🌹HAPPY READING🌹
Hari yang ditunggu-tunggu pun akhirnya datang. Hari ini adalah hari dimana Zahra dan Kenzo akan melakukan pernikahan. Hari ini akan menjadi saksi penyatuan dua keluarga yang akan terikat dari terucap nya ijab kabul.
Saat ini Zahra sedang berada di dalam kamarnya. Zahra dan Kina memang meminta untuk mengadakan pernikahan di rumah Ibra. Mereka ingin rumah yang sudah sangat indah ini disulap menjadi tempat pernikahan. Alhasil, taman belakang yang begitu luas hingga depan menjadi tempat berlangsungnya acara akan dan resepsi pernikahan Zahra dan Kina.
Al dan keluarga lain juga sudah mengetahui mengenai pernikahan Zahra dan Kenzo. Awalnya Al kaget, karena tidak pernah terpikir olehnya bahwa Kenzo yang merupakan sahabatnya itu akan meminang adiknya. Setahunya, Zahra dan Kenzo hanya bertemu beberapa kali saja, dia tidak menyangka bahwa kedua sahabatnya akan menjadi iparnya. Awalnya Al ragu, tapi berkat segala perkataan Zahra yang meyakinkannya, Al bisa menerima. Hari ini dan besok, Al harus merelakan dua adik kesayangannya lepas masa lajang. Dua adik kecilnya itu akan menjadi istri orang hari ini.
Sofia dan Kevin juga sudah sampai beberapa hari yang lalu. Awalnya Sofia ragu akan pernikahan anaknya, tapi berkat usaha Zahra meyakinkan Bundanya itu, restu itu dia dapatkan. Begitu juga dengan Kevin. Meskipun bukan anak kandungnya, tapi restu Kevin merupakan salah satu hal penting bagi Zahra.
Saat ini didalam kamar Zahra sudah ada Kina dan Bella yang menemaninya. "Kakak deg-degan, nggak?" tanya Kina polos.
Bella dan Zahra tersenyum mendengar pertanyaan Zahra. "Setiap wanita pasti akan deg-degan disaat pernikahan seperti ini, Dek," jawab Bella yang sudah lebih dulu mengalami masa seperti ini saat dulu dia menikah dengan Al.
"Adek juga jadi deg-degan deh. Padahal Adek nikahnya besok," ucap Kina memegang dadanya sendiri.
Zahra yang sedang dirias hanya tersenyum melihat tingkah adiknya itu. Semoga pernikahan kita bahagia, Dek. Batin Zahra memandang Kina lembut.
Setengah jam kemudian, Zahra telah selesai dirias. Kina dan Bella berdecak kagum melihat Zahra yang sangat berbeda setelah di rias oleh perias profesional. Namun, tidak menghilangkan karakter wajah Zahra yang imut dan manis.
"Adik Abang benar-benar cantik," ucap Al yang datang dari balik pintu.
Mereka semua menoleh dan tersenyum kepada Al. "Kamu disini, Mas," tanya Bella pada suaminya.
Al mengangguk. Lelaki itu nampak sangat tampan dengan seragam putih-putih yang dia kenakan. Tema pernikahan Zahra dan Kina memang putih, jadi mereka memilih seragam putih untuk seluruh anggota keluarga.
Al berjalan memasuki kamar Zahra dan bersimpuh didepan Zahra yang duduk di kursi rias. "Adik Abang cantik sekali," ucap Al dengan mata berkaca-kaca. Rasanya dia tidak rela melepaskan kedua adiknya untuk menikah.
Zahra tersenyum melihat Al. Tangannya terulur menghapus air mata yang keluar dari sudut mata Al. "Apa Abang sedih Ara menikah?" tanya Zahra.
Al mengangguk jujur. "Dua adik kecil Abang akan menikah," ucap Al memandang Zahra dan Kina bergantian.
"Abang, bukankah pernikahan itu ibadah, lalu kenapa Abang sedih?" tanya Zahra lembut.
"Abang nggak akan sedih lagi. Abang selalu berdoa yang terbaik untuk kedua adik Abang," ucap Al.
Mereka semua yang mendengar itu mengangguk senang dengan perkataan Al. "Kami sayang Abang," ucap Zahra dan Kina bersamaan memeluk Al.
Dibalik pintu, ternyata ada Dee dan Sofia yang menyaksikan semuanya. Mereka ikut bahagia melihat anak-anak mereka saling menyayangi satu dengan yang lainnya.
.....
"Saya terima nikah dan kawinnya Zahra Thalita binti Ibrahim Rubino Hebi dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai," ucap Kenzo lantang menjabat tangan Ibra.
"Bagaimana Saksi?"
"Sah."
"Sah."
Seruan kata sah menggema di taman belakang rumah Ibra. Semua orang mengucap syukur. Dalam satu tarikan nafas, Kenzo mengucapkan ijab kabulnya dengan sangat lancar.
Dari arah berlainan, nampak Zahra yang duduk di kursi rodanya. Di dorong oleh Kina dari belakang, serta Dee dan Sofia disebelah kanan dan kiri Zahra.
Decak kagum keluar dari mulut mereka semua melihat Zahra yang begitu cantik dan menawan dengan kebaya putih yang membalut tubuhnya. Duduk di kursi roda tidak mengurangi aura pengantin dalam diri Zahra.
"Silahkan cium tangan suaminya. Sekarang kalian sudah sah menjadi sepasang suami istri," ucap Penghulu saat Zahra sudah berada di sebelah Kenzo.
Kenzo dan Zahra saling berhadapan. Zahra tersenyum dan dibalas oleh Kenzo. Zahra mengambil tangan Kenzo dan menciumnya. Setelah selesai, Kenzo mengucapkan doa dan mengecup dahi Zahra.
Setelah itu mereka saling bertukar cincin dan dilanjutkan dengan menandatangani buku nikah yang sudah disediakan.
Saat akan melakukan sungkeman kepada orang tua mereka, Kenzo langsung mengangkat Zahra dan menggendongnya alah bridal style. Semua kagum melihat Kenzo yang tampak sangat menyayangi Zahra.
Mereka mendekati orang tua Kenzo terlebih dahulu untuk meminta restu dan doa atas kebaikan rumah tangga mereka kelak. Begitu selanjutnya hingga terakhir, berhenti di Dee dan Sofia yang nampak telah mengeluarkan air matanya.
Kenzo memangku Zahra tepat didepan kursi Sofia dan Dee. "Bunda," panggil Zahra lembut.
Sofia tersenyum dan tanpa aba-aba langsung memeluk putrinya itu. Putri yang sangat dia sayangi. Putri yang selalu dia sesali atas kecacatannya. Dia selalu menganggap bahwa kelumpuhan Zahra adalah akibat perbuatannya di masa lalu.
"Semoga rumah tangga Zahra akan bahagia seperti apa yang Zahra inginkan, Nak," ucap Sofia memandang lembut Zahra.
Zahra mengangguk sambil melafalkan kata Aamiin.
"Kenzo, tolong jaga Anak Bunda. Sayangi dia dan bimbing dia menjadi istri Sholeha untuk kamu, Kenzo," ucap Sofia memandang Kenzo.
Kenzo mengangguk dengan senyumnya. "Insyaallah, Bunda," jawab Kenzo tulus.
Setelah itu mereka beralih pada Dee yang duduk disebelah Sofia. "Umi," panggil Zahra.
Dee menghapus air matanya dan memeluk Zahra erat. "Anak Umi sekarang sudah menjadi istri," ucap Dee mengelus lembut punggung Zahra.
"Terimakasih telah menerima Zahra, Umi," ucap Zahra.
Dahi Kenzo yang mendengar itu mengernyit heran, mengapa Zahra berkata seperti itu kepada Dee. Tapi karena dia tidak peduli, yang terpenting untuknya sekarang dia sudah menjadi suami istri dengan Zahra.
Sampai saat ini, Kenzo memang tidak mengetahui bahwa Zahra adalah anak Ibra dan Sofia, yang dia ketahui adalah Zahra merupakan anak Dee dan Ibra. Adik dari Albarra Gavino Hebi.
Kenzo yang tidak pernah bertanya sebelumnya, dan begitu juga dengan Zahra yang tidak memberitahu. Dia berpikir Kenzo pasti sudah mengetahui semuanya.
"Jadi istri Sholeha ya, Nak. Jadikan ibadah ini ibadah terpanjang yang hanya dilakukan sekali dalam seumur hidup, Nak," ucap Dee menatap Zahra.
Setelah itu dia beralih kepada Kenzo. "Kenzo," panggil Dee lembut.
"Iya, Umi," jawab Kenzo dengan senyum manisnya. Sangat tampan sekali.
"Tolong jaga anak Umi dengan baik. Jika anak Umi melakukan kesalahan nanti, tolong jangan marahi di, nasehati dia nanti. Jangan melukai hati Anak Umi ya, Nak," ucap Dee dengan mata berkaca-kaca menatap Kenzo.
Kenzo mengangguk. "Kenzo akan menjaga Zahra, Umi," jawab Kenzo.
Dee tersenyum dan mengangguk mendengar perkataan Kenzo. Setelah selesai acara sungkem, Kenzo kembali mengangkat Zahra ke gendongannya dan kembali membawa ke kursi roda.
......................
Kehidupan rumah tangga Zahra baru akan dimulai. Jangan lupa buat terus singgah dan jangan lupa kasih like, vote, komen, dan hadiahnya juga ya teman-teman. Aku sayang kalian 🌹🌹🌹😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
sari emilia
berkat k cerdasan zofia klg mrk bahagia cb kl sofia ingin egois krn dia tdk tau apa meski die mghinanya tp dia ttp memilih mengalah...salut u perjuang ht sofia hbis nikah d abai kn suaminya tdk d pedulikn slm 6 bln sampai melahirkn d abaikn tp sofia ttp sabar n kuat berbeda dgn dia yg urakn tdk bs bersikap dewasa sll pengen di manja n d menangkn...aku sll salut dgn sofia beruntung kevin dpt sofia bkn diee
2023-03-19
0
🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라
iiih kok aku udah sedih duluan 😭
2021-11-05
0
Nurcahaya Sebayang
cerita mu bagus tor....buat baper....
2021-08-14
0