Sakit

"Rossa! aku akan bertungan malam ini. Dan besok aku akan berangkat keluar negeri bersama tunangan ku, aku harap kau baik-baik saja sampai kita bertemu kembali. Dan semoga kau sukses melanjutkan Cita-citamu." Ucap Alvan dengan senyum yang dipaksakan, air matanya lolos dipipinya. Membuktikan kepedihan yang tak dapat ia pendam sebagai seorang pria biasa.

Rossa pun tersenyum. "Ya, ku harap kau juga baik-baik saja, semoga kau juga sukses Alvan." Balas Rossa.

Alvan pun memeluk Rossa kembali, dan membisikan sesuatu di telinga Rossa. "Tunggulah aku." Ucap nya lirih.

Alvan menghentikan pelukan nya, memberikan sebuah kertas berlipat ditelapak tangan Rossa. Dan berlalu pergi menuju mobilnya di seberang jalan, Alvan membuka pintu mobil sambil memasang kacamata hitamnya. Dan melajukan mobilnya pergi meninggalkan Rossa yang berdiri mematung di tepi jalan.

"Jaga dirimu baik-baik, dan sampai bertemu lagi Rossa." Gumam Alvan dalam hati nya.

...☘☘☘...

Rossa pun berjalan menyusuri jalan raya yang sangat ramai, tapi keramaian itu tak dapat mengalihkan kesedihan hatinya saat ini.

Kenangan-kenangan indah bersama Alvan terus berputar di ingatan nya.

"Salahkah kalau orang miskin sepertiku mencintai Alvan? salah kah rasa ini yang tumbuh mekar dan bersemi di tempat Orang yang Berstatus kaya?" Gumamnya dalam hati, Rossa kembali menghapus air mata nya.

Dari awal ia memang sudah mendindingi hatinya untuk tidak mencintai seseorang.

Tapi, kebaikan dan ketulusan Alvan membuat dinding itu runtuh, dan menimbulkan rasa yang luar biasa dihati Rossa.

Dan kini, Rossa harus melenyapkan rasa yang pernah ada itu untuk Alvan.

"Ooh tuhan, bantu aku untuk melupakan nya. Tak sanggup rasa nya hati ini, melupakan sosok lelaki yang pertama kali mengisi relung hati ini." Batin Rossa.

Begitu banyak kenangan Rossa bersama Alvan, yang sangat Indah untuk dilupakan tapi terlalu sakit untuk dikenang.

"Ooh tuhan, bagaimana bisa hati ini begitu sakit?." Teriak Rossa yang menutup wajah nya, dengan kedua tangannya.

Rossa menyentuh dada nya yang bergemuruh, "Beginikah rasanya putus cinta? ternyata sangat sakit. Tapi lebih menyakitkan lagi kata- kata dari orang tua Alvan, yang sangat menentang hubungan kami." Gumam Rossa.

Rossa teringat kertas yang Alvan berikan padanya, ia pun membuka kertas itu dan melihat isi nya.

Mata Rossa membelalak melihat cincin dan beberapa kata di dalam kertas itu.

"Rossa, aku sangat mencintai mu. Dan aku tau kau juga Mencintai ku, Jadi, tunggu lah aku kembali.

Semuanya akan baik- baik saja, aku akan berkerja keras agar bisa lepas dari pertunangan ini.

Tunggu lah beberapa tahun setelah aku menyelesaikan pendidikan terahir ku di luar negeri, aku akan menjemput mu.

Pada hari itu, tidak akan ada yang bisa menghalangi kita untuk bersatu. Meskipun itu orang tua ku, sekalipun.

Pakailah cincin ini sebagai tanda, bahwa kau adalah milikku!.

Aku mencintai mu, Alvan Alexander."

Rossa terjatuh dari tempat nya berdiri, kakinya tak sanggup lagi menompang tubuh nya yang terasa sangat lemah.

Kata- kata cinta Alvan menghanyutkan pikiran nya,

kata- kata itu bagai kan obat penenang baginya yang sangat rapuh saat ini.

Apakah mungkin cinta Alvan masih bertahan untuknya sampai masa itu tiba? sedangkan Ia sudah mempunyai seseorang di samping nya dari kalangan orang yang sama sepertinya juga.

Atau malah sebaliknya, Rossa yang harus melupakan Alvan dan jangan berharap untuk bisa bersama dengan Alvan lagi.?

Karena bagaimana pun, kasta mereka sangat jauh berbeda ditambah lagi orang tua Alvan yang Terang- terangan sudah berkata tidak menyukai Rossa. Harus kah Rossa tetap menunggu Alvan dalam kehampaan ini?

"Apa lah arti sebuah cinta kami, kalau orang tua Alvan sudah tidak menyetujui nya?" Ucap Rossa.

Rossa pun melihat kearah cincin yang ia pegang saat ini, begitu cantik dan polos nya cincin itu.

Rossa memutar cincin itu, tak sengaja matanya melihat sesuatu di dalam cincin itu yang terdapat sebuah huruf berinisial nama mereka berdua.

"A♡R ."

Lagi- lagi mata Rossa memanas, tak mampu menahan rasa sesak dihati nya. Semakin ia berusaha melupakan Alvan maka semakin sakit pula hatinya.

...☘☘☘...

Rossa pun sampai ditempat teman nya Silla, tak ada lagi senyum diwajahnya. Rossa Memencet bel rumah itu, dan tak menunggu lama pintu pun terbuka.

"Kenapa kamu sampai nya lama banget sih Ros?" Ujar Silla yang langsung dipeluk erat oleh Rossa.

"Aku kalah Sil, Aku kalah.. hiks.. hiks.. Suara isak tangis Rossa pecah di pelukan sahabat nya itu.

"Kamu kenapa sih Ros, baru saja datang langsung nangis gini, Cengeng banget kaya anak TK. Ucap Silla sengaja meledek teman nya itu.

"Alvan Sil, Alvan mau tunangan malam ini. Hiks.. hiks.. dan besok ia akan berangkat keluar negeri sama tunangan nya. Hiks.. hiks.."

"Sudah-sudah jangan menangisinya lagi, kamu ini kalau nagis tambah jelek tau!." Silla mencoba menghibur teman nya itu.

"Sudah Ros, kamu duduk dulu. Aku ambilin minuman buat kita." Ucap Silla yang berjalan kearah kulkas, mengambil dua kaleng minuman soda untuk mereka berdua.

"Nih minum dulu,.."

"makasih Sil, kamu memang yang terbaik" Ucap Rossa yan mulai tenang

"Aku tidak mau bertanya apapun yang membuat kamu menangis saat ini,tapi aku cuman Mau bilang. Jangan pernah membuang air mata kamu yang berharga, hanya Karena sesuatu yang tidak penting sama sekali."

"Sudah berapa kali kamu menangisi lelaki itu, biar bagaimana pun kamu menangisi dia. Papa Mama nya juga ga bakalan restuin kamu sama Alvan" Ucap Silla sambil meminum minuman kaleng di tangan nya.

"Kamu benar Sil, bagaina pun aku menangisi dia juga nggak bakalan kembali lagi. Apalagi sekarang ada wanita lain disisi nya." Sahut Rossa.

"Nah! itu Kamu pinter, trus kenapa lo nangisin dia..?"

"Entahlah.. rasanya dadaku sakit banget. Sangat sakit sampai nyeri nya aku nggak sadar udah mukulin dada aku sendiri, berulang kali." Ucap Rossa tersenyum gentir.

"Kamu harus move-on ros, didunia ini masih banyak cowok yang suka sama kamu. Saking banyak nya aku sampe benci sama coklat." Ucap Silla, karena Rossa selalu mendapatkan banyak coklat dari beberapa Penggemar Pria nya di kampusnya.

"Fffs... hahaha .. Kamu tuh lucu banget ya Sil. Makasih sudah mau jadi Teman Aku..ucap rossa tertawa sambil mengusap bekas air matanya.

"Iya sama-sama Ros, yuk siap-siap sudah hampir jam 7 malam nih" Entar kita kemalaman lagi dateng nya.

...☘☘☘...

Gedung Universitas A

"Sill.. aku nggak nyaman banget pake baju beginian.. Ucap Rossa.

"Itu bukan baju Ros, itu nama nya gaun malam aku aja nggak pernah pakai gaun itu. Soal nya panjang banget sama Aku, kalau sama Kamu pas banget tau. Kamu itu mirip sama artis-artis korea deh, iih aku jadi gemees banget sama Kamu. Kok malam ini cantik banget siih.." Ucap Silla, sahabat Rossa.

...Revisi ulang...

Terpopuler

Comments

Jeno

Jeno

kok ramean baca komenan ya😂😂

2023-08-08

2

Ummy Arrouf

Ummy Arrouf

lanjut thoorrr

2021-11-23

0

uli

uli

koq kayak CRT org lain y...berjanji akan kembali...yg ditunggu tdk kembali yg menunggu terluka...SMP PD akhirnya kebenaran pun terbuka n yg sgt terluka yg sdh ditunggu

2021-08-19

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Bertemu
2 Perpisahan
3 Sakit
4 Bertemu lagi
5 Pertunangan Alvan
6 Kamar hotel 117
7 Hancurnya Mahkota
8 Malu
9 Bukti Bercak darah
10 Kotor dan Menjijikan
11 Demi Ibu.
12 Virus
13 Sang kekasih
14 Isi pesan singkat dari nomor baru
15 Hanya 2tahun
16 Wanita itu.
17 Terpesona
18 Peraturan.
19 Apakah Ini kencan..?
20 Berfoto Ria
21 Amarah tuan muda.
22 Tertidur.
23 Yang Pertama.
24 Penghangat Ranjang
25 Mandi Bersama
26 Sugar Baby
27 Makan Malam
28 Gara-gara Jubah Mandi
29 Deja vu
30 Benda Pusaka
31 Tanda Merah Kebiruan.
32 Dasar Wanita Genit!
33 Perbedaan
34 Aroma Lavender
35 Udang Dan Kepiting.
36 Hilang
37 Perasaan.
38 Informasi
39 Jangan Jatuh Cinta.
40 Takut.
41 Aroma Ini?
42 Sumber Uang.
43 Pergi Satu Bulan.
44 Bercerita
45 Dua Kabar.
46 Hanya Saja
47 Suami Istri Mengobrol.
48 Rekan Kerja
49 Hampir 2 bulan.
50 Suamiku.
51 Trauma.
52 Minta Maaf.
53 Hal Yang lebih Penting!.
54 Ciuman Sayang.
55 Pesan Baru!.
56 Berdarah.
57 Pemeriksaan.
58 Hadiah Pernikahan.
59 Mengandung.
60 Baby kecil.
61 Sangat Tampan!.
62 Bagaikan Candu.
63 Titik Titik Itu.
64 Makhluk Kecil.
65 Dia Istriku.
66 Ada Hati, Yang Tersakiti.
67 Emosi.
68 Tidak Tahu Apa-Apa
69 Hanya Luka Kecil.
70 Bercerai?.
71 Pindah Rumah Baru.
72 Tak Ada Alasan Untuk Bertahan!
73 Apakah Digigit?
74 Mantan Suami.
75 Bercerita 2
76 Sangat Lucu.
77 Jangan panggil Aku Tuan.
78 Sangat Rindu.
79 Sayang.
80 Tidak Apa-Apa.
81 Tidak Asyik!
82 Hanya Berteman.
83 Malam Itu.
84 Orang Suruhan!
85 Sahabat!.
86 Jangan Pernah!
87 Kesempatan.
88 Bukan Tamu?
89 Akan Menunggu.
90 Tak Ada Alasan Untuk Bertahan 2
91 Panik!
92 Koma!
93 Datanglah.
94 Dia Morgan Lois!
95 Curiga!
96 Pria Malam Itu.
97 Sudah Sadar?
98 Terharu
99 Sangat cerewet!
100 Tidak Mau Dia Tahu!
101 Beruang Kutubku!
102 Wanita Pertama!
103 Hampir Saja.
104 Tidak Apa-Apa.
105 Dilema..
106 Malam Malapetaka!
107 Semakin Cantik.
108 Dinding Rindu.
109 Part Alvan dan Jessica. Khawatir!
110 Rasa Nyaman.
111 Always together.
112 Maaf!
113 Sodara Lain.
114 Cerita.
115 Jalan-jalan.
116 Best Friend.
117 Bukan Reuni!
118 Tidak Apa-apa.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Awal Bertemu
2
Perpisahan
3
Sakit
4
Bertemu lagi
5
Pertunangan Alvan
6
Kamar hotel 117
7
Hancurnya Mahkota
8
Malu
9
Bukti Bercak darah
10
Kotor dan Menjijikan
11
Demi Ibu.
12
Virus
13
Sang kekasih
14
Isi pesan singkat dari nomor baru
15
Hanya 2tahun
16
Wanita itu.
17
Terpesona
18
Peraturan.
19
Apakah Ini kencan..?
20
Berfoto Ria
21
Amarah tuan muda.
22
Tertidur.
23
Yang Pertama.
24
Penghangat Ranjang
25
Mandi Bersama
26
Sugar Baby
27
Makan Malam
28
Gara-gara Jubah Mandi
29
Deja vu
30
Benda Pusaka
31
Tanda Merah Kebiruan.
32
Dasar Wanita Genit!
33
Perbedaan
34
Aroma Lavender
35
Udang Dan Kepiting.
36
Hilang
37
Perasaan.
38
Informasi
39
Jangan Jatuh Cinta.
40
Takut.
41
Aroma Ini?
42
Sumber Uang.
43
Pergi Satu Bulan.
44
Bercerita
45
Dua Kabar.
46
Hanya Saja
47
Suami Istri Mengobrol.
48
Rekan Kerja
49
Hampir 2 bulan.
50
Suamiku.
51
Trauma.
52
Minta Maaf.
53
Hal Yang lebih Penting!.
54
Ciuman Sayang.
55
Pesan Baru!.
56
Berdarah.
57
Pemeriksaan.
58
Hadiah Pernikahan.
59
Mengandung.
60
Baby kecil.
61
Sangat Tampan!.
62
Bagaikan Candu.
63
Titik Titik Itu.
64
Makhluk Kecil.
65
Dia Istriku.
66
Ada Hati, Yang Tersakiti.
67
Emosi.
68
Tidak Tahu Apa-Apa
69
Hanya Luka Kecil.
70
Bercerai?.
71
Pindah Rumah Baru.
72
Tak Ada Alasan Untuk Bertahan!
73
Apakah Digigit?
74
Mantan Suami.
75
Bercerita 2
76
Sangat Lucu.
77
Jangan panggil Aku Tuan.
78
Sangat Rindu.
79
Sayang.
80
Tidak Apa-Apa.
81
Tidak Asyik!
82
Hanya Berteman.
83
Malam Itu.
84
Orang Suruhan!
85
Sahabat!.
86
Jangan Pernah!
87
Kesempatan.
88
Bukan Tamu?
89
Akan Menunggu.
90
Tak Ada Alasan Untuk Bertahan 2
91
Panik!
92
Koma!
93
Datanglah.
94
Dia Morgan Lois!
95
Curiga!
96
Pria Malam Itu.
97
Sudah Sadar?
98
Terharu
99
Sangat cerewet!
100
Tidak Mau Dia Tahu!
101
Beruang Kutubku!
102
Wanita Pertama!
103
Hampir Saja.
104
Tidak Apa-Apa.
105
Dilema..
106
Malam Malapetaka!
107
Semakin Cantik.
108
Dinding Rindu.
109
Part Alvan dan Jessica. Khawatir!
110
Rasa Nyaman.
111
Always together.
112
Maaf!
113
Sodara Lain.
114
Cerita.
115
Jalan-jalan.
116
Best Friend.
117
Bukan Reuni!
118
Tidak Apa-apa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!