Kediaman Liu
"Ayah.... Dimana Lili. ?" Tanya Steve. Sembari meletak kan pantat nya di kursi. Dengan makanan yang sudah tersaji di atas meja.
"Dia sedang meminumkan susu untuk Exel." Jawab Yohan sembari menyantap makanannya.
Steve menghampirinya. Dan memeluk Lili dari belakang. Sembari mencium rambut wanginya.
"Kau mengacuhkan aku" Ucap Steve manja.
Lili yang sedang menggendong Exel. Dengan botol susu yang menancap di bibir mungil nya. Membalikkan badannya. Dan menghadap ke arah Steve.
"Baiklah... baiklah suami ku. Apa yang kau butuhkan. Exel hampir menyelesaikan minumannya." Ucap Lili sembari tersenyum.
"Makanlah dulu...! Apakah kau sudah makan ?" Ucap Steve sembari membelai rambutnya.
*Lili mengangguk dan melepaskan botol susu dari mulut Exel.
Ia meletakkan Exel di kereta dorongnya. Menidurkannya disana.
Dan mereka duduk bersebelahan di meja makan*.
"Steve.... nanti ayah ingin mengajak Lili dan Exel jalan-jalan. Ayolah....Lili bahkan jarang sekali jalan-jalan bersama ayah." Ucap Yohan
"Akan kemana ayah...?" Tanya Steve.
"Lili... bagaimana kalau kita ke mall mencari baju untuk Exel...?" Tanya Yohan
"Baiklah Ayah... itu ide bagus. Lili juga akan mencari beberapa peralatan rumah tangga. Dan membelikan susu untuk Exel." Ucap Lili.
"Hah... aku ikut " Ucap Steve dengan sedikit rasa kesal.
"Steve.... kau bisa menyusul kami setelah kau menyelesaikan pekerjaan mu. Bagaimana ?" Ucap Lili.
"Ya... ya. ... Lili benar." Ucap Yohan tersenyum.
"Baiklah..baiklah... Tapi ayah janji. Ayah harus menjaga istri dan anak ku " Ucap Steve.
"Steve...." Ucap Lili sembari menepuk pundaknya.
"Kau ini. Aku yang seharusnya menjaga ayah..."
"Ah... sudahlah. Habiskan makanan kalian. Jangan khawatir kan ayah." Ucap Yohan dengan sedikit senyuman.
*Mereka menyelesaikan kegiatan masing-masing dan melanjutkan kegiatan yang lain.
Lili mengantar Steve sampai dekat dengan mobilnya.
Steve mencium kening Lili sebelum menaiki mobilnya. Tanpa mempedulikan Reno yang sudah masuk ke dalam. Keseharian yang sudah menjadi kebiasaan*.
"Jagalah dirimu saat pergi. Hubungi aku jika kau membutuhkan sesuatu." Ucap Steve tanpa melepas tangannya yang menyentuh kepala Lili.
"Em....." Ucap Lili dan mengguk kan kepalanya.
"Bye..." Steve melambaikan tangannya.
"Bye bye... " Balas Lili.
Ia kemudian masuk dan menemui Yohan.
Dan menghampiri nya, sedang bercanda dengan Exel. Sebab Exel membuka matanya.
"Wuah.... ayah... dia bangun " Ucap Lili.
"Iya... lihatlah Lili. Dia sangat lucu sekali. Dia bahkan sesekali tersenyum saat aku bercanda dengannya..." Ucap Yohan bahagia.
Lili tersenyum gembira.
"Ayah... aku akan bersiap. Dan mengganti bajuku. Tunggulah aku sebentar..!" Ucap Lili.
"Baiklah. Ayah akan menunggu mu di luar bersama Exel." Jawab Yohan.
"Baik ayah... "
Tak lama kemudian Lili bersiap. Dan mereka berangkat menuju mall.
Sesampainya di mall
Mereka bercanda tawa dan memilihkan beberapa baju untuk Exel. Bahkan Exel sesekali ikut tertawa karena suasana yang nyaman untuknya.
"Ayah... aku akan pergi membeli beberapa alat rumah tangga dan susu " Ucap Lili.
"Baiklah... ayah akan menunggu di food court bersama Exel" Jawab Yohan
"Ayah tidak ikut....? Benarkah tidak apa ayah bersama dengan Exel.?"
"Tenang lah menantuku sayang. Ayah sudah tidak kesepian lagi sekarang." Ucap Yohan bahagia dan melihat ke arah Exel yang ada di kereta dorong. Bahkan Exel memberikan senyum mungil nya sembari memainkan jemarinya yang kecil.
"Dia bahkan sangat bahagia hari ini. Terus tersenyum sedari tadi dan tidak tertidur." Tambah Yohan
"Baiklah ayah... Lili juga akan membeli kebutuhan Exel yang lain. Tolong tunggu Lili sebentar. Bye bye ayah..." Ucap Lili sembari berlalu pergi dan melambaikan tangannya.
Lili berjalan kesana kemari mencari bahan yang di perlukan.
"Ah......." Rintih Lili karena dirinya di tabrak dari belakang oleh seseorang.
Seorang wanita yang kulitnya putih mulus. Dan badannya yang seksi berisi. Rambutnya yang hitam terurai panjang. Tinggi bak model.
Ia kemudian membalikkan badannya.
Lili hanya terpaku terdiam. Melihat wanita di depannya itu.
"Maaf... Nona Lili." Ucap Dona
"Eh....? Anda mengenal saya nona..?" Tanya Lili.
"Dia cantik sekali...." Batin Lili yang masih hanyut dalam kekagumannya.
Dona hanya tersenyum. Kemudian berjalan mendekati Lili.
"Nona Lili Sutomo "
"Perkenalkan saya Dona Agata " Ucap Dona sembari mengangkat tangan kanannya. hendak menjabat tangan Lili.
"Dona ???" Batin Lili merasa tak asing dengan nama itu.
"Oh.... Iya Nona.. Saya Lili Sutomo. Tapi.. bagaimana anda bisa mengenal saya ?" Tanya Lili penasaran. Dan membalas jabatan tangan Dona
"Bagaimana mungkin aku tidak mengenal wanita yang merebut kekasih ku " Ucap Dona menyindir.
"Hah.....?" Lili terkejut hingga melepaskan genggaman tangan Dona dan memundurkan langkah kakinya.
"Apa mangsut Nona... Maaf ... saya tidak mengerti ?" Ucap Lili.
"Aku rasa... mungkin anda tidak tau siapa saya tapi saya tau anda. Itu tidak penting apa maksud saya. Juga tidak penting untuk tau siapa saya. Tapi saya datang untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi milik saya." Ucap Dona.Dan pergi meninggalkan Lili.
Lili hanyut dalam pemikiran nya. Matanya melihat ke arah lantai . kesana kemari kebingungannya.
"Apa yang nona tadi katakan. Apa maksudnya akan mengambil miliknya kembali. Tapi.. Dona... Dona.. Apakah itu kekasih Steve 6 tahun yang lalu. Yang pernah Reno ceritakan padaku ? Apakah mengambil kembali yang dia maksud itu. Adalah mengambil Steve ..?" Batin Lili masih hanyut dalam kebingungannya.
"Kring....kring...kring..."
Suara telpon.
"Ah....." Lili terkejut hingga terlepas dari hanyutan nya. Ia langsung mencari handphone di dalam tasnya.
*(Lili sudah punya handphone...yey)
"Ayah... " Batin Lili.
"Halo ayah...."
"Lili... apakah kau sudah selesai. Apakah kau membutuhkan bantuan ayah...?" Ucap Yohan dari pesawat telponnya.
"Oh... ayah... aku sudah menyelesaikan nya. aku akan segera datang menemui ayah." Jawab Lili.
"Baiklah... ayah tunggu."
Yohan kemudian menutup telponnya.
TEMAN-TEMAN JANGAN LUPA DUKUNG NOVEL INI YA. LIKE DAN FAVORITNYA. SUPAYA AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT BERKARYA. MAKASIH
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments