Andini yang sedang tidak konsentrasi terkejut saat Reza menanyakan menu apa yang diinginkannya untuk makan siang.
"Kamu mau pesan apa?" tanya Reza karena melihat Andini yang dari tadi tidak memperhatikan buku menu di hadapannya, sedangkan Fahri dan Maya sudah menentukan menu makan siangnya.
"Eh, apa aja Kak. Terserah Kakak," jawab Andini yang terkejut karena senggolan tangan Reza yang membuyarkan lamunannya. Akhirnya Reza memilihkan makanan yang sama dengan dirinya.
Saat makanan tiba, mereka mulai menyantap makanan tersebut dengan hening, tidak ada yang berbicara satupun sampai pandangan Andini terarah kepada sosok yang sangat amat dia kenali.
Dia melihat Beni sahabatnya selain Meli, Bela dan Yani. Beni yang pada saat kelas 2 SMP itu harus ikut pindah bersama kedua orangtuanya ke Amerika dan meninggalkan para sahabatnya.
Reza yang melihat tatapan mata Andini terarah ke seseorang, langsung ikut mengamatinya dari kejauhan dan dia mengenal sosok yang sedang diperhatikan oleh Andini.
Reza yang tidak tahu apa yang terjadi, memanggil sosok tersebut sampai sosok tersebut berdiri dihadapannya.
"Beni," panggil Reza yang notabenenya adalah sepupu dari Beni.
"Reza?" tanya Beni sambil berjalan ke arah Reza dan dia memastikan tidak salah orang.
"Lagi ngapain kamu disini?" tanya Reza.
"Bukannya kamu pindah ke Amerika ya Ben?" sambung Reza kembali.
"Iya baru sampai kemarin, aku mau meneruskan sekolah di sini saja. Di sana aku tidak betah," jawab Beni yang matanya terus memperhatikan perempuan di samping sepupunya itu yang terus menundukkan kepalanya.
"Ceh, siapa nih cewek. Pacar kamu ya Za?" tanya Beni yang penasaran akan sosok perempuan itu karena sepertinya ia mengenali sosok tersebut.
"Oh, kenalin ini adik-adik kelas aku. Kita lagi mau cari bahan-bahan buat MOS, maklum kan kakak kelas yang baik harus mau bantuin adik kelas," jawab Reza sambil tertawa.
"Elleh pede banget kamu kak, siapa juga yang minta bantuan kalau bukan karena kakak yang jadi anggota senior aku, aku juga males kali pergi sama kakak," Andini akhirnya buka suara setelah hanya diam sambil menyantap makanannya.
"Tunggu, sepertinya aku kenal deh sama suara kamu. Kamu Andini kan? Iya kamu Andini, aku ingat sekarang," ucap Beni antusias karena berhasil mengingat dan mengenali suara sahabat perempuan yang dia rindukan itu.
"Apa kabar kamu Andini? Sudah lama ya tidak berkabar. Aku mau minta maaf soal kepindahan aku yang mendadak itu, itu semua bukan mau aku Andini. Aku mohon sama kamu kita sahabatan lagi ya seperti dulu," ucap Beni sambil memohon kepada Andini agar ia mau memaafkannya. Karena setelah dia pergi keluar Negeri, hati dan pikiran
nya merasa kehilangan akan sosok para sahabatnya itu.
Reza, Fahri dan Maya hanya diam menyaksikan pembicaraan kedua orang tersebut sambil memikirkan ada masalah sampai Andini hanya diam tidak menanggapi orang yang sedang berbicara dengannya itu.
"Kamu tahu tidak? Kita tuh kangen sama kamu Ben, masa kamu tidak pernah memberi kabar sih. Kita kan sahabat Ben," ucap Andini sambil menatap sahabatnya itu. Mereka pun melanjutkan makan siang nya bersama dengan diselingi obrolan dan candaan.
"Kamu mau kemana memang Ben?" tanya Andini sambil meminum minumannya yang tinggal sedikit.
"Aku lagi cari perlengkapan untuk sekolah besok, aku kan bakalan sekolah di Jakarta lagi," jawab Beni.
Reza hanya menyaksikan pembicaraan kedua nya walau di dalam hatinya banyak pertanyaan tapi dia tidak berani mengungkapkannya.
"Kamu memang mau sekolah di mana Ben?" tanya Reza kepada sepupunya itu yang tengah asyik berbicara dengan Andini.
"Hmmm, kayaknya di SMA Pertiwi deh. Soalnya lebih dekat juga, mau masuk Negeri kan sudah telat daftarnya," jawab Beni dengan cepat, terlihat dari raut muka Andini yang kaget dan senang saat mendengar Beni akan bersekolah di SMA yang sama.
"Wah bagus dong, kita jadi satu sekolah," ucap Andini antusias.
"Serius kamu Din? berarti Meli, Bela dan Yani mereka sekolah di situ juga?" tanya Beni girang, Andini hanya bisa menganggukan kepalanya membenarkan bahwa sahabatnya bersekolah disana.
Setelah selesai makan mereka melanjutkan mencari bahan-bahan untuk membuat yel-yel. Saat hari sudah mulai beranjak sore mereka bergegas untuk pulang ke rumah masing-masing.
Andini pulang di antar oleh Reza karena jalan yang di lalui satu arah, sempat terjadi perdebatan antara Reza dan Beni. Mereka berdua berebut untuk mengantarkan Andini, Andini lebih memilih di antarkan oleh Reza yang memang rumah nya dengan rumah Andini tidaklah jauh. Berbeda dengan rumah Beni yang letaknya berbeda komplek dengannya.
Selama perjalanan Andini dan Reza hanya terdiam tidak ada yang memulai
pembicaraan sampai mereka tiba di rumah Andini dan Andini mengucapkan terima kasih kepada Reza, dan Reza pun langsung melanjukan motornya meninggalkan rumah Andini menuju kerumahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
°Zonk°l||l°
bahas makanan jdi laper w 😆😆😆😆
2020-05-10
0
Fessi Devi
pdamu
2020-05-04
0
Ay Alvi
Ay tinggalin jejak juga ahhh
2020-03-25
1