Eps. 5

Fely sudah sangat siap dengan riasan wajah simple dan dress elegant nya. Malam itu Fely dan Reyhan akan menghadiri pesta pernikahan salah satu anak dari rekan bisnis Reyhan, hampir dua tahun Fely tidak pernah menemani Reyhan dalam acara di luar sana, selain sibuk mengurus kedua anaknya Fely juga terlihat tak bersemangat karena sudah terlalu lelah...

"Sudah siap?" Tanya Reyhan tak ingin menatap isterinya sejak tadi.

"Sudah bang, mau berangkat sekarang?" tanya Fely dengan penampilan cantiknya.

"Iya. ayok" kata Reyhan berjalan lebih dulu dari Fely.

Waktu menujukan pukul 18.30.. mereka bergegas pergi usai berpamitan dengan kedua orang tua juga kedua anak anak mereka..

Setiba nya di hotel, Reyhan menyerahkan KTP nya pada resepsionis yang berjaga.

"Kenapa harus menaruh KTP?" bingung Fely bertanya

"Tak apa, begitu persyaratan nya" Kata Reyhan tidak membuat Fely bertanya apapun lagi.

Fely melingakran dirinya di lengan Reyahan sambil berjalan menuju sebuah ballrom mewah dan megah itu.

Fely mengikuti langkah kaki suaminya bergegrak, dengan bangga Fely selalu di agungkan oleh Reyhan kala itu... begitu indah Fely mendengar kalimat yang membuat dirinya merasa bangga menjadi isteri dari Reyhan Pratama..

Saat seperti ini... aku ga merasa ada sesuatu yang ganjil dalam rumah tangga kita, bang.. Fely membatin.

Satu Jam berlalu terasa cukup bagi Reyhan untuk menghadiri acara mewah itu.

"Abang lelah" keluh Reyhan membuat Fely bingung.

"Lelah? Abang seharian kan tidur, kenapa bisa lelah? Abang sakit?" tanya Fely sambil memegang leher hingga kening suaminya.

"Abang perlu istirahat" katanya membuat Fely panik.

"Tapi suhu badan Abang normal, Abang juga ga pucat" kata Fely polos.

"Aduh, pusing" kata Reyhan memegangi kepalanya.

"Aduh terus gimana? Abang tau aku ga bsa nyetir mobil , naik taxi ya bang??" panik Fely..

"Gausah.. kita ke lantai 7 aja kamar 717" kata Reyhan membuat Fely bingung

"Jangan terlalu lama berfikir Ayo" kata Reyhan membuat Fely semakin curiga dengan sikap suaminya itu..

Tiba di lorong kamar hotel.. Fely membaca satu persatu nomer kamar dengan seksama, sambil membantu memapah suaminya berjalan.

Tiba di kamar Fely bingung karena di hadapan pintu kamar tertempel satu amplop putih.

Open

tertulis dalam amplop itu.. membuat Fely melirik suaminya yang seketika tersenyum tanpa terlihat meringis kesakitan ..

"Akses card?" tanya Fely bingung

"Buka" kata Reyhan menitah isterinya.

Fely membuka dan mendorong pintu itu, terlihat sangat gelap... hingga keduanya masuk dan Felly menyalahkan semua lampu dengan akses card yang ia pegang..

Mata Fely terbelatak saat ia melihat hamparan kelopak mawar menghiasi sepanjang lantai menuju kasur..

"Abang ini apa?" tanya Fely gugup..

Reyhan menuntun Fely mendekat ke arah balkon.

"Happy Anniversary, Sayang" kata Reyhan membuat Fely berfikir dan menyadari tanggal yang jatuh pada hari itu.

"Astagfirullahhaladzim... Abang" Fely memeluk suaminya erat-erat..

"Maaf Fely lupa" kata Fely dalam pelukan itu..

"Makasih" haru Fely merengangkan sedikit pelukan itu agar dapat menatap wajah suaminya..

"Maaf sudah banyak mengecewakan kamu, maaf Abang belum bisa jadi suami dan ayah yang sempurna untuk kalian" kata Reyhan mengundang air mata yang berlinang di pipi Fely.

"Maaf Fely terlalu egois dalam bersikap, terlalu mengutamakan peran Fely sebgai ibu sampai Fely melupakn Abang" kata Fely mengakui kesalahannya.

Reyhan menatap lekat wajah isterinya..

Perlahan Reyhan mulai me*umat bibir mungil isterinya.. dengan centil Fely membalas luma*an yang membuat Reyhan semakin bersemangat dengan aksinya..

"Abang sudah lama menahannya" kata Reyhan dengan suara beratnya..

"Kenapa ditahan" kata Fely heran.

Reyhan menatap wajah cantik Fely penuh nafsu..

"Bagaimana tidak, Abang bukan suami yang memikirkan nafsu Abang sendiri, lihat kamu lelah merawat anak-anak mana sampai hati Abang juga ikut membuatmu lelah.. sampai Abang harus bersikap keras, marah dan sedikit membentak baru kamu tersadar kalo Abang butuh kamu" kata Reyhan sambil berjalan manju membuat Fely yang ada dihadapannya berjalan mundur...

Posisi Fely dudah berada di sisi kasur, kakinya sudah menyentuh bagian tempat mewah itu..

"Jadi? " kata Fely mengalungkan kedua tangannya di leher Reyhan.

"Jadi Abang bau sekarang kamu yang harus lelah karena Abang" kata Reyhan membuat Fely tersenyum malu..

"Boleh..." kata Fely melepas pengait jilbabnya..

"Tapi inget" kata Fely sambil membuka lilitan jilbabnya..

"jangan sampe niat Abang membuat Fely lelah malah Abang yang kelelahan" ledek Fely kini sambil melepas ikat rambutnya menguraikan rambut hitam bergelombang tipis akibar ikatan rambut.

Fely kemudian membuka kancing kemeja Reyhan setelah Reyhan membuka texedonya.

"Fely juga rindu loh bisa melayani Abang, rindu sentuhan-sentuhan Abang" Fely mulai agresif dengan mengeluarkan kata ambigu yang cukup membuat Reyhan menggeliat.

"Buka baju mu" kata Reyhan yang melihat pakaian Fely tak memakai kancing..

"tunggu disini" kata Fely meminta Reyhan agar stay di tempat.

Fely menuju kamar mandi, ia melepas seluruh pakaiannya.. Fely meraih handuk kimono milik hotel.. ia mengunakannya sebagai pengganti pakaian dinas nya saat itu..

Brugh... Fely melempar pelan tubuh Reyhan hingga Reyhan terlentang di atas kasur dengan kemeja yang masih melekat, namun kancing baju yang sudah full terbuka.

Fely menaiki tubuh suaminya, dia duduk di pingang Keenan..

"Sesuai permintaan Abang, Fely akan mengurus Abang malam ini di hari ulang tahun pernikahan kita" kata Fely membuat Reyhan tersenyum lebar..

",Nakal" kata Reyhan saat menerima sentuhan kecil yang mampu membuatnya semakin bergairah..

Fely memulai aksinya dengan naakal dan berani, tidak ada beban dalam permainan tersebut.. Reyhan benar-benar mendapatkan perawatan khusus dari isterinya, rasa yang lama ia pendam kini sempurna ia tuangkan dengan rasa yang begitu sulit ia ungkapan...

Dua kali permainan Fely memimpin dengan begitu nakal dan berani, pada permainan ketiga Reyhan mulai menjadi semakin memanas menjelajah tubuh isterinya..

"Ahhhhhh" desahan itu sangat Reyhan rindukan..

"Aku mencintaimu, sayang" Reyhan terus mengucapkan kata-kata yang semakin membuat Fely melepas beban hidupnya.

"Kamu candu"

"Ahhh Abang" Fely semakin merasakan kenikmatan yang suaminya berikan..

"Abng ahhhh , ahhhh... hmmmhhh" Fely semakin menuju pada puncaknya..

"Abang akan buat kamu terkapar lemah" kata Reyhan semakin memacu kecepatannya, Fely semakin menikmati membuat dirinya tak kuasa menahan puncak kenikmatannya sendiri..

"Kamu kalah" kata Reyhan mempercepat gerakannya..

"Yeahahhhh ahhhhhhhhh ahhhhhhhh" Reyhan menyusul Fely menuju kenikmatannya..

*

*

*

MOHON MAAFF ini up jam 18.WIB AFTRER ADZAN MAGRIB... 🙏🙏🙏🙏🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***