"Seperti nya anda salah tempat nona, di sini bukan pesta halloween." Ucap pria itu sambil menahan tawanya.
"Apa maksud nya aku?" Batin ku binggung, Aku pun refleks melihat kanan dan kiri mencari orang yang ia maksud.
"Apa anda berbicara kepada saya tuan?" Tanyaku pada pria yang kelihatan tampan, Memakai stelan jas Navi di hadapan ku sambil menunjuk wajahku sendiri.
"Ya, Siapa lagi kalau bukan Anda! Kenapa Anda memakai riasan halloween seperti ini.? Disini adalah acara Kampus bukan pesta halloween, atau tema nya berubah jadi tema halloween?" Tanya nya lagi padaku yang tampak bingung.
Aku pun teringat tujuan awalku mencari toilet untuk memperbaiki riasan ku, refleks ku angkat kedua tanganku untuk menutupi wajah ku yang sangat memalukan ini. "Kenapa aku selalu sial bertemu dengan nya?" Batin ku mengumpat kesal pada diri sendiri. Perlahan aku berjalan menyamping seperti Kepiting, Menghindari nya sambil menutupi wajahku dengan telapak tanganku. Sambil mengitip nya yang masih memperhatikan kan ku yang berantakan.
Setelah kurasa cukup jauh, Aku pun berlari di lorong gedung kampus sambil mengangkat gaun panjang yang pakai.
Sejenak aku berheti dibelokan lorong yang lumayan panjang itu.
"Yaa ampun, Kenapa dada ku berdebar? Rasa nya mau keluar saja!" Batin ku sambil memegang dadaku yang merasa berdebar.
"Aah, Mungkin ini karena aku berlari tadi makanya berdebar, Sengaja aku menepis pikiran yang aneh ku rasa kan saat ini.
Tanpa sengaja akupun melihat tulisan "toilet" itu tak jauh di depan mata "haaah, Akhirnya aku menemukan mu." Gumam ku sambil berjalan masuk ke toilet perempuan itu.
Aku pun masuk ke salah satu bilik tempat buang hajat itu, Dan mengeluar kan alat make-up ku dari dalam tas kecil. Kubersih kan semua ke kacauan di bawah mata ku yang terlihat mengerikan dengan tisu basah, Dan kembali aku mengoles wajah ku seperti semula ingin berangkat tadi.
Ku tambah kan sedikit polesan bibir agar bibir ku terlihat lebih merah natural karena aku memakai lipstik matte, Setelah selesai aku pun memasukan kembali peralatan make-up ku ke dalam tas kecil.
Di saat aku ingin mendorong pintu untuk keluar dari bilik kecil itu, Terdengar suara perempuan sedang berbica masuk ke toilet di depan cermin.
"Jadi elo beneran, Tunangan malam ini sama alvan..?"
"Iya dong, Gue kan emang sudah di jodohin sama Alvan dari Kecil. Hanya saja Gue masih belum melihat Alvan selama ini, ternyata dia tampan juga." Ucap salah satu wanita itu, yang aku tak tau siapa nama mereka.
"Jadi lo tertarik sama Alvan lagi, Karena dia tampan, Atau karena dia udah pinter nih Jess? Sekarang ini kan Alvan punya pacar pintar dan populer, Di kampu ini. Apa lo tetap mau Tunangan sama Alvan?" Tanya salah satu wanita itu.
"Lagi? Apa maksud mereka dengan kata lagi?" Batin ku bertanya- tanya, Semakin penasaran dengan Obrolan 3wanita di luar bilik ku itu.
"Kata Mama Nya Alvan, Wanita itu memang sengaja Alvan dekati karena pintar. Kalian tau kan Alvan itu dari sekolah menengah pertama? Nilai nya hancur-hancuran gitu, Gue mana mau sama lelaki bodoh kaya dia. Walau pun Alvan itu tampan, Tapi gue lebih suka sama Morgan yang dewasa dan pintar itu." Kata wanita yang teman nya panggil Jess itu.
Aku pun refleks menutup mulut ku yang menganga, Bukan kah aku dan Alvan saling mencintai dalam 3tahun ini sejak aku pertama kali kuliah? Jadi selama ini Alvan hanya mendekati ku karena alasan ini?" Batin ku bertanya-tanya, Kenapa aku rela membuag air mata hanya karena Omongan buaya darat seperti Alvan itu. Ternyata Silla benar, Aku harus segera move-on dari bajingan berkedok pangeran berkuda putih itu. Aku membulat kan tekat ku sambil mengepal kan tangan.
"Besok lo benar- benar pergi Keluar Negri sama Alvan?" Tanya teman Jess itu lagi, akupun masih menajamkan telinga ku di dinding bilik toilet.
"Ya iya lah, Mau gimana lagi? Papa Mama Nya pengen Gue satu Apartemen sama Alvan. Maka nya mereka maksa Gue dan Alvan Tunangan malam ini untuk pergi besok, Gue sih gak masalah kami berdua enggak ada Cinta." Toh Cuman Tunangan doang.
"Elo bener juga Jess, Siapa tau Alvan malah Cinta lagi sama lo. Tapi karena kejadian itu lo sama Alvan jadi-." Ucapan teman Jess itu terhenti saat pintu toilet terdengar terbuka dan terdengar suara laki- laki yang berbicara.
"Nona muda, Acara nya sudah dimulai anda dicari tuan besar untuk segera kembali ketempat duduk anda."
"iyaa Gue tau, bentar lagi Gue nyusul.."
"Baik Nona muda, Kami akan menunggu nona di luar."
"Sebenar nya siapa mereka, Kenapa begitu ketat sekali penjagaan nya." Aku pun teringat ucapan Alvan sore tadi, Bahwa ia tidak bisa bertemu dengan ku beberapa bulan ini karena selalu dikawal oleh pengawal pribadi orang tuanya. "Sebenar nya, Kenapa mereka selalu di kawal?" Batin ku bertanya- tanya.
Akupun tak mendengar lagi suara para wanita itu, Dengan pelan aku membuka bilik kamar mandi itu melihat kekanan dan kekiri seperti seorang pencuri." Oke, Aman bantin ku.
Aku pun mencuci tangan ku di wastafel, Sambil bercemin melihat riasanku. Yang kurasa lumayan juga, Tiba-tiba pintu toilet terdorong dari luar. Seperti ada orang masuk kedalam toilet, Aku pun biasa saja.
"Mungkin para mahasiswi di kampus ini batinku." Sambil mengabil tisu di dapan cermin, Terlintas di ujung mata ku ada bayangan dua orang pria berstelan jas hitam dan bertubuh besar di cermin. Aku pun mengangkat kepala, Menatap pada cermin karena terkejut. "Apakah aku berhalusinasi?" batin ku
ternyata dua orang berstelan jas hitam, Bertubuh besar itu memang ada dibelakangku. Kenapa dua lelaki ini masuk toilet perempuan?" Pikir ku.
Aku mencoba untuk berlari, Menghampiri pintu keluar toilet agar segera keluar dari tempat itu. Tapi sayang, Mereka terlalu cepat mengeluarkan sapu tangan dan membiusku.
☘☘☘
Disisi lain
Silla yang menunggu Rossa pun melupakan sahabat nya itu, Karena melihat seorang Pria yang sedang menyampaikan sesuatu di atas panggung. Menurut nya sangat menarik, Padahal Silla sedang mengagumi Wajah Pria itu. Yang di kenal dengan nama Morgan Farino Lois.
"Pantesan semua wanita klepek-klepek liat diberita pengusaha ternama ini, Memang masih Muda dan Tampan. Sangat mempesona, Dan juga dikenal kesetian nya pada pasanga nya. Huhh.. Andai kan saja Gue dapet yang kaya gitu, Mungkin kehiduapn Gue udah kaya ratu aja." batin Silla tersenyum genit.
"Udah kaya raya, setia, sangat tampan pula.."♥️
"Ooh tuhan, Beri kan lah aku pasangan seperti ini, Kalau belum kau berikan di kehidupan ini, Beri kan lah di kehidupan ku selanjutnya." ucap Silla yang hanyut dalam lamunan nya hingga tak menyadari acara selanjut nya yang dibacakan MC.
Terlihat Alvan, yang menaiki panggung dan seorang wanita yang menggandeng tanganya.
"Inilah dia acara puncak kita malam ini pemirsa..PERTUNGAN CUCU PERTAMA TUAN FERINO LOIS YANG BERMARGA AYAHNYA ALVAN ALEXSANDER DAN JESSICA MOY.
Silla yang mendengar nama Alvan disebut, Langsung berdiri membelalakan mata nya. Ia pun teringat akan sahabatnya rosa yang sudah lama sekali pergi ketoilet.
"Ya ampun Rossa!" Ucap Silla berlalu pergi mencari Rossa ke toilet.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Elina💞
wah siapa ya yg nyulik rosa?
2021-08-11
0
bunda aryuta
diapa yg nyulik rossa jgn2 ibu,a alvan
2021-07-09
1
RN
5 like rate favorite hadir mulai sekarang
feedback totok pembangkit saling dukung kk
2021-06-17
0