Riana kembali menghampiri mama nya yang sedang menunggu di taman samping rumah. Ia terlihat sangat bingung sama apa yang dua orang itu kata kan.
"Siapa mereka Ria, dan ada perlu apa mereka datang kerumah kita." kata mama.
"Mereka mencari papa ma, gak tahu ada urusan apa. Dan gak bilang apa-apa selain, nanti malam akan datang lagi kerumah kita untuk bertemu papa." kata Riana.
"Ya sudah, mungkin mereka hanya ada perlu sama papa mu. Kamu gak usah mikirin yang tidak-tidak ya nak." kata mama.
"Iya ma, ya udah. Kita masuk sekarang aja ya ma. Mama udah lumayan lama berada di luar rumah kan." kata Riana.
"Iya sayang, ayo bawa mama masuk." kata mama.
Riana membawa mama masuk kedalam rumah. Fikiran nya masih memikir kan apa yang dua orang itu kata kan.
***
Saat papa pulang, Riana menyambut papa dan membawa kan tas kerja papa. Kemudian mengambil kan segelas air untuk papa nya.
Setelah penat papa mungkin agak hilang. Riana pun memutus kan untuk mengata kan apa yang terjadi tadi sebelum papa pulang.
"Pa, tadi ada dua orang yang berpakaian serba hitam datang kerumah kita. Ia mengata kan ada urusan sama papa." kata Riana.
Papa tidak menjawab, hanya saja wajah papa terlihat sangat kaget ketika Riana mengata kan hal itu.
"Ada perlu apa sih mereka sama papa." kata Riana.
"Gak ada apa-apa kok sayang. Gak usah di pikir kan ya, biar aja papa yang urus masalah ini." kata papa.
"Oh ya pa, mereka bilang sama aku tadi. Nanti malam mereka akan datang lagi kerumah kita. Kata nya jangan sampai papa gak ada, mereka akan datang jam delapan malam nanti." kata Riana.
Wajah kaget papa makin terlihat, tapi ia tidak mau memperlihat kan pada Riana kalau ia sedang kaget.
"Iya udah Riana, kamu gak usah banyak pikir ya. Nanti jam delapan, kamu gak usah turun kebawah ya." kata papa.
"Lho, ada apa sih pa. Kenapa Ria gak boleh turun. Siapa sih mereka itu pa, kok kayak nya papa punya urusan penting banget sama mereka." kata Riana.
"Udah Ria, gak usah ikut campur sama urusan papa ya. Yang penting kamu dan mama mu baik-baik aja." kata papa.
Riana makin bingung saja sama apa yang papa kata kan. Ia tidak mengerti ada apa sebenar nya. Namun ia memilih untum diam saja sekarang.
"Ya udah pa, Ria mau pamit kekamar dulu ya. Papa juga istirahat ya pa, Riana mau mandi dulu." kata Riana sambil meninggal kan papa.
Riana pun meninggal kan papa, ia menuju kamar nya yang letak kamar itu di lantai dua rumah mereka.
Sedang kan papa terlihat sangat cemas, ia memikir kan apa yang akan terjadi jika mereka benar-bebar datang untuk menagih hutang. Papa tidak ingin kelurga nya dapat masalah. Tapi mau bagai mana lagi, papa tidak punya jalan untuk menyelesai kan hutang nya.
***
Hari semakin malam saja, semakin bertambah rasa takut di hati papa. Ia sangat gugup dan tidak menemu kan jalan apa pun untuk menyelamat kan diri dan keluarga nya.
Saat pintu rumah nya di ketuk, gundah hati papa semakin besar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Dewi Zahra
lanjut
2022-09-30
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
pasti papa Riana hutangnya bnyk
2021-11-04
0
Eka Zulaekha
thor makasi ya atas karyanya saya suka baca semua cerita yang kamu tulis😊,tapi maaf thor nulisnya dibawa santai aja kadang saya berasa ikutan benerin hurufnya🤭,,jangan marah ya thor dan jangan kapok nulis ceritanya,lanjut dengan cerita''juga judul''yang baru dengan SEMANGAT😊
2021-05-27
0