Semua murid sudah berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, termasuk Reza dan Andini yang memang satu kelompok. Sedangkan Meli satu kelompok dengan Doni.
Mereka berdiskusi untuk membuat yel-yel yang menurut mereka bagus karena pada saat penutupan MOS nanti akan di adakan lomba yel-yel dari tiap perwakilan kelas. Itu membuat para murid bersemangat untuk membuat yel-yel yang menarik agar bisa memenangkan lomba tersebut. Andini di tugaskan untuk mencatat peralatan apa saja yang akan di gunakan untuk menambah meriah yel-yelnya nanti.
"Kita mau beli bahan-bahannya kapan kak?" tanya Andini kepada Reza saat di rasa peralatan yang akan di gunakan sudah tercatat semua.
"Nanti siang saja pulang sekolah bisakan?" tanya Reza kepada anggota kelompoknya yang lain.
"Bisa Kak," jawab anggota yang lain serempak kecuali Andini karena memang dia sudah ada janji dengan Meli.
"Kamu kenapa tidak jawab? Kamu tidak bisa ikut?" tanya Reza penuh selidik kepada Andini.
"Bisa kok Kak, cuma. Aku sudah ada janji sama temenku mau pergi bareng pas pulang sekolah nanti," jawab Andini sambil menundukkan kepalanya.
"Kan nanti bisa sama-sama juga perginya, aku tuh kalau besok-besok belum tentu ada waktu," ucap Reza dengan nada ketusnya.
"Lagian siapa yang suruh ikut sih," omel Andini dalam hati.
Setelah selesai membicarakan tentang apa saja yang akan di beli, mereka mulai bermain games yang telah di buat oleh anggota OSIS.
Games yang dimainkan adalah lari estafet, setiap kelompok hanya di wakilkan oleh dua orang satu laki-laki dan satu perempuan. Reza memilih Andini untuk menemani mewakili kelompoknya, Andini yang terkejut hanya bisa pasrah akan kelakuan Kakak kelasnya itu.
"Kok aku Kak, tidak yang lain saja?" usul Andini terkejut saat Reza memilihnya untuk mewakili kelompok mereka.
"Memangnya kenapa? Kamu bisa berlari cepatkan?" tanya Reza melihat wajah bingung Andini.
"Tidak apa-apa Kak, cuma kenapa bukan yang lain saja aku takut kalah nanti?" ujar Andini sambil menatap ke arah sepatunya.
"Kalah atau menang itu biasa, sekarang bagaimana caranya kita harus berusaha untuk memenang games ini," ucap Reza memberi semangat agar Andini optimis untuk bisa menyelesaikan games ini dengan baik.
Andini dan Reza pun keluar kelas menuju lapangan karena gamesnya akan di laksanakan di lapangan. Sebelum kelapangan Andini dan Reza mengganti seragam sekolahnya dengan seragam olahraga.
Semua murid yang tidak mengikuti games berdiri di pinggir lapangan untuk memberi semangat kepada teman mereka yang mengikuti games tersebut. Disana terlihat para sahabat Andini yang memberikan semangat buat perempuan itu.
Games berlangsung sangat meriah karena tidak hanya games lari estafet saja tapi ada beberapa games yang di mainkan disana.
"Kamu sudah siapkan?" tanya Reza saat selesai mengganti seragam sekolahnya dengan seragam olahraga.
"Sudah Kak," jawab Andini seraya merapikan seragam olahraganya.
Andini dan Reza memasuki lapangan bersamaan, di lapangan sudah terlihat beberapa peserta yang sudah siap untuk mengikuti games tersebut.
Andini yang tiba-tiba gugup mulai menetralkan detak jantungnya yang berdegup kencang. Ia hanya takut jika nanti kalah dalam games tersebut. Gamespun dimulai Andini dengan cepat berlari menuju Reza dan memberikan tongkat yang dipakai untuk lomba estafet.
Di pinggir lapangan terdengar jelas suara para suporter yang mendukung kelas mereka masing-masing.
Dan akhirnya lomba estafet ini dimenangkan oleh Andini dan Reza. Andini yang kala itu sedang mengistirahatkan tubuh nya langsung mendongakkan kepalanya saat ada sebuah tangan yang sedang menyodorkan sebotol minuman kepadanya.
"Terima kasih Kak," ucap Andini saat menerima sebotol minuman dari tangan Reza.
"Sama-sama pasti kamu haus kan? Sudah minum dulu nih," ujar Reza sambil memberikan minuman tersebut.
Jam pulang sekolah tiba, murid-murid mulai meninggalkan sekolah SMA Pertiwi satu persatu tinggallah beberapa anak yang memang sudah janjian untuk pergi mencari bahan yel-yel agar lebih meriah nantinya.
Andini yang sudah membatalkan rencana untuk pergi bersama sahabatnya pun meminta maaf dan berjanji akan pergi di lain waktu. Reza yang kala itu baru keluar dari kelasnya langsung menghampiri adik-adik kelasnya yang sudah menunggunya diparkiran sekolah.
"Sudah kumpul semuanya belum?" tanya Reza sambil mengecek apakah ada yang belum ikut gabung disana.
"Sudah Kak," jawab mereka serempak.
"Pada bawa kendaraan tidak?" tanya Reza kembali karena dia hanya membawa motor kesayangannya.
"Sudah kak, cuma Andini naik sama siapa?Kita semua sudah pas Kak," jawab Fahri salah satu teman sekelas Andini yang juga menjadi bagian dari kelompok tersebut.
"Andini biar sama aku saja, tidak apa-apa kan?" tanya Reza sambil menatap Andini menanti jawaban dari perempuan tersebut. Andini hanya menjawabnya dengan menganggukan kepalanya.
Akhirnya mereka berempat pergi meninggalkan sekolah menuju salah satu mall di Jakarta untuk mencari barang-barang yang di butuhkan. Sesampainya disana mereka menuju salah satu food court untuk makan siang terlebih dahulu.
"Kita makan siang dulu tidak apa-apa kan?" tanya Reza kepada adik kelasnya yang ikut pergi bersamanya.
"Sudah waktunya makan siang juga, sehabis makan baru kita cari bahannya," sambung Reza. Andini dan teman-temannya hanya menganggukkan kepala menerima ajakan dari kakak kelasnya itu.
Jangan lupa like dan komentar nya ya,mohon maaf jika ada salah dalam penulisannya karena masih dalam tahap belajar.
terima kasih semuanya yang sudah menyempatkan waktu nya untuk membaca cerita saya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Miss R⃟ ed qizz 💋
lanjutkan
2020-03-08
1