Fely bangun sebelum adzan subuh berkumandang, Tatapannya kini melekat pada suaminya yang terlelap dalam tidur.. "Aku rindu pelukan mu, bang" kata Fely pelan.. tak ingin membangunkan Reyhan yang berakhir pada amarahnya Fely bergegas mandi dan merapihkan diri.
Fely sedikit memoles wajahnya dengan makeup tipis dan semprotan minyak wangi kesukaan suaminya..
Beberapa hari lalu, Fely berbicara pada ibu mertuanya ia meluapkan segala keluh kesahnya akhir-akhir ini tentang sikap suaminya, tidak menyalahkan Reyhan sepenuhnya ibu Anna juga meminta Fely agar menurunkan egonya..
Usai bermake-up ringan, Fely yang mengenakan celana leging tunik kaos dan jilbab pashmina simplenya pun membangunkan Reyhan...
Lembut penuh sentuhan yang membuat Reyhan membuka matanya perlahan..
Fely... apa aku bermimpi.. isteriku sudah tak lagi memakai daster atau pakaian tidur saat aku baru bangun tidur??
Reyhan melebarkan senyumnya..
"Sayang mau sarapan apa?" kata Fely sambil menuangkan air putih di gelas yang tersedia di sudut kamarnya..
"Airnya" kata Fely memberikan gelas itu..
Reyhan meneguknya dengan tiga kali tegukkan ..
"Jadi, mau sarapan apa?" Fely mengulangi pertanyaannya..
Reyhan sedikit merangkak menarik tangan isterinya agar mendekat..
"Abang...." Fely kaget atas sikap suaminya.
"Rapih begini padahal masih sangat pagi. mau kemana?" kata Reyhan masih sedikit ketus, sikap gengsinya memang sulit terhempas.
"Tidak , aku tidak mau kemana-mana.. hanya ingin.... hemmmm" kata Fely mulai menjalankan telunjuknya di kaki Reyhan seolah menggodanya..
Merasa tertantang...
"Kamu menggodaku kah?" tanya Reyhan dengan senyum penuh hasratnya.
"Tidak, mana mungkin aku menggoda suamiku sendiri.. kalo Abang tergoda.. mungkin karena Abang rindu.." kata Fely yang sangat merindukan belaian suaminya setelah hampir satu bulan Reyhan benar-benar tidak menyentuhnya.
Reyhan benar-benar semakin panas dengan ucapan Fely.. dengan cepat ia membawa isterinya dalam kungkungannya..
"Yakin mau sekarang? sudah pukul enam..."
"gak masalah, aku sudah tak tahan" ucap Reyhan sambil membuka kancing piyamanya.
"Baik.. Fely pasrah.." ucapnya dengan sangat menggoda..
Reyhan baru saja membuka pengait jilbab Fely, namun dering ponselnya berdering sangat kencang menganggu konsentrasi nya.. Fely pun berdecak kesal saat itu, Reyhan menoleh sekilas pada ponselnya..
Veronica? ini pasti penting...
"Aku angkat telfon dulu, tetap berada disini, ya?" kata Reyhan meminta Fely agar tetap pada posisinya.
Fely berinisiatif membuka jilbabnya mengurai rambutnya, bahkan ia sudah melepas tunic nya saat itu.. tinggalah bra dan leging yang ia pakai..
Reyhan menerima panggilan itu sedikit menjauh membuat Fely menghampiri suaminya dengan pakaian menggodanya..
"Sayang, maaf aku harus bergegas ke kantor.. ad amasalah snagat urgent" kata Reyhan membuat Fely merasakan kekecewaan yang mendalam..
"Abang tapi kita sudah mau memulainya?" kesal Fely dengan protesnya..
"Kalo begitu kita akan akhiri nanti malam ... berdandan lah yang cantik dan menggoda" kata Reyhan sambil mengecup kening Fely kemudian ia bergegas menuju kamar mandi..
Fely merasa penasaran, siapa yang menghubunginya tadi?
Veronica? siapa dia? Batin Fely asing dengan nama tersebut.. hatinya mulai tak tenang, cemas nya membawa Fely dalam sebuah lamunan yang membawa pikiran negatif nya..
Fely berusaha melepas sedikit kegiatan anak-anak nya dengan pengasuh yang ia kerahkan sampai 3 orang banyaknya, agar mereka tidak terlalu kelelahan dan dapat bergantian..
Fely menyiapkan sarapan khusus untuk suaminya, meski kesal masih belum padam dalam hatinya.
Saat Fely menyiapkan makanan langkah sepatu Reyhan terdengar membuat Fely berlari kecil menuju ruang tengah kediamannya..
"Abang mau kemana? sarapan sudah siap" kata Fely membuat Reyhan berhenti sejenak..
"Maaf aku ada meeting mendadak, aku akan sarapan di kantor" ucapnya begitu terburu-buru.
Fely kembali menelan kepahitan yang menghantam hatinya.. Meeting? ini baru pukul tujuh... Batinnya membuat kembali prasangka buruk dalam benaknya.
*
Fely berusaha tidak berfikir negatif tentang suaminya, ia berusaha untuk membenahi dirinya.. selama kelahiran dua buah hatinya Fely memang tak sempat merawat diri...
Atas saran mertuanya Fely pun bergegas menuju Salon kecantikan di antar oleh supir pribadinya yang berjenis kelamin perempuan yang bernama Nina, wanita yang berusia sepuluh tahun di atas nya...
Tiba di sebuah salon kecantikan yang cukup megah, Fely yang sudah melakukan reservasi segera masuk kedalam dan bersiap menerima perawatan yang juga dapat membuatnya relax...
Lima jam lama nya Fely berada di dalam salojntersebut, ia keluar dengan keadaan fresh..
"Nona Felysia..."
"Nyonya mba, aku sudah menikah" kata Fely tersenyum saat salah satu kasir menyebut nama dalam bill tersebut.
"Maaf, nyonya... hemm totalnya seratus dua puluh juta" ucapnya membuat Fely santai mengeluarkan black card miliknya.
Transaksi tengah berlangsung hingga akhirnya semua selesai.. Fely kemudian keluar dari salon dengan wajah senangnya, membayangkan malam nanti akan menjadi malam panjangnya bersama dengan suaminya..
Fely hendak melangkah menuju mobil, namun matanya memicing memperhatikan sosok yang sangat ia kenal yang tak lain adalah suaminya, Reyhan.. Jantung Fely berdegub kencang saat Reyhan tengah berbincang ramah dengan seorang wanita..
Dengan gemetar Fely meraih ponselnya dan menekan panggilan pada suaminya..
Fely melihat suaminya menoleh ke arah kantong celananya lalu ia menelan kepahitan bahwa panggilannya di tolak..
Dengan gemetar tangannya Fely merekam apa yang ia lihat, Aku memang tidak mendengar, tapi aku begitu sakit melihat kamu tertawa dengan wanita itu.. Batinnya sangat terluka..
"Bu.. mau pulang?" kata Nina menyadarkan lamunan Fely..
"Iya kita pulang sekarang!" kata Fely menahan tangisnya.. Nina melihat ada yang lain dari majikannya, tidak mengetahui permasalahannya membuat Nina sedikit takut jika dirinya berbuat salah pada Majikannya itu..
Di dalam mobil, Fely masih sangat penasaran.. ia menyambungkan pesan singkatnya pada Samy , sekertaris sekaligus orang yang paling mengetahui segalanya tentang Reyhan..
Sam, apa bang Rey ada ?
Reyhan sejak jam makan siang selesai langsung bergegas ke acara pribadinya, aku pikir kal----
Fely mematikan panggilan itu sepihak, tak sangup ia akan mendengar panjang dan lebar penjelasan dari Samy lebih jauh lagi...
Fely menelan kekecewaannya.. Hingga tiba di dalam rumahnya yang nampak sepi, ia bergegas masuk kedalam kamarnya, Fely menumpahkan air matanya merasakan sakit yang begitu menusuk jantungnya..
Apa yang kamu lakukan di belakangku, bang? sakit sekali....
*
*
*
To be Continue yaa..
ekhemm... pasti kalian nuduh otor menghadirkan pelakor, ya? hehe
Sabarrrrr, tenang... nantikan cerita selanjutnya yaa ❤️🙏😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Athonk Blu
jgn ada pelakor di antara kita ya thoor😊
2022-03-31
0
Ruri ᶬ⃝𝔣🌺
godaannya laki laki ya gitu
2022-03-10
0
━━━♡Qq⏤͟͟͞R☠ᵏᵋᶜᶟ️️️♡━━━
sangat thor 🤧typo llg
2022-03-08
0