Teman baru

Ada sebuah mobil mewah memasuki halaman sekolah Abel.

" Rissa, ingat jangan nakal. Tidak boleh berkelahi apalagi memukul teman.

" Iya.. pi.

" Kalau kamu mengulangi perbuatan mu seperti di sekolah lama, Papi akan membawa kamu tinggal di asrama.

Air mata Rissa pun mengalir mendengar ancaman papi nya.

" Dengar ng kamu, Rissa.

" Denger pi.

" Ya sudah sekarang kamu turun.

Ketika Rissa ingin turun bersama sang nanny.

" Jaga Rissa baik-baik, Sus. Jangan sampai Rissa bikin ulah dan nama baik saya tercoreng lagi.

" Iya, tuan.

Abel sedang belajar di dalam kelas bersama teman-teman nya, tiba-tiba pintu kelas di ketuk. Miss Diana pun membuka pintu, terlihat Miss Eva kepala sekolah mereka datang bersama seorang anak perempuan.

" Good Morning....student.

" Good Morning.... Miss Eva

" Miss Eva kemari membawa teman baru untuk kalian, nama nya Clarissa Hermawan.

" Hi.. Clarissa. Anak-anak serempak menyapa nya.

Rissa hanya diam aja.

" Clarissa masih malu, nanti kalian ajak main ya.

" Iya miss.

Miss Eva menyerah Clarissa kepada Miss Diana dan ia pun segera keluar kelas.

" Clarissa duduk di sana, di sebelah Abel.

Clarissa pun mengikuti perintah guru baru nya.

Mereka pun melanjutkan belajar.

Clarissa Hermawan seorang gadis cilik putri pengusaha properti terkenal, Nikko Hermawan. Anak nya agak sombong, tertutup dan pendiam dan jika marah dia bisa memukul siapa saja dan melempar semua barang yang ada di depan nya. Itu sebabnya ia tidak memiliki teman.

Rissa sapaan akrab nya adalah anak piatu, sang mama meninggal waktu melahirkan nya. Sebenarnya Rissa sudah sekolah di salah satu sekolah internasional tetapi dikeluarkan karena Rissa melukai teman nya, Dominic Sandra hingga mengalami beberapa jahitan di kepala nya. Karena orang tua Dominic tidak terima maka dengan kekuasaan nya mereka mengeluarkan Rissa dari sekolah dan mem blacklist nama Rissa agar semua sekolah internasional di Jakarta tidak menerima nya.

Kendati Nikko, papa Rissa sudah minta maaf dan menanggung semua biaya Dominic tetapi keluarga Dominic tidak bersedia memaafkan. Dan ayah Dominic yang seorang anggota dewan mempublikasikan masalah ini di berbagai media sehingga mencoreng nama baik Hermawan hingga membuat Nikko sangat berang.

Sempat di tolak di beberapa sekolah besar dan kecil karena mereka mendengar tabiat buruk Rissa, akhir nya Nikko minta tolong kepada temannya yang sekaligus pemilik yayasan tempat Abel bersekolah untuk menerima Rissa menjadi murid nya.

Jam istirahat pun tiba, Abel segera membereskan alat tulis nya dan membuka kotak bekal nya. Hari ini ibu membawakan nya nasi dengan telor dadar gulung dan sayur sup.

" Hai... Clarissa, aku Abel. Kamu tidak makan.

Rissa hanya diam menatap Abel. Suster Rissa pun datang membawa bekal nya Rissa.

Abel mulai memakan bekal nya, sesekali dia melirik bekal Rissa.

Ayam goreng tepung dan mie goreng. Wah, enak sekali kata Abel dalam hati nya. Tetapi Rissa tampak enggan memakan bekal nya. Dia memang susah makan. Suster berusaha membujuknya untuk makan.

" Abel...kamu makan apa. Tania mendekati nya.

" Aku bawa telor dadar dan sayur sup. Kamu bawa apa.

" Aku cuma bawa mie instan goreng, tadi mama ku kesiangan bangun jadi tak sempet menyiapkan bekal lain.

" Makan di sini aja, Tan. Aku bagi kamu telor dadar mau.

" Mau...

Mereka pun makan bersama. Tania melihat Rissa yang tidak mau makan.

" Clarissa tidak mau makan ya Sus.

" Iya, Rissa memang susah makan.

" Apa Clarissa juga susah ngomong.

" Enggak.. Rissa memang pendiam.

Malam hari nya sebelum tidur Abel bercerita tentang teman baru nya.

" Ma, Abel punya teman baru di kelas namanya Clarissa tapi dia tidak suka berteman dan berbicara.

" Mungkin dia masih malu, dia kan baru dan belum punya teman di sana. Abel ajak Clarissa main, nanti juga Clarissa mau berteman.

" Kata Miss Eva juga begitu ma..

Luna pun mengelus rambut panjang anak nya dengan lembut.

" Dia itu anak orang kaya ma, pulang dan pergi sekolah naik mobil mewah. Di sekolah aja di tungguin suster. Lanjut Abel.

Luna hanya tersenyum.

" Sekarang Abel tidur sudah malam, besok kan mau sekolah.

Beberapa hari Rissa masih tidak mau berinteraksi dengan temen-teman baru nya. Mungkin dia masih trauma dengan kejadian Dominic dan takut dengan ancaman papi nya.

Abel pun mendekati Rissa untuk mengajak nya bermain seperti kata mama nya.

" Clarissa apa kamu mau main dengan aku. Tanya Abel hati-hati takut temannya marah.

Seperti biasa Rissa hanya memandang tajam ke Abel tanpa berkata apa pun.

" Bel, kita main yuk... Ajak Sofia.

" Ayo... Mereka pun segera ke tempat arena bermain di sekolah nya

" Anak baru itu sombong ya, tidak mau bermain dengan kita. Sofia tidak suka pada Rissa.

" Iya.. timpal Elena. Kata mama aku, Clarissa itu nakal makanya dia pindah sekolah.

" Berati kita jangan deket-dekat dengan nya dong, nanti kita tertukar nakal. Johnson pun ikut komentar. Abel hanya diam, dia kasian pada Clarissa tidak ada yang mau berteman dengan nya.

Hari berikut nya di jam istirahat, Abel mengeluarkan bekalnya. Roti isi coklat yang nampak lezat yang di beli mama dari tempat kerja nya.

Rissa membawa spaghetti tetapi Rissa lebih tertarik dengan roti yang di bawa Abel. Rissa pun membisikan sesuatu di telinga suster nya.

" Hah... mana boleh Rissa.

" Pokoknya Rissa mau itu. Ia menunjuk roti Abel. Abel pun segera melihat Rissa.

" Kamu mau roti... tawar nya.

Rissa menganggukkan kepalanya.

" Ini untuk kamu.

" Jangan nanti mama kamu marah... Kamu beli dimana biar papi Rissa beli di sana. Suster Rissa takut kesalahan.

" Ini mama beli di tempat mama kerja. Aku sudah sering makan roti ini. Ini buat kamu aja... Abel memberikan roti itu pada Rissa. Rissa pun segera mengambilnya takut di larang susternya lagi.

" Spaghetti nya gimana.

" Untuk Abel aja. Rissa sudah asyik menikmati rotinya.

" Kamu mau spaghetti...

" Mau Sus...

" Ya sudah ini untuk kamu, jadi kalian tukaran bekal.

" Hehehe... mereka berdua pun tertawa.

Rissa mulai menerima Abel sebagai temannya, itu membuat Abel sangat gembira. Ia ingin Rissa bisa berteman juga dengan yang lain.

" Ma, Rissa sudah mau bermain dengan Abel loh...

" Puji Tuhan. Ajak Rissa main dengan teman yang lain juga.

" Iya, Abel sudah ajak tapi Rissa ng mau.

" Pelan-pelan nanti juga mau.

" Rissa juga suka roti yang Abel bawa. Tadi Abel tukeran bekal dengan Rissa.

" Oh ya...

" Iya ma. Rissa makan roti Abel, Abel di kasih spaghetti nya Rissa. Ng pa-pa kan ma...

" Ng pa-pa. Besok mama beli roti banyakan biar kamu bisa bagi Rissa.

" Asyik... terima kasih ma...

Luna pun memeluk putri tersayang nya dan mengajak nya tidur karena hari telah malam.

🍁🍁🍁🍁🍁

Terima kasih untuk like nya... terus dukung aku dengan like dan komen nya. 🌺

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!