"Andraa... tolong yaa kamu keluar dulu, gimana aku mau siap-siap kalo kamu masih disitu!!" teriak Naila, Setiap pagi Andra selalu menjemput gadis itu dan masuk ke kamar Naila sesuka hati, walau mereka dekat sejak kecil, namun sejak diberitahu bahwa kedua orangtua mereka menjodohkan mereka sejak kecil Andra merasa apa yang dimiliki Naila adalah miliknya juga.
Naila menggerutu, sambil menarik tangan Andra membawa lelaki itu untuk keluar dari kamarnya, kamar dengan cat berwarna ungu soft dengan pernak pernik ala princess menjadi ruangan favorite Naila, bahkan diusia nya yang sudah 15tahun ini Naila masih suka mengkoleksi beberapa boneka barbie dan beberapa bando unik.
Tak jarang Naila meminta dibawakan oleh-oleh papanya ketika sedang bertugas ke luar Negri, Naila bahkan menyediakan rak khusus yang terbuat dari kaca untuk menyimpan benda2 itu supaya terhindar dari kotoran dan debu.
Masih menarik tangan Andra supaya lelaki itu keluar, " ayo ndra.. ntar kita telat!!" iiihh kamu kok jadi begini amat sihh..!!"ucap naila menarik tangan Andra sekuat tenaga.
"Ya udah sih Nai, mau ganti yaa ganti aja.. dikamar mandi juga bisa kan?" kata Andra cuek masih memainkan ponselnya
"Kita bukan anak2 lagi ndra, please.. kamu hormari privacy aku donk!!" Naila menyerah akhirnya melipat tangannya di dadanya sambil cemberut.
Andra yang melihat gadisnya cemberut pun akhirnya berdiri dan melangkah keluar. "Bilangnya udah gede, tapi masih begini..!!" tangan Andra menyomot bibir Naila gemas.
"Iisshh.. ituuh tangan yaa.. usil aja sih!" kesal Naila.
Setelah drama panjang, Andra keluar dari kamar Naila dan turun ke lantai 1, menunggu Naila di ruang keluarga sambil memainkan ponselnya. Naila menutup dan mengunci pintu kamarnya. "dari tadi kek.. " katanya sambil mengunci pintu.
Naila mengganti pakaian, Andra memainkan ponsel sesekali menstalking IG Naila juga, mata melotot, dahinya mengkerut, saat melihat Zaki mengomentari postingan Naila. "Ngapain nih anak komen-komen!" ucapnya sendiri, mendumel tidak jelas, dan tanpa dia sadari Mama Nadia menghampiri membawakan teh hangat dan kue cokelat kesukaannya.
"Kenapa Ka? kesel gitu mukanya pagi-pagi?" kata Mama Nadia
Andra mengalihkan pandangannya ke arah mama Nadia, "Eh . . Mama.. gapapa ma.. biasaa anak muda!" ucapnya sambil nyengir memeperlihatkan giginya yang putih.
"Naila belum turun ya ka?" tanya Mama Nadia sambil melongok ke arah pintu kamar Naila dilantai dua,
"Belum ma, Naila mah kan gitu, dandannya lama!" ucap Andra yang sebenarnya Naila sudah di belakangnya
"Kalo lama kenapa kamu gak jalan duluan aja!" ucap Naila membalas ucapan Andra.
"Yee.. untung sayang!" kata Andra.
"Sana jalan duluan aja kalo gak ikhlas nunggu nya!" kata Naila..
Mama Nadia yang melihat kedua anak nya berdebat hanya menggelengkan kepala saja.
"Sudah - sudah.. nih mama bikinin teh hangat sama ada kue semalam papa bawa sepulang kerja. dimakan yaa, abis itu baru berangkat!" kata Mama Nadia.
"Terimakasih ma.. mama yang terbaik" ucap Andra..
"Ada maunya tuh!" kata Naila
mama Nadia menggeleng saja.. " mama tinggal ke dapur dulu, liat masakan mama ya.." ucapnya sambil berjalan ke arah dapur.
Usai menghabiskan kue cokelat dan teh hangat Andra mengajak Naila berangkat sekolah. "Yuk Nai.. kita berangkat! udah ah jangan manyun pagi-pagi, ntar rejeki dipatok ayam!"kata Andra
"Apa hubungannya?" kata Naila
"Ya gak ada hubungannya sih!" Andra menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
Mereka berdua menghampiri mama Nadia dan berpamitan,
**
Seragam putih abu - abu yang mereka kenakan dengan logo sekolah yang berbeda, memang mereka berbeda sekolah, sejak lulus SMP sebulan yang lalu, Naila meminta supaya mama papa nya mendaftarkan dia di SMA yang berbeda dengan Andra. Meskipun Andra sedikit khawatir dengan keinginan gadisnya itu namun Andra menyetujuinya dengan syarat dia boleh mengantar jemput Naila. Sejak hari itu, Andra akan mengantar Naila dulu baru menuju ke sekolahnya.
Didalam mobil mereka hanya diam, Naila masih kesal dengan sifat posesif Andra yang semakin hari semakin menjadi apalagi setelah mereka beda sekolah.
"Sudah sampai, jangan lirik-lirik, jangan genit, jangan hiraukan godaan siswa laki2 disekolah kamu ya Nai, ingat kamu udh punya aku!" kata Andra..Dan kata-kata itu selalu diulang sebelum Nai turun dari mobilnya.
Naila hanya menganggukkan kepala, dan tersenyum, pilihannya hanya itu, daripada dijawab malah panjang dan gak sudah sudah pikirnya.
**
"Nai?" panggil seseorang saat Naila masuk kedalam gerbang sekolah. Terlihat seorang gadis berlari ke arahnya. Naila tersenyum.
"Ge, kamu baru datang juga!" ucap Naila.
"Hemmm.. dianter lagi Nai?" ucap Gea yang melihat mobil Andra masih terparkir didepan gerbang, si empunya masih melihat ke arah Naila dan Gea yang berjalan masuk.
"Yaa seperti yang kamu lihat Ge.." ucap Naila.
"Senangnyaa ..!" kekeh Gea .
"Gak juga si Ge, malah gak bebas deh kayaknya!" ucap Naila
Gea mengeryitkan dahinya bingung, pasalnya baru ini Naila terlihat sangat tidak nyaman.
"Kalo gak nyaman yaa bilang aja Nai!"
Naila menaikan bahunya.. tanda menyerah.
Mereka sudah di kelas. sebentar lagi bel masuk, mereka duduk dan meletakkan tas mereka diloker yang tersedia di kolong merja mereka masing-masing
**
Andra kembali menyalakan mobilnya setelah Naila tidak terlihat, dia bergegas menuju sekolahnya, hanya 10menit waktu yang tersisa untuk sampai dikelasnya.
Andra sampai disekolah, kurang dari 5 menit bel akan berbunyi, Andra menyapa semua teman-temannya, dia termasuk anak yang pandai bergaul, walau baru masuk SMA tapi temannya sudah banyak yang menyenangi Andra.
"Boy.. tumben loe baru dateng?" kata Bayu, Andra dipanggil Boy oleh teman sekelasnya.
"Biasa, ngerayu Ratu dulu." kata Andra singkat.
"Masih pagi juga, udha ngerayu anak orang aja lo Boy!" kata Dafa
"Wajib kayaknya Fa.. gue akan semangat kalo abis ngerayu dia!" ucap Andra dengan senyum konyol nya.
tet. teeeet teeeeet
(bel berbunyi)
Andra dan kedua temannya segera meninggalkan kelas menyusul teman-teman yang lain untuk berdiri berkumpul dilapangan mengikuti upacara bendera, karena memang ini hari senin.
-
-
-
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments