di saat aku masih menatap orang itu, dan menuggu dia untuk menyerang, tiba - tiba ada panggilan masuk dari Carla.
{ KETUA, INI GAWAT!! }
"Carla yah,...ada apa??"
{ ITU...TARGET YANG ADA DI DALAM RUANGAN, SEDANG MENCOBA UNTUK KABUR!! }
saat aku mendengarnya, aku memutar kepalaku ke samping untuk melihat Si Brid, dan ketika Brid melihatku menatapnya, mata kami saling bertemu satu sama lain.
setelah beberapa detik kami menatap, tak lama kemudian kami mulai menganggukkan kepala kami masing - masing.
"baiklah,....Carla, untuk saat ini kamu pantau terus target, jangan sampai dia kabur? kalo perlu, kamu kerja sama dengan Dux!"
{ Dux?...memang kenapa? }
"yah, besar kemungkinan, sii target akan kabur lewat jalan rahasia, di situlah kamu pasti akan membutuhkan bantuan Dux!"
{ ...AKU TIDAK MENGERTI APA YANG KETUA KATAKAN. TAPI, BAIK AKAN KULAKUKAN!! }
setelah Carla mengatakan itu, aku lansung melihat ke arah belakang dari balik pundak dan ingin menanyakan sesuatu pada orang itu.
"boleh aku tahu, siapa namamu??"
"BUAT APA AKU SEBUT NAMAKU, PADA ORANG YANG AKAN MATI SEBENTAR LAGI?!"
ketika dia mengatakan itu, dia menunjukkan senyum yang sangat mengerikan, sambil memandam rendah kami.
"begitu yah!!"
jawabku dengan santai, setelah itu perlahan aku menggerakkan jariku ketelinga dan mencoba menghubungi Carla sekali lagi.
"Carla, aku minta bantuanmu sebentar??"
saat aku menanyakan itu. aku hanya menggunakan beberapa kata saja, namun Carla langsung mengerti apa yang aku mau.
{ aku sudah dapat ketua!..orang itu bernama Boktis, biasa di panggil Bot,
dan dia juga dijuluki sebagai PERISAI KEMATIAN. setelah dia membunuh puluhan ribu orang saat menerror kota xxxx. tanpa terluka sedikitpun!!....tapi kenapa orang seberbahaya itu, bisa ada di pulau ini?? }
ketika aku mendengarnya, aku merasa sering mendengar Rumor tentang orang yang di juluki PERISAI KEMATIAN....namun
(aku tidak menyangkan, bahwa orang yang sering aku dengar, ternyata itu kau yang akan menjadi lawanku!...hehehe)
saat memikirkan itu, tanpa sadar aku menunjukkan senyum menyeramkan di bibirku. seperti yang di lakukan orang itu.
{ KETUA, APA KAU TIDAK APA - APA? }
Carla tiba - tiba berteriak dan khawatir, sehingga membuat aku kembali sadar.
mungkin karena aku lama tidak menjawab, akhirnya dia merasa khawatir.
"aku tidak apa - apa,... tapi, aku tidak pernah mengirah kalo dialah orang yang sering di sebut sebagai PERISAI KEMATIAN!!"
{ eh, apa ketua kenal dia?? }
"tidak, aku cuma sering mendengar Rumornya saja!...bagaimanapun, makasih untuk informasinya, kau sangat membantu!!"
{ ..... }
saat Carla tidak mengatakan apapun, aku merasa khawatir kalau, aku melakukan hal yang sama, seperti yang kulakukan tadi. sehingga aku mencoba bertanya.
"Ca- Carla apa kau sedang marah??"
{ ....tidak, aku hanya merasa khawatir. apa ketua bisa mengalahkan orang itu atau tidak??? }
"Be- begitu,...yaa, kau tidak perlu khawatir. lagi pula, APA KAMU PIKIR AKU BISA DI KALAHKAN OLEH ORANG ITU?"
ketika aku bertanya, Carla tidak langsung menjawabnya, dan hanya diam saja.
{ ...... }
namun, setelah beberapa saat kemudian, dia pun mulai bicara.
{HEH, JANGAN BERCANDA,TIDAK MUNGKIN KETUA BISA DIKALAHKAN OLEH GORILA ITU?? }
saat Carla mengatakan itu, aku merasa kalo dia sedikit tertawa. setelah itu aku langsung memperhatikan tubuh orang itu dan mengingat, apa yang barusan carla katakan.
"GORILA??....HAHAHA, betul juga, mana mungkin aku bisa kalah sama gorila!!"
saat aku menyebutnya GORILA sambil Tertawa. Boktis terlihat sangat marah. sampai - sampai urat di dahinya Terlihat.
"WOY CEBOL, APA YANG SEDANG KAU KETAWAKAN, APA KAU INGIN KU BUNUH.! DAN DARI TADI, KAU ITU SEDANG BICARA DENGAN SIAPA,...HAAA!"
saat dia mengatakan itu, dia menunjukkan ekspresi yang sangat gerang dan niat membunuh yang sangat kuat.
meski begitu bukannya aku takut, aku malah tambah meledek dia lagi. kecuali Brid, ia terlihat sangat merinding, ketika merasakan niat membunuh Boktis.
namun, tanpa pedulikan si Brid, aku melihat ke Boktis lagi. sambil menatapnya dengan tatapan tajam.
"OI BARUSAN KAU BILANG APA...CEBOL, KAU ITU HANYA TINGGI SEDIKIT DARI KU, LAGI PULA, APA KAU ADA MASALAH JIKA AKU TERTAWA, BOKTIS,..TIDAK, ATAU LEBIH TEPAT AKU MEMANGGILMU SAJA GORILA..KAN??"
saat aku menyebutnya Gorila lagi. Boktis, terlihat sangat Gemetar karena Marah. bahkan wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun karna di tutupi oleh bayangan.
sedangkan di sisi lain. Brid yang mendengar apa yang aku katakan, mulai berteriak padaku sambil mengeluarkan keringat dingin di wajahnya.
"KE- KETUA, KENAPA KAU MALAH TAMBAH BUAT DIA MARAH??"
saat aku mendengar itu, aku langsung memberitaukan apa yang aku dengar tadi dari Carla.
"itu bukan aku yang buat julukan GORILA untuk orang itu, tapi Carla!!"
Boktis yang mendengar kata GORILA lagi, mulai tambah gerang. sedangkan Brid yang melihat itu tanpa sadar langsung menjerit ketakutan.
"HIIII.. KETUA TOLONG AKUUU!!"
ucapnya sambil bersembunyi di belakangku.
"OY, APA YANG SEDANG KAU LAKU-!!!"
sebelum aku selesai bicara tiba - tiba aku merasakan sesuatu hal buruk dari depan.
ketika aku melihat ke arah sana. aku melihat Boktis sedang mengarahkan MESIN GUNnya ke arah ku dan langsung menekan pelatuknya.
!!!!
DOOORRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR
sebelum peluru itu sampai ke arahku, dengan cepat aku megenggam Brid dan langsung melompat ke salah satu ruangan.
dimana aku menghancurkan pintunya yang sedang terkunci menggunakan tubuhku.
dan ketika aku melompat ke dalam, sesaat itu juga, ratusan peluru lansung melewati, tempat di mana kami tadi berdiri.
"fuuu, itu hampir saja!!"
"~~aduh!!"
saat Brid mencoba untuk bangun, dia merasakan rasa sakit di bagian kepalanya.
melihat hal itu, aku mencoba untuk menanyakan kondisinya.
"Brid, apa kau baik - baik saja??"
"yah, aku tidak apa - apa,...omong - omong, kita ada di ruangan mana sekarang??"
"kita sepertinya ada di kamar yang sudah tidak di pakai, dan lagi, kita juga memasuki ruangan ke empat dari ujung lorong!"
saat aku mengatakan itu, Brid mulai melihat sekeliling ruangan sambil menatap lurus, tembok yang ada di sebelah kanan kami
"kalau ini ruangan ke empat, itu berarti ruangan di sebelah sana, tempat di mana target kita berada dong??"
"ya, kau benar!"
saat aku mengatakan itu, tembakan dari Boktis sudah berhenti dan dia mulai berjalan.
TAP TAP TAP TAP TAP
di lorong itu, suara langkah kaki Boktis terus mendekat. aku dan Brid menatap tajam kedepan, dimana pintu yang sudah aku hancurkan.
"ketua, apa yang harus kita lakukan??"
ketika Brid bertanya. aku tidak menjawab apapun. sebab aku belum tau apa yang harus aku lakukan.
karena, meskipun kita melawan dia secara langsung, maka besar kemungkinan kita pasti bakalan kalah, sebab Kekuatan Tubuhnya yang sangat keras. di Tambah lagi senjata yang ia bawah.
jadi, yang harus kita lakukan sekarang adalah......
ketika sedang memikirkan sesuatu, perlahan aku mulai memperhatikan sekeliling kamar.
dimana aku memperhatikan, kalau kamar ini ternyata sudah lama tidak di pakai, sehingga banyak sarang laba - laba yang terlihat di setiap sudut ruangan.
namun, ketika aku memperhatikan sekeliling ruangan. sayangnya tetap saja aku tidak menemukan apapun.
"Ketua, apa kau mendapatkan ide??"
"tidak, jujur saja di sini, tidak ada apapun yang bisa kita gunakan!"
setelah Brid mendengar itu, dia berbalik kebelakang dan melihat semua kaca jendela yang pecah, akibat dari ledakan, yang di lakukan Dux di belakang Masion
"bagaimana jika kita keluar lewat jendela?"
"tidak, jika kita lewat situ, kita pasti akan terkepun, apa lagi jika GORILA itu harus kita lawan juga.."
"begitu, jadi apa yang harus kita lakukan?"
saat Brid bertanya sekali lagi. sesaat aku melihat sebuah kasur yang sudah agak rusak di dekat jendela, dan saat aku menatapnya, aku tidak sengaja melihat sebuah lubang kecil di bawah kasur dan langsung menghampirinya.
".....ketua, kamu mau kemana??"
Brid yang bertanya mulai mengikutiku dari belakang. dan sesampainya kami di sana, aku lansung mengambil kain yang menutupi selah kasur di bawah.
dan setelah aku ambil, di bawah kasur itu terdapat sebuah lubang besar yang langsung mengarah ke bawah. Brid yang melihat itu langsung terkejut.
"ke- ketua ini??"
"yah, sepertinya lubang ini lansung mengarah ke lantai bawah!"
ucapku, setelah itu aku dan Brid lansung memindahkan kasur itu agak tepi.
setelah memindahkan kasur itu, aku lansung melihat ke arah bawah, dimana ternyata ruangan bawah itu tempat untuk penyimpanan bahan - bahan makanan.
"ketua, sepertinya ini tempat untuk menyimpan bahan makanan?"
"....."
saat Brid bertanya padaku, aku tidak menjawabnya dan hanya melihat bahan makanan itu.
namun, setelah beberapa detik aku melihatnya. tiba - tiba aku lansung mendapatkan sebuah ide.
"Brid, apa kau tau tugas utama seorang tentara bayaran??"
Brid yang mendapatkan pertanyaan itu mulai bingun sambil memiringkan kepalanya kesamping.
"tugas??...bukankah kita harus menyelesaikan tugas yang dikasih, sehingga kita dapat bayaran??"
"betul, kita harus menyelesaikan tugas ini apapun yang terjadi. adapun sekarang target kita kali ini sedang kabur, dan jika kita melawan orang itu, sudah pasti target kita bisa meninggalkan pulau ini, kalau kita tidak cepat!"
"i-itu memang benar."
jawab Brid, setelah itu ia melihat ke arah Lubang, dimana Lubang ini lansung tembus di ruangan bawah.
"Lubang ini,...ketua jangan bilang kita akan..."
seolah - olah Brid memikirkan hal yang sama denganku. aku lansung menjawabnya dengan senyuman.
"Heh."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 410 Episodes
Comments
Aliz
Saran thor, kata 'kalo' diganti dengan kata 'kalau'.
2021-07-17
1
Osman Daniel
ini authornya orang papua ya, cara penulisan hurufnya kok gak sesuai dengan ejaan yg benar ???
2021-07-02
0