Papa akan selalu menjaga

" Abel....

" Papa... papa kan udah meninggal.

Papa hanya tersenyum.

" Apa Abel takut sama papa?

Abel menggelengkan kepala nya.

" Apa Abel mau peluk papa.

Abel pun langsung memeluk papa nya.

" Sayang... papa akan selalu ada untuk Abel. Abel tidak boleh nangis lagi ya...

" Iya pa...

" Apa Abel mau main?

" Mau... ayo kita main pa...

Papa tendang bola itu.

Mereka pun bermain dengan riang gembira.

Di pagi hari nya.

" Ma...

" Iya sayang, mama di dapur.

Abel pun segera menghampiri mama nya.

" Mama, semalam Abel bertemu papa.

Seketika Luna pun terdiam. Jadi papa selalu mendatangi Abel dalam mimpinya, batin Luna.

" Kakek, kakek mau pulang.

" Iya... kakek mau pulang, sebentar lagi panen raya jadi kakek musti pulang.

" Apa nenek juga ikut pulang.

" Ng sayang, nenek di sini menemani kamu dan mama mu.

" Kakek nanti sering-sering ke sini ya.

" Tentu... setelah panen raya selesai, kakek akan kemari lagi. Kamu baik-baik ya.

" Iya kakek.

Tak lama kemudian travel pun datang menjemput kakek.

" Travel nya sudah datang. Bapak pulang dulu bu. Kamu jaga Luna dan Abel.

" Iya, Pak. Bapak hati-hati di jalan.

" Luna, bapak pulang dulu.

" Iya, pak. Ini bekel bapak di jalan. Luna menyerah sekotak nasi goreng dan sepotong ayam goreng.

" Abel sayang... kakek pulang dulu ya.

" Iya kakek. Kakek tidak usah kuatir, papa akan menjaga Abel dan mama selamanya.

" Iya, sayang. Kakek pun mencium cucu kesayangannya.

Seminggu pasca kematian papa nya, Abel kembali ke sekolah. Walaupun masih ada sisa kesedihan di hati Abel tetapi ia selalu ingat pesan papa nya bahwa ia tidak boleh menangis.

Luna mulai sibuk melamar pekerjaan di beberapa. perusahaan yang sedang membuka lowongan. Pak Silas pun berjanji akan membantu Luna menemukan pekerjaan.

Beberapa hari kemudian Pak Silas memberi kabar bahwa ada salah satu jemaat membutuhkan tenaga admin untuk toko roti nya.

Luna pun segera ke alamat yang di beri kan Pak Silas.

" Selamat siang mbak. Apa ibu Magdalena ada. Luna bertanya pada kasir toko tersebut.

" Ada, mbak siapa ya.

" Saya Luna Halim.

" Apa sudah janji sama ibu.

" Saya di suruh Pak Silas kemari bertemu ibu Magdalena.

" Bentar ya mbak, saya tanya dulu.

Kasir tersebut pun masuk ke dalam ruangan dan tak lama kemudian...

" Silahkan masuk mbak, sudah di tunggu ibu di dalam.

" Makasih mbak.

Luna pun masuk ke dalam.

" Selamat siang bu, Saya Luna Halim.

" Magdalena Widjaja. Mereka pun berjabat tangan.

Saya dengar dari Pak Silas, kamu sedang mencari pekerjaan.

" Benar bu.

" Oh ya, saya turut berduka cita atas meninggal nya suami mu.

" Terima kasih bu.

" Saya sedang butuh seorang admin di sini. Apa kamu bisa.

" Bisa bu, dulu sebelum menikah saya sempat kerja di perusahaan tekstil sebagai finance selama setahun.

" Bagus dong. Kapan kamu siap kerja.

" Besok bisa bu.

" Oke, besok saya tunggu kamu di sini jam 8 pagi.

" Iya bu, terima kasih.

Luna pun pulang dengan hati yang gembira. Luna langsung ke sekolah Abel menjemput anak nya pulang.

" Mama... Abel dapat nilai 100. Abel bisa menulis huruf A.

" Wah, hebat anak mama.

" Iya... kata papa Abel harus rajin belajar.

" Iya sayang. Mama juga punya kabar gembira untuk kamu.

" Apa ma...

" Mama sudah dapat kerja di toko roti.

" Mama juga hebat...

" Mulai besok Abel, pulang sekolah di jemput nenek ya.

" Iya ma...

Sesampai nya di rumah mereka di sambut nenek.

" Nenek... Abel dapat nilai 100.

" Hebat benar cucu nenek...

" Mama juga hebat nek, mama sudah dapat kerja.

" Apa bener, Lun.

" Iya bu, mulai besok Luna sudah kerja.

" Puji Tuhan.

" Iya, Puji Tuhan. Tapi mulai besok, ibu yang menjemput Abel pulang sekolah.

" Iya, ng pa-pa. Kamu ng usah kuatir.

" Terima kasih bu.

Malam itu Luna tidur dengan Abel dan ibu tidur di kamar Abel.

" Papa...

" Kamu baik-baik saja kan sayang.

" Iya... Abel sering bercerita bertemu mu.

Hengky hanya tersenyum pada Luna.

" Kamu jangan bersedih lagi, lanjutkan hidup mu dan jaga Abel. Aku akan menjaga mu dan Abel dari sini.

Luna terbangun karena alarm jam nya telah berbunyi. Luna terduduk diam merenungkan mimpi nya. Benar tadi Hengky mendatangi dalam mimpi seperti dia selalu mendatangi Abel.

Luna pun segera ke dapur, ibu sedang menyapu halaman. Luna segera memasak untuk sarapan dan bekal Abel ke sekolah.

" Mama...

" Iya sayang, mama lagi masak. Teriak Luna.

" Abel mandi dengan nenek ya. Mama lagi sibuk menyiapkan bekal kamu.

" Iya, nek.

Abel pun segera mandi dan berpakaian bersiap pergi ke sekolah.

Mama menyiapkan roti untuk bekal Abel di sekolah, kemarin sebelum pulang Luna membeli roti tawar dan selain dulu di toko roti tempat ia akan bekerja.

" Abel sarapan nasi goreng ya, mama sudah siapkan roti selai dan susu kotak untuk bekel di sekolah.

" Iya ma.

" Pulang sekolah nanti nenek yang jemput, kalau nenek belum sampai Abel jangan keluar dulu dari sekolah ya.

" Iya ma.

Setelah semua beres dan rapi Luna mengantar Abel ke sekolah dan segera ke tempat nya bekerja.

" Selamat pagi bu...

" Oh, Luna kamu sudah datang. Ibu Lena memberi Luna kunci ruangannya. Meja kerja Luna berhadapan dengan meja kerja Ibu Lena.

Kamu pegang aja kunci nya, jadi besok kalau kamu duluan datang bisa langsung masuk tanpa menunggu saya.

" Iya bu.

Di dalam ruangan Ibu Lena memberi beberapa tugas pada Luna, Luna pun segera mengerjakannya. Jika ada beberapa hal yang Luna belum pahami, ia segera bertanya pada Ibu Lena dan Ibu Lena pun mengajari Luna dengan jelas.

Hanya dalam seminggu Luna sudah bisa menguasai pekerjaan nya dengan baik. Ibu Lena pun sangat senang dengan kinerja Luna yang cetakan dan ringan tangan.

Di Minggu pagi yang cerah Luna, ibu dan Abel beribadah seperti biasanya. Setelah ibadah mereka bertemu Pak Silas dan Ibu Maria.

" Luna, apa kabar.

" Baik, pak. Terima kasih sekarang saya sudah bekerja di tempat Ibu Lena.

" Puji Tuhan. Ibu Lena itu orang nya baik hanya sedikit cerewet biasa nya nenek-nenek.

" Hahaha... mereka pun tertawa.

" Mama... Abel berlari mendekati mama nya, ia baru selesai ibadah sekolah minggu.

" Halo.. Abel. Abel apa kabar.

" Baik om.. om baik juga.

" Iya om juga baik. Sudah selesai sekolah minggu nya.

" Udah om, ini Abel dapat stiker karena Abel bisa jawab pertanyaan Uncle Sam.

" Hebat ya Abel.

Mereka pun permisi pulang dan sepanjang perjalanan pulang Abel bercerita tentang kegiatannya selama di sekolah minggu.

🍁🍁🍁🍁🍁

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!