Datang nya bos

Papa berjalan pelan menuju pintu rumah mereka. Ia melihat kearah jam dinding rumah nya. Teryata sekarang sudah jam delapan, papa semakin merasa ngeri untuk membuka pintu.

Sedang kan mama sedang makan bersama seorang perawat nya. Mama berada di dapur saat ini. Dan Riana di kamar nya, ntah apa yang ia kerja kan.

"Pa, kok gak di buka langsung aja pintu nya. Kenapa harus menunggu lama di sana." kata mama dari arah dapur.

"Iya ma, ini juga mau di buka pintu nya." kata papa.

Tangan papa gemetaran saat membuka pintu rumah mereka. Rasa takut makin menjadi-jadi, namun ia paksa kan tetap membuka pintu itu.

Saat di buka, benar saja apa yang papa takut kan ternyata brnar ada nya. Dua orang sedang berdiri tegap di depan pintu. Bukan hanya itu, bos nya juga ada di sana.

"Lama sekali kamu mau buka pintu nya." kata Herman.

"Maaf bos Herman, saya sedang di belakang tadi." kata papa berbohong.

"Oh begitu, tidak ada kah pembantu di rumah kamu ini. Atau apa kah tidak ada orang lain untuk membuka pintu." kata Herman.

"Maaf bos, istri saya sedang sakit. Jadi bagai mana mau membuka pintu, mengurus diri nya saja sulit." kata papa.

"Oh, begitu ya. Terserah kalian saja lah, aku kesini ingin kamu melunas kan hutang mu pada ku. Tanggal jatuh tempo nya sudah lewat bukan." kata Herman.

"Maaf kan saya bos Herman, bisa kah beri kan saya waktu seminggu lagi. Omset perusahaan saya sedang turun drastis." kata papa.

"Ha.. Ha.. Ha.. Kamu pikir aku apaan, aku tidak suka orang yang bertele-tele. Kamu sudah meminjam uang dari perusahaan Gemilang dengan lancar dan mudah. Kenapa saat mau mengembali kan kamu sangat sulit." kata Herman.

"Kalau kamu gak bisa bayar malam ini juga, rumah beserta isi nya akan menjadi milik ku. Kalian harus angkat kaki dari sini malam ini juga." kata Herman.

"Jangan bos, bagai mana nasib istri saya jika bos Herman menyuruh kami pergi dari rumah ini." kata papa sambil bersimpuh.

Mendengar gaduh-gaduh itu, mama dari dapur minta di antar kan sama suster nya untuk melihat apa yang terjadi.

"Ada apa sih pa, siapa mereka semua." kata mama kaget.

"Oh, ini istri mu yang sakit itu ya Raditia. Kasihan sekali nasib kalian ya." kata Herman.

Herman berjalan mendekati mama, mama terlihat sangat takut. Ia tidak tahu apa sebenar nya terjadi.

"Kamu mau tahu apa yang terjadi, suami mu meminjam uang pada perusahaan ku. Dan aku ingin kalian mengembali kan malam ini juga." kata Herman.

Mama melihat papa, meminta papa memberi kan penjelasan atas apa yang terjadi. Mama tidak tahu jika papa telah meminjam uang pada perusahaan besar yang mengeri kan itu.

"Kalian harus tinggal kan rumah ini malam ini juga. Kalau kalian tidak ada uang untuk membayar hutang kalian." kata Herman.

"Bos, jangan malam ini bos. Beri kami kelonggaran waktu sampai saya bisa membayar semua hutang saya pada bos Herman." kata papa.

"Tidak ada waktu untuk tawar menawar di sini. Aku tidak punya waktu untuk hal yang tidak ada guna nya itu." kata Herman dengan sadis nya.

Terpopuler

Comments

Yusria Mumba

Yusria Mumba

kejam sekali bos Herman,

2023-01-21

0

Dewi Zahra

Dewi Zahra

semangat kak

2022-09-30

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Herman sadis

2021-11-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!