🌹HAPPY READING🌹
Tiga hari setelah kedatangan Aska meminang Kina untuk menjadi istrinya, kini datang seorang pemuda tampan yang tak lain adalah sahabat Al, Kenzo. Orang Tua Kenzo yang merupakan rekan kerja Ibra.
Disana hanya ada Ibra, Dee, Kina dan Zahra. Keluarga Kenzo memang datang secara mendadak. Jadi Al sama sekali tidak mengetahui ini. Setelah mendapat informasi dari anak buahnya, Kenzo langsung meminta kepada kedua orang tuanya untuk meminang Zahra. Orang tua Kenzo sempat tidak setuju, karena mereka tahu bagaimana keadaan Zahra. Orang tua Kenzo takut bahwa anaknya itu tidak akan serius dengan pernikahannya nanti.
“Maaf sebelumnya, Pak Ibra. Kedatangan saya dan keluarga kesini memang terkesan mendadak,” ucap Anggara, Papa Kenzo tak enak.
Ibra tersenyum dan mengangguk. “Tidak apa. Saya senang jika kalian bersilaturahmi ke rumah saya,” jawab Ibra sopan.
“Tapi maaf sebelumnya, Kinzi kenapa tidak datang, ya?” tanya Ibra. Karena sejak tadi dia tidak melihat Kinzi, kembaran Kenzo.
Kenzo dan kedua orang tuanya terdiam mendengar pertanyaan Ibra. Diam-diam tangan Kenzo mengepal mendengar pertanyaan Ibra. Baru Papa Kenzo akan memjawab, tapi dia sudah berbicara terlebih dahulu. “Kinzi sedang tak enak badan, Om. Jadi tidak ikut,” jawab Kenzo yang mendapat pandangan sendu dari kedua orang tuanya.
Ibra, Dee, Kina dan Zahra yang mendengar perkataan Kenzo hanya mengangguk percaya atas apa yang Kenzo katakan.
Kenzo menyenggol lengan Papanya. Memberi kode kepada Anggara agar melanjutkan kembali pembicaraan mereka.
Anggara mengangguk. Setelah itu dia tersenyum dan menatap mereka semua. “Begini Pak Ibra. Kedatangan saya dan keluarga kesini ingin meminang salah satu putri anda untuk anak saya,” ucap Anggara yakin.
Ibra dan Dee terdiam mendengar pernyataan Anggara. Mereka memandang Zahra yang duduk di kursi roda dengan kepala menunduk. Kina yang mengerti pikiran kakaknya menggenggam lembut tangan Zahra dan tersenyum. Seolah mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.
“Putri saya yang mana, Nak Kenzo?” taya Ibra.
Kenzo tersenyum dan mengalihkan pandangannya kepada Zahra. “Zahra, OM. Zahra Thalita,” jawab Kenzo yakin.
Zahra langsung mengangkat kepalanya begitu mendengar Kenzo menyebut namanya. Zahra menatap Kenzo seolah tak percaya bahwa pria setampan Kenzo akan meminang dirinya. Tadi dia berpikir bahwa Kinalah yang akan dipinang oleh Kenzo, tapi nyatanya dia salah.
“Atas dasar apa kamu meminang anak saya, Kenzo?” tanya Ibra tegas. Dia takut Kenzo hanya akan mempermainkan Zahra. Bagaimanapun juga, Ibra ingin yang terbaik untuk kedua putrinya.
“Hati tidak bisa memilih kepada siapa dia akan jatuh, Om. Dan hati saya sudah jatuh kepada Zahra, putri Om dan Tante,” ucap Kenzo menatap Ibra dan Dee bergantian. Kenzo hanya mengetahui bahwa Zahra adalah anak Ibra dan Dee. Dia tidak tahu menahu bahwa Zahra adalah saudara satu bapak dengan Al dan Kina.
“Tapi-"
“Abi,” ucapan Ibra terpotong oleh panggilan Zahra.
Ibra menoleh kepada Zahra. “Kenapa, Nak?” tanya Ibra.
“Boleh Ara yang bicara, Abi?” tanya Zahra lembut.
Ibra mengangguk dan tersenyum.
Sebelum bicara, Zahra menatap Dee. “Bismillah, Umi,” ucap Zahra pada Dee sangat pelan. Lebih terdengar seperti bisikan. Dee mengangguk dan tersenyum, memberi semangat kepada Zahra.
Setelah itu Zahra mengalihkan pandangannya kepada Kenzo. “Kak Kenzo,” panggil Zahra lembut.
Kenzo menoleh. “Iya, Zahra,” balas Kenzo lembut.
“Atas dasar apa Kak Kenzo memilih Zahra?” tanya Zahra.
“Akhlakmu,” jawab Kenzo.
Zahra tersenyum lembut. Setelah itu matanya beralih menatap kakinya. “Apa Kak Kenzo yakin dengan pilihan Kak Kenzo? Zahra adalah wanita cacat. Zahra tidak akan bisa memenuhi hak dan kewajiban Zahra sebagai istri dengan baik sesuai harapan Kak Kenzo.”
“Nak.”
“Kak Zahra.”
Sahut Dee dan Kina bersamaan ketika mendengar Zahra membahas mengenai kakinya.
“Tidak apa, Umi, Dek,” ucap Zahra tersenyum lembut kepada Dee dan Kina.
“Apa Kak Kenzo iklhas menerima kekurangan Zahra?” tanya Zahra lagi.
Kenzo mengangguk mantap. Tidak ada keraguan dalam sorot matanya. “Kita akan menyempurnakan kekurangan kita bersama-sama, Zahra,” ucap kenzo.
“Zahra tidak butuh ucapan, Kak. Zahra butuh bukti,” ucap Zahra.
“Mari kita menikah, dan aku akan membuktikannya padamu,” ucap Kenzo.
“Jadi pernikahan kita hanya ajang pembuktian?” tanya Zahra lagi. Bukan apa-apa Zahra bertanya seperti itu, dia hanya menguji Kenzo dengan caranya sendiri.
“Apa kamu mau akau menyentuhmu saat kita belum sah? Pernikahan kita tidak akan menjadi ajang pembuktian, tapi akan menjadi kenyataan atas tujuan pernikahan kita nanti, Zahra,” jawab Kenzo yakin.
Senyum terbit dibibir mereka semua ketika mendengar jawaban Kenzo. Termasuk orang tua Kenzo yang tidak percaya bahwa anaknya bias berbicara dengan sangat baik seperti itu. Padahal sejak kejadian itu, Kenzo lebih banyak diam dan mengurangi pergaulannya. Kenzo hanya akan menghabiskan waktu bersama Kinzi dan pekerjaannya.
“Jadi bagaimana, Nak? Apa kamu menerima lamaran Kenzo?” tanya Ibra meminta persetujuan Zahra.
Zahra memandang Abi dan Uminya dengan lembut. Setelah itu dia menatap adiknya yang menampakkan senyum tulus dan penuh kasih sayang kepadanya. Puas menatap keluarganya, Zahra mengalihkan pandangannya kepada keluarga Kenzo.
Bismillahirrohmanirrohim, semoga mereka adalah keluarga baru yang memberikan kasih sayang seperti Abi, Umi, Bunda dan Ayah. Semoga pilihan Zahra ini tepat, Ya Allah. Batin Zahra meyakinkan dirinya sendiri.
“Dengan mengucap Bismillah, Zahra menerima lamaran Kak Kenzo,” ucap Zahra dengan suara lembutnya.
“Alhamdulillah,” seru mereka semua ketika mendengar jawaban Zahra.
Senyum mengembang terbit di bibir Kenzo. Ada rasa puas dalam hatinya karena sudah berhasil meminang Zahra, ternyata semua ini tidak sesulit yang dia bayangkan.
Sesuai dengan perbincangan dan kesepakatan, pernikahan Zahra dan Kenzo akan dilakukan sehari sebelum pernikahan Kina dan Aska. Kina dan Aska akan menikah pada hari Minggu, maka Zahra dan Kenzo akan menikah pada hari Sabtu.
.....
Setelah berbincang banyak dan mendapatkan keputusan mengenai hari pernikahan, Keluarga Kenzo telah Kembali ke rumahnya. Kini Zahra juga sudah Kembali ke kamarnya. Saat sedang memperbaiki selimutnya, pintu kamar Zahra terbuka, disana ada Dee dan Ibra yang berjalan memasuki kamar Zahra.
“Umi, Abi,” ucap Zahra.
Dee tersenyum dan duduk di tepi ranjang Zahra. Sedangkan Ibra berdiri di belakang Dee.
“Ada apa, Umi?” tanya Zahra.
“Zahra, kita harus meminta persetujuan Bunda Sofia dan Ayah Kevin mengenai pernikahan kamu, Nak,” ucap Dee. Dia ingin mengatakan itu tadi saat masih ada keluarga Kenzo, tapi Zahra malah lebih dulu memotong pembicaraan Dee.
Zahra tersenyum, memandang Ibra dan Dee secara bergantian. “Bunda dan Ayah pasti menerima keputusan Zahra. Lagi pula ada Abi dan Umi disini yang selalu membimbing Zahra. Mereka akan setuju jika itu mengenai kebahagiaan anaknya, Umi, Abi. Apa Abi dan Umi ragu dengan keputusan Zahra?” tanya Zahra hati-hati.
“Umi percaya sama kamu, Nak. Umi dan Abi hanya sedih, karena kedua putri Umi akan pergi meninggalkan Umi dan mengikut suami mereka,” ucap Dee.
“Umi, pernikahan tidak akan membuat hubungan anak dan orang tuanya renggang kan,” ucap Zahra meyakinkan Dee.
“Zahra,” panggil Ibra lembut.
“Iya, Abi,” jawab Zahra.
“Nanti Abi akan menghubungi Ayah dan Bunda, dan meminta mereka untuk segera datang,” ucap Ibra.
“Iya Abi,” jawab Zahra dengan senyum manisnya.
“Yasudah, sekarang Zahra tidur, ya. Sudah malam,” ucap Dee.
Zahra mengangguk dan merebahkan tubuhnya dibantu Dee. Sebelum pergi, Dee dan Ibra mencium kening Zahra.
Zahra memandangi pintu kamarnya yang sudah tertutup. Ara beruntung punya orang-orang yang sangat menyayangi Ara. Terimakasih, Ya Allah, dibalik semua kekurangan ini, Engkau memberi jalan lain untuk memberi Ara kebahagiaan. Semoga hati Ara bisa sabra dan ikhlas seperti Umi. Umi wanita Tangguh, bahkan saat Bunda melakukan kesalahan yang sangat menyakitkan untuk Umi, Umi masih mau menerima Zahra sebagai anaknya. Bahkan Zahra diperlakukan sama seperti Abang dan Adek. Tidak ada nikmat yang lebih indah daripada kasih sayang orang tua, sekali lagi terimkasih. Batin Zahra bersyukur dengan segalanya. Setelah itu Zahra memejamkan mata menuju dunia mimpinya.
......................
Tinggalkan jejak kalian yaa, jangan lupa like, komentar, hadiah dan vote juga 🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
🐊⃝⃟ Queen K 🐨 코알라
Sabar & ikhlas sekali kamu Zahra Masya Allah 😇
2021-11-05
0
Fatma Ningsih
balas dendam. makanya jangan buat masalah dan selesai kan masalah yang di buat dulu baru melakukan langkah selanjutnya.
2021-10-30
0
Fajriyah Nurul
bentar bentar masih menelaah....artisnya banyak banget eheek
2021-10-16
0