " Tanya Deandra.
"Cowok atau cewek? " Tanya Farel.
"Cowok pak" Jawab Dea.
"Temen apa pacar? " Tanya Farel.
"Pacar pak" Jawab Deandra sambil Tersenyum menampakkan gigi putih nya.
"Saya minta kamu putusin dia" Kata Farel. Setelah mendengar Perkataan Farel Dea berdiri dari tempat duduk nya.
"Bapak ini kenapa sih, kok minta yang aneh-aneh? " Tanya Deandra dan Farel ikut berdiri.
"Kamu masih kecil tidak boleh pacaran"Jawab Farel.
"Pak Deandra udah umur 24 Tahun dan berarti Deandra udah gede dan Dea udah bukan anak kecil yang seenaknya dilarang-larang mau ngapain aja lagian ini nggak ada urusan nya sama bapak" Kata Dea menatap Farel dengan tatapan kesal.
"Dea saya seperti ini karena saya peduli" Kata Farel.
"Maksud bapak apa ya, ahh udahlah pak, Dea permisi" Kata Deandra lalu melangkah kan kaki nya keluar, namun sebuah tangan panjang menarik lengan Dea hingga membuat Deandra berbalik badan. Dea menatap Farel dengan tatapan penuh dengan amarah karena Dea tak Terima kalau Farel tanpa alasan yang cukup bagus untuk meminta Deandra berpisah dengan Dafa.
"Pak Farel Andreansyah, ahh atau saya harus memanggil tuan Farel Andreansyah bisa lepaskan tangan saya" Kata Deandra.
"Panggil pak saja, Dea saya mohon kamu jangan pergi" Kata Farel.
"Bapak kenapa sih, Lepasin Dea" Kata Dea dan karena Farel tidak melepaskan tangan nya, dengan terpaksa Dea menginjak Kaki Farel lalu berlari ke taman belakang kampus.
Sesampainya di taman belakang kampus....
Betapa terkejutnya dia ketika melihat Dafa bermesraan dengan Tania sahabatnya sendiri bahkan saking terkejutnya Handphone yang ada di tangan kiri Dea sampai terjatuh. Farel yang ada dibelakang Dea sama sekali tidak terkejut karena sebenarnya setelah ia keluar dari ruang kelas tepatnya pukul setengah sebelas dia tidak sengaja dengar dari mahasiswi yang sedang bergosip tentang Dea.
Flashback on..
Farel keluar dari ruang kelas dan Farel melihat dia mahasiswi yang sedang duduk di bangku koridor kampus dan mereka berdua sedang bergosip tentang Dea
"Kasihan ya Dea udah diselingkuhin malah si pelakor sahabatnya sendiri lagi" kata salah satu mahasiswi itu.
"Iya apalagi pacaran nya di taman nggak tau malu banget tuh si Dafa " Kata salah satu mahasiswi lagi.
"Iya tuh si Dafa " Kata Mahasiswi.
Flashback off...
Farel mengambil Handphone Dea yang jatuh. "Dea kamu gak papa kan? " Tanya Farel sambil menyentuh bahu Deandra. namun belum menjawab Dea malah berlari pergi dan Farel yang masih berdiri di situ berlari mengejar Dea saat berada di depan pintu kampus Dea berhenti berlari dan air mata nya sudah membanjiri pipinya lalu berjongkok dan memeluk kaki nya dan menundukkan kepala nya sambil menangis.
Farel berjalan mendekati Deandra dan ketika berada tepat di depan Deandra Farel menepuk nepuk kepala Deandra hingga Deandra mengangkat wajah nya dan Farel membungkukkan tubuhnya lalu membantu Deandra berdiri, kini mereka berdua berdiri dan saling bertatapan. Wajah Dea yang penuh air mata namun tetap cantik sedangkan wajah Farel yang tanpa ekspresi namun sebenarnya dia sangat khawatir kepada Deandra.
"Kamu ikut saya ya"Ucap Farel dan Dea mengangguk. Setelah beberapa menit berjalan akhirnya mereka sampai di depan ruangan Farel. Farel membuka pintu lalu menarik kec tangan Deandra dan menutup nya lagi. "Ayo duduk "Ajak Farel dan Dea pun duduk bersama Farel di Sofa.
Farel mengambil sebuah botol air mineral dan memberikan nya kepada Deandra yang tampak masih menangis dan Dea dengan hati yang masih rapuh menerima air mineral itu. "Bapak udah tau kalau Dafa selingkuh"Tanya Deandra. Farel menghembuskan nafasnya "Sudah" Jawab Farel lalu memberikan Handphone Deandra yang tadi sempat Farel ambil dan Deandra juga langsung menerima Handphone yang ada ditangan Farel.
Sebenarnya Farel sudah menduga kalau Dafa masih bersama Tania di taman belakang kampus karena kalau dilihat dari raut wajah Dea yang gelisah dan memberi tau kalau Dea akan menemui Dafa dari situlah Farel mengerti kalau Dea terlambat menemui Dafa dan pasti Dafa mengira kalau Dea sudah pulang dan Dafa memanfaatkan waktu itu untuk bermesraan bersama Tania.
"Jadi ini penyebab bapak melarang Deandra pergi? " Tanya Deandra dengan sendu.
"Kamu memang pandai memahami keadaan, dan memang itu alasanku melarang mu pergi"Jawab Farel.
Deandra berdiri lalu mengambil tas pundak nya yang kecil dan segera berjalan keluar. "Mau kemana kamu? " Tanya Farel.
"Mau pulang pak" Jawab Deandra lalu melangkah kan kembali kaki nya keluar ruangan Farel namun sebuah tangan panjang yang mungkin panjang nya 1 meter menarik tangan mungil Deandra.
"Saya antar kamu pulang" Kata Farel, Sebenarnya Farel sangat khawatir kalau Deandra pulang sendiri.
"nggak usah pak nanti ngerepotin bapak" kata Deandra.
"Kamu pulang naik apa?" Tanya Farel, tanpa melepaskan tangan Deandra.
"Naik motor pak" Jawab Deandra.
"Kamu pulang sama saya saja karena nggak baik perempuan pulang sendiri dan keadaan kamu kayak gini" Kata Farel.
"Saya nggak papa kok pak" Ucap Deandra.
"Dea kalau dikasih tau itu nurut nggak usah banyak ngebantah, kamu pulang sama saya ya" Ucap Farel Dan Dea mengangguk.
Mereka berdua pun masuk ke dalam mobil Farel sementara motor Dea sudah diamankan Satpam kampus. Farel melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang dan dia juga sudah tau dimana rumah Dea berkat buku keterangan tentang mahasiswa yang diberikan dosen tadi yang mengenalkan Farel kepada mahasiswa dan dosen itu bernama tegar " Bapak emang tau dimana rumah Dea? "Tanya Deandra tampa menatap Farel.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
jangan lupa kasih dukungan buat Author biar karya ini masuk 10 besar, jangan lupa
*LIKE*
*KOMENTAR*
*VOTE*
*FAVORITE*
*HADIAH*
Jangan lupa ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Bintang
hai kak, saya sudah tinggalkan jejak.
jangan lupa mampir dikarya saya 😊
2021-05-03
1