saat kami terus berjalan di lorong yang gelap, kami sedang mengarah dimana target kami berada.
namun, ketika kami sudah sampai di lantai dua, aku terus mencoba untuk menghubungi Carla. tetapi tetap saja ia tidak bisa dihubungi.
"haaa...kenapa Carla tiba - tiba memutuskan komunikasi? apa aku telah buat dia marah, sampai - sampai dia memutuskan komunikasiku??"
"...mungkin!!"
saat aku mendengar Brid mengatakan itu, aku mencoba untuk bertanya balik sama dia, karna mungkin saja dia mengetaui sesuatu.
"mungkin?,..Brid apa kau tau sesuatu?"
"yaa, mungkin saja Carla tidak mau bicara sama ketua, sehingga ia memutus komunikasimu!"
saat aku mendengar itu, aku bingun karena tidak mengerti dengan jawaban yang di berikan Brid, sehingga aku mencoba bertanya lagi
"kenapa???"
"karna jika Carla bicara sama ketua sekarang, itu bisa saja mengganggu kosentrasinnya, sehingga membuat dia tidak bisa fokus pada misi. itulah kenapa, dia memutuskan komunikasimu!!"
ketika aku mendengar itu, aku tidak pernah menyankah, kalau alasan Carla memutuskan komunikasiku karna, dia merasa terganggu jika bicara denganku.
"apa aku telah melakukan kesalahan??"
saat aku mencoba menanyakan diriku sendiri, Brid lansung menjawabnya dengan cepat.
"tidak!"
"kalo begitu, kenapa??"
"seperti yang ku katakan tadi, itu karena ji-"
"cukup, kau tidak perlu lanjutkan!!"
sebelum Brid selesai bicara, aku lansung menghentikanya, karena aku sudah tau apa yang ingin ia katakan,
lagi pula, ada sesuatu yang lebih penting, yang ingin ku tanyakan ke dia.
"...ngomong - ngomong, apa kau masih terhubung dengan yang lainnya???"
"yah, memang kenapa??"
ketika Brid berkata begitu, aku mencoba meminta bantuannya, agar dia mau memberitau Carla, untuk menghubungkan komunikasiku kembali..namun
"kalo begitu, bisa kau beritau Carla untuk me-"
"tidak!!"
sebelum aku selesai bicara, dengan cepat Brid mengangkat tangan kanan nya ke depan wajahku, untuk menghentikan ku bicara lebih jauh lagi.
(apa ini balasan untuk yang tadi??)
saat aku memikirkan itu, Brid mulai melanjut kan lagi.
"seperti yang ku katakan tadi. untuk saat ini Carla tidak bisa bicara dengan ketua!"
saat dia mengatakan itu, dia berhenti berjalan dan berbalik untuk melihat wajahku. awalnya dia hanya memperhatikanku, namun tak lama kemudian ia mulai menatapku dengan jijik.
"a- ada apa, tiba - tiba melihatku begitu?"
"tidak ada kok, hanya saja aku tidak mengerti, kenapa ketua sangat ngotok ingin bicara dengan Carla. meskipun kau itu sudah tua, wajahmu juga sudah banyak kripuk, yah meski tubuhmu saja yang masih bagus sih. tapi, apa kau segitu senang menggoda wanita?"
"SIAPA YANG KAU SEBUT TUA, LAGI PULA, AKU JUGA TIDAK TERLALU SERING KOK MENGGODA WANI-??"
tanpa sadar aku berteriak, namun sebelum aku selesai bicara, Brid lansung memasukkan sebuah kertas yang di buat seperti bola tenis kedalam mulutku.
"tenanglah ketua, saat ini kita sedang berada dalam misi?"
ketika aku mendengar itu, aku mulai mengeluarkan kertas yang ada di dalam mulutku sambil menatap tajam Brid.
"hugh...hugh.......BRID!!"
Saat aku menatap dengan sangar, Brid mulai gemetar ketakutan dan tanpa sadar dia menelan air liurnya.
(sepertinya, aku sudah terlalu berlebihan memasukkan kertas ke dalam mulutnya, bagaimanapun dia itu tetap saja ketua dari kelompok ini!)
saat Brid memikirkan itu. ia mulai mencoba berbicara dan mengeluarkan kartu andalannya, di saat ketuanya sedang marah.
"bu- bukankah itu benar kalau kau suka
menggoda wanita. ba- bahkan sudah berapa kali kelakuanmu itu hampir membahayakan kelompok ini!"
"HAH, APA MAKSUDMU?"
saat aku mengatakan itu, aku tidak menunjukkan ekspresi apapun, karna di tutupi oleh bayangan..dan meskipun Brid ketakutan dia tetap bicara.
"coba ketua ingat lagi, saat kita menjalankan misi untuk mengangkut senjata ilegal ke suatu negara, saat itu, kita semua sedang berhenti di lampu lalu lintas, tapi tanpa kami sadari, ketua tiba - tiba memanggil seorang wanita, dimana wanita itu ternyata seorang Polisi, karena wanita itu curiga, akhirnya kita semua mau di amankan, tapi untung saja kita berhasil kabur, dan menyuruh Dux menghancurkan semua barang bukti yang ada di mobil. jika tidak, kita mungkin sudah terkurung di dalam penjara sampai sekarang?"
ketika aku dengar itu, aku pura - pura tidak tau sambil melihat ke atas.
"heee, a- apa itu pernah terjadi?"
(sepertinya dia tidak mau mengakuinnya,..kalau begitu)
saat Brid memikirkan itu, ia mulai berbicara lagi.
"bukan hanya itu saja, ada juga dimana saat kita semua sedang menjalankan misi untuk menjaga Presiden. saat itu, ketika kita di berikan waktu untuk beristirahat, tiba - tiba ketua menghilang, dan saat kita menemukanmu keluar dari kamar wanita, dimana wanita itu ternyata putri dari Presiden, sampai akhirnya kita jadi buronan di negara itu!"
"ma- mau gimana lagi, aku juga bahkan tidak tau kalau wanita itu ternyata anak Presiden. lagi pula, saat aku di kamarnya, aku bahkan tidak melakukan apapun, aku cuma membantu ia mengangkat barangnya yang tidak bisa dia bawah dan saat aku keluar, aku kebetulan terlihat oleh kalian semua dan salah satu pelanyan nya."
"yah, untung saja wanita itu bisa menjelaskan ke ayah nya dengan baik...TAPI, KALO TIDAK!!"
saat Brid mangatakan itu, dia menatapku dengan Tajam.
dan aku tidak bisa mengelak lagi.
"ughh...aku tau, aku salah tapi, apa hubungannya ini dengan Carla??"
"bukankah ketua ingin bicara dengan Carla, karna kau belum puas menggoda dia kan??"
"TENTU SAJA TIDAK!!"
saat aku mendengar Brid berkata begitu, aku secara spontan berteriak dan memajukan wajahku ke wajahnya hingga ampir berdekatan.
"apa salah?"
"TENTU SAJA SAL-!!"
{BIP....BIP...BIP!!}
sebelum aku selesai bicara, sesuatu terdengar di telingaku, dan tak lama, sebuah suara muncul.
{ KETUA, APA KAU DENGAR,..KETUA!! }
saat aku mengetaui suara itu ternyata Carla, aku langsung merasa senang, dan di sekitarku lansung dikelilingi bintang - bintang kecil yang bercahaya.
Brid yang melihat itu, hanya menatapnya dengan kosong, sebab mata Brid sudah putih semua dan bahkan Rohnya sudah meninggalkan tubuh. yang sudah tidak sadar.
sedangkan aku mulai mendekatkan tanganku ke telinga dan berbicara dengan Carla.
{ Carla yah, kenapa kau tiba - tiba menghubungiku, apa kau sudah rind-!! }
sebelum aku selesai bicara, Carla lansung berteriak dengan sangat keras dan mencoba memperingatiku.
{ KETUA, INI BUKAN WAKTUNYA UNTUK MENGGODA, LIHAT DI BELAKANG MU, ADA SESEORANG YANG SEDANG MENGARAH KE KALIAN!! }
Saat aku mendengar itu, aku tidak panik sama sekali sebab aku sudah tau kalau akan ada orang yang sedang mengarah kesini.
perlahan aku melihat ke arah belakang dari balik pundak. sambil menatapnya dengan tatapan Tenang namun Tajam.
meskipun aku belum bisa melihatnya, karena Lorong ini sangat gelap. namun aku masih bisa merasakan keadirannya yang sangat kuat.
( AURA MEMBUNUH INI SANGAT KUAT. MENURUTKU, ORANG YANG MEMPUNYAI AURA MEMBUNUH YANG SANGAT KUAT INI, PASTI SUDAH MENGALAMI PERTEMPURAN YANG SANGAT BANYAK, HINGGA TAK TERHITUNG JUMLAHNYA!)
saat aku memikirkan itu. aku melirik ke arah Brid, yang masih tidak sadarkan diri di sampingku.
( nii orang sudah tidak bisa di harapkan...MESKI BEGITU!! )
Perlahan aku menggerakkan lagi mataku ke arah belakang dan mulai membisikkan sesuatu dengan nada tenang namun bisa mencapai telinga semua orang yang ada di lorong ini, termaksud orang itu,..kecuali Brid yang tidak sadar.
"SEPERTI YANG DI HARAPKAN DARI ******* PALING BERBAHAYA DI DUNIA, NIAT MEMBUNUHNYA SANGAT KUAT!!"
setelah aku mengatakan itu, aku mulai tersenyum dan tak lama kemudian.....
BOOOOOOOM!!
tiba - tiba sebuah ledakan besar terjadi di ujung lorong itu, hingga mengagetkan Brid yang sedang tidak sadar. dan lansung menerangi sebagian lorong.
"UWAAAH,..suara apa itu tadi??"
"sepertinya kau sudah sadar Brid!!"
"apa yang baru saja ter-!!"
sebelum Brid selesai bicara, dia tiba - tiba merinding karna merasakan, aura membunuh yang sangat kuat di belakang.
dengan cepat Brid lansung membalikkan badanya ke belakang dan mengambil pistol yang ada di lutut, sambil mengarahkan ke tempat di mana aura itu berada.
setelah beberapa detik kami menunggu, tak lama kemudian ada sebuah bayangan mulai muncul di dalam kegelapan. tak lama bayangan itu memasuki zona di mana hanya sebagian lorong yang di terangi cahaya api akibat ledakan tadi, hingga akhirnya bayangan itu mulai terlihat wujudnya.
dimana ia seorang pria yang memiliki tubuh yang sangat besar di bandingkan kami berdua, dan dia tidak memiliki rambut di kepalanya alias Botak, hingga bisa memantulkan cahaya di kepalanya. bahkan di wajahnya, ia memiliki sebuah goresan di mata kiri.
sedangkan pakaian. ia tidak memakai baju, sehingga memperlihatkan tubuhnya.
tapi, saat aku melihatnya, aku merasa aneh, karna meskipun orang itu sudah mengalami pertempuran yang sangat banyak, namun dia tidak memiliki bekas luka sedikitpun di tubuhnya.
meskipun dia tidak memakai baju, ia tetap memakai celana pendek yang hanya sampai di lutut sambil memakai kaos tangan,yang sedang membawa sebuah senjata, MESIN GUN di tangan nya.
"SEPERTINYA, TIKUS KITA KALI INI SANGAT ASIK BICARA...YAH??"
saat dia mengatakan itu sambil tersenyum, Brid mengeluarkan keringat dingin di wajahnya.
"ke- ketua, orang ini??"
"YAH AKU TAHU!!"
ketika aku mengatakan itu, cahaya api bersinar di belakangku akibat ledakan, sehingga tubuh bagian depanku terhalang oleh cahaya. hingga hanya memperlihatkan mataku yang sedang bercahaya di dalam kegelapan, sambil menatap Tajam orang itu.
"SEPERTINYA, KITA MENEMUKAN MUSUH YANG SANGAT MEREPOTKAN!!"
aku mengatakan itu dengan suara tenang, namun itu bisa menembus setiap telinga seseorang yang ada di lorong ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 410 Episodes
Comments
Xanna Biru
Wkwkwk bisa bisanya mulut pak ketua dijejali kertas >_<
2021-09-28
1
Aliz
Saran thor, kata 'sama' diganti 'dengan' biar lebih enak bacanya. Setiap paragraf pertamanya juga pakai huruf kapital. Ceritanya bagus thor.
2021-07-17
1
anggita
ketuanys penggoda wanta., he he😘
2021-06-26
1